Podcast sebagai Cara Gen Z Mengonsumsi Berita dan Informasi

Di era digital yang serba cepat ini, cara kita mengonsumsi informasi telah berkembang pesat. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi dan internet. Mereka sangat akrab dengan berbagai platform digital, mulai dari media sosial hingga layanan streaming. Salah satu platform yang telah mendapatkan popularitas besar di kalangan Gen Z adalah podcast. Podcast, sebagai media informasi alternatif, telah mengubah cara Gen Z mengakses berita, berbagi pengetahuan, dan bahkan menghubungkan diri dengan topik-topik yang relevan dengan kehidupan mereka. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana podcast telah menjadi cara utama bagi Gen Z untuk mengonsumsi berita dan informasi.

Salah satu alasan mengapa podcast begitu menarik bagi Gen Z adalah kemudahan aksesnya. Dengan hampir setiap orang memiliki ponsel pintar, podcast bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Aplikasi podcast seperti Spotify, Apple Podcasts, atau Google Podcasts memungkinkan pendengar untuk memilih topik atau pembicara favorit mereka dengan mudah, tanpa terikat pada jadwal tertentu. Berbeda dengan televisi atau radio tradisional yang mengharuskan pendengar untuk mengikuti jadwal tertentu, podcast memberi kebebasan kepada Gen Z untuk mendengarkan berita atau konten edukatif sesuai waktu dan kebutuhan mereka.

Fleksibilitas ini sangat penting bagi Gen Z, yang dikenal memiliki gaya hidup yang sibuk dan dinamis. Mereka terbiasa melakukan banyak aktivitas secara bersamaan (multitasking), seperti mendengarkan musik atau berita saat berolahraga, belajar, atau dalam perjalanan menuju sekolah atau tempat kerja. Dengan adanya podcast, mereka tidak perlu memilih antara mendapatkan informasi atau melanjutkan aktivitas lain. Sebagai contoh, podcast seperti The Daily dari The New York Times atau Up First dari NPR memungkinkan mereka untuk mendapatkan pembaruan berita secara singkat dan langsung tanpa harus meluangkan waktu khusus untuk menonton televisi atau membaca koran.

Selain itu, podcast memberikan akses kepada berbagai jenis konten yang dapat disesuaikan dengan minat pribadi. Gen Z dapat memilih untuk mendengarkan berita terkini, wawancara dengan tokoh terkemuka, diskusi tentang isu-isu sosial, hingga cerita-cerita edukatif atau hiburan. Dengan pilihan yang sangat beragam, podcast tidak hanya sekadar menjadi media informasi, tetapi juga menjadi sarana untuk menemukan suara-suara baru dan perspektif yang berbeda. Pendengar dapat menemukan topik-topik yang mungkin tidak dibahas di media mainstream atau menemukan diskusi yang lebih mendalam tentang topik yang mereka minati.

Konten yang Dapat Dipilih Sesuai Minat

Podcast merupakan media populer bagi Gen Z, yang menawarkan berbagai konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, seperti politik, teknologi, kesehatan mental, budaya populer, atau topik khusus seperti mode berkelanjutan, veganisme, atau hak asasi manusia. Podcast juga berfungsi sebagai platform bagi individu atau kelompok yang mungkin tidak memiliki akses ke media arus utama, yang memberi mereka perspektif dan pengetahuan yang lebih luas tentang dunia dan isu sosial terkini.

Generasi Z juga kurang peduli dengan kualitas dan transparansi konten mereka, karena mereka dapat dengan mudah mengakses konten tanpa harus membayar langganan atau biaya streaming yang tinggi. Podcast juga menyediakan format yang fleksibel bagi pendengar untuk mendengarkan episode favorit mereka dan mendengarkannya secara offline, sehingga lebih mudah diakses bagi mereka yang selalu terhubung dengan internet.

Podcast juga membantu Gen Z menjaga efisiensi waktu mereka, memberikan informasi tanpa membuang-buang waktu atau berfokus pada kegiatan lain. Tidak seperti media visual seperti televisi atau video pada platform seperti YouTube, podcast memungkinkan pendengar untuk fokus pada kegiatan lain tanpa mengorbankan kegiatan utama mereka.

Selain menjadi alat yang berguna untuk latihan di pusat kebugaran, perjalanan sekolah, atau bekerja, podcast dapat menjadi topik yang memberi Gen Z cara untuk tetap mendapatkan informasi terkini dan terlibat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini menciptakan pengalaman konsumsi media yang lebih terintegrasi, yang memungkinkan Gen Z mengelola waktu dan informasi mereka secara efektif.

Podcast Menjadi Pilihan Gen Z dengan Beragam Topik untuk Semua Minat

Gen Z adalah generasi muda yang semakin tertarik pada topik-topik tertentu seperti kesehatan mental, teknologi, dan budaya. Podcast menyediakan platform bagi mereka untuk mengeksplorasi topik-topik ini, dengan banyak episode yang membahas topik-topik yang sering kali diabaikan di media arus utama. Bagi mereka yang tertarik pada teknologi, podcast seperti Reply All menawarkan akses mudah ke inovasi digital. Bagi Gen Z, podcast seperti Therapy Chat dan The Mental Health Foundation Podcast membahas stres, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya yang relevan dengan kehidupan mereka, yang menawarkan perspektif yang lebih personal.

Podcast merupakan alat yang ampuh bagi individu untuk membuat dan membagikan konten mereka sendiri, dengan akses mudah ke platform seperti Spotify atau Anchor. Podcast menyediakan platform untuk beragam perspektif dan ide, mulai dari topik kecil hingga topik khusus. Podcast seperti Code Switch dan The History of Philosophy Without Any Gaps menyediakan perspektif yang kritis dan menarik, sekaligus memungkinkan Gen Z mengakses informasi dan perspektif yang tidak selalu ditemukan di media arus utama. Podcast juga membantu Gen Z memahami pengalaman mereka dan bagaimana mereka dapat menerapkan informasi untuk kebutuhan dan keinginan mereka sendiri. Podcast yang lebih informatif dan serius, seperti The Daily dan The New York Times, menyediakan wawasan yang berharga, sementara podcast yang ringan dan menghibur, seperti My Dad Wrote A Porno, menggunakan humor dan sarkasme untuk membuat informasi lebih menarik dan mudah dicerna.

Dengan segala kebebasan dan variasi yang ada, podcast memungkinkan Gen Z untuk mendapatkan informasi yang lebih relevan, bermanfaat, dan bermakna. Hal ini membuat mereka lebih terlibat dengan konten yang mereka konsumsi, dan pada gilirannya, membantu membentuk pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka dengan cara yang lebih personal dan sesuai dengan minat masing-masing.

Podcast dapat Membuat Keterhubungan dan Kedekatan dengan Pembicara

Salah satu aspek yang membuat podcast begitu menarik bagi Gen Z adalah kemampuan medium ini untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan intim dibandingkan dengan media massa lainnya. Dalam banyak podcast, pembicara berbicara langsung kepada audiens mereka dengan cara yang sangat manusiawi, seringkali mengadopsi gaya percakapan informal yang membuat pendengar merasa seolah-olah mereka terlibat dalam sebuah dialog atau diskusi, bukan hanya sebagai penerima informasi. Gaya penyampaian ini menambah dimensi kedekatan yang jarang ditemukan dalam media tradisional seperti televisi atau radio, di mana interaksi dengan audiens biasanya terbatas pada format yang lebih formal dan terstruktur.

Pembicara podcast seringkali menggunakan bahasa sehari-hari dan menyelipkan cerita pribadi, humor, atau bahkan kehangatan yang membuat pengalaman mendengarkan terasa lebih seperti berbincang dengan teman. Pendengar Gen Z, yang sangat menghargai keaslian dan keterbukaan, cenderung lebih tertarik pada pembicara yang mampu menciptakan koneksi emosional dengan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk merasa lebih terhubung dengan topik yang dibahas, bukan hanya sebagai penonton pasif, tetapi sebagai bagian dari percakapan yang lebih luas.

Sebagai contoh, podcast seperti The Michelle Obama Podcast atau Call Her Daddy berhasil membangun ikatan kuat dengan audiens mereka, berkat gaya penyampaian yang ramah dan penuh empati. Pembicara ini tidak hanya berbicara tentang topik tertentu, tetapi juga mengundang pendengar untuk merasakan emosi dan perjalanan pribadi yang dibagikan, menciptakan rasa kedekatan yang sulit ditemukan dalam banyak media lainnya. Dengan pendekatan yang lebih informal dan manusiawi ini, podcast memberi Gen Z perasaan bahwa mereka tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah

Podcast juga memungkinkan audiens untuk merasa terlibat lebih dalam dalam percakapan yang sedang berlangsung. Banyak pembicara podcast yang membuka ruang bagi pendengar untuk berinteraksi, baik melalui media sosial, sesi tanya jawab langsung, atau bahkan platform komunitas online. Ini memberi Gen Z kesempatan untuk berbagi pemikiran, memberikan masukan, dan bahkan bertanya langsung kepada pembicara, menciptakan rasa partisipasi aktif dalam diskusi. Interaksi semacam ini sangat berharga bagi Gen Z, yang sering kali mencari hubungan autentik dan komunitas yang inklusif di dunia digital yang terkadang terasa terfragmentasi. Ketika audiens dapat berinteraksi langsung dengan pembicara, mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk dialog yang lebih besar. Hal ini memberikan rasa kepemilikan dan keterlibatan yang lebih dalam, yang membuat mereka merasa lebih terhubung dengan pembicara dan topik yang dibahas. Contoh konkret dari hal ini adalah podcast My Favorite Murder, di mana pembicara Karen Kilgariff dan Georgia Hardstark menciptakan ruang untuk pendengar mereka berinteraksi melalui email dan media sosial, berbagi kisah pribadi, serta berpartisipasi dalam komunitas yang mereka bangun. Ini memberikan Gen Z perasaan bahwa mereka bagian dari sesuatu yang lebih besar, di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan perspektif dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Autentisitas menjadi kunci utama dalam membangun keterhubungan di dunia podcast. Gen Z menghargai transparansi dan kejujuran, dan mereka cenderung lebih tertarik pada pembicara yang terbuka tentang kehidupan mereka, tantangan yang dihadapi, dan bahkan kerentanannya. Pembicara yang tidak hanya berbicara tentang “fakta” atau informasi, tetapi juga berbagi cerita pribadi dan pengalaman hidup, menciptakan kedekatan emosional yang lebih kuat dengan audiens. Ini sangat penting di dunia digital saat ini, di mana banyak interaksi terasa dangkal atau terdistorsi oleh filter sosial dan ekspektasi yang tidak realistis.

Podcast yang menampilkan percakapan yang otentik dan penuh empati menciptakan rasa nyaman bagi Gen Z untuk mendengarkan dan berbagi ide mereka sendiri, karena mereka merasa bahwa mereka berada dalam ruang yang aman dan terbuka. Misalnya, podcast The Hilarious World of Depression berhasil menyentuh banyak orang dengan cara yang sangat jujur tentang perjuangan dengan kesehatan mental, menjadikannya tidak hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai ruang untuk berempati dan merasa didukung.

Podcast menyediakan lebih dari sekadar media untuk mendengarkan berita dan informasi. Ia menciptakan pengalaman yang personal, menghubungkan pendengar dengan pembicara dalam cara yang lebih manusiawi dan dekat. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, Gen Z menghargai keterhubungan emosional dan keaslian yang ditawarkan oleh podcast, di mana mereka dapat merasa sebagai bagian dari percakapan yang lebih luas dan berkontribusi pada komunitas yang mereka pilih untuk terlibat. Dengan kemudahan akses, format yang fleksibel, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pembicara, podcast benar-benar menjadi alat yang kuat bagi Gen Z untuk mengonsumsi informasi yang relevan, sambil tetap mempertahankan kedekatan dan rasa komunitas yang autentik.

DAFTAR PUSTAKA

Adha, Raju, and Ahmad fuadi Tanjung. “Persepsi Dan Keputusan Investasi Masa Depan Pada Generasi Milenial Dan Gen Z.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan 20, no. 2 (2023): 257–66.

Aini, Noviana. “Pemanfaatan Media Dakwah Platform Digital Di Era Generasi Z.” CBJIS: Cross-Border Journal of Islamic Studies 5, no. 2 (2023): 109–16.

Deti, Wilda Okta Dwina, and Muhammad Alfikri Matondang. “Pola Konsumsi Berita Dalam Era Digital: Perbandingan Preferensi Generasi Z Terhadap Sumber Berita Tradisional Dan Modern.” Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah 8, no. 2 (2024): 225–35.

Ismail, Irma Lutfiani. “Praktik Jurnalisme Radio Pada Podcast Kbr Prime Dalam Perspektif Konvergensi Media Henry Jenkins.” Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif …, 2022.

Kurnia, Ari, Priscilla Kharisbrossmerry, and Miranda Jessica. “Optimalisasi Konten Podcast Di Aplikasi Noice Sebagai Preferensi Gen Z Mendapatkan Informasi Dan Hiburan.” ARUNIKA: Bunga Rampai Ilmu Komunikasi 2, no. 01 (2024): 34–45.

Pandusaputri, Nindyo Andayaning, and Rachmat Bintang Ramadhan Mokodompit. “Peminat Radio Dan Podcast Kalangan Generasi Z Saat Berkendara.” Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS) 4, no. 1 (2024): 179–92.

Saputri, Stephanie Bella. “Media Sosial, Pedang Bermata Dua Bagi Mental Gen Z.” TarFomedia 4, no. 2 (2023): 27–34.

Zellatifanny, Cut Medika. “Tren Diseminasi Konten Audio on Demand Melalui Podcast: Sebuah Peluang Dan Tantangan Di Indonesia Trends in Disseminating Audio on Demand Content through Podcast: An Opportunity and Challenge in Indonesia.” Jurnal Pekommas 5, no. 2 (2020): 117–32.