NFT menjadi sesuatu yang diperbincangkan di kalangan digital artist pada puncaknya tahun 2021 lalu sampai saat ini. Cryptopunk, BAYC, MAYC, menjadi topik pembicaraan yang tidak ada habisnya karena harganya sangat tinggi sampai berjuta-juta dollar hingga menarik hype NFT juga pada waktu itu. Teknologi NFT juga sekaligus menjadi sebuah inovasi pada ranah cryptocurrency, dan seni. Seorang seniman digital bernama Kevin McCoy merupakan pelopor dari NFT pada 2014 lalu, dimana dia menciptakan karya digital pertama bernama Quantum, dan pada 2015 platform NFT pertama rilis di blockchain ethereum bernama Etheria. NFT yang terkenal dari Indonesia sendiri adalah Karafuru NFT yang merupakan hasil kerja sama antara Museum Of Toys Jakarta, USS, dan Illustrator WD Willy.
APA ITU NFT?
NFT atau Non-Fungible Token adalah sebuah aset cryptocurrency yang berbentuk token digital. NFT sendiri berbasis standar ERC-721 yang tidak dapat dipertukarkan, berbeda dengan ERC-20 (Fungible Token) yang bisa dipertukarkan. Sederhananya, 1 token ERC-20 bisa kita pecah beberapa bagian menjadi 0.1, 0.01, 0.001, sedangkan NFT tidak bisa, jadi hanya satu kesatuan utuh. NFT berisikan metadata dari kepemilikan seseorang yang tercatat kedalam blockchain seperti owner address, contract address, creator, token id, token standart, yang bisa kita lihat di explorer pada masing-masing network. Pada awalnya, NFT hanya terdapat pada blockchain Ethereum, tetapi hingga saat ini, sudah banyak sekali Blockchain lain yang mengakusisi NFT ini seperti Solana, Aptos, Polygon, Tezos, dan lain lain. Tetapi memang dari sekian banyak network yang menyediakan platform NFT, Ethereum masih menjadi image yang kuat dikalangan para digital collector NFT.
JENIS – JENIS NFT
NFT tidak hanya tentang PFP seperti BAYC, MAYC, & Cryptopunk, tetapi cakupannya sangat luas. Kita bisa menjual karya personal kita dengan berbagai macam jenis style seperti 3D, 3D Motion, 2D Motion, Illustrasi, Music, Art, dan lain lain. Salah satu contohnya mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah menjual karya seninya sebagai NFT di salah satu platform NFT, yaitu Opensea. Beliau menjual karyanya “Pandemic Self Potrait” dengan gaya kubisme yang terjual seharga 1 ETH atau pada saat itu seharga 45 juta rupiah. Dan mendonasikan hasil penjualannya ke anak yatim piatu.
- PFP NFT
- PFP atau Picture For Profile adalah NFT yang biasanya digunakan sebagai avatar dari kolektornya. Collection jenis ini juga memiliki utility sebagai avatar si kolektornya pada metaverse atau dunia virtual. Beberapa project yang memiliki utility tersebut adalah The Beacon, Taikonauts dan lain lain. PFP NFT memiliki keunikan tersendiri dari jenis NFT lainnya, yaitu terdapat rarity dalam setiap traits nya. NFT jenis ini, memerlukan meta data karakter (library assets) yang akan dijadikan sebagai traits yang nanti akan digenerate kedalam seluruh supply NFTnya.
- ART NFT
- Art NFT cakupannya sangat luas, dia bisa merepresentasikan karya fisik yang di digitalkan, bisa digital painting, 3d motion, 2d motion, 3d style dan lain lain sesuai dengan style dari artist atau creator. Nah biasanya para artist dari industri kreatif, terkategori pada jenis NFT ini, karena art NFT, pure art tanpa perlu library assets seperti yang ada pada PFP. Creator/organisasi pada NFT ini biasanya selalu mengadakan event event khusus NFT tertentu, seperti NFT Indonesia, yang menggelar NFT showcase/NFT exhibition di Indonesia. Event NFT di dunia pun kita bisa ikut berpartisipasi jika karya kita mendapat simpati. Pada NFT art ini, lebih ramai komunitasnya pada blockchain Ethereum dan Tezos. Seperti OBJKT, SUPER RARE, FOUNDATION, TEZOSART, OPENSEA dan lain lain.
- GAMING NFT
- Gaming NFT memiliki utilitas sebagai item di dalam game. Setiap item, skin, aksesoris dijadikan NFT dan diperdagangkan. Pada jenis NFT ini biasanya terdapat pada metaverse project seperti Axie Infinity, Defi Kingdom, The Sandbox, Decentraland, Alice, dan lain lain.
- COLLECTIBLE NFT
- Collectible NFT merupakan NFT yang dijadikan sebagai koleksi. Terkadang pada setiap jenis NFT ini memiliki kesamaan dari setiap koleksinya. Seperti NFT Cristiano Ronaldo, F1, Lamborghini, Ducati, dan lain lain.
- MUSIC NFT
- Music NFT pada dasarnya adalah NFT yang mengandung visual dan suara. Dengan adanya music NFT ini, Artist dapat langsung mendistribusikan lagunya kedalam sebuah NFT dan akan langsung sampai ke penggemarnya. Dengan adanya NFT musik ini penggemar dapat langsung berinteraksi secara transparan dan terotentikasi terhadap karya dari idolanya, dan mungkin akan menerima insentif ekslusif di masa depan atas kepemilikan NFT tersebut.
- PHOTOGRAPHY NFT
- Di era digital ini, photography NFT sangat diminati, pada jenis NFT ini kita bisa memonetisasi hasil photography kita langsung secara digital. Dengan adanya photography NFT, sebagai seorang artist, kita memiliki banyak sekali benefit yang bisa didapatkan. Karya foto memiliki kelangkaan karena 1/1 yang dimana keunikan foto kamu lah yang paling stand out disini, Selain itu, jika karya kita bisa dilihat oleh seluruh orang didunia tanpa batasan algoritma seperti pada sosial media. artist mungkin bisa diundang ke sebuah event photography yang dimana mempererat hubungan dengan komunitas tersebut diseluruh dunia.
KEUNIKAN DAN UTILITAS NFT
Keunikan dari NFT itu sendiri adalah kita bisa mencetak atau membuat suatu kepemilikan dari aset digital yang tercatat kedalam sebuah blockchain yang dimana terdata ke dalam metadata tadi, jadi kepemilikan kita tidak bisa terduplikasi oleh siapapun. Memang terdapat pro dan kontra terhadap aset NFT seperti PFPs NFT seperti BAYC, MAYC, & Cryptopunk. Untuk apa membeli NFT mahal-mahal jika kita bisa download gambar tersebut, Ya tetapi tidak dengan metadatanya tadi. Teknologi dari NFT itu sendiri adalah metadata yang tercatat di blockchain atas kepemilikan asli dari aset tersebut.
Disisi lain, kepemilikian asli dari sebuah aset NFT sangat penting dan krusial seperti pada tahun 2022 Yuga Labs kreator dari NFT BAYC (Bored Ape Yatch Club) dan NFT MAYC (Mutant Ape Yatch Club) mengadakan snapshoot untuk para holder NFT BAYC dan MAYC menerima insentif sebesar 3000 sampai 10,000 APECOIN (ERC-20) yang dimana saat All Time High, 1 APECOIN menyentuh seharga $20. Utilitas seperti ini lah yang hanya akan diberikan kepada para pemilik aset asli dari NFT tersebut.
Dibalik semua itu kita sebagai mahasiswa yang terjun pada bidang industri kreatif, harus melihat peluang ini. NFT sebagai media monetisasi. Banyak sekali creator digital yang tidak tahu bagaimana menjual karya mereka, atau bahkan bagaimana mereka membuka koneksi sesama artist yang terjun pada digital art. Sosial media khususnya instagram sudah menjadi media yang cukup mainstream untuk menjadi platform media karya kita. Dan kekurangannya adalah, kita tidak bisa menjual secara langsung karya kita pada platform tersebut dan keterbatasan algoritma dalam menjangkau komunitas yang relevan. Untuk itu platform NFT bisa menjadi tempat yang tepat untuk menjual karya. Selain itu, karya kita juga bisa dilihat oleh seluruh orang di dunia tanpa ada batasan algoritma tertentu. Dan disisi lain, sesama artist kita dapat berkoneksi dengan komunitas yang relevan. Beberapa digital artist sudah melirik NFT untuk dijual karya mereka di platform NFT. Salah satunya digital artist yang mengerjakan CGI Avatar, Starwars, Ricardo Alves di Super Rare.
Selain untuk memonetisasi karya kita, NFT juga bisa menjadi sebuah wadah untuk berkoneksi dengan digital creator dari seluruh dunia, salah satunya yang dialami oleh Izzy atau VNGC visual artist dari Indonesia yang dimana dia menggarap background visual untuk grup musik BMTH yang diajak dari koneksinya yang dia dapatkan saat Izzy membeli NFT artist tersebut yaitu Nicholas Keays digital artist asal Ausralia. Ini membuktikan bahwa NFT bisa menjadi tempat untuk berkoneksi dalam berkarya. Karena koneksi sangatlah penting untuk kita sebagai digital artist.
ROYALTI UNTUK CREATOR NFT
Di dalam NFT, kita sebagai artist, monetisasi adalah hal yang sangat krusial, karena kita yang menciptakan karya tersebut. Untuk itu saat kita ingin mint sebuah NFT kita memiliki opsi untuk menentukan royalti yang akan kita terima dalam setiap penjualan karya kita, bahkan jika karya kita sudah ditangan ketiga. Intinya, setiap penjualan karya kita, kita akan mendapatkan sebuah royalti yang langsung masuk secara transparan ke dalam wallet kita. Bahkan jika karya kita sudah pindah tangan ketiga, kita sebagai creator/artist akan tetap mendapat keuntungan dalam penjualan. Persentase royalti pada NFT umumnya adalah 1% bahkan 5-10%. Royalti pada NFT sudah seharusnya ada dan mutlak. Karena pada sistem desentralisasi, setiap hal dilakukan secara transparan dan terotentikasi.
BLOCKCHAIN YANG MENDUKUNG TRANSAKSI NFT
- ETHEREUM
- Ethereum adalah blockchain layer 1 yang sebelumnya adalah chain yang berbasis POW (Proof Of Work) setelah merger pada tahun 2022 menjadi POS (Proof Of Stake) Native coin Ethereum adalah ETH. ETH ini digunakan sebagai gas fee pada setiap transaksi yang dilibatkan pada Ethereum Blockchain. Setiap besaran gas feenya ditentukan oleh gwei. Ethereum dulu terkenal sangat mahal sekali gas feenya dalam transaksi, termasuk mint NFT. Tapi saat ini ethereum sudah terbantu oleh Layer 2 jadi gas fee nya tidak terlalu mahal. Vitalik Butterin adalah founder dari Ethereum. Ethereum menjadi pelopor dari NFT itu sendiri, untuk itu volume transaksi NFT sangat besar pada Ethereum, terbukti pada puncaknya, Volume NFT mencapai $1.68B pada 2021. (Sumber data: theblock.co) Hingga saat ini, Ethereum masih menjadi image NFT. Beberapa Platform NFT pada ethereum seperti RARIBLE, FOUNDATION, SUPER RARE, OPEN SEA.
- SOLANA
- Solana menjadi salah satu top gainer cryptocurrency berturut turut dari 2 tahun kebelakang hingga saat ini. Native coin pada Solana yang digunakan untuk bertransaksi adalah SOL. Solana merupakan blockchain yang berbasis POH (Proof Of History) Gas fee disolana sangat murah sekali, rata rata tiap transaksi hanya 0.05-0.1$ NFT pada ekosistem solana cenderung Collectible NFT, PFP NFT, Gaming NFT. Platform NFT pada Solana seperti MAGIC EDEN, SOLANART.
- APTOS
- Aptos menjadi salah satu chain yang ekosistem NFT nya sangat ramai. Aptos merupakan Blockchain yang dikembangkan oleh bahasa Move yang dahulu digunakan Meta untuk membangun ekosistem blockchain, Diem. Native coin yang digunakan untuk bertransaksi adalah APT. Aptos memiliki gas fee yang sangat murah sekali pertransaksi, yaitu 0.001-0.01$ NFT pada Aptos cenderung Collectible dan PFP NFT. Platform NFT pada Aptos seperti WAPAL, BLUEMOVE, TOPAZ.
- TEZOS
- Tezos adalah blokchain basis POS (Proof Of Stake) open source. Native coin yang digunakan untuk bertransaksi adalah XTZ. Pada tahun 2021, Tezos merupakan blokchain populer kedua setelah ethereum dalam volume NFTnya, Banyak Indie artist yang menggunakan Tezos sebagai platform untuk monetisasi karyanya. Gas fee pada Tezos sendiri, cukup terbilang murah seperti Solana. Pada Tezos cenderung ART NFT dan PHOTOGRAPHY NFT ini menjadikan Tezos sebagai platform yang ekslusif untuk NFT pada kategori tersebut. Platform NFT pad Tezos adalah OBJKT, HICETNUNC, TEZOSART.
Untuk digital artist yang lebih cenderung terhadap PFP, Collectible, atau Gaming, Solana, Aptos dan Ethereum bisa menjadi pilihan. Dan untuk Art, dan Photography, Ethereum dan Tezos adalah blockchain yang cocok sebagai mahasiswa yang terjun pada industri kreatif dan ingin memulai memonetisasi karya digitalnya. Lalu, apa saja hal yang perlu diperhatikan untuk mint NFT?
HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MINT NFT
- SIAPKAN WALLET
- Untuk bertransaksi maupun menerima sebuah cryptocurrency, kita memerlukan dompet digital akan kita gunakan sebagai identitas kita di blockchain. Ethereum (EVM) memiliki awalan 0x pada setiap addressnya. dan address ini kita gunakan untuk menerima sebuah koin atau token. Provider wallet cryptocurrency sangat banyak untuk ethereum seperti Metamask, OKX Wallet, Trust Wallet, Bitget Wallet, dan lain lain. Yang penting, kamu simpan 12 phrase walletnya.
- BELI KOIN UNTUK BERTRANSAKSI
- ETH sangat penting untuk menunjang kita dalam bertransaksi di Blockchain Ethereum. ETH digunakan sebagai pembayaran gas fee atau pun untuk mint sebuah NFT nanti. ETH bisa kita dapatkan di CEX (Centralized Exchange) CEX terkenal di Indonesia yang sudah diawasi OJK dan Bappeti adalah PINTU, TOKOCRYPTO, KUNCI, dan lain lain. Transfer ETH di CEX ke address wallet yang sudah dibuat tadi.
- MINT NFT DI PLATFORM
- Pada blockchain ethereum ada beberapaa platform yang bisa kita gunakan sebagai media untuk mint NFT, Seperti OPENSEA, RARIBLE, dan FOUNDATION. Menurut saya pribadi, Foundation cocok digunakan untuk NFT dengan kategori ART, PHOTOGRAPHY. Sedangkan OPENSEA cocok digunakan untuk NFT dengan kategori PFP, COLLECTIBLE, GAMING dan lain lain.
NFT cukup terbilang teknologi untuk otentikasi kepemilikan yang sangat baru. Tetapi sebagai mahasiswa yang melek digital, apa salahnya untuk kita mempelajari dan mencobanya. Karena NFT bisa menjadi salah satu potensi teknologi yang akan berguna dimasa depan nanti. Apalagi, kita sebagai mahasiswa dan calon digital artist, koneksi itu sangat penting. Bahkan, saya sendiri masuk UNIKOM dari artist NFT juga karena terkesan dengan karyanya. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi pembuka lembaran baru terhadap dunia blockchain.