PERAN MAHASISWA ARSITEKTUR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Memilih keputusan adalah proses menentukan pilihan di antara berbagai alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah tertentu. Proses ini melibatkan pemikiran logis, evaluasi terhadap konsekuensi dari setiap pilihan, dan pertimbangan berbagai faktor yang relevan, seperti kebutuhan, nilai, dan situasi yang dihadapi.

Keputusan bisa bersifat sederhana, seperti memilih menu makanan, atau memilih baju yang akan dipakai, seperti menentukan karier atau memutuskan langkah bisnis. Dalam mengambil keputusan, penting untuk mengumpulkan informasi yang memadai, mempertimbangkan risiko dan manfaat, serta berpikir jangka panjang untuk memastikan hasil yang terbaik.

Pada akhirnya, keputusan mencerminkan tanggung jawab individu atas tindakan yang akan diambil. Memilih keputusan yang tepat memerlukan keseimbangan antara logika, intuisi, dan emosi, agar hasilnya tidak hanya efektif, tetapi juga sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi.

Sehingga akhirnya Memilih jurusan Teknik Arsitektur adalah keputusan yang sering didasarkan pada perpaduan antara minat, kreativitas, dan keinginan untuk memberikan kontribusi nyata pada lingkungan fisik di sekitar kita. Teknik Arsitektur menawarkan kesempatan untuk menyalurkan ide-ide kreatif dalam menciptakan bangunan dan ruang yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagi mereka yang menyukai seni, desain, dan teknologi, arsitektur adalah bidang yang memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap ketiganya sekaligus.

Jurusan ini juga menarik bagi mereka yang ingin meninggalkan jejak nyata di dunia. Melalui arsitektur, mahasiswa belajar bagaimana menciptakan karya yang bertahan lama, seperti rumah tinggal, gedung pencakar langit, hingga fasilitas umum yang bermanfaat bagi banyak orang. Arsitektur juga memadukan aspek seni dan sains, memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, sekaligus mempelajari aspek teknis seperti struktur bangunan, material, hingga efisiensi energi.

Selain itu, peluang karier yang luas menjadi alasan kuat untuk memilih jurusan ini. Lulusan Teknik Arsitektur dapat bekerja sebagai arsitek, desainer interior, urban planner, atau bahkan spesialis teknologi konstruksi. Dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran akan desain berkelanjutan, prospek pekerjaan di bidang ini semakin menjanjikan. Teknik Arsitektur bukan hanya sebuah bidang studi, tetapi juga sebuah cara untuk membawa perubahan positif melalui desain dan pembangunan.

Sesudah mengambil Keputusan memilih jurusan Teknik arsitektur sehingga akhirnya menjalani kewajiban yang sudah dipilih dengan mempelajari lebih dalam mengenai desain,gambar dan lain-lain. Dengan melengkapi tugas tugas yang ada untuk memenuhi syarat kelulusan setiap semesternya.  Sehingga memilirkan strategi Menghadapi deadline tugas setiap hari adalah kenyataan yang sering dialami oleh mahasiswa, pekerja, atau siapa saja yang memiliki tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Beragam tugas yang datang bertubi-tubi dapat menimbulkan tekanan yang mengganggu produktivitas dan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menangani deadline dengan strategi yang terorganisir dan efisien agar tugas dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

Salah satu langkah pertama untuk mengatasi deadline adalah dengan membuat perencanaan yang jelas. Perencanaan harian membantu memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Dengan menggunakan alat seperti to-do list atau aplikasi manajemen tugas, kita bisa memetakan pekerjaan yang perlu diselesaikan hari itu. Penting untuk memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan tingkat kesulitannya. Metode seperti Eisenhower Matrix dapat membantu memisahkan tugas yang penting dan mendesak dari yang bisa ditunda. Dengan prioritas yang jelas, fokus kerja dapat diarahkan pada hal yang paling memerlukan perhatian.

Selanjutnya, teknik manajemen waktu memainkan peran penting dalam menangani deadline harian. Salah satu teknik yang populer adalah Pomodoro Technique, di mana kita bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, diikuti dengan istirahat 5 menit. Siklus ini diulang beberapa kali untuk menjaga fokus dan produktivitas. Selain itu, time blocking juga bisa diterapkan dengan cara mengalokasikan waktu tertentu untuk setiap jenis tugas. Dengan mengatur waktu secara spesifik, kita bisa lebih terstruktur dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa tergoda untuk menunda-nunda.

kebiasaan menunda pekerjaan adalah musuh utama dalam menyelesaikan tugas tepat waktu. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memahami penyebab di balik kebiasaan tersebut. Banyak orang menunda tugas karena merasa terlalu berat atau takut akan hasil yang tidak sempurna. Untuk melawan rasa tersebut, cobalah memulai dari langkah kecil, seperti mengerjakan bagian yang paling mudah terlebih dahulu. Trik ini membantu membangun momentum sehingga tugas terasa lebih ringan. Selain itu, menghilangkan gangguan seperti notifikasi ponsel atau media sosial selama bekerja dapat meningkatkan konsentrasi secara signifikan. Kalender digital juga berguna untuk mengatur jadwal harian, mingguan, atau bulanan, sehingga tidak ada tugas yang terlewat. Dengan dukungan alat ini, kita dapat bekerja lebih sistematis dan efisien.

Diskusi juga menjadi bagian penting dalam menyelesaikan tugas, terutama untuk pekerjaan kelompok. Membagi tanggung jawab berdasarkan kemampuan masing-masing anggota tim dapat mempercepat proses penyelesaian. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman, atasan, atau dosen jika menemui kesulitan dalam tugas. Masukan dan pandangan baru sering kali membantu menemukan solusi yang lebih baik.

Selain itu, menjaga motivasi adalah kunci untuk menghadapi deadline yang terus-menerus. Memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas dapat menjadi cara efektif untuk menjaga semangat. Misalnya, setelah menyelesaikan pekerjaan, luangkan waktu untuk menikmati makanan favorit, menonton film, atau sekadar beristirahat sejenak. Dengan memberikan reward, kita lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas berikutnya.

Namun, menghadapi deadline harian bukan berarti harus mengorbankan kesehatan fisik dan mental. Burnout atau kelelahan akibat pekerjaan yang berlebihan bisa menjadi hambatan serius dalam produktivitas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan atau relaksasi, seperti olahraga ringan, meditasi, atau berkumpul dengan teman dan keluarga. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, kita dapat menghadapi tekanan deadline dengan lebih baik.

Tantangan terbesar dalam menangani deadline sering kali adalah tugas mendadak yang muncul di tengah-tengah pekerjaan lain. Untuk mengatasi hal ini, fleksibilitas adalah kunci. Sesuaikan jadwal yang sudah dibuat untuk mengakomodasi tugas baru tanpa mengorbankan tugas yang sedang dikerjakan. Selain itu, belajar mengatakan “tidak” pada pekerjaan tambahan yang tidak mendesak juga penting agar kita tidak kewalahan.

Pada akhirnya, keberhasilan dalam menangani deadline setiap hari bergantung pada kemampuan untuk konsisten dan disiplin dalam menjalankan rencana. Tidak ada solusi instan untuk mengatasi tekanan deadline, tetapi dengan perencanaan yang baik, manajemen waktu yang tepat, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, tugas-tugas dapat diselesaikan dengan lebih lancar. Ingatlah bahwa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga soal menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.

Tetapi jaman sekarang banyak anak yang tidak bisa memanfaatkan waktu atau manajement waktu sehingga mengerjakan tugas dengan mendekati deadline atau 1 hari sebelum pengumpulan tugas sehingga banyak yang tidak puas dengan hasil yang dadakan. Anak-anak jaman sekarang sering kali dihadapkan dengan tekanan waktu yang sangat besar ketika mengerjakan tugas. Terutama dengan adanya deadline yang ketat, mereka terkadang harus menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang sangat mepet. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kebiasaan menunda-nunda tugas (prokrastinasi), kurangnya perencanaan, hingga gangguan dari berbagai aktivitas lain, seperti media sosial, permainan video, atau bahkan berbagai acara yang menggoda untuk diikuti. Seringkali, mereka baru mulai mengerjakan tugas ketika waktu sudah sangat sempit, yang tentu saja membuat hasil pekerjaan mereka tidak maksimal.

Prokrastinasi adalah masalah yang sangat umum di kalangan anak muda saat ini. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sering kali terjadi karena mereka merasa bahwa tugas tersebut masih jauh dari deadline atau karena mereka merasa tidak ada motivasi untuk segera menyelesaikannya. Alasan lainnya bisa karena rasa malas atau bahkan karena merasa tertekan oleh tugas yang terlalu besar dan rumit. Ironisnya, semakin ditunda, semakin besar tekanan yang dirasakan. Rasa khawatir akan tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu justru menambah beban pikiran. Pada akhirnya, mereka baru mulai menyelesaikan tugas pada malam sebelum deadline, bahkan sering kali hanya beberapa jam sebelum waktunya.

Tugas yang dikerjakan dengan waktu yang mepet sering kali tidak menghasilkan kualitas terbaik. Pekerjaan yang terburu-buru tidak memberikan ruang untuk berpikir dengan matang, melakukan riset yang mendalam, atau mengedit hasil pekerjaan agar lebih baik. Sebagai contoh, dalam tugas akademik seperti menulis makalah atau esai, tidak jarang anak-anak jaman sekarang hanya menulis dengan terburu-buru, mencopy dan paste dari berbagai sumber tanpa memeriksa kualitas atau keakuratan informasi yang dimasukkan. Hal ini tentu saja berisiko menghasilkan karya yang tidak memadai dan bahkan bisa berujung pada plagiarisme. Selain itu, tekanan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat juga dapat mengurangi pemahaman mereka terhadap materi yang sedang dipelajari.

Salah satu penyebab anak-anak jaman sekarang sering mengerjakan tugas dengan waktu yang mepet adalah gangguan dari media sosial dan teknologi. Teknologi yang semakin canggih telah menciptakan dunia yang terhubung 24 jam sehari, yang membuat banyak anak muda mudah teralihkan dari tugas yang sedang dikerjakan. Dengan notifikasi yang terus-menerus datang dari aplikasi seperti Instagram, TikTok, WhatsApp, atau YouTube, mereka sering kali merasa tergoda untuk memeriksa ponsel mereka, meskipun tahu bahwa itu akan mengganggu fokus mereka. Prokrastinasi menjadi semakin mudah terjadi karena anak-anak muda lebih memilih untuk bersenang-senang di media sosial daripada menyelesaikan tugas yang mereka anggap tidak menyenangkan atau membosankan. Bahkan meskipun mereka tahu bahwa waktu terus berjalan, perasaan terbuai dengan hiburan sejenak membuat mereka lupa pada tenggat waktu yang semakin dekat.

Pendidikan di era digital juga membawa tantangan baru dalam hal ini. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau dosen sering kali memerlukan akses ke teknologi, baik itu untuk riset online atau untuk menggunakan perangkat lunak tertentu. Ini tidak hanya menambah beban tugas, tetapi juga bisa memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Selain itu, banyaknya informasi yang tersedia di internet justru sering membuat anak-anak jaman sekarang merasa kebingungan dalam memilah mana yang relevan dengan tugas yang sedang dikerjakan. Tanpa keterampilan dalam manajemen informasi, mereka bisa terjebak dalam aktivitas mencari referensi yang tidak produktif, yang akhirnya memperlambat proses pengerjaan tugas.

Selain itu, anak-anak jaman sekarang juga menghadapi tekanan sosial dan akademik yang tinggi. Mereka sering merasa harus mencapai standar yang tinggi, baik itu dalam bentuk nilai akademik atau pencapaian di luar sekolah, seperti keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Tekanan ini bisa membuat mereka merasa harus melakukan segala sesuatu dalam waktu yang terbatas, bahkan sampai mengorbankan waktu istirahat mereka. Namun, meskipun mereka merasa produktif, kualitas pekerjaan yang dihasilkan sering kali kurang optimal karena mereka tidak memiliki waktu untuk berpikir dengan tenang, melakukan refleksi, atau memperbaiki kekurangan dalam pekerjaan mereka.

Sementara itu, kurangnya keterampilan dalam manajemen waktu juga menjadi salah satu faktor penting. Banyak anak muda yang tidak diajarkan cara mengatur waktu secara efektif. Mereka tidak terbiasa membuat jadwal harian atau merencanakan kapan tugas-tugas harus diselesaikan. Tanpa kemampuan ini, tugas yang menumpuk bisa terasa sangat menekan, terutama ketika semua pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Seharusnya, anak-anak jaman sekarang bisa lebih bijak dalam mengatur waktu mereka dengan memprioritaskan tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu, serta menyisihkan waktu untuk beristirahat. Namun, dalam kenyataannya, banyak yang justru menghabiskan waktu untuk kegiatan yang tidak penting, seperti menonton video yang tidak relevan atau sekadar scrolling di media sosial, hingga akhirnya terjebak dalam situasi yang sulit.

Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan pendekatan yang lebih bijak dalam mengelola waktu. Salah satunya adalah dengan mengembangkan kebiasaan baik dalam merencanakan dan menyelesaikan tugas lebih awal. Menggunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro Technique, di mana bekerja dalam jangka waktu tertentu diikuti dengan istirahat sejenak, dapat membantu menjaga fokus dan efisiensi. Selain itu, mengurangi gangguan dengan menetapkan batasan penggunaan media sosial atau teknologi juga dapat meningkatkan produktivitas. Dengan memprioritaskan tugas yang lebih penting dan mendesak, serta menyelesaikan pekerjaan lebih awal, anak-anak jaman sekarang bisa mengurangi stres dan memberikan perhatian yang lebih pada kualitas tugas yang dikerjakan.

Pada akhirnya, mengerjakan tugas dengan waktu yang mepet mungkin sudah menjadi kebiasaan yang sulit diubah, tetapi dengan kesadaran dan usaha yang konsisten untuk mengelola waktu lebih baik, anak-anak jaman sekarang dapat belajar untuk menghadapi tantangan tersebut dengan lebih efektif. Mungkin tidak ada cara instan untuk mengubah kebiasaan buruk ini, tetapi dengan tekad dan perubahan kecil dalam cara berpikir dan bekerja, mereka dapat memaksimalkan potensi mereka dan mengurangi tekanan yang muncul akibat deadline yang mepet.  Tetapi balik lagi harus bisa mengatur waktu yang baik sehingga mendapat kan hasil tugas yang baik dan bagus dengan hasil yang puas. Samaratakan dengan keadaan Dimana ada waktu untuk tugas, kuliah,main maupun kumpul keluarga sehingga tidak ada ketertekanan saat berjalannya kuliah yang di hadapi dengan deadline yang banyak.