Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai apa itu mitigasi bencana dan bagaimana cara pemerintah mengatasi bencana melalui kebijakan mitigasi bencana yang dikeluarkan oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis. Indonesia, yang berada di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), adalah sebuah negara tropis dengan kekayaan keanekaragaman alam dan budayanya yang sangat melimpah. Terdiri dari lebih dari 17. 000 pulau yang terhampar di sepanjang ekuator, Indonesia menikmati iklim tropis yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Namun dibalik hal tersebut Indonesia juga memiliki tantangan yang harus dihadapi yakni banjir.
Banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Ini disebabkan oleh air yang meluap ke daratan akibat hujan berlebihan, kenaikan permukaan air laut, atau sungai yang meluap. Banjir bisa merusak infrastruktur dan lingkungan, serta mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Penyebabnya kompleks dan perlu langkah mitigasi untuk mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan.
dalam mengatasi hal ini pemerintah dalam Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 mengatur tentang Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan pada tahap pra bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.
Prinsip-prinsip penanggulangan bencana, di antaranya cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi.
Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dilakukan melalui penyusunan rencana penanggulangan kedaruratan bencana, pengorganisasian sistem peringatan dini, dan penyediaan barang pasokan. Peringatan dini dilakukan melalui pengamatan gejala bencana, analisis hasil pengamatan, pengambilan keputusan, penyebarluasan informasi, dan pengambilan tindakan oleh masyarakat. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Pentingnya kebijakan mitigasi bencana yakni apabila dalam mengatasi bencana dilakukan Tanpa adanyakebijakan yang jelas dan terarah, dampak banjir akan semakin parah, baik bagi masyarakat maupun ekonomi negara. Kebijakan mitigasi yang baik dapat mengurangi kerusakan dan membantu pemulihan pascabencana lebih cepat.
Kebijakan yang berfokus pada edukasi dan pelatihan masyarakat tentang penanggulangan bencana akan membuat mereka lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk, sehingga dapat mengurangi angka korban jiwa dan kerugian harta benda.Kebijakan mitigasi banjir juga berfokus pada pengelolaan sumber daya alam, seperti hutan dan daerah resapan air, untuk mengurangi potensi banjir.
Metode penelitian
Studi deskriptif dan kualitatif ini didasarkan pada analisis literatur yang relevan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan masalah mitigasi bencana.
Pembahasan
Pemerintah sebagai pelayan masyarakat memiliki kewajiban untuk menangani setiap problematika yang ada ditengah masyarakat baik itu berkaitan dengan kesehatan pendidikan pembangunan pelayanan dan pemberdayaan. Salah satu masalah yang kini sedang sering terjadi yakni banjir. Masuknya Indonesia pada musim penghujan membuat timbulnya fenomena bencana banjir,curah hujan yang tinggi disertai banyaknya sampah yang sering kali kita temui di sungai sungai disekitar kita menyebabkan tersumbatnya aliran sungai yang seharusnya mengalir dengan lancar kini mulai menumpuk sampah atau limbah baik itu dari limbah rumah tangga maupun pabrik. Hal ini memperburuk keadaan dimana dengan curah hujan yang tinggi dihadapkan dengan masalah limbah menciptakan kondisi dimana masyarakat semakin resah disamping meluapnya air sungai terkadang pada genangan air tersebut terdapat suatu zat yang apabila bersentuhan langsung dengan kulit manusia tak jarang membuat masalah kesehatan pada kulit yakni gatal gatal. Hal tersebut menjadikan penerintah harus mencari tindakan penanganan dan juga pencegahan,tindakan ini dikeluarkan dengan berbagai metode,salah satu metode tersebut salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan mitigasi atau pencegahan bencana,Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Dikutip dari halaman BPBD kabupaten Brebes siklus mitigasi terbagi menjadi 3
- Pra Bencana
Langkah ini dilakukan sebagai langkah untuk meminimalisir kerugian kerusakan bahkan korban dari bencana tersebut - Saat bencana
Tahap ini disebut tanggao darurat yakni tahap evakuasi masyarakat untuk mengamankan kondisi baik masyarakat atau benda berharga - Pasca Bencana
Tahap pasca bencana merupakan tahap pembangunan ulang dan rehabilitasi terhadap dampak yang diakibatkan oleh bencana tersebut baik fasilitas umum kesehatan fisik dan psikis masyarakat.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi situasi atau kondisi banjir melalui perencanaan berikut
- Pemetaan kawasan
Pemetaan kawasan adalah suatu proses untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki reresiko terhadap bencana. Dalam bencana banjir pemetaan kawasan diidentifikasi melalui topografi dan peninjauan kawasan dengan lingkungan sekitar yang berpotensi terjadi banjir,seperti kawasan dipinggiran sungai atau dilingkungan yang sistem drainasenya belum optimal. - Pemantauan
Pemantauan kawasan banjir dengan menggunakan alat-alat seperti raingauge (alat pengukur hujan) yang tersebar di berbagai wilayah. Data yang diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui potensi curah hujan ekstrem yang bisa menyebabkan banjir. Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) - Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi dilakukan dengan cara Pemerintah pusat atau lembaga terkait menyebarkan informasi kepada Pemda yang wilayahnya rawan bencana tentang cara penanggulangan bencana melalui media cetak,sosial dan elektronik. - Sosialisasi
Dengan perkembangan zaman kini segala sesuatu menjadi lebih mudah,dalam mensosialisasikan tentang bencana banjir bisa dilakukan dengan Media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar, merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjangkau audiens yang luas. Pemerintah dan lembaga terkait dapat memanfaatkan media ini untuk menyampaikan informasi terkait risiko banjir, langkah-langkah mitigasi, dan cara-cara menghadapi bencana banjir. Kampanye informasi tentang bahaya banjir bisa dilakukan secara rutin, terutama pada musim hujan. - Peringatan Dini
Mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan secara berkelanjutan oleh individu, kelompok, dan seluruh lapisan masyarakat. Kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, sangat diperlukan dalam edukasi mengenai pentingnya mitigasi bencana. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam usaha mengurangi risiko bencana.