Jumlah populasi negara Indonesia sebanyak 256,4 juta orang, sebanyak 130 juta orang atau sekitar 49 persen diantaranya merupakan pengguna aktif media sosial. Masyarakat mengenal berbagai macam jenis media sosial. Menurut hasil survey Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Desember 2023-Januari 2024 dengan melibatkan 8.720 responden yang dipilih secara acak dan proporsional dari 38 provinsi di Indonesia, generasi Z dan Milenial memiliki preferensi media sosial yang berbeda. Mayoritas generasi Z di Indonesia sering mengakses aplikasi media sosial Instagram. Sedangkan di kalangan milenial, mayoritas sering mengakses Facebook.
Di sisi lain, generasi milenial, yang meliputi mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, menunjukkan kecenderungan lebih tinggi dalam menggunakan Facebook. Media sosial ini tetap menjadi favorit di kalangan milenial karena menyediakan berbagai fitur seperti grup, marketplace, serta integrasi dengan kebutuhan profesional dan komunitas.
Preferensi yang berbeda antara generasi ini mencerminkan bagaimana media sosial terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik pengguna di setiap kelompok usia. Hal ini juga memberikan peluang bagi pelaku bisnis dan kreator konten untuk menyasar audiens mereka secara lebih spesifik berdasarkan platform yang mereka gunakan.
Berdasarkan informasi yang dimuat dalam wartakota, Indonesia merupakan komunitas pengguna Instagram terbesar di Asia Pasifik dengan jumlah pengguna aktifnya mencapai 45 juta orang dari total pengguna global yang berjumlah 700 juta orang. Dominasi pengguna Instagram di Indonesia tidak lepas dari meningkatnya penetrasi internet dan popularitas media sosial sebagai sarana komunikasi, hiburan, hingga promosi bisnis. Tingginya angka pengguna ini juga mencerminkan potensi besar Instagram sebagai alat pemasaran digital bagi perusahaan, brand, dan individu kreatif yang ingin menjangkau audiens secara luas di Indonesia dan sekitarnya.
Saat ini, media sosial tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana hiburan semata. Platform ini telah berkembang menjadi alat multifungsi yang menawarkan peluang besar di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor kuliner. Dengan fitur-fitur yang interaktif dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi wadah yang sangat efektif untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan mengkomunikasikan identitas unik dari suatu produk makanan kepada audiens yang lebih luas.
Melalui media sosial, pelaku usaha di sektor kuliner dapat menampilkan daya tarik visual dari makanan, seperti warna, tekstur, dan proses penyajian yang menggugah selera. Selain itu, platform ini memungkinkan komunikasi langsung dengan konsumen melalui komentar, ulasan, atau pesan pribadi, menciptakan hubungan yang lebih dekat dan personal. Media sosial juga memberi ruang untuk menyampaikan cerita di balik produk, seperti bahan-bahan lokal yang digunakan, resep tradisional yang diwariskan, atau inovasi modern yang ditawarkan, sehingga memperkuat citra dan nilai dari makanan tersebut.
Lebih jauh lagi, media sosial memberikan fleksibilitas dalam strategi pemasaran, mulai dari kampanye organik melalui unggahan kreatif hingga iklan berbayar yang menargetkan audiens tertentu berdasarkan minat dan lokasi. Dengan kemampuannya menjangkau pengguna secara lokal maupun global, media sosial telah menjadi salah satu alat paling kuat dalam membangun brand awareness dan mendorong pertumbuhan bisnis di sektor kuliner.
Salah satu platform yang terbukti sangat efektif untuk memperkenalkan makanan Indonesia adalah TikTok. Dengan beragam fitur kreatif yang ditawarkannya, seperti video pendek, efek visual yang menarik, dan penggunaan audio yang viral, TikTok menjadi media yang ideal untuk menjangkau audiens secara luas dan dinamis. Popularitas TikTok di kalangan generasi muda dan daya tariknya yang universal memberikan peluang besar bagi kreator konten untuk mempromosikan keunikan kuliner Indonesia.
Melalui TikTok, kreator dapat menampilkan proses pembuatan makanan tradisional, menyajikan resep unik, atau memperkenalkan makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Kombinasi antara visual yang menggugah selera dan alur cerita yang kreatif membuat video makanan tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur. Selain itu, algoritma TikTok yang mendukung penyebaran konten secara organik memungkinkan video kuliner untuk menjangkau lebih banyak orang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Platform ini juga mendukung tren seperti tantangan makanan, kolaborasi dengan kreator lain, atau penggunaan hashtag spesifik yang dapat meningkatkan visibilitas makanan Indonesia di panggung internasional. Dengan kemampuan untuk menciptakan konten yang menarik dan mudah dibagikan, TikTok menjadi alat yang sangat efektif dalam mengenalkan kelezatan dan keberagaman kuliner Nusantara kepada dunia. Berikut beberapa cara pemanfaatan TikTok dalam memperkenalkan makanan Indonesia :
- Menyajikan Resep Makanan Tradisional
Membuat video singkat yang menampilkan proses memasak makanan tradisional Indonesia dengan langkah-langkah sederhana dan jelas. Format video tutorial ini dirancang agar mudah diikuti oleh audiens, sehingga tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mendorong mereka untuk mencoba memasak sendiri di rumah. Visualisasi yang menarik, seperti penggunaan warna dan tekstur bahan, dapat memperkuat daya tarik konten. - Menggali Cerita di Balik Makanan
Menceritakan sejarah, filosofi, atau nilai budaya yang melekat pada makanan tradisional dapat menambahkan dimensi yang lebih mendalam pada konten. Dengan menjelaskan asal-usul makanan, kisah di balik resep, atau tradisi yang berkaitan, audiens tidak hanya belajar tentang makanan tersebut tetapi juga tentang budaya Indonesia yang kaya. - Menggunakan Tren dan Musik Viral
Menggabungkan konten kuliner dengan tren terkini atau lagu-lagu populer di media sosial dapat meningkatkan daya tarik video. Mengikuti tren seperti tantangan memasak atau menggunakan musik viral dalam video memungkinkan konten untuk lebih mudah ditemukan oleh audiens yang lebih luas, serta memiliki potensi besar untuk menjadi viral. - Kolaborasi dengan Influencer
Berkerjasama dengan influencer, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dapat membantu memperluas jangkauan audiens. Influencer yang relevan dengan tema kuliner atau memiliki basis penggemar yang besar mampu memperkenalkan makanan tradisional Indonesia kepada audiens mereka, sekaligus meningkatkan kredibilitas dan popularitas konten. - Menargetkan Audiens Internasional
Menyajikan konten dalam Bahasa Inggris, baik secara lisan maupun teks, adalah langkah strategis untuk menjangkau audiens global. Dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat internasional, konten kuliner Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk dikenali dan diapresiasi oleh penonton dari berbagai negara. - Menggunakan Hashtag Strategis
Hashtag seperti #MakananIndonesia, #KulinerNusantara, atau #IndonesianFood mempermudah audiens menemukan konten tentang makanan khas Indonesia.
Kampanye hashtag yang terorganisir juga dapat meningkatkan visibilitas makanan Indonesia di tingkat global. - Mengadakan Tantangan Kuliner
Membuat tantangan seperti “Coba Makanan Pedas Indonesia” atau “Recreate Indonesian Dish” bisa meningkatkan keterlibatan pengguna dan menambah konten terkait makanan Indonesia di TikTok.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap daerah di Nusantara memiliki makanan khas yang unik, dihasilkan dari kombinasi rempah-rempah lokal yang kaya akan rasa dan aroma. Keberagaman kuliner ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam, mulai dari rendang yang gurih dan pedas, pempek Palembang yang kenyal, hingga papeda khas Papua yang unik.
Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, keberagaman kuliner Indonesia masih relatif kurang dikenal di kancah internasional. Tantangan ini sekaligus menjadi peluang emas bagi para influencer dan kreator konten untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi kuliner khas Indonesia. Dengan pendekatan yang kreatif dan menarik, mereka dapat membantu memperkenalkan makanan-makanan tradisional Indonesia kepada dunia.
Salah satu contoh yang inspiratif adalah Marina Tasha melalui akun TikTok-nya, @ravethecrave. Dalam segmen khusus yang ia beri nama “Makan Yuk,” Marina fokus untuk mengeksplorasi dan mempromosikan kuliner Indonesia kepada audiens yang lebih luas. Segmen ini tidak hanya memperlihatkan kelezatan makanan Indonesia, tetapi juga mengedukasi penontonnya tentang cerita di balik makanan tersebut, seperti asal-usul, cara memasak, hingga makna budaya yang terkandung di dalamnya.
Melalui konten yang kreatif, informatif, dan mudah diakses, inisiatif seperti yang dilakukan Marina Tasha dapat menjadi contoh bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi kuliner dunia. Strategi ini tidak hanya mengangkat popularitas makanan Indonesia tetapi juga membantu melestarikan warisan kuliner Nusantara di tengah perkembangan zaman.
Dalam segmen “Makan Yuk,” Marina Tasha menghadirkan pengalaman kuliner yang menarik dengan mendeskripsikan makanan yang ia santap secara mendalam. Ia tidak hanya sekadar mencicipi makanan, tetapi juga menjelaskan secara rinci bahan dasar yang digunakan, proses pembuatannya, hingga keunikan rasa yang membuat makanan tersebut istimewa. Gaya penyampaian Marina yang santai namun informatif membuat kontennya mudah diterima oleh berbagai kalangan, baik penonton lokal maupun internasional.
Salah satu video yang berhasil menarik perhatian besar adalah ketika ia mendeskripsikan “Nasi Bungkus Ayam Gulai,” sebuah hidangan khas Indonesia yang kaya akan rasa. Dalam video tersebut, Marina menggambarkan tekstur nasi, rasa gurih dan pedas dari gulai ayam, serta rempah-rempah yang memberikan aroma khas pada hidangan tersebut. Video ini berhasil mencapai 11,1 juta penonton, menunjukkan betapa tingginya minat audiens terhadap konten kuliner Indonesia.
Kesuksesan video ini tidak hanya mencerminkan kepopuleran segmen “Makan Yuk,” tetapi juga menunjukkan potensi besar kuliner Indonesia untuk menarik perhatian global melalui platform digital seperti TikTok. Dengan pendekatan kreatif seperti ini, Marina tidak hanya mempromosikan makanan Indonesia, tetapi juga memberikan edukasi kepada audiens tentang kelezatan dan kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya. Hal ini menjadi langkah nyata dalam membawa kuliner Indonesia ke panggung dunia.
Selain aktif membuat konten video di TikTok, Marina Tasha juga memperluas jangkauan kreativitasnya melalui platform YouTube. Di akun YouTube miliknya, Marina menghadirkan konten yang lebih mendalam, seperti eksplorasi kuliner di berbagai kota di Indonesia. Melalui video ini, Marina mengajak penontonnya untuk menjelajahi keunikan makanan khas dari setiap daerah yang ia kunjungi, mulai dari pasar tradisional hingga restoran legendaris yang menjadi ikon lokal.
Dalam setiap kontennya, Marina tidak hanya menunjukkan kelezatan makanan, tetapi juga menceritakan latar belakang budaya dan sejarah di balik hidangan tersebut. Pendekatan ini memberikan dimensi baru bagi penonton untuk memahami lebih dalam kekayaan kuliner Indonesia. Video-video YouTube-nya sering kali berdurasi lebih panjang, memungkinkan Marina untuk mendokumentasikan perjalanan kulinernya secara detail, termasuk interaksinya dengan masyarakat lokal atau proses pembuatan makanan langsung di tempat.
Dengan strategi multiplatform seperti ini, Marina berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan memberikan pengalaman kuliner yang beragam. Kombinasi antara video singkat yang menarik di TikTok dan konten mendalam di YouTube menciptakan keseimbangan yang sempurna untuk mempromosikan kuliner Indonesia secara efektif di era digital.
Marina Tasha awalnya menargetkan segmen “Makan Yuk” untuk menjangkau masyarakat internasional dengan tujuan memperkenalkan kuliner Indonesia secara global. Namun, berdasarkan analisis terhadap komentar-komentar di unggahan TikTok-nya, mayoritas interaksi berasal dari masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa target audiens yang diharapkan, yakni masyarakat internasional, belum tercapai secara optimal. Salah satu penyebabnya mungkin adalah penggunaan bahasa atau penyampaian konten yang masih lebih menarik bagi audiens lokal dibandingkan dengan penonton internasional. Kondisi ini mengindikasikan perlunya evaluasi strategi, seperti penggunaan bahasa Inggris secara konsisten atau penyajian konten yang lebih relevan bagi pasar global, agar tujuan awal segmen ini dapat tercapai.
Selain itu, konten kuliner Marina Tasha yang bersifat subjektif karena didasarkan pada preferensi pribadi juga menimbulkan dinamika pro dan kontra di kalangan audiens. Beberapa penonton setuju dengan pendapatnya, terutama mereka yang memiliki selera serupa, sementara yang lain tidak sependapat, karena perbedaan perspektif terhadap rasa atau kualitas suatu makanan. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun konten subjektif dapat menarik perhatian penonton tertentu, penting bagi Marina untuk menjaga keseimbangan dalam penyampaiannya agar tetap relevan dan menarik bagi audiens yang lebih luas, termasuk masyarakat internasional.
Indonesia, dengan populasi besar dan jumlah pengguna aktif media sosial yang signifikan, menawarkan potensi besar untuk mempromosikan berbagai sektor, termasuk kuliner. Preferensi penggunaan media sosial yang berbeda antara generasi Z (Instagram) dan Milenial (Facebook) mencerminkan peluang untuk menyasar audiens secara spesifik. Selain itu, media sosial, terutama TikTok dan Instagram, telah menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia baik secara lokal maupun global.
Melalui pendekatan kreatif, visual yang menarik, dan fitur interaktif, platform digital memungkinkan pelaku bisnis dan kreator konten untuk menampilkan keunikan makanan Indonesia. Contohnya, kreator seperti Marina Tasha berhasil memanfaatkan TikTok dan YouTube untuk mempromosikan kuliner Nusantara, tidak hanya melalui video informatif tetapi juga dengan menggali cerita budaya di balik makanan tersebut.
Strategi multiplatform yang mencakup berbagai pendekatan, mulai dari konten singkat hingga eksplorasi mendalam, membantu meningkatkan kesadaran global akan keberagaman kuliner Indonesia. Dengan demikian, media sosial berperan penting dalam membawa kuliner Indonesia ke panggung dunia, sekaligus melestarikan warisan budaya di era digital.