Pengaruh Kelas Kewirausahaan Terhadap Skill Manajerial Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Pendahuluan

Di era globalisasi dan persaingan kerja yang semakin ketat, di dunia perkuliahan mahasiswa nggak cuma belajar teori dari buku, tapi juga mengasah berbagai keterampilan praktis yang penting buat kehidupan setelah lulus. Salah satu kemampuan yang krusial yanv dibutuhkan oleh setiap orang adalah kemampuan manajerial kemampuan untuk mengambil keputusan, mengatur waktu, memimpin, menyusun strategi, dan mengelola tekanan. Skill ini bukan cuma buat calon pengusaha atau manajer, tapi buat siapa aja yang pengin bekerja secara efisien dan profesional di bidang apapun.

Di Universitas Komputer Indonesia (Unikom) sebagi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Bandung telah menerapkan pemekatan pembelajara secara holistik melalui salah satunya yaitu mata kuliah yang sangat membantu pengembangan skill manajerial ini adalah kelas kewirausahaan. Walaupun fokus utamanya bisnis, kelas ini banyak mengajarkan bagaimana cara berpikir dan bertindak secara terstruktur seperti seorang manajer. Mahasiswa diajak untuk memahami proses dari awal—dari merancang ide, mengatur tim, hingga evaluasi proyek. Artinya, kelas ini punya manfaat besar bahkan untuk mahasiswa yang nggak berencana buka usaha sekalipun.

Apa Itu Skill Manajerial dan Mengapa Penting?

Skill manajerial adalah seperangkat kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber daya (manusia, waktu, dan materi) demi mencapai tujuan tertentu. Beberapa aspek pentingnya antara lain:

  • Komunikasi – Menyampaikan ide dengan jelas, mendengarkan orang lain, dan kerja sama yang baik.
  • Pengambilan Keputusan – Mampu menganalisis pilihan dan memilih yang paling masuk akal.
  • Manajemen Konflik – Mengatasi perbedaan pendapat dengan cara yang bijak dan produktif.
  • Time Management – Menentukan prioritas dan menyusun jadwal supaya kerjaan nggak berantakan.
  • Berpikir Strategis – Punya pandangan ke depan dan bisa menyusun rencana jangka panjang.

Skill ini penting banget, baik di dunia kerja maupun di kehidupan sehari-hari. Bahkan saat masih kuliah pun, kemampuan ini udah terasa manfaatnya—misalnya saat ikut organisasi, kerja kelompok, atau magang. Mahasiswa yang terbiasa mengatur waktu, membagi tugas, dan menyusun strategi biasanya lebih tenang dalam menghadapi tekanan, lebih percaya diri, dan sering dipercaya untuk jadi ketua tim atau koordinator kegiatan.

Kelas Kewirausahaan di Unikom: Melatih Manajemen Lewat Praktik

Kelas kewirausahaan di Unikom dirancang supaya mahasiswa bisa belajar langsung lewat praktik. Jadi bukan cuma teori yang dibahas, tapi juga pengalaman nyata. Beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan di kelas ini antara lain:

  1. Menyusun proposal bisnis, lengkap dengan perencanaan produk, strategi pemasaran, dan analisis keuangan.
  2. Melakukan riset pasar, entah dengan survei langsung, wawancara, atau studi data untuk tahu kebutuhan dan minat konsumen.
  3. Menjalankan simulasi bisnis dalam kelompok, seolah-olah mereka benar-benar menjalankan usaha.
  4. Presentasi ide bisnis di depan kelas atau dosen untuk melatih public speaking dan kepercayaan diri.
  5. Membuat surat izin usaha.
  6. Belajar foto produk yang di bimbing oleh seorang profesioal agar tau standar foto produk yang baik dan benar.

Lewat proses ini, mahasiswa nggak sadar sedang belajar banyak hal. Mereka harus pintar membagi tugas, karena dalam tim pasti ada peran-peran berbeda. Harus jago atur anggaran, biar idenya bisa dijalankan dengan sumber daya yang terbatas. Lalu juga harus bisa memotivasi tim, terutama kalau ada masalah atau konflik. Semua ini adalah latihan langsung dalam kemampuan manajerial.

Belajar dari Kegagalan: Pelajaran Berharga dalam Kewirausahaan

Menariknya, nggak semua proyek bisnis mahasiswa berjalan mulus. Bahkan, banyak yang gagal. Tapi justru dari kegagalan itu, pelajaran berharga muncul. Contoh kasus nyata:

Tim dengan Ide Kreatif tapi Kurang Eksekusi Kadang ada kelompok yang punya ide keren dan out of the box, tapi karena pembagian kerja nggak jelas, proyeknya berantakan. Ini jadi pelajaran soal pentingnya koordinasi dan komunikasi yang lancar dalam tim.

Terlalu Fokus Cari Untung, Lupa Riset Pasar Beberapa mahasiswa terlalu antusias dengan ide menghasilkan uang, tapi lupa ngitung modal, biaya produksi, atau siapa target pasarnya. Produk jadi nggak laku. Ini mengajarkan pentingnya berpikir realistis dan melakukan analisis data sejak awal.

Kurang Perencanaan Waktu Banyak yang terlambat menyelesaikan proyek karena nggak punya jadwal yang jelas. Hasilnya buru-buru dan nggak maksimal. Di sinilah pentingnya menyusun timeline yang masuk akal dan disiplin terhadap deadline.

Ada juga kisah dari satu kelompok yang sudah matang perencanaan dan aspek aspeek yang dibutuhkan namun orang yang menjalankanny tidak ahli, alhasil bisnis tidaj berjalan.

Semua kesalahan ini nggak sia-sia. Justru dari sinilah mahasiswa belajar soal resiliensi alias ketangguhan, juga kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.

Peran Dosen dan Lingkungan Kampus dalam Pengembangan Skill

Kelas kewirausahaan nggak akan maksimal kalau cuma mengandalkan materi. Peran dosen dan lingkungan kampus juga sangat besar. Di Unikom, ini jadi kelebihan tersendiri.

Dosen dengan Pengalaman Nyata Banyak dosen yang memang pernah terjun langsung ke dunia bisnis. Jadi mereka nggak cuma ngajar teori, tapi juga cerita pengalaman pribadi baik yang berhasil maupun yang gagal. Ini bikin suasana belajar jadi lebih nyata dan relevan.

Aktivitas Pendukung di Luar Kelas Kampus sering mengadakan seminar, kompetisi bisnis, atau workshop yang berhubungan dengan kewirausahaan. Contohnya acara seperti “Startup Day” atau sesi sharing dari alumni sukses. Ini bikin mahasiswa dapat wawasan lebih luas dan termotivasi.

Komunitas dan Club Wirausaha Ada juga komunitas mahasiswa yang fokus di bidang bisnis. Di sini, mahasiswa bisa saling diskusi, minta masukan ide, bahkan cari partner buat proyek usaha. Kadang-kadang juga ada program mentoring dari alumni atau praktisi.

Manfaat Skill Manajerial di Dunia Kerja (Bukan Cuma Buat Pengusaha)

Sering kali orang mikir skill manajerial cuma buat CEO atau bos startup. Padahal kenyataannya, di hampir semua pekerjaan skill ini dibutuhkan.

Di Industri Teknologi, misalnya, programmer yang naik jadi team leader harus bisa mengatur tugas tim dan jalannya proyek.

Di Dunia Kreatif, seperti desainer atau editor, manajemen waktu itu krusial buat memenuhi deadline klien.

Di Bidang Kesehatan, dokter dan perawat perlu kerja sama dan komunikasi yang solid, terutama dalam situasi darurat.

Freelancer juga harus bisa mengatur waktu sendiri, mengelola beberapa klien sekaligus, dan mengurus keuangan sendiri.

Jadi, semua pelatihan dan pengalaman dari kelas kewirausahaan bisa langsung diterapkan, nggak peduli bidang apa yang kamu pilih nanti.

Kisah Inspiratif dari salah satu mahasiswa yang mengikuti kelas kewirausahaan:

Awalnya, My Hampers hanya berangkat dari satu pertanyaan sederhana: “Gimana caranya kasih hadiah yang praktis tapi tetap berkesan?” Dari situ, lahirlah ide untuk membuat hampers bukan yang rumit atau ribet, tapi yang cantik, siap kirim, dan tetap terasa personal.

Bisnis ini mulai dijalankan dari rumah, modal terbatas, dan semua dilakukan sendiri: mulai dari cari supplier, foto produk, balas chat pelanggan, sampai urus pengiriman. Penjualan pertama lewat Instagram dan TikTok Shop rasanya seperti pencapaian besar, padahal cuma satu kotak hampers. Tapi dari situ, semangatnya tumbuh.

Kami sadar, orang kirim hampers bukan cuma soal barang. Ada perasaan yang ingin disampaikan. Ucapan terima kasih, selamat, bahkan permintaan maaf. Itulah kenapa setiap detail diperhatikan: dari pemilihan isi, kemasan, sampai kartu ucapan.

Sekarang, My Hampers terus berkembang. memang belum besar, tapi setiap hari ada pelanggan baru yang percaya sama produk nya. Itu jadi motivasi terbesar untuk terus belajar, memperbaiki, dan memberikan layanan terbaik.

Bisnis ini bukan sekadar jualan. Ini tentang membantu orang lain menyampaikan perhatian lewat hadiah. Dan itu, bagi nya, sangat berarti.

Kesimpulan

Kelas kewirausahaan di Unikom punya peran besar dalam membantu mahasiswa membangun skill manajerial. Lewat pendekatan berbasis praktik seperti membuat proposal, kerja tim, simulasi bisnis, dan presentasi mahasiswa belajar banyak hal yang langsung bisa dipakai di dunia nyata.

Gagal dalam tugas bukan akhir dari segalanya. Justru di situlah letak pembelajaran penting: belajar sabar, bangkit lagi, dan berpikir lebih matang. Dengan dukungan dari dosen, komunitas kampus, dan berbagai aktivitas pendukung, mahasiswa jadi lebih siap menghadapi dunia kerja.

Para mahasiswa yang udah lulus kelas ini selalu di berikan ruang oleh UNIKOM untuk berbagi pengalaman, ilmu dan kebaikan. selalu ada pembelajaran yang bisa di ambil oleh mahasiswa dari setiap keputusan yang mereka ambil.

Skill manajerial sendiri bisa dibilang sebagai bekal hidup yang sangat penting. Mau kamu kerja kantoran, buka bisnis, atau kerja lepas sekalipun, kemampuan mengatur waktu, memimpin tim, dan berpikir strategis akan selalu berguna.

Lulusan Unikom yang sudah dibekali pengalaman ini diharapkan bisa lebih percaya diri, adaptif, dan siap bersaing di dunia profesional yang dinamis dan penuh tantangan.

Pada akhirnya, pengalaman di kelas kewirausahaan di Unikom bukan cuma tentang belajar bikin bisnis, tapi tentang membentuk cara berpikir dan sikap kerja yang lebih profesional. Mahasiswa diajak untuk terbiasa berpikir logis, bekerja sama dalam tim, menghadapi tekanan, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang terstruktur. Semua ini adalah bagian dari skill manajerial yang akan terus terpakai, bahkan setelah lulus kuliah nanti.

Nggak masalah kalau pada akhirnya nggak semua orang buka usaha sendiri. Yang penting, cara kerja dan pola pikir yang terbentuk selama proses belajar itu bisa dibawa ke bidang apapun. Entah kamu nanti kerja di perusahaan, terjun ke dunia kreatif, gabung di tim teknologi, atau jadi freelancersemua butuh kemampuan mengatur waktu, mengambil keputusan, dan berkomunikasi dengan baik.

Semoga apa yang didapat dari kelas kewirausahaan ini bisa jadi bekal berharga, bukan cuma untuk lulus mata kuliah, tapi juga untuk melangkah lebih jauh dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.