PERKEMBANGAN AKUNTANSI PADA JAMAN MODERN

            Perkembangan akuntansi modern dimulai di Eropa pada abad ke-19. Pada saat itu, banyak negara-negara di Eropa yang mulai menerapkan standar akuntansi yang sama, seperti standar yang diterapkan oleh Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Kemudian, pada saat Revolusi Industri, akuntansi semakin berkembang dan menjadi semakin penting dalam dunia bisnis.

Di Amerika Serikat, pada tahun 1887, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) didirikan dan menjadi lembaga akuntansi pertama di dunia yang mengeluarkan sertifikasi CPA (Certified Public Accountant). Selain itu, Financial Accounting Standards Board (FASB) juga didirikan di AS pada tahun 1973 dan bertanggung jawab dalam mengeluarkan standar akuntansi yang berlaku di AS.

Di Indonesia sendiri, perkembangan akuntansi dimulai pada tahun 1950-an ketika pelaksanaan pembangunan nasional. Pada saat itu, pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan akuntansi sebagai salah satu bidang ilmu ekonomi. Pada tahun 1973, diluncurkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang kemudian direvisi berkali-kali untuk memenuhi perkembangan kebutuhan informasi keuangan.Teknologi dan Perkembangan Akuntansi

Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam setiap aspek, termasuk dalam akuntansi. Teknologi memungkinkan akuntansi untuk lebih efisien dan akurat dalam mencatat dan mengelola transaksi keuangan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, akuntansi mengalami berbagai transformasi dan inovasi.

Perekembangan akuntansi di Indonesia era modern

            Pada era modern, Indonesia mengadopsi standar akuntansi internasional seperti International Accounting Standards (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS). Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan transparansi dan memfasilitasi perdagangan internasional.

Selain itu, prinsip akuntansi berbasis nilai fair juga diterapkan dalam pelaporan keuangan di Indonesia. Prinsip ini mengharuskan aset dan kewajiban untuk diukur dengan nilai pasar yang adil pada saat pelaporan. Penggunaan nilai fair memberikan informasi yang lebih relevan mengenai nilai aset dan kewajiban suatu entitas.

Teknologi juga memainkan peran penting dalam perkembangan akuntansi di era modern. Penggunaan perangkat lunak akuntansi memungkinkan otomatisasi proses akuntansi dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, penggunaan teknologi cloud computing memudahkan penyimpanan dan kolaborasi data akuntansi.

Pengaruh Teknologi Terhadap Akuntansi

            Pada masa lalu, pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara manual dengan menggunakan buku besar. Proses ini memakan waktu dan sangat rentan terhadap kesalahan manusia. Dengan adanya teknologi, proses pencatatan transaksi keuangan menjadi lebih mudah dan efisien.

Komputerisasi merupakan salah satu bentuk teknologi yang memberikan dampak besar terhadap perkembangan akuntansi. Komputer memungkinkan penggunaan software akuntansi yang lebih canggih dan terintegrasi dengan sistem informasi bisnis. Dengan menggunakan software akuntansi, pengguna dapat memperoleh informasi keuangan secara real-time dan melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Internet dan cloud computing juga memberikan dampak besar pada perkembangan akuntansi. Internet memungkinkan akses ke informasi keuangan secara global dan real-time. Cloud computing memungkinkan penyimpanan data keuangan yang aman dan efisien, sehingga pengguna dapat mengakses data keuangan perusahaan dari mana saja dan kapan saja.

Pemanfaatan teknologi dalam praktik akuntansi modern telah mengubah cara perusahaan mengelola keuangan mereka. Saat ini, banyak perusahaan yang beralih dari sistem manual ke sistem akuntansi berbasis online dan pembukuan digital.

Sistem akuntansi berbasis online memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka secara efisien tanpa harus memiliki software akuntansi di dalam perusahaan. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengakses sistem akuntansi dari mana saja dan kapan saja melalui internet.

Pembukuan digital memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka secara elektronik. Dalam pembukuan digital, dokumen keuangan seperti faktur dan kwitansi diubah menjadi format digital yang dapat diakses dan diolah secara mudah. Pembukuan digital memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya dan waktu dalam pengelolaan keuangan mereka.

Contoh Penerapan Teknologi Terhadap Akuntansi

  1. Penjurnalan yang awalnya dilakukan secara manual, kini sudah ada sistem yang dapat menggantikannya. Penggunaan sistem dinilai lebih efektif dibandingkan dengan peng-gunaan cara manual karena menggunakan cara manual berisiko terhadap kesalahan pencatatan lebih besar.
  2. Penghitungan umur piutang, pekerjaan ini dapat dilakukan dengan mudah oleh komputer sehingga secara otomatis menggantikan pekerjaan manusia.
  3. Perhitungan jumlah persediaan, dengan sistem pencatatan persediaan seperti menggunakan metode FIFO atau LIFO dapat dengan mudah dilakukan.
  4. Pembuatan laporan keuangan dengan sistem komputer, pembukuan laporan keuangan akan lebih mudah dan tidak rumit dibanding-kan dengan cara manual.

Dengan pemanfaatan teknologi digital, ketergantungan pada tenaga kerja manual dapat diminimalisir. Perusahaan dapat meraih efisiensi waktu dan sumber daya, sambil mengurangi potensi kesalahan manusia (Mudjiyanti et al., 2023; Mugiarto et al., 2023). Di samping itu, teknologi digital juga memacu efisiensi dalam proses akuntansi. Perangkat lunak akuntansi dan sistem manajemen informasi memungkinkan pengolahan data yang lebih cepat, pemantauan aktivitas keuangan yang lebih efisien, dan akses informasi keuangan dalam waktu nyata. Hal ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih cepat dan lebih akurat.

Akankah Posisi Akuntan Tergantikan Dengan Adanya Kemajuan Teknologi?

            Dalam dunia bisnis, akuntansi memberikan kontribusi yang besar untuk memajukan perusahaan. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini sudah banyak implementasi teknologi dalam bidang akuntansi seperti Activity Based Coasting (ABC) yaitu teknologi yang diterapkan untuk mengolah informasi biaya sehingga dapat memberikan kejelasan mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisir. Sehingga dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih, membuat banyak perusahaan menginginkan adanya perkembangan bahkan perubahan terhadap kegiatan akuntansi yang inovatif seperti dapat menyajikan informasi keuangan yang relevan, lengkap, tepat waktu, dan mudah dipahami agar perusahaan mudah dalam mengambil keputusan. Hal ini karena perusahaan ingin menjuarai persaingan dalam bisnis global saat ini. Selain itu, bisa mengurangi beban gaji bahkkan bisa meningkatkan laba untuk perusahaan.

Dengan adanya kemajuan teknologi terjadinya peningkatan dalam pelaksanaan tata cara akuntansi. Pada masa sebelum adanya teknologi, sistem akuntansi dilakukan secara manual diatas kertas dan itu memakan waktu. Sedangkan dengan adanya kemajuan teknologi, sistem akuntansi dilakukan dengan waktu yang singkat dan efektif karena seorang akuntan hanya perlu memasukkan data transaksi kemudian akan dikerjakan oleh sistem secara otomatis, mulai dari pengumpulan informasi sampai penyajian laporan keuangan sehingga menjadi lebih efisien bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, tidak sepenuhnya menggantikan peran seorang akuntan. Sri Handayani memaparkan peran utama akuntan yang setidaknya memiliki 5 fungsi terdiri atas fungsi validasi, analisis, rekonsiliasi, evaluasi, dan fungsi rekomendasi.

Jadi, jawabannya adalah peran akuntan tidak akan bisa digantikan oleh teknologi atau sistem komputer. Karena kemajuan teknologi bukan penghalang bagi seorang akuntan, justru kemajuan teknologi dan seorang akuntan harus bisa berevolusi bersama. Karena kemajuan teknologi merupakan temuan inovatif yang dapat memajukan sistem akuntansi menjadi lebih fleksibel, efisien, dan dengan waktu yang singkat. Dengan begitu, para akuntan harus bisa memodernkan pikiran mereka serta akuntan perlu terus belajar untuk mengembangkan keterampilan profesionalnya, karena dalam persaingan bisnis menuntut akuntan untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam mengambil strategi dan hal itulah yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Sehingga, peran akuntan tidak akan tergantikan karena teknologi digunakan hanya sebagai pelengkap untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan pekerjaan, akan tetapi critical thinking dan judgment serta kemampuan menganalisa tetap ada pada diri manusia dan itu merupakan domain manusia yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

Kemajuan Teknologi Memberikan Peluang Baru Bagi Profesi Akuntan

Konsultan Sistem Informasi Berbasis Komputer Kantor

akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan digital firm dituntut mempunyai pengetahuan tentang hardware, sofware, dan teknologi komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus memahami bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik web based system, baik dalam kaitannya dengan penyusunan maupun audit laporan keuangan untuk memahami struktur pengendalian intern. Akuntan perlu pengetahuan tambahan untuk memperluas kompetensi yang dimiliki.

Jasa konsultan sistem informasi berbasis komputer memiliki dua komponen utama, yaitu komponen teknologi yang meliputi hardware, sofware, teknologi komunikasi dan komponen jasa advise bisnis yang berkaitan dengan analisis pengaruh kompetitif sistem informasi dan pengembangan strategi bisnis yang efektif. Walaupun akuntan pada umumnya kurang memiliki kemampuan teknologi komputer, tetapi akuntan mempunyai kualifikasi lebih pada komponen jasa konsultasi bisnis.

Akuntan yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi perkembangan ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang kompeten atau ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.

Computer Information System Auditor (CISA)

Karena sedemikian kompleksnya pemrosesan berbasis komputer, maka auditor khusus seperti Computer Information System Auditor (CISA) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. CISA harus memiliki kemampuan khusus, seperti pemahaman mengenai hardware, software, database, teknologi pengkomunikasian data, serta pengendalian yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented Controll) dan teknik pengauditan.

Segel Web trust

Web trust adalah sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah website. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha membangun kepercayaan publik atas transaksi lewat internet.

Dilihat dari makin majunya perkembangan teknologi informasi, khususnya yang berbasis internet maka masa depan web trust boleh dikatakan cerah. Apalagi semakin tingginya tuntutan masyarakat pengguna internet yang sangat menginginkan keamanan dan keandalan dalam bertransaksi. Walaupun saat ini sudah banyak program yang menyediakan segel jaminan, tetapi web trust mempunyai keunggulan yang bersifat internasional dan didukung oleh organisasi profesi di beberapa negara. Di samping itu, juga dapat mengadopsi peraturan dan ketentuan suatu negara untuk diterapkan dalam standar tertentu.

Akuntan publik yang dapat melakukan jasa web trust adalah akuntan publik yang telah mendapat izin dari pihak yang berwenang. Akuntan yang mendapat perikatan tersebut akan melakukan penilaian atas prinsip dan kriteria web trust yang ditetapkan dalam web site tersebut. Jika seluruh proses telah dijalani sesuai dengan prinsip dan kriteria web trust, maka perusahaan tersebut dapat menampilkan segel web trust dalam tampilan web site-nya. Segel tersebut merupakan simbol bahwa telah dilakukan penilaian terhadap suatu web site oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified) atas penerapan standar, prinsip, dan kriteria yang sesuai dengan prinsip dan kriteria web trust. Ketika akuntan publik selesai melakukan penilaian dan memberikan pendapatnya mereka harus mengerti akan tanggung jawab yang menyertainya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tanggung jawab auditor dalam mengaudit web trust secara umum sama dengan audit atas laporan keuangan, perbedaannya terletak pada cakupannya. Walaupun bentuknya berbeda tetapi konsep-konsep yang digunakan dalam audit web trust sama dengan audit laporan keuangan.

Dampak Teknologi Dalam Praktik Akuntansi

Efisiensi dan Akurasi:

Studi oleh Smith dan Adams (2020) menemukan bahwa penggunaan perangkat lunak akuntansi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi kesalahan manusia dalam entri data. Implementasi teknologi ini mampu mengurangi kesalahan hingga 70%. Penelitian oleh Johnson dan Lee (2019), Otomatisasi proses akuntansi, seperti rekonsiliasi bank dan pelacakan pengeluaran, dapat menghemat waktu dan memastikan data lebih akurat dan konsisten.

Keamanan dan Transparansi:

Studi oleh Peters dan Panayi (2016) menjelaskan bahwa Teknologi blockchain memberikan transparansi dan keamanan yang lebih tinggi dalam pencatatan transaksi. Setiap transaksi yang tercatat dalam blockchain dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat, meningkatkan kepercayaan dan akurasi dalam pelaporan keuangan. Penelitian oleh Brown dan Wang (2018) menyebutkan Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analisis data membantu dalam mendeteksi anomali dan aktivitas mencurigakan dalam data keuangan, yang penting untuk pencegahan kecurangan.

Real-time Reporting:

Penelitian oleh Deloitte (2019): Perangkat lunak akuntansi memungkinkan pelaporan keuangan real-time, yang membantu manajemen dalam membuat keputusan lebih cepat dan berdasarkan data terkini. Ini meningkatkan responsivitas perusahaan terhadap perubahan kondisi pasar dan operasional.

Peningkatan Pengambilan Keputusan:

Studi oleh Ernst & Young (2017): Teknologi akuntansi modern, seperti analisis data dan AI, membantu manajemen dalam analisis tren keuangan dan perencanaan strategis. Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan berdasar pada data.

Pengurangan Biaya dan Peningkatan Produktivitas:

Penelitian oleh PwC (2018): Otomatisasi dan digitalisasi proses akuntansi dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas staf akuntansi. Teknologi ini memungkinkan staf untuk fokus pada tugas-tugas strategis daripada pekerjaan administratif rutin.

Tantangan Adaptasi: Studi oleh KPMG (2020):

Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, adaptasi terhadap teknologi baru memerlukan investasi dalam pelatihan dan perubahan budaya organisasi. Perusahaan perlu memastikan bahwa staf akuntansi mereka dilatih dengan baik untuk memanfaatkan teknologi secara efektif. Hasil penelitian terhadap dampak teknologi terhadap akuntansi dengan metode penelitian kualitatif. Hasil Penelitian Terhadap Dampak Teknologi Terhadap Akuntansi dengan Metode Penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif mengenai dampak teknologi terhadap akuntansi melibatkan analisis mendalam melalui wawancara, observasi, dan studi kasus.

Perubahan Proses Akuntansi:

Wawancara dengan Akuntan Senior (Penelitian oleh Hermawan, 2019): Akuntan senior menyatakan bahwa teknologi seperti perangkat lunak akuntansi telah mengubah cara kerja mereka dari manual ke otomatis. Proses seperti pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat dan akurat. Studi Kasus di Perusahaan Manufaktur (Penelitian oleh Sari, 2020): Implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) di perusahaan manufaktur menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan penurunan kesalahan manusia dalam pengelolaan data akuntansi.

Referensi :

https://knia.stialanbandung.ac.id/index.php/knia/article/download/849/pdf

https://www.kabarpendidikan.id/2022/07/akankah-posisi-akuntan-tergantikan-oleh.html

https://journal.cattleyadf.org/index.php/Jasmien/article/download/712/456