Artificial intellegence mulai merombak peran tradisional dari accountant dan juga auditor, kita memasuki era di mana mesin bisa memilah data finansial menugaskan transaksi memperbarui laporan finansial secara real time, profesi akuntan yang kita kenal sekarang berada di ambang transformasi teknologi canggih seperti OCR articial intelligence dan machine learning merela bekerja terus tanpa henti dan tanpa kesalahan.
bagi seorang akuntan sebuah teknologi adalah sistem untuk memperkuat kemampuan akuntan dalam menganalisis data dan membuat keputusan; namun akankan teknologi akan menjadi peluang ataukah akan menjadi sebuah ancaman? atau apakah akuntan akan hilang? akankah tergantikan oleh robot nantinya?. pembahas ini muncul dari kesadaran akan transformasi yang cepat dari teknologi artificial intelligenci (AI) mengenai profesi akuntan.
Perubahan merupakan sebuah kondisi yang tidak mungkin kita hindari, arus globalisasi semakin kencang dan menuntut kita untuk selalu melakukan perubahan. tantangan dari seorang akuntan bisa dilihat dari seorang akuntansi yang memerlukan adaptasi dan juga transformasi yang sangat cepat dari sebuah praktik bisnis dan proses bisnis tanpa harus menghilangkan aturan dan prinsip yang mendasar dari akuntansi.
Era digital telah mengubah cara praktik akuntansi, dilakukan dengan cara memperkenalkan teknologi seperti perangkat lunak akuntansi, Cloud Computering, BIG data, dan kecerdasan buatan. (wulan wahyu Ningrum, Sarah Oktavia, fitri Jayanti, IAIN Pontianak: 2024). dikarenakan teknologi yang semakin maju dan canggih bahkan dari sudut pandang pengusaha memang pakai komputer, mesin, atau robot jauh lebih efisien daripada menyuruh orang mengerjakannya. namun dalam profesi tertentu sering kali menganggap kemajuan teknologi ini sendiri jadi ancaman buat mereka, lalu bagaimana dengan profesi akuntan apakah profesi akuntan akan terancam?.
Kemajuan teknologi memang tumbuh sangat cepat, bahkan Artificial Intelligence atau AI sudah ada era ini dan masih terus di kembangkan. kemajuan teknologi ini bikin kehidupan manusia jauh lebih mudah termasuk dalam hal pekerjaan, kemajuan teknologi ini tapinya tidak selalu memberikan efek positif. tapi, efek negatif dari kemajuan teknologi ini bisa bikin beberapa pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh manusia jadinya mulai tergantikan oleh komputer, mesin, dan juga robot.
menurut (Güney, 2014) bidang kerja akuntansi termasuk bidang yang berpotensi di gantikan oleh komputer. berdasarkan data dari bisnis insiden profesi akuntan dan auditor berada di posisi nomor dua pekerjaan yang mungkin tergantikan oleh robot, lantas apakah hal tersebut benar? Barclays(2018) menyebutkan bahwa Jobs are Changing not Disapearing Ai mungkin dapat melakukan beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh akuntan, namun perlu diingat bahwa kehadiran Ai tidak sepenuhnya menggantikan peran akuntan bahkan era ini mengubah peran akuntan dari yang tadi administratif ke pekerjaan yang lebih membutuhkan penilaian dan bersifat strategi. sedikit contoh dari tiap bidang akuntansi yang meliputi akuntansi keuangan akuntansi manajemen akuntansi publik dan entitas nirlaba sistem informasi akuntansi dan pengauditan:
- Bidang akuntansi keuangan, bidang akuntansi ini berperan untuk menyusun dan menganalisis informasi keuangan bagi pihak eksternal standar akuntansi yang berlaku diindonesia yaitu PSAK berbasis prinsip oleh karena itu akuntansi memiliki peran penting dalam melakukan Judgment atas implementasi prinsip akuntansi tersebut yang mana tidak dapat di lakukan oleh AI.
- bidang pengauditan, bidang ini juga memiliki pendekatan berbasis prinsip dalam melaksanakan audit laporan keuangan membutuhkan pertimbangan dan kebijakan dari auditor pula namun untuk tugas yang memakan banyak waktu seperti verifikasi pembayaran rekalkulasi dan proses audit yang rutin dapat memanfaatkan Ai.
- bidang akuntansi manajemen, yang berperan untuk menyampaikan informasi melalui laporan keuangan ke pihak internal dalam tugasnya ada hal hak yang bersifat strategi seperti menentukan sistem kompensasi yang tidak dapat dilakukan oleh Ai karena melibatkan nilai nilai dan judgment.
AI dalam bidang akuntansi mempunyai kemampuan untuk mengotomatisasi banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh akuntan, bahkan membuat beberapa orang percaya bahwa AI pada akhirnya akan menggantikan akuntan, namun kenyataannya jauh berbeda, sementara AI dapat mengotomatisasi tugas -tugas tertentu, AI tidak dapat menggantikan keahlian dan pengalaman yang yang di bawa oleh akuntan.
Pengalaman di masa lalu enggak bisa dipakai buat menentukan masa depan, ini bedanya pengalaman seorang manusia dan AI. pengalaman seorang manusia atau sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan oleh komputer adalah TRUST atau kepercayaan kepada seorang manusia. walaupun saat ini memang sudah ada robot yang bisa komunikasi dengan manusia, tetapi tidak akan sama seperti Interaksi dengan manusia. karena secara umum bisa di kategorikan dari sekian banyak jenis pekerjaan akuntan ini menjadi dua bagian besar, yang pertama yaitu sifatnya mengolah atau Processing, yang kedua yaitu sifatnya menganalisa dan penilaian atau judgnment.
AI dapat melakukan banyak tugas dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia, namun AI tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan membelikan nasehat ahli. di sinilah akuntan memberikan nilai yang signifikan. mereka tidak hanya membawa pengetahuan teknis akuntansi tetapi mereka juga membawa pengalaman keahlian dan penilaian mereka. mereka mampu menafsirkan data keuangan dan memberikan wawasan dan rekomendasi kepada klien mereka, terlebih lagi AI masih tetap ada pada awal pengembangan dan mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk mencapai potensi sepenuhnya.
sementara itu, akuntan akan terus memainkan peran penting dalam memastikan pengelolaan keuangan yang akurat dan efisien. selain itu, AI memungkinkan akan menciptakan peluang kerja yang baru bagi akuntan karena mereka akan dibutuhkan untuk mengelola dan memelihara sistem AI.
memang benar kita bisa membuat parameter-parameter tertentu supaya komputer atau robot bisa mengambil keputusan yang harus diambil, namun terkadang parameter ini tidak bisa menjadi jaminan untuk bisa menghasilkan data yang relevan.
AI masih kekurangan sentuhan manusia dan empati yang penting dalam banyak aspek akuntansi, misalnya dalam kasus perencanaan pajak pribadi, klien mungkin lebih memilih akuntan manusia yang dapat memahami kebutuhan keuangan mereka yang unik dan memberikan saran yang di personal-isasi dengan cara yang sama di dalam kasus audit, akuntan manusia masih di perlukan untuk memberikan penilaian independen atas laporan keuangan dan memberikan jaminan kepada pemangku kepentingan.
jika akuntan secara tradisional hanya menganalisis data, pada era ini terkadang akuntan harus memeriksa bidang yang lebih besar seperti BIG data, dan memperoleh keterampilan dan pengetahuan lebih untuk mengeksplorasi sumber data yang tidak ada habisnya dan masih terus diperbarui ini. “karena BIG data mempercepat proses di mana bisnis menciptakan kembali dirinya sendiri, para profesi akuntansi dan keuangan juga harus menciptakan kembali diri mereka sendiri ” (faye, 2013)
terdapat banyak peluang dan ancaman baru untuk profesi akuntan di masa depan semua aspek akuntansi di pengaruhi oleh teknologi informasi (TI). profesi akuntansi sekarang harus memahami banyak program AI dan program komputer, pengolahan informasi, dan masalah pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak termasuk dalam pekerjaan akuntansi (Cakra dewa, Yunia Kharisyami, Diva Navael & Alhatabat, 2018).
Pekerjaan seorang akuntan memang memerlukan sentuhan manusia yang tidak akan mungkin bisa digantikan oleh komputer canggih mana-pun. bahwa insting seorang manusia bisa mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah, apa lagi jika seorang akuntan itu sudah berpengalaman. bahkan seorang akuntan berpengalaman akan tahu jika ada yang salah di dalam perusahaan meski angkanya belum keluar sekalipun. komputer atau robot memang bisa mengidentifikasi sebuah masalah tapi ini bisa dilakukan setelah ada data yang mereka terima atau yang telah kita input, dan ini pun terbatas oleh parameter-parameter yang sudah di buat untuk komputer atau robot tersebut.
karna sifat artificial intellegent adalah suatu teknologi yang merupakan sistem dari komputer yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manusia dan di tunjukan oleh mesin yang secara progresif bisa menganalisis dan juga bisa dalam memahami suara maupun juga bahasa, artificial intellegent juga bergerak karena ada perintah yang dilakukan oleh manusia.
dengan adanya kemajuan teknologi ini, baik itu program-program atau pun robot sekalipun, sangat memungkinkan untuk bikin pekerjaan pekerjaan yang sifatnya processing jadi otomatis. tapi, untuk pekerjaan yang membutuhkan penilaian atau judgement akan sulit, sekalipun AI itu dibuat lebih canggih.
tetapi AI juga memainkan peran penting dalam proses konfirmasi dan perhitungan persediaan. dalam proses confirmation, dan evaluasi hasil dengan lebih cepat. selain itu, AI dapat menggantikan tugas perhitungan persediaan yang dulunya dilakukan manual dengan menggunakan kamera dan perangkat lunak (Raphael, 2015). meskipun AI membantu banyak dalam audit, auditor tetap memiliki peran penting. Teknologi AI belum dapat menggantikan pertimbangan auditor dalam beberapa keputusan, seperti menentukan kelengkapan data atau dokumen, penilaian aset, dan pertimbangan etika (willington, 2016). Dengan AI,
Roger Leonard burit dan Katherine Christ mengutip 4 tindakan yang harus dilakukan akuntan untuk mempersiapkan revolusi industri 4.0 dalam edisi Desember 2016 dalam majalah akuntansi dan bisnis internasional, Yaitu:
- kesadaran, munculnya kemungkinan atau peluang baru sebagai akibat dari revolusi industri. kesempatan ini muncul dengan sendirinya untuk membangun perusahaan baru tidak seperti yang lain.
- pengembangan profesi, kami dapat meningkatkan kinerja profesi akuntansi dan program-program yang mendukung pengembangan dengan melakukan latihan akuntansi dimasa depan
- pendidikan, untuk menerapkan akuntansi real-time untuk semua divisi dan organisasi perusahaan, termasuk pemegang saham, regulator, pemerintah, dan pendidikan harus dapat merancang kurikulum yang relevan yang memperhitungkan perkembangan baru dalam konektivitas digital.
- menerapkan standar yang ketat ( Reaching Out ), sangat penting bagi akuntan untuk melakukan kontrol sebanyak mungkin pada data yang mereka hasilkan untuk menjamin bahwa data dan informasi akuntan di simpan dengan benar.
artinya dengan adanya Ai saat ini peran akuntan bukan tergantikan melainkan kehadiran Ai mendorong akuntan untuk beradaptasi meningkatkan keterampilan dan mengubah cara kerja akuntan melalui penggunaan Ai. berdasarkan data dari Murder Intelegience pertumbuhan Ai dalam akuntansi akan terus mengalami kenaikan dengan CAGR 32,58% pada tahun 2028. selain itu, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Sage accounting lebih dari 50% akuntan akan melakukan otomatisasi pada akuntansi, dari data tersebut kita dapat melihat bahwa kehadiran AI ini tidak dapat dihindari dan malah bisa membantu kita dalam kerja intinya kita tidak perlu takut akan tergantikan oleh Ai.
AI memberikan manfaat dampak pada penyempurnaan sistem akuntansi yang dipergunakan perusahaan, adapun manfaat dari sistem akuntansi berbasis AI adalah
- efisiensi operasional, otomatisasi proses akuntansi dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk mencatat dan melaporkan transaksi keuangan.
- akurasi data, sistem AI dapat membantu dalam meningkatkan akurasi data dengan mengurangi kesalahan manusia dalam mencatat dan melaporkan
- responsif dan adaptif, sistem AI dapat merespons secara secara cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis atau perubahan regulasi, serta dapat beradaptasi dengan pola-pola baru dalam data keuangan
Selain peran dan manfaat dari AI ada juga tantangan yang harus dihadapi penggunaannya, hasil temuan dari berbagai penelitian terdapat tantangan yang dihadapi dalam penggunaan AI dibidang akuntansi yaitu: 1). ketidakpastian regulasi. 2). kesulitan integrasi sistem. 3). kekhawatiran keamanan data. 4). kesulitan keamanan dan kepercayaan. 5). tantangan keterampilan dan pelatihan.
Artificial Intelligence (AI) mengubah lanskap bidang akuntansi dengan otomatisasi tugas-tugas, meningkatkan Efisiensi, dan mengurangi risiko kesalahan manusia. penggunaan AI, seperti dalam Optical Character Recognition (OCR) dan Machine Learning (ML), tidak hanya meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan, tetapi juga memicu transformasi dalam praktik dalam akuntansi dan audit. terdapat tantangan, termasuk implikasi etika dan sosial, namun integrasi AI di sektor TI, seperti otomatisasi pemrosesan faktur, menunjukkan potensi besar untuk efisiensi dan inovasi. konvergensi AI dan akuntansi memberikan peluang strategis, menciptakan paradigma baru dalam pengelolaan informasi keuangan. (lee & Tajudeen, 2020, Mohammad et al., 2020, oneshaad, Онешко et al., 2023, Fülöp et al., 2023)
kesimpulan
kecerdasan buatan (AI) akan memainkan peran penting dalam mas depan profesi akuntansi dan audit. AI akan menjadi alat yang penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan akuntan. tugas- tugas yang dapat diotomatisasi akan digantikan oleh teknologi, tetapi penilaian profesional dan tugas dengan nilai tambah akan tetap memerlukan keahlian manusia.
maka dari itu, penting bagi akuntan untuk mengikuti perkembangan teknologi Terkini dan terus mengikuti perkembangkan keterampilan dan keahlian seorang akuntan serta sadar akan kemajuan teknologi. hal ini akan memastikan bahwa mereka tetap relevan dan berharga dalam lanskap bisnis yang terus berubah.
daftar pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=s6JfZHb_Mb8
https://youtu.be/q5jojfsDnVg?si=pGrd6JL3j0OMyGP3
https://www.youtube.com/watch?v=o1_oqCYcDoA
https://www.youtube.com/watch?v=G55kvWXZ3bA