material yang digunakan dalam desain interior memengaruhi emosi, perilaku, dan persepsi pengguna ruangan. Pemilihan material bukan hanya soal estetika atau fungsi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman ruang yang dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis penggunanya.
Psikologi desain interior merupakan bidang yang mengkaji hubungan antara lingkungan fisik dan perilaku manusia. Salah satu aspek penting dalam desain interior adalah pemilihan material yang digunakan dalam ruang, yang memberikan dampak psikologis terhadap penghuninya. Konsep psikologi material dalam desain interior merujuk pada bagaimana berbagai jenis material dapat mempengaruhi perasaan, suasana hati, dan perilaku orang yang berada di dalam ruang tersebut
Material yang digunakan dalam interior, seperti kayu, kaca, beton, kain, atau logam, memiliki karakteristik tertentu yang dapat menimbulkan efek emosional dan psikologis. Pemilihan material yang tepat akan menciptakan atmosfer yang sesuai dengan fungsi dan tujuan ruang, apakah itu untuk relaksasi, produktivitas, atau interaksi sosial.
Selain itu, faktor psikologis juga memengaruhi bagaimana material dapat mendukung aktivitas sehari-hari. Misalnya, tekstur lembut pada permukaan furnitur dapat memberikan rasa nyaman dan relaksasi, sementara permukaan keras atau kasar mungkin lebih cocok untuk ruang yang memerlukan tingkat kewaspadaan dan konsentrasi lebih tinggi. Warna dan pola yang diterapkan pada material juga memainkan peranan penting dalam membentuk persepsi ruang, seperti warna hangat yang dapat menciptakan suasana yang intim dan ramah, atau warna dingin yang memberi kesan ruang yang luas dan terorganisir.
Ada beberapa Aspek dalam Psychology of Materials
1. Teksur dan Sentuhan (Tactility)
Material kasar
Batu Alam yang terbentuk dari proses sedimentasi material alami seperti gletser, air, angin, dan sebagainya. Penggunaannya bisa untuk bangunan, dekorasi, atau perhiasan. Sebagai bahan bangunan, salah satu jenis batu alam yang banyak dipakai adalah batu kali.




Kayu yang dipakai untuk konstruksi ataupun furniture banyak sekali jenisnya. Contohnya ialah kayu Damar putih dan Bangkirai yang biasanya digunakan sebagai konstruksi bangunan, sedangkan kayu mahoni dan Meranti biasanya digunakan sebagai bahan untuk furnitur. Ada juga kayu yang dapat dipakai sebagai konstruksi dan furniture yaitu kayu Eboni dan kayu Jati. Kayu yang memiliki tekstur yang kasar dan kontras dapat memberikan kesan yang lebih rustik dan alami. Juga kayu yang tidak diolah menciptakan kesan natural, kokoh, dan grounding.


Biasanya material tersebut digunakan dalam penggayaan rustic yang dimana ciri khas dari penggayaan ini adalah menggabungkan elemen alami dan tekstur kasar
Contoh penggayaan Rustic :


Material halus
Kaca memiliki banyak jenis. Salah satunya ialah kaca dengan tampilan solid atau Backpainted Glass merupakan sebuah kaca yang diberikan proses pewarnaan dengan menggunakan cat khusus pada salah satu permukaannya, sehingga menghasilkan sentuhan warna yang rata dan solid. Masyarakat pada umumnya lebih mengenal kaca berwana ini dengan sebutan Kaca Glasstone. Kaca Glasstone ini sering sekali di aplikasikan sebagai Wall Cover & Backsplash pada kitchen serta Glassboard pada ruang meeting.


Logam merupakan material yang bisa diadaptasi di semua jenis ruang baik komersial maupun pribadi. Tidak semua logam mengandung besi dan sebaliknya. Logam yang tidak mengandung besi memiliki ciri yang gampang di las seperti Besi Tempa biasanya digunakan untuk pagar atau railing tangga juga ada Besi Baja biasanya digunakan sebagai konstruksi dan dibentuk sesuai permintaan pasar. Sedangkan Logam yang mengandung besi biasanya memiliki ciri yang gampang keropos, rentan karat dan krosi. Logam yang mengkilap seperti tembaga, stainless steel, alumunium dan kuningan dapat menambah estetika interior.




kedua material tersebut memberikan kesan modern, elegan, dan bersih. Kaca biasanya digunakan untuk Jendela dan pintu. Bisa juga digunakan sebagai partisi atau pembatas antarruang. Juga digunakan untuk bahan furniture seperti meja kaca atau lemari kaca. Dan Biasanya logam juga digunakan sebagai bahan furnitur seperti Kursi, meja, dan rak. Logam digunakan untuk rangka atau kaki furnitur, memberikan kesan modern dan industrial. Lemari dan kabinet Dengan finishing metalik, furnitur ini sering memberikan kesan elegan dan kontemporer.
Material Tekstur yang lembut
Kain yang sering digunakan dalam desain interior karena tampilannya yang mewah dan elegan. Kain ini memiliki ciri khas tekstur yang halus dan lembut, serta kilau yang indah.dapat memberikan kenyamanan dan rasa kehangatan.

2. Warna dan Material
Material sering kali memiliki warna alami yang dapat memengaruhi suasana hati. Misalnya:
Kayu Oak yang menciptakan kehangatan dan rasa homey pada ruang. Kayu Oak memiliki dua jenis warna dan tekstur yang sedikit berbeda Yaitu :
White Oak atau Kayu oak putih biasanya memiliki warna dasar coklat muda atau kekuningan dengan sedikit rona abu-abu. Warna ini memberikan kesan terang dan hangat, sangat cocok untuk ruang yang ingin menciptakan suasana terbuka dan bersih. Warna coklat kekuningan yang hangat memberikan kesan alami dan elegan, dan sering digunakan dalam furnitur serta lantai untuk menciptakan ruang yang terang dan lapang.


Red Oak atau Kayu oak merah memiliki warna yang lebih kaya, yaitu coklat kemerahan atau merah muda dengan sedikit warna keemasan atau oranye. Ini memberi tampilan yang lebih hangat dan lebih mencolok dibandingkan dengan oak putih. Oak merah sangat cocok untuk furnitur dan aksen dekoratif di ruang yang membutuhkan kehangatan dan kedalaman visual. Warna ini lebih menonjol dalam desain interior bergaya tradisional atau rustic.


Kayu Jati biasanya digunakan sebagai konstruksi bangunan dan furniture. Jenis kayu ini sangat populer digunakan untuk furnitur berkualitas tinggi karena kandungan minyaknya yang sangat baik. Kayu jati memiliki pola serat alami yang cantik, memberikan nuansa mewah dan hangat. Juga memiliki daya tahan yang lama dan harga yang tidak murah. Jenis kayu ini banyak ditemui di pulau Jawa dan Sulawesi.

Mahoni Kayu ini terkenal karena kekuatan, kepadatan, dan daya tahannya, serta warna kemerahannya yang khas yang semakin gelap seiring waktu. Kayu mahoni sering diasosiasikan dengan desain tradisional dan klasik, yang memberikan kesan nostalgia dan kehangatan. Bagi sebagian orang, penggunaan kayu mahoni dalam rumah memberikan makna keterhubungan dengan tradisi, selain itu kayu mahoni ayu mahoni dipercaya dapat menciptakan aura ketenangan dan kenyamanan. Keberadaan furnitur atau elemen interior dari kayu mahoni dapat membuat ruangan terasa lebih intim, memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi penghuni rumah.
Mahoni sering digunakan dalam pembuatan furnitur, kabinet, dan panel interior karena mudah dikerjakan dan memiliki kemampuan menahan penyusutan dan pembengkakan. Kayu mahoni memiliki keindahan alami yang memukau dengan corak serat yang unik dan warna yang hangat. Kayu ini tidak memerlukan finishing yang rumit untuk menonjolkan keindahannya.


Kaca memiliki sifat transparan yang memberikan kesan ruang terbuka dan bebas. Penggunaan kaca di jendela atau dinding memungkinkan cahaya alami masuk, yang dapat memberikan efek positif pada suasana hati. Ini membuat ruangan terasa lebih luas dan tidak terhalang, yang berkontribusi pada perasaan kebebasan dan kenyamanan. Penggunaannya dalam furnitur, dinding pembatas, atau aksen memberikan kesan elegan, bersih, dan tanpa batas. Material ini menyampaikan kesan kemewahan dan teknologi canggih. Biasanya material ini ditemui dalam desain modern dan minimalis. Terdapat berbagai jenis kaca salah satunya adalah Kaca tempa (tempered glass) adalah kaca yang mempunyai kekuatan jauh lebih kokoh dibandingkan dengan jenis kaca-kaca yang lain. Penyebabnya karena kaca ini sudah diproses sedemikian rupa dengan cara dipanaskan memakai suhu yang sangat tinggi lalu didinginkan kembali secara cepat. Proses tersebut membuat karakteristik kaca tempa memiliki tingkat kelenturan dan daya kekuatan yang bagus sekali sehingga keamanannya lebih terjamin. Kaca tempered biasanya digunakan untuk membuat lantai kaca, anak tangga, pintu, kursi, dan meja yang transparan.


Logam memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Logam sering digunakan karena kekuatannya, ketahanannya, dan kemampuan untuk memberikan sentuhan modern atau industrial pada desain interior. Banyak logam memiliki kilau atau permukaan reflektif yang dapat memberikan tampilan yang elegan dan modern pada ruangan. Misalnya, emas, perak, atau tembaga digunakan dalam aksesori atau furnitur untuk memberikan kesan mewah dan berkelas. Penggunaan logam seperti stainless steel atau chrome memberi tampilan yang bersih, modern, dan minimalis. Dengan warna dingin memberikan kesan profesional dan minimalis.


Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat fleksible dan kuat, kini semakin populer dalam desain interior. Beton dapat memberikan kesan modern, industrial, dan minimalis. Beton ekspos tidak hanya berfungsi sebagai elemen struktural, tetapi juga sebagai elemen estetika yang mampu menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Selain itu permukaan yang mentah atau unfinished menghadirkan daya tarik visual yang kasar namun elegan. Lantai beton menawarkan penampilan yang keras, maskulin dan sekaligus modern. Karena itu, lantai beton sangat cocok untuk gaya desain interior kontemporer.




3. Suhu Psikologis Material
Material Hangat
Untuk menciptakan kesan hangat dalam desain interior, Anda dapat memilih material yang memberikan nuansa nyaman, mengundang, dan bersahaja. Bahan-bahan yang cenderung memberikan kesan hangat sering kali memiliki warna-warna yang lebih lembut, tekstur alami, dan kesan visual yang menenangkan. Berikut beberapa material yang menciptakan kesan hangat :
- Kayu adalah salah satu material terbaik untuk menciptakan suasana hangat. Permukaan kayu yang alami, baik yang dipoles halus atau dibiarkan dengan tekstur kasar, memberikan nuansa organik dan nyaman. Kayu biasa digunakan untuk lantai, dinding, langit-langit, furnitur, dan aksesoris seperti rak atau meja. Kayu dengan warna coklat keemasan atau kemerahan (seperti oak, mahoni, atau walnut) menciptakan kehangatan yang lebih intens. Kesan yang diciptakan oleh kayu ini adalah alami, nyaman, dan menenangkan.
- Batu Alam seperti marmer, granite, atau batu pasir dapat memberikan kesan mewah dan hangat, terutama dalam warna-warna hangat seperti coklat, krem, atau kuning. Penggunaan batu alam biasanya digunakan untuk lantai, dinding aksen, atau permukaan meja. Batu alam juga sangat baik untuk menciptakan tekstur yang kaya dan menarik. Batu alam menciptakan kesan yang stabil, alami dan elegan dengan sedikit sentuhan rustic.
- Tanah Liat dan Keramik yang diproses dengan teknik tradisional dapat menciptakan kesan hangat, terutama jika memiliki warna coklat kemerahan atau terracotta. Penggunaannya biasa digunakan untuk Lantai keramik atau ubin dengan warna alami, dinding aksen atau bahkan aksesori seperti pot bunga atau wastafel. Kesan yang diciptakan untuk material ini adalah Rustic, hangat dan organik.
- Fiberglass dan Material Komposit dengan Finishing Hangat Beberapa bahan komposit dan fiberglass yang diproses dengan finishing kayu atau warna hangat juga dapat menciptakan kesan hangat dalam desain interior. Misalnya, furnitur dengan lapisan kayu atau material yang dilapisi dengan warna-warna tanah dapat menambah kehangatan. Biasanya digunakan untuk furnitur dan aksesoris yang ringan dan tahan lama. Kesan yang diciptakan oleh material ini adalah Modern, bersih, namun tetap nyaman.
- Logam dengan Warna Hangat eskipun logam cenderung terlihat dingin, beberapa logam seperti tembaga, emas, dan perunggu memiliki warna yang lebih hangat yang dapat menambah dimensi visual dan atmosfer yang lebih intim penggunaannya biasa digunakan dalam aksesoris seperti lampu, bingkai foto, atau peralatan dapur. Aksen logam ini menambah kehangatan pada desain modern. Kesan yang diciptakan oleh material ini adalah Elegan, mewah, dan hangat.
- Cat Warna Hangat Pilihan warna cat dapat sangat mempengaruhi suasana hati dan suhu visual suatu ruangan. Warna seperti kuning mustard, terracotta, coklat muda, oranye atau merah bata memberikan rasa hangat dan nyaman. Warna-warna ini bisa diterapkan di dinding, furnitur, atau aksen ruang. Kesan yang diciptakan oleh warna-warna tersebut adalah Akrab, mengundang dan menenangkan.
Dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, Anda dapat menciptakan ruang yang hangat, nyaman, dan mengundang, yang cocok untuk berbagai jenis interior rumah, mulai dari gaya rustik dan vintage, hingga modern dan kontemporer.
Dengan memahami psikologi material dalam desain interior, desainer dapat merancang ruang yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan penghuninya. Oleh karena itu, pemilihan material harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak psikologisnya, serta efek jangka panjang terhadap kenyamanan dan kesehatan mental penghuni ruang.
Referensi
- Daftar Lengkap 20 Bahan Bangunan dan Penjelasannya
- Psikologi Manusia Terhadap Interior Kayu | Cipta Semula
- 5 Ciri Desain Interior Rustic dan 4 Alasan Kenapa Masih Populer
- https://himalayaabadi.com/id/5-jenis-kaca-yang-sering-digunakan-pada-interior-rumah/
- Ragam Jenis Kayu yang Paling Bagus untuk Interior Rumah
- Kayu Mahoni: Sifat, Kegunaan, Kelebihan & Kekurangannya
- 6 Jenis Kaca yang Banyak Digunakan untuk Interior dan Karakteristiknya – Arafuru
- Memilih Material Ideal untuk Desain Interior Modern – Desain Interior
- Daftar Lengkap 20 Bahan Bangunan dan Penjelasannya
- Jenis Kayu untuk Interior Hunian yang Estetik dan Tahan Lama