Vocaloid dalam Culture Pop

Bagi seorang yang senang untuk mendengarkan musik dari jepang tepatnya lagu pop jepang yang biasa disebut J-Pop pasti anda pernah mendengar tentang vocaloid

Apa itu Vocaloid? Mungkin anda pernah mendengar trend vocaloid pada tahun 2014 an di Indonesia, karena karakter vocaloid yang terkenal pernah datang ke Indonesia untuk mengadakan konser virtual nya.

Baik jadi vocaloid adalah salah satu teks budaya yang menggunakan teknologi internet yang memungkinkan sejumlah orang berkolaborasi dalam berkreasi. Hal tersebut memiliki karakter yang menarik, terutama kreasi konten video musik. Vocaloid adalah program komputer dimana pengguna bisa membuat bagian-bagian vokal dengan memasukkan lirik dan melodi. Perangkat lunak yang didalamnya terdapat bank suara ini adalah suara sampel dari manusia.

Vocaloid pertama kali dirilis oleh Yamaha Corporation pada tanggal 26 Februari 2003. Vocaloid berasal dari kata vocal dan android yang berfungsi menghasilkan suara nyanyian manusia.

Karakter dari Vocaloid yang cukup terkenal

Lalu untuk Culture Pop atau Budaya Pop sendiri adalah budaya yang paling banyak dilakukan dan dinikmati oleh masyarakat. Berdasarkan studi kajian budaya, pemaknaan terhadap budaya populer adalah budaya massa yang dikonsumsi oleh khalayak umum hingga masyarakat mempraktekkan kebudayaannya. Budaya ini lebih dikenal karena adanya pengaruh media massa dan berbagai faktor lainnya Budaya populer itu menjadi penting dan menarik karena itulah realitas masyarakat dan cara masyarakat mengonsumsi budaya ini.

Konsep awal Budaya Populer
  • Berkembang pada abad ke 19 dan ke-20 sebagai reaksi terhadap budaya elit (High Culture) yang dominan.
  • Dipengaruhi oleh industri hiburan massal seperti film, musik, dan komik.
  • Memiliki ciri-ciri yang mudah diakses, menghibur, dan sering kali dianggap sebagai “budaya konsumsi”
Indikator Budaya Populer
  • Paling ditonton
  • Paling disukai/dikonsumsi
  • Paling disebar
  • Paling dibicarakan/didengar
Pemicu Popularitas
  • Periklanan yang sukses
  • Pemasaran yang agresif
  • Memenuhi kebutuhan saat ini
  • Inovasi
  • Kesadaran bersama yang menyatukan ide dan sikap moral bersama

Musik Pop

Jepang dikenal dengan istilah J-Pop sejak tahun 1988. J-Pop merupakan hasil adaptasi dari musik Barat yang masuk ke Jepang pada tahun 1950. Jepang mengagumi lagu-lagu populer Amerika dan menyanyikannya lagi ke dalam bahasa Jepang.

J-Pop berkembang dan melahirkan banyak grup band dan penyanyi penyanyi yang terkenal seperti SMAP1, Kinki Kids, V6, Namie Amuro, YUI, BOA, Utada Hikaru dan Ayumi Hamasaki, serta grup penyanyi wanita seperti Morning Musume dan AKB 48. Selain itu, penyanyi-penyanyi virtual yang dikembangkan oleh Yamaha Crypton, yaitu vocaloid juga sedang booming. Vocaloid adalah teknologi voice synthesizer yang bisa membuat track vocal tanpa vokalis manusia.

Penyanyi vocaloid yang terkenal salah satunya adalah Hatsune Miku, yaitu gadis virtual imut berumur 16 tahun dengan rambut berwarna hijau keperakan. Idol virtual ini ternyata mampu bersaing dengan penyanyi-penyanyi manusia, dan telah menjadi salah satu ikon negara Jepang.

Kehadiran penyanyi virtual ini membuat vocaloid digemari. Para illustrator, musisi, pembuat lagu, penulis lagu berkolaborasi membuat suatu karya musik dengan menggunakan vocaloid. Selain itu, mereka mengumpulkan barang-barang yang berhubungan dengan penyanyi-penyanyi vocaloid.

Penggemar vocaloid mengkonsumsi vocaloid, menyukai dan menikmatinya, sehingga menyebabkan munculnya kelompok penggemar atau fandom. Penggemar vocaloid sendiri
sudah lama menyebar di berbagai belahan dunia. Di Indonesia juga terdapat kelompok penggemar vocaloid, yaitu Vocapost. Komunitas ini didirikan pada tahun 2010 dari sebuah forum internet.

Forum ini merupakan forum pertama di Indonesia yang secara khusus berdiskusi dan berbagi bermacam hal tentang vocaloid. Vocapost merupakan akronim dari Vocaloid Oriented Creative Activity Productive Optimist Successful Together.

    1. Kemunculan teknologi musik yang menggunakan voicebank atau sampel manusia

    Teknologi ini dipopulerkan oleh Crypton Future Media yang berasal dari Jepang tepatnya di kota Sapporo pada tahun 2004 mereka merilis Vocaloid pertama mereka yang bernama Meiko, lalu pada tahun 2006 mereka merilis Vocaloid kedua yang bernama Kaito, dan yang ketiga yang paling populer adalah Hatsune Miku dirilis pada tahun 2007 Agustus. setelah Miku rilis, pada tahun yang sama juga Kagamine Rin/Len dirilis pada akhir tahun tersebut yaitu pada bulan Desember. Pada tahun 2009 mereka merilis Megurine Luka.

    Kemunculan teknologi musik ini cukup berdampak pada hiburan dan pembuat musik yang memungkinkan untuk dapat membuat lagu sendiri tanpa harus bernyanyi, hanya perlu membuat lirik dan mengatur liriknya agar sesuai dan cocok dalam pembuatan lagu nya.

    Musik yang diproduksi menggunakan komputer, mengalami kemajuan yang sangat pesat pada tahun 1990-an dan 2000-an, di mana para kreator dengan cepat memperoleh cara untuk menggabungkan suara instrumen untuk menciptakan musik. Namun, menghasilkan vokal yang terdengar alami tetap menjadi tantangan besar. Terobosan teknologi Yamaha-lah yang melahirkan VOCALOID, perangkat lunak musik komputer yang memungkinkan siapa saja untuk mensintesis suara nyanyian.

    banyaknya penemu-penemu yang berhasil menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia di seluruh dunia dan para sastrawan ataupun penulis yang menciptakan lirik-lirik syair yang indah dan mampu menghiasi perasaan
    pembacanya. Kemudian, seiring berkembangnya zaman, manusia makin berkembang dan pemikiran manusia pun makin kreatif. Contohnya, dengan menggabungkan unsur-unsur yang berbeda, yaitu sastra seni dan teknologi.

    2. Hatsune Miku yang Populer

    Hatsune Miku adalah synthesizer suara penyanyi yang telah ditampilkan dalam lebih dari 100.000 lagu yang dirilis di seluruh dunia. Dengan nama kode CV01, ia adalah salah satu Vocaloid pertama yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Crypton Future Media, INC . Seorang gadis berusia 16 tahun dengan rambut berwarna biru kehijauan, ia dirilis pada tanggal 31 Agustus 2006.

    Nama Hatsune Miku (初音ミク) berarti “Suara Pertama dari Masa Depan”. Perbedaan utama antara Miku dan penyanyi lainnya adalah bahwa ia secara teknis bukanlah orang sungguhan, dan musiknya diciptakan oleh basis penggemar yang belum tentu profesional tetapi ingin meningkatkan kemampuan mereka dan memperluas jangkauan mereka. Suaranya diisi oleh pengisi suara Jepang Saki Fujita, dan Miku dianggap sebagai Vocaloid yang paling populer dan terkenal .

    Pada tahun 2007 teknologi suara nyanyian tersebut mendapat perhatian luas saat penggantinya VOCALOID2 dirilis. Yang memicu perubahan tersebut adalah Hatsune Miku, karakter yang dikembangkan oleh Crypton Future Media, Inc, untuk mesin VOCALOID2. Dipersonifikasikan sebagai diva virtual dengan vokal yang merdu, Hatsune Miku menjadi fenomena yang berkontribusi pada popularitas VOCALOID yang cepat. Maraknya media sosial dan layanan berbagi video seperti Niconico memicu gerakan tersebut dengan mempermudah kreator untuk menjangkau audiens dengan musik mereka.

    Lagu-Lagu Hatsune Miku yang populer diantaranya ada World is Mine yang dibuat oleh ryo dari seorang gadis manja yang percaya dirinya sebagai “putri” di mana dunia berputar, dan merinci perjuangannya untuk jatuh cinta dengan seorang pria angkuh. Berikut adalah lagu World is mine

    Lagu ini menerima banyak cover dari para pembuat musik vocaloid, dengan lirik yang diubah sehingga cocok dengan sudut pandang hampir setiap karakter; utaus; dan utaites, kebanyakan penyanyi wanita di Nico Nico dan YouTube. Oleh karena itu, ini adalah lagu ryo yang paling terkenal, salah satu lagu Miku yang paling terkenal, dan salah satu lagu vocaloid terpopuler sepanjang masa.

    Adapun lagu Hatsune Miku yang agak kurang enak didengar namun punya makna yang dalam kalau melihat video dan lirik lagunya secara teliti yaitu lagu The disappearance of Hatsune Miku

    Teori utamanya adalah Hatsune Miku akan dihapus, jadi dia menyanyikan satu lagu terakhir. Dia tahu dia hanyalah sebuah program, dan dia memberikan satu pertunjukan terakhir. Satu final terakhir. Tidak diberitahu mengapa dia dihapus. Ada teori yang mengatakan bahwa virus sedang memakannya, dan dia kehilangan kendali, atau meminta untuk dihapus karenanya.

    Oh ya, satu hal lagi. Ada teori yang mengatakan bahwa lagu ini dibuat ketika Google dan Yahoo memblokir Hatsune Miku karena dugaan penyalahgunaan bot atau spam.

    Lalu ada juga lagu cover dari Miku yang cukup khas karena lagu ini biasanya dipakai di acara-acara senam dan sebagainya di Indonesia yaitu Ievan Polkka

    “Ievan Polkka” adalah lagu yang ditulis pada tahun 1928, dengan melodi tradisional Finlandia. Setelah jatuh dari popularitas, lagu ini dihidupkan kembali oleh band Finlandia Loituma pada tahun 1990-an, dan pada tahun 2007, sebuah cover oleh Otomania dirilis, dengan cover tahun 2007 disuarakan oleh Hatsune Miku dan disertai dengan video yang diilustrasikan oleh Tamago.

    11 setengah tahun kemudian, Otomania merilis versi lain dari Ievan Polkka, dengan aransemen trek musik barunya (tanpa “na-na-na-na” atau scats latar belakangnya), dan Hatsune Miku menyanyikan lirik aslinya dalam bahasa Finlandia Sova .

    3. Kagamine Rin & Len yang cukup unik

    Kagamine Rin dan Kagamine Len adalah VOCALOID yang dikembangkan oleh Crypton Future Media . Mereka menggunakan teknologi sintesis nyanyian VOCALOID 2 dan VOCALOID 4 dan keduanya disuarakan oleh Asami Shimoda . Seperti banyak VOCALOID lainnya, mereka telah tampil dalam konser langsung di seluruh dunia menggunakan teknologi proyeksi milik mereka.

    Nama Rin bersama dengan saudara kembarnya Len berasal dari konsep “kiri” dan “kanan”, seperti dalam suara stereofonik. Nama belakang mereka, Kagamine, menggunakan dua karakter kanji Jepang “鏡” (cermin) dan “音” (suara). Shimoda mengatakan bahwa dia bernyanyi di dalam dadanya untuk suara Len dan bernyanyi di bagian atas kepalanya untuk suara Rin.

    Kagamine Rin & Len walaupun mereka kurang populer dibandingkan dengan Hatsune Miku namun saya sebagai orang yang mendengarkan musik vocaloid merasa, mereka punya ciri khas tersendiri yang membuat karakter mereka sangat kuat yaitu Rin dengan suara yang kuat, hangat dan imut, lalu Len dengan kuat, dingin dan serius walapun tidak sepopuler Hatsune Miku.

    Musik-musik yang dibuat dengan voicebank Kagamine Rin dan Len kebanyakan enak untuk di dengar namun tidak untuk semua orang. Juga kebanyakan lagu yang menggunakan voicebank ini punya lagu sequel atau pun prequel nya sendiri tergantung yang buat dibandingkan vocaloid-vocaloid yang lain seperti lagu Daughter of Evil, Servant of Evil, Regret Message dan, Re_birthday yang dibuat oleh Aku no-P (悪ノP) atau disebut dengan MOTHY ( Master OThe Heavenly Yard).

    Menceritakan tentang negeri dipimpin oleh putri Kuning yang sangat jahat berumur 14th ( Kagamine Rin). Sang tuan putri ini sangat egois dan selalu saja memaksakan kehendaknya, semua keinginannya harus dituruti. ia memiliki pelayan setia (Kagamine Len) ia merupakan saudara kembarnya. Len selalu melaksanakan permintaan dari Rin. Rin sangat jahat, untuk memuaskan hasratnya ia selalu menindas orang yang tidak bersalah dan ia melakukannya dengan wajah yang tak bersalah.

    Berikut adalah lagu yang ber seri Story of Evil (悪ノ物語 Aku no Monogatari), atau lebih dikenal sebagai The Daughter of Evil series (悪ノ 娘 Aku no Musume)

    Diawali dengan Lagu tentang bagaimana si putri memimpin sebuah kerajaan dengan sudut pandang si putri. si putri selalu dibantu saudaranya untuk melakukan segala perintahnya sampai membunuh gadis berambut hijau.

    Kemudian disini adalah sudut pandang dari saudara si putri yang jahat, setelah menghilangkan gadis berambut hijau itu kerajaannya jadi kacau dan akan berperang dengan kerajaan terdekat. kerajaan si putri jahat itu kalah dan si putri hampir terbunuh namun ternyata karena mereka kembar, saudaranya menggantikan posisi si putri yang jahat dan si putri kabur lalu saudaranya tertangkap dan di eksekusi mati.

    pada bagian ini adalah sudut pandang si putri jahat yang menyesal atas apa yang telah terjadi. Si putri berharap kalau mereka lahir kembali, akan lebih baik kalau mereka tetap kembar. Singkat cerita setelah beberapa tahun lamanya berlalu mereka bereinkarnasi menjadi vocaloid Kagamine Rin dan Len dan bertemu kembali di kehidupan selanjutnya.

    Lalu di akhir cerita kembali pada sudut pandang saudara si putri atau sebut saja Kagamine Len, pada saat bereinkarnasi ia pun mengingat kembali tentang kejadian yang membuat kekacauan bagi kerajaannya dan saudari kembarnya. setelah semua itu ia pun mulai merasa senang karena pada akhirnya mereka semua bisa hidup berdampingan tanpa perselisihan yang dapat membuat kekacauan.

    Kesimpulan

    Culture Pop dalam vocaloid ini cukup fenomenal dengan adanya vocaloid banyak seniman dan pembuat lirik lagu dapat mendengarkan dan membuat karya seni mereka sendiri tanpa harus bernyanyi bahkan sampai ada yang membuat seri lagu untuk karya-karya buatan hasil mereka. Tiap tiap Karakter vocaloid juga masing-masing memiliki karakter nya sendiri, tidak semuanya sama.

    Walaupun tidak semua vocaloid dibahas, namun mungkin pembaca dapat mengerti tentang bagaimana vocaloid dalam Culture Pop. Mohon maaf bila ada kekurangan dan salah kata, sekian dari saya terima kasih telah membaca artikel ini

    63822014 – Muhamad Sandi Parama

    Program Studi Sastra Jepang

    Fakultas Ilmu Budaya

    Universitas Komputer Indonesia

    Referensi :