Tentunya kita sering menonton atau meilhat film – film, baik film dalam negeri dan film luar negeri. Pada film – film yang kalian tonton menggandung Visual Effect atau kita mengenalnya VFX. Visual effect ini digunakan untuk mengrealisisasikan suatu hal yang rumit atau sulit didapatkan dalam dunia nyata. Beberapa film dalam negeri yang menggunakan visual effect yaitu Gundala (2019) karya Joko Anwar, Comic 8 & Comic 8 Casino Kings karya Anggy Umbara, Selain dalan negeri ada beberapa film luar negeri seperti Jurassic Park, The avengers, Avatar dan masih banyak lainnya.
Sebelum membahas nya lebih jauh, kita kenalan terlebhi dahulu, apa itu visual effect, visual effect adalah proses memanipulasi, penggabungan, merekayasa visual yang sulit dicapai pada kehidupan nyata. Selain itu visual effect juga membantu untuk merealisasikan expetasi visual yang dapat dikatakan tidak mungkin terjadi. Tujuan dari visual effect adalah untuk membawa penonton kedalam cerita atau memberi pesan kepada penonton, memperkeren suatu adegan yang ada pada film tertentu dan meminimalisir kecelekaan yang terjadi pada saat syuting.
Ada beberapa fungsi visual effect yang perlu kita ketahui, berikut fungsi dari visual effect
Membuat adengan luar biasa
Beberapa adegan pada film menggunakan visual effect karena mengandung imajinasi yang kuat, yang sulit untuk direalisasikan dalam kehidupan nyata, maka dibantu oleh teknologi dan visual effect untuk menggembangkannya.
Membuat tayangan semakin menarik dan asik
Banyak penonton yang menginginkan sebuah film yang menarik dan asik, maka visual effect menjadi peran utamanya, dimana visual effect memberikan Gambaran nyata dari sebuah cerita yang dibuat, dari cerita yang di gambarkan oleh visual effect penonton seakan akan merasakan apa yang terjadi.
Menggurangi kemungkinan bahaya
Dimana banyak adegan yang berbahaya pada setiap cerita yang dibuat, jika hanya mengandalkan stun man atau aktris maka ada kemungkinan kecelakaan dan berbagai bahaya yang akan terjadi, demi mengurangi itu semua maka visual effect berperan penting. Contohnya seperti adegan tembak menembak, tidak mungkin menggunakan pistol atau peluru asli karena itu perlu izin khusus dan tentunya membahayakan, maka visual effect disini membuat manipulasi peluru dan suara tembakan.
Visual effect pertama kali ada pada tahun 1895, pada film yang berjudul “The Execution of Mary, Queen of scots” karya Alfred Clark, film ini menggunakan Teknik substitution shot. Sebelumnya visual effect juga digunakan untuk pertunjukan sulap, George melies membuat film aksi sulap dengan Teknik multiple exposure, miniatur, dan stop-motion animation. Tahun 1916 Frank Wiliams membuat travelling matte, yaitu karakter yang bergerak lalu digabungkan dengan background lain, Teknik ini muncul sebagai asal muasal Teknik dasar blue screen.
Setelah kita tahu tentang visual effect, kita perlu tau juga apa itu industri film. Industri film adalah subsektor industri kreatif. Pada dasarnya industri kreatif itu sangat luas dan memiliki sektor sektor tertentu, yang salah satunya industri kreatif adalah sektor industri film. Adapun yang terlibat dalam industri film yaitu produksi film, sinematografi, dan animasi. Industri film merupakan salah satu industri yang paling besar dan kompleks. Kenapa begitu, karena industri film berkaitan dengan kepuasan khalayak banyak dan berkaitan dengan modal / usaha yang besar.
Film sendiri memiliki arti yaitu media yang menyampaikan cerita serta memanfaatkan gambar yang bergerak serta di dukung oleh suara. Adapun pengertian lainnya, menurut The Oxford Dictionary of Film Studies, film adalah sebuah rekaman gambar yang bergerak yang di hasilkan melalui pemutaran serangkaian gambar yang direkam dalam waktu yang cepat. Menurut Philippe Marion dalam bukunya The Film Experience: An Introduction, film adalah seni dan teknik yang menggabungkan unsur – unsur visual dan auditif untuk menghasilkan narasi yang dapat dipahami dan di rasakan penonton. Setelah kita mengetahui tentang industri film dan film, kita akan belajar bagaimana sejarah dari film.
Film muncul pada abad ke 19 bersamaan dengan penemuan kamera serta pengembangan teknologi kinetoskop oleh Thomas Edison dan William Kennedy Laurie Dickson. Pada abad ke 20 bentuk film sudah modern, salah satu judulnya adalah The Great Train Robbery (1903) karya Edwin S. Porter, salah satu film naratif. Banyak film – film yang serupa mulai bermunculan dan tanpa suara. Pada tahun 1927 muncul film pertama yang bersuara berjudul The Jazz Singer. Setelah itu film – film mulai menjadi kompleks dan memiliki beragam genre. Perkembangan film pun tumbuh secara signifikat dan cepat diseluruh dunia.
Dalam visual effect terdapat berbagai istilah, istilah – istilah ini sering digunakan dalam industri film terutama pada film – film yang memiliki kreatifitas tinggi, istilah – istilah nya sebagai berikut:
Computer Generated Image (CGI)
CGI adalah teknologi yang daapt mengahasilkan gambar atau animasi yang realistis, gambar yang dihasilkan bisa berupa gambar yang statis atau gambar diam bisa juga gambar yang dinamis atau bisa disebut juga gambar yang begerak. CGI biasa digunakan dalam film live action atau film animasi 3D. CGI ini digunakan untuk mengadaptasi gamabr dua Dimensi menjadi tiga Dimensi dengan kualitas yang lebih detail dan realistis.
Digital Compositing
Digital compositing adalah penyusunan atau perakitan gambar akhir, gambar bergerak, atau tampilan akhir. Digital compositing juga merupakan cara memanipulasi gambar atau pengabungan antar objek – objek, elemen – elemen dari berbagai sumber menjadi satu gambar. Biasanya digital compositing menggunakan green screen atau blue screen. Digital compositing juga sama seperti CGI yang berfungsi sebagai alat atau cara untuk membuat sesuatu yang sulit di dapatkan di dunia nyata, digital compositing juga memberikan tampilan yang realistis dan detail dalam setiap gambarnya.
Virtual Cinematography
Virtual cinematography adalah teknik sinematografi yang dilakukan dalam lingkup kerja grafis komputer. Virtual cinematography berguna untuk menciptakan objek tiga dimensi dari sudut atau angle kamera yang tidak mungkin atau tidak bisa di buat oleh manusia. Virtual cinematography juga sama seperti CGI dan digital compositing sama – sama memiliki fungsi untuk memanipulasi gambar.
Stop Motion animation
Stop Motion animation adalah sebuah istilah dalam film atau animasi, dalam pengambilan sebuah gambar. Stop Motion animation mengandalkan foto – foto atau gambar yang berurutan, yang akan di shot dan akan digabungkan dalam satu frame. Stop Motion animation mengandalkan frame untuk membuat suatu gerakan, dalam 1 detik di butuhkan 24 frame, maka kita membutuhkan 24 gambar yang berurutan untuk membuat 1 detik video / gambar bergerak. Teknik ini jarang di pakai karena membutuhkan waktu yang lama serta kesabaran yang besar. Salah satu film yang menggunakan stop Motion animation adalah film shaun the sheep, pembuatan film nya memakan waktu 10 bulan dan membutuhkan setidaknya 20 animator.
Chroma keying
Chroma keying digunakan untuk membuat transparan yang memiliki latar belakang biru atau latar belakang hijau, atau kita bisa mengenalnya green screen dan blue screen.
Setelah kita mengenal istilah – istilah yang ada di Visual effect, kita akan mengenal berbagai posisi yang ada dalam pembuatan visual effect. posisi dalam visual effect yaitu:
Produser VFX
Adalah penanggung jawab serta pengelolaan visual effect yang dibuat, untuk film atau untuk di tayangkan. Prodesur VFX memiliki berbagai tanggung jawab seperti pembuatan tim atau seniman VFX, mengatur jadwal syuting, editing, hingga rilis, menggelola anggaran, mejaga komunikasi terhadap kru, talent, editor dan klien, semua itu dilakukan dan menjadi tanggung jawab agar apa yang sedang dilakukan atau dikerjakan memiliki hasil yang sesuai expetasi dan berhasil.
Koordinator produksi
Koordinator produksi ini bertugas untuk mengawasi dan menjamin jalannya proyek VFX berjalan dengan lancar. Biasanya koordinator produksi bekerja di bawah manajer produksi dan produser. Selain itu koordinator produksi juga mengatur tim dan memastikan informasi atau aset kebutuhan yang di butuhkan dapat di berikan dan efektif. Mengatur pergerakan aset melalui jalur VFX. Koordinator produksi juga memberikan usapan balik terhadap klien, atasan dan para timnya terkait kemajuan atau progres VFX yang sedang digarap. Selain itu koordinator produksi juga berkomunikasi dengan tim yang berada di produksi dan pascaproduksi. Tanggung jawab koordinator produksi terbilang sangat sulit dan besar karena langsung berhadapan dengan resiko yang besar dan akan banyak pihak yang di rugikan jika apa yang sedang dikerjakan tidak sesuai target.
Spesialis VFX dan Generalis VFX
Spesialis VFX adalah seseorang yang memiliki fokus di satu hal saja atau bisa dibilang spesial di salah satu bidang saja, contoh seperti di film – film yang di buat dengan tiga dimensi di mana setiap bidang terdapat spesialis nya sendiri seperti spesialis modeling, spesialis rigging, spesialis coloring/shading, spesialis animasi. Sedangkan Generalis VFX adalah seseorang yang dapat mencakup semua bidang, tentunya seorang Generalis VFX tidak bisa spesialis di salah satu bidang.
Spesialis ini dapat diandalkan untuk pekerjaan tertentu saja karena sesuai bidangnya yang mereka spesialisi saja. Generalis VFX paham seluruh bidang dan dapat mudah beradaptasi dengan berbagai tugas. Generalis VFX juga bisa dikatakan sebagai leader di tim karena mereka dapat menjembatani kesenjangan antara departemen, serta dapat mengatur alur kerja setiap tim atau departemen.
Artis VFX atau artis visual effect Seseorang yang menciptakan efek visual dalam sebuah film. Tanggung jawab dari artis VFX adalah kolaborasi dengan artis lain atau bisa dengan departemen kreatif lainnya, mendesain efek visual yang berbeda, artis visual effect di tuntun untuk bisa mendesain efek visual sesuai dengan film atau project yang sedang di garap, membuat pencahayaan yang realistis. Adakalanya saat proses syuting cahaya kurang mendukung dan peran dari artis visual dibutuhkan untuk membuat cahaya buatan, pemecahan masalah di mana artis visual effect harus bisa memecahkan masalah yang pada film yang sedang di garap, atau merealisasikan expetasi yang ada pada cerita, dan yang terakhir artis visual bekerja di bawah tekanan, karena memiliki tenggat waktu serta revisi project yang tidak menentu.
Dalam mengerjakan visual effect, kita tidak bisa langsung melihat hasilnya karena kita akan melewati berbagai tahapan-tahapan, tahapan – tahapan berikut yang akan kita bahas.
Tahap pra produksi
Tahap ini bisa dibilang tahapan persiapan, di mana semua orang memikirkan adegan mana yang akan menggunakan visual effect dan adengan mana yang tidak perlu visual effect, pengembangan cerita dan story board.
Tahap produksi
Syitung atau mengambil gerakan, di mana adegan yang membutuhkan visual effect akan menggunakan latar belakang hijau atau latar belakang biru atau yang kita kenal green screen dan blue screen. Para aktor akan melakukan adegan di depan green screen dan blue screen, agar memudahkan editing visual effect.
Pasca produksi
Tim effect visual mulai memproses hasil syuting, mereka akan melakukan editing – editing, menambahkan CGI, compositing, memanipulasi gambar dan mengatur semua elemen yang di butuhkan, hingga adegan tersebut sudah bisa di masukan ke dalam film.
Kita semua penasaran software atau aplikasi apa yang digunakan untuk membuat visual effect yaitu:
Blender
Blender salah satu software atau aplikasi yang digunakan dalam membuat objek tiga dimensi. Blender juga bisa membuat animasi, rigging, coloring dan shading. Software ini juga bersifat open source atau kita bisa download gratis di website resmi blender.
Autodesk 3DS MAX
Sama seperti blender 3DS MAX juga merupakan software pembuat tiga dimensi. Fitur yang di berikan nya juga sangat lengkap, namun software ini software yang berbayar, kita juga bisa mendownloadnya secara gratis namun dalam jangka waktu tertentu.
Adobe After Effect
Kita sudah tidak asing dengan software ini, Adobe after effect merupakan software yang digunakan dalam memberikan visual effect atau effect – effect spesial. Software ini juga berbayar dengan sistem sewa kita dapat menyewanya sebesar Rp. 346.080 / bulan, harga itu dibayar dan kita mendapatkan semua software Adobe.
Dapat disimpulkan bahwa visual effect dalam industri film sangat berpengaruh dan di butuhkan, karena untuk memenuhi ekspektasi penonton dan merealisasikan apa yang sudah di tulis dalam cerita. Dalam visual effect banyak orang yang terlibat mulai dari produser VFX, koordinat VFX, spesialis dan generalis VFX, artis VFX, dan juga semua kru, tim, dan departemen. Mengerjakan visual effect juga bukan salah satu hal yang mudah dan banyak hal yang di korbankan seperti waktu, uang, dan mental, terutama para editor VFX yang harus berhadapan langsung dengan klien dan revisi, selain itu juga tahapan yang dilewati untuk membuat VFX tidak secepat apa yang kita lihat, banyak tahapan yang perlu dilalui. Banyak software yang dapat kita gunakan untuk belajar dalam membuat visual effect.
Referensi
https://idseducation.com/5-rekomendasi-film-indonesia-yang-pakai-teknologi-vfx-canggih/
https://www.nyfa.edu/student-resources/12-movies-revolutionized-visual-effects/
https://kumparan.com/ragam-info/mengenal-visual-effect-dan-fungsinya-dalam-industri-film-21BNgtCeatr/full
https://sudutsemesta.wordpress.com/2017/03/02/visual-effect/#:~:text=SEJARAH%20VISUAL%20EFFECT,and%20the%20Argonauts%20(1963).
https://idseducation.com/sekilas-tentang-kecanggihan-teknik-visual-effect-vfx/
https://idseducation.com/istilah-dalam-visual-effect-vfx/
https://idseducation.com/istilah-dalam-visual-effect-vfx/
https://www-screenskills-com.translate.goog/job-profiles/browse/visual-effects-vfx/production-management/production-coordinator-visual-effects-vfx/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge