Peran Akuntansi Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance

Kondisi indonesia saat ini dalam era reformasi masih belum menunjukan perkembangan yang baik,dikarnakan banyaknya organisasi sektor publik yang memiliki anggapan bahwa masyarakatlah yang membutuhkan organisasi sektor publik.Konsep Good Corporate Governence adalah sebuah tata penyelenggaraan kekuasaan negara yang didalamnya terdapat banyak prinsip yang mendukung agar penyelenggaraan dilakukan dengan baik. Akuntansi adalah sistem yang membantu menjalankan tugas dari organisasi tersebut dpaat tercapai, Dalam organisasi sektor publik peran akuntansi dalam mewujudkan good corporate governance sangatlah penting seperti untuk mendukung terciptanya akuntabilitas, transparasi, responsibilitas, efisiensi dan efektivitas, dan visis yang strategis. Akuntansi bukan hanya sekedar alat untuk mencatat suatu kejadian ekonomi tetapi akuntansi memiliki arti dan mempunyai suatu tujuan dalam setiap prosesnya.

Pada perkembangan saat ini, Peran akuntansi dalam mewujudkan good corporate governance difokuskan untuk menciptakan sistem birokrasi yang handal dan transparan, khususnya bagi pembuatan laporan keuangan yang didalamnya terdapat banyak informasi penting untuk pertimbangan pengmbilan keputusan, perumusan ebijakan, dan sebagai tolak ukur kinerja. Laporan Keuangan Tersebut adalah landasan utama dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan dari organisasi sektor publik tersebut, jika penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan baik maka dapat membantu stakeholder dan pemangku kepentingan dalam menyuarakan pendapat mereka dan membuat kebijakan. Dengan demikian perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang dibuat oleh organisasi sektor publik tersebut akan lebih efektif dan efisiensi.

Laporan keuangan adalah hasil dari sebuah proses akuntansi yang dijadikan informasi bagi para pengguna untuk membuat suatu kebijakan, pengambilan keputusan dan sebagai pertanggung jawaban dari entitas tersebut dalam meggunakan sumber daya. Menutu susilo(2009) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat informasi-informasi dam meberikan keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari daftar-daftar yang menunjukan posisi keuanagn dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan keuangan.

Akuntansi merupakan sistem informasi artinya akuntansi dihasilkan dari suatu proses yang terintegrasi, seperti identifikasi, pencatatan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi, informasi ekonomi ynag dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan bagi pihak pihak yang berkepentingan. Tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan usaha kepada ihak pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar perusahaan, Sehingga fungsi akuntansi adalah menghitung hasil usaha yang dicapai oleh perusahaan kemudia menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi keuangan.

Akuntansi merupakan sistem informasi yang penting dihasilkan dari aktivitas usaha yang terdiri atas kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya, Kegiatan-kegiatan tadi saling berhubngan dan akhirnya membentuk suatu rangkaian, rangkaian tersebut disebut juga sebagai siklus, siklusnya dinamakan Siklus Akuntansi yaitu suatu kegiatan secara terus menerus yang dimulai dari terjadinya suatu transaksi diakhiri dengan penyajian laporan keuangan, dengan itulah maka akuntansi juga berperan penting dalam menjalankan good corporate governane.

Good Corporate Governance merupakan tata pelaksanaan yang baik, secara sederhana GCG adalah suatu perangkat yang digunakan entitas swasta ataupun negeri yang ditujukan untuk pengambilan keputusan. Good Corporate Governance menurut pengertian world bank adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prisip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan yang legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

Adapun Prinsip dari Good Corporate Governance menurut Masyarakat Transaparansi Indonesia(MTI) ada sembilan macam karakteristik dalam tata kelola yang baik adalah partisipasi masyarakat, Tegaknya supremasi hukum, Keterbukaan informasi pemerintah kepada publik, Peduli pada masyarakat, berorientasi pada konsesus, Memperhatika kesetaraan, pemerintah diselenggarakan secara efektif dan efisien, Keputusan yang diambil bersifat akuntabilitas, dan visi yang startegis.

Organisasi Sektor Publik berhubungan langsung dengan penyediaan service and goals untuk memenuhi keinginana dan kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan motif surplus agar terjadi keberlangsungan organisasi dan memberikan kontribusi pendapatan negara atau daerah. perlu diingatkan bahwa organisasi sektor publik bukan hanya organisasi sosial, bukan hanya organisasi non profit dan bukan hanya organisasi pemerintahan .

Terkait dengan peran Akuntan dalam penerapan GCG maka sebelumnya perlu diperhatikan hal yang mendasari penerapan GCG. Pertama, perlunya sistem pengawasan. Kedua, untuk mencapai Return on Investment (ROI) sesuai target. Agar ROI sesuai target terdapat dua kata kunci yang harus dipenuhi, yaitu: produtivitas dan efisiensi. Artinya, kalau GCG diterapkan maka produktivitas menjadi tinggi dan efisiensi usaha dapat diukur. Ukurannya perusahaan dapat menghasilkan output yang besar, dan sebaliknya inputnya kecil. Output dapat berupa pendapatan dan penjualan, sedangkan inputnya berupa sumber daya dan biaya. Jadi, bicara GCG sama dengan bicara pengawasan dan ROI. Selanjutnya akan diuraikan bagaimana peran dari Akuntanan Manajemen, Auditor Independen, dan Internal Auditor dalam penerapan GCG. Peran dari Akuntan Manajemen

Peran akuntan manajemen disini dapat meliputi beberapa hal berikut. Pertama, membuat disain sistem pengendalian manajemen. Kedua, membuat laporan jalannya sistem pengendalian manajemen kepada manajemen. Ketiga, membuat feed back laporan manajemen. Dan keempat, melakukan pemeriksaan jalannya sistem pengendalian manajemen yang akan dilaporkan kepada direksi. Peran dari Auditor Independen

Auditor Independen merencanakan dan melaksanakan penugasan audit berdasarkan Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan terlepas dari kesalahan penyajian yang material yang disebabkan oleh kesalahan dan/atau kecurangan. (Catatan: auditor independen tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi setiap kesalahan dan/atau kecurangan sepanjang proses audit dilakukan dengan mengikuti standar yang berlaku)

Peran Dari Auditor Internal, Dalam perkembangannya sesudah pengendalian internal berjalan dengan baik, Auditor internal dituntut berfungsi jauh menjadi strategic bussines partner khususnya dalam mendukung terwujudnya GCG. Usaha untuk meningkatkan fungsi ini dapat dilakukan melalu berbagai usaha anatara lain, memberikan masukan kepada manajemen mengenai perbaikan dan penyempurnaan berbagai prosedur dan proses bisnis, Memberikan masukan mengenai usaha peningkatan efisiensi melalui pengurangan pemborosan, dan peningkatan efektivitas melalui penilaian pencapaian strategi bisnis perusahaan, Membantu menciptakan pengendalian internal yang baik, memastikan bahwa pengendalian internal telah dipatuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan

Upaya melakukan GCG dapat dilakukan jika masing-masing pihak dalam perusahaan menyadari perannya untuk mewujudkan GCG. Berikut adalah peran yang dapat diambil oleh para manajer, akuntan manajemen

dan auditor internal dalam mendukung terwujudnya GCG di perusahaan. Para manajer perusahaan dapat berperan secara efektif terhadap corporate govemance dengan melakukan tindakan tindakan antara lain: mengidentifikasikan secara layak, mengevaluasi, dan mengelola resiko dan peluang; menindaklanjuti kebijakan perusahaan dan menjelaskan tujuan perusahaan secara lengkap, menaati standar standar etika; dan memandang dewan direksi perusahaan sebagai ahli dan kewenangan legalnya diakui.

Akuntan manajemen dapat berperan dalam menyusun sistem informasi atas penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas masa depan yang disetujui dan direncanakan; merancang dan menerapkans istem internal control yang berperan sebagai dewan penjamin; menjamin bahwa pendelegasian wewenang ditaati; dan mengawasi.

Auditor Independen dapat berperan dalam hal ini dengan berupaya bersikap professional dalam menyampaikan opininya berdasarkan standarnprofessional, yang selanjutnya menjadi salah satu indikator seberapa jauh perusahaan telah menerapkan Good Corporate Governance Auditor internal dapat berperan dalam membantu dewan dalammenilai dan memberi nasihat pada pihak manajemen; mengevaluasi sistem internal kontrol dan bertanggung jawab kepada komite audit; dan bahkan menelaah peraturan corporate governance minimal setahun sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Dr ely suhayati dan sri dewi anggadini 2014.Dasar Akuntansi.Rekayasa sains:Bandung

Muchammad Romy Ashari dan Ikhsan Budi Riharjo.2022.Peran Akuntansi Dalam Mewujudkan Good Governance(Studi Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya)

Paulina Permatasari.Peran Akuntan Dalam Penerapan Good Corporate Governance