PERAN E-MARKETPLACE DALAM TRANSFORMASI UMKM KULINER SUNDA

ABSTRAK

Perkembangan teknologi digital telah menjadi pendorong utama dalam mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya pada industri kuliner tradisional Sunda. Kehadiran e-marketplace memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga meningkatkan efisiensi bisnis, memperkokoh daya saing, serta memperkuat ketahanan usaha di tengah dinamika perubahan ekonomi. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh e-marketplace dalam mempercepat transformasi UMKM kuliner Sunda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis studi literatur. Hasil temuan menunjukkan bahwa e-marketplace berperan signifikan dalam mendorong perkembangan UMKM, meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan literasi digital dan ketergantungan terhadap platform digital.

Kata Kunci: E-marketplace, UMKM, kuliner Sunda, transformasi digital, daya saing, inovasi


1. PENDAHULUAN

Kuliner khas Sunda merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang memiliki cita rasa khas, segar, dan alami. Makanan seperti karedok, nasi timbel, lotek, dan peuyeum tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga sumber mata pencaharian bagi banyak pelaku UMKM di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.

Seiring perkembangan teknologi, sektor UMKM, termasuk kuliner Sunda, menghadapi tantangan baru sekaligus peluang besar. Platform e-marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, GrabFood, dan GoFood memberikan akses pasar yang jauh lebih luas daripada sebelumnya. Melalui platform ini, pelaku usaha tidak hanya menjangkau konsumen lokal tetapi juga pelanggan di berbagai daerah bahkan di luar negeri.

Namun demikian, tidak semua UMKM mampu langsung menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Masalah seperti keterbatasan pemahaman teknologi, minimnya kemampuan dalam pemasaran digital, serta kesulitan dalam manajemen operasional digital menjadi hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana e-marketplace mampu mendukung transformasi UMKM kuliner Sunda serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi.


2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal akademik, laporan penelitian, buku, dan artikel yang relevan dengan tema e-marketplace dan pengembangan UMKM. Proses analisis dilakukan dengan mengelompokkan informasi berdasarkan topik manfaat, tantangan, dan strategi pemanfaatan e-marketplace pada sektor UMKM kuliner Sunda.


3. PEMBAHASAN

3.1 Perluasan Akses Pasar

Salah satu dampak paling nyata dari penggunaan e-marketplace adalah terbukanya akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM. Penjual yang sebelumnya hanya bergantung pada penjualan langsung di warung atau pasar tradisional kini mampu melayani pelanggan dari berbagai kota bahkan provinsi lain.

Turangan (2023) menemukan bahwa pemanfaatan e-marketplace meningkatkan omzet pelaku UMKM hingga 50%. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai fitur yang ditawarkan oleh platform digital, seperti sistem pencarian produk, promo gratis ongkir, diskon, dan penilaian dari konsumen yang memperkuat kredibilitas produk.

3.2 Efisiensi Operasional dan Pemasaran

Digitalisasi melalui e-marketplace juga memberikan keuntungan signifikan dalam hal efisiensi operasional. UMKM kini dapat menggunakan fitur manajemen inventori, pemantauan pesanan secara real-time, serta sistem pembayaran otomatis yang mengurangi kesalahan manual.

Studi oleh Haholongan et al. (2024) menyebutkan bahwa biaya operasional pelaku UMKM menurun hingga 25% berkat sistem otomatisasi yang tersedia di e-marketplace. Selain itu, proses promosi menjadi lebih mudah dan terjangkau dengan adanya fitur iklan berbayar dan promosi khusus di dalam platform tersebut.

3.3 Peningkatan Daya Saing

Dalam ekosistem digital, daya saing menjadi aspek yang sangat penting. UMKM kuliner Sunda yang memanfaatkan marketplace dituntut untuk selalu memperbaiki kualitas produk, layanan, serta meningkatkan citra merek mereka.

Menurut Saputri et al. (2023), adanya sistem rating, ulasan pelanggan, dan fitur rekomendasi dalam e-marketplace menjadi faktor utama yang mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan standar produk. Konten kreatif seperti foto yang menarik, video proses pembuatan, serta narasi tentang asal-usul produk juga membantu menarik perhatian konsumen.

3.4 Ketahanan Usaha dalam Krisis

Pandemi COVID-19 menjadi bukti nyata bahwa bisnis yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital lebih tahan terhadap guncangan ekonomi. Irawati dan Prasetyo (2023) menyatakan bahwa UMKM yang beralih ke model bisnis digital melalui e-marketplace tidak hanya bertahan, tetapi juga mengalami peningkatan omzet hingga 60%.

Banyak pelaku UMKM kuliner Sunda mulai berinovasi dengan menjual makanan dalam bentuk frozen, paket siap saji, atau menu khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen selama pandemi. Selain itu, kemitraan dengan layanan pengiriman juga menjadi kunci utama dalam mempertahankan eksistensi bisnis.

3.5 Tantangan dalam Pemanfaatan E-Marketplace

Di balik berbagai kemudahan yang ditawarkan, e-marketplace juga menghadirkan tantangan bagi UMKM, antara lain:

  • Minimnya Literasi Digital: Sebagian besar pelaku usaha belum memahami cara mengoptimalkan algoritma marketplace, teknik pemasaran digital, atau manajemen keuangan berbasis aplikasi.
  • Keterbatasan Modal Usaha: Biaya untuk beriklan, meningkatkan kualitas foto, pengemasan, dan layanan pelanggan kadang menjadi beban bagi UMKM kecil.
  • Persaingan yang Semakin Ketat: Selain sesama UMKM, pelaku usaha juga harus bersaing dengan merek-merek besar yang turut masuk ke platform marketplace.
  • Ketergantungan pada Platform: Perubahan algoritma pencarian, penyesuaian biaya layanan, atau kebijakan platform dapat berdampak langsung pada penjualan.

3.6 Strategi Pengembangan dan Solusi

Beberapa strategi yang direkomendasikan untuk mengatasi tantangan tersebut meliputi:

  1. Pendidikan dan Pelatihan Digital: Pemerintah dan swasta perlu menyediakan program peningkatan kapasitas terkait manajemen toko online, pemasaran digital, dan pengembangan produk.
  2. Peningkatan Akses Modal: Penyediaan pembiayaan mikro, subsidi untuk digitalisasi, dan dukungan keuangan berbunga rendah dapat membantu UMKM berkembang.
  3. Kolaborasi Lintas Sektor: Kemitraan antara pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan teknologi, dan komunitas UMKM dapat menciptakan ekosistem yang mendukung.
  4. Diversifikasi dan Inovasi Produk: Mengembangkan variasi produk, menyesuaikan dengan tren pasar (misalnya produk sehat atau ramah lingkungan), serta meningkatkan kemasan untuk menarik konsumen.
  5. Penguatan Branding: Membangun cerita merek yang menonjolkan nilai budaya Sunda, proses pembuatan tradisional, atau kualitas bahan lokal dapat menjadi keunggulan kompetitif.

4. KESIMPULAN

E-marketplace memberikan dampak yang signifikan bagi pengembangan dan transformasi UMKM kuliner Sunda. Platform ini tidak hanya membantu dalam perluasan pasar dan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat daya saing dan ketahanan usaha, khususnya di masa krisis.

Akan tetapi, keberhasilan transformasi ini bergantung pada dukungan terhadap peningkatan literasi digital, ketersediaan akses pembiayaan, serta sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan penyedia platform digital. Dengan pendekatan yang tepat, UMKM kuliner Sunda tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

  • Turangan, J. (2023). Pendampingan penggunaan aplikasi marketplace untuk meningkatkan omset penjualan bagi pelaku UMKM kuliner di Jakarta Pusat. Jurnal Serina Abdimas.
  • Haholongan, R. et al. (2024). Peningkatan pemasaran produk UMKM kuliner dalam platform e-commerce di Tanjung Priok. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (EK&BI), 7(1), 65–69. https://doi.org/10.37600/ekbi.v7i1.1273
  • Irawati, R. & Prasetyo, I. B. (2023). Pemanfaatan platform e-commerce sebagai upaya peningkatan penjualan dan mempertahankan bisnis di masa pandemi (studi di Malang). Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN).
  • Saputri, S. A. et al. (2023). Peran marketplace dalam meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia. KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan. https://doi.org/10.51878/knowledge.v3i1.2199
  • Kharisma, M. E. et al. (2023). Pengaruh marketplace dalam pengembangan UMKM Warung Billa Lamongan Sekaran. Jurnal Potensial.

Arrofi, R. A., Ajie, R., & Sutabri, T. (2023). Penggunaan transformasi digital bisnis untuk para pelaku UMKM kuliner. Jurnal Riset Manajemen dan Ekonomi (JRIME), 2(1), 180–189. https://doi.org/10.54066/jrime-itb.v2i1.1130