Mendobrak Batas: Peran Wanita Karir di Era Modern yang Menciptakan Motivasi positif dalam komunikasi verbal

Sejarah peran Wanita dalam dunia kerja kini menimbulkan peningkatan yang signifikan dibandingkan jaman dulu sebelum era modern ini. ada kalanya dimana peran gender sangat diperhatikan dimana gender laki – laki sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan, dari segi tenaga, waktu, stamina, dan juga logikanya. Namun, beriringnya waktu, banyak Wanita yang sadar bahwa tidak hanya laki – laki yang bisa bekerja namun wanita juga bisa bekerja bahkan lebih kreatif serta multitalent.

Menurut penelitian Aziz & Mangestuti (2005) pada 304 mahasiswa yang menemukan bahwa perbedaan perempuan dan laki – laki yaitu, perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki dalam hal tingkat kecerdasan intelektual yang diukur dengan tes Standard Progressive Matrices (SPM) dengan perbandingan mean 127,28:166,80, untuk kecerdasan emosional 88,69:90,93, dan untuk kecerdasan spiritual 78,20:81,30.

Sejarah mencatat bahwa peran Wanita di dunia kerja telah mengalami transformasi signifikan yang dimana buktinya adalah pada awal abad ke – 20 sebagian besar Wanita bekerja di sektor domestik atau pekerjaan dengan upah rendah. Namun, perubahan mulai terlihat selama perang dunia II, ketika kebutuhan akan tenaga kerja membuat banyak Wanita memasuki industry yang sebelumnya didominasi pria. Di era modern, Wanita tidak lagi terbatas pada pekerjaan traditional. Mereka kini mendominasi berbagai sektor industi, mulai dari Pendidikan, teknologi, bisnis, seni, hingga politik. keberhasilan ini didukung oleh perkembangan Pendidikan yang semakin inklusif, akses teknologi, dan kebijakan yang mendorong kesetaraan gender.

Istilah alpha woman menjadi perbincangan dikalangan Wanita yang memiliki kepribadian mandiri, percaya diri, penuh ambisi, berjiwa pemimpin, serta memiliki tujuan hidup yang kuat. Lantas apa yang menjadikan wanita menjadi independent hingga disebut alpha woman? Salah satu faktor yang dapat disebutkan adalah seperti adanya faktor pengalaman menghadapi tantangan atau rintangan selama hidup. Pengalaman hidup seseorang tidak bisa dilihat dari baiknya saja, akan tetapi setiap manusia pasti memiliki kesulitannya masing – masing. Alpha woman atau independent woman mencerminkan adanya Sejarah hidup yang penuh perjuangan, baik itu menghadapi kesulitan ekonomi, diskriminasi gender, atau hal lainnya. Dalam hal itu, mereka dapat belajar untuk bertahan, beradaptasi, dan pada akhirnya bisa tumbuh lebih kuat.

Di era modern ini, banyak sekali kesempatan yang dapat diambil oleh seorang Wanita untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dengan mudah. Media sosial adalah salah satu bentuk promosi diri yang dilakukan banyak Wanita untuk menarik perhatian kepada perusahaan, agensi, label, dan lain sebagainya. selain itu media sosial telah memberikan ruang yang lebih luas bagi wanita untuk menunjukan kemampuan dan bakat mereka yang sebelumnya mungkin terbatas karena keterbatasan akses atau kesempatan.

Sebagai contoh, banyak wanita yang kini berhasil membangun karir mereka sebagai content creator, influencer, atau wirausahawan melalui media sosial. Kebanyakan platform yang digunakan adalah Instagram, tiktok, dan linkdin dengan tujuan menjangkau audiens yang luas, serta membangun jaringan profesional.

Kemajuan teknologi juga membuka peluang bagi wanita untuk bekerja dari rumah atau dari café secara fleksibel waktu. Dengan adanya insiden yang menggemparkan dunia di tahun 2019 kemaren, hampir seluruh perusahaan dan pekerjaan dilakukan dari jarak jauh atau dari rumah. Kini, hal tersebut banyak diimplementasikan oleh banyaknya perusahaan yang menawarkan pekerjaan jarak jauh yang memungkinkan wanita untuk mengatur waktu antara karir dan kehidupan pribadinya, apalagi yang sudah berkeluarga. Ini yang menjadi salah satu bentuk pemberdayaan bagi wanita, dimana mereka tidak lagi terhalang oleh batasam ruang dan waktu dalam mencapai tujuan karir mereka.

Selain itu, semakin banyak orang yang menyadari betapa pentingnya menjaga kesetaraan gender di tempat kerja. Sekarang, banyak perusahaan lebih memperhatikan keberagaman dalam karyawan mereka serta secara aktif memperkerjakan wanita untuk posisi penting. ini memungkinkan wanita untuk menduduki posisi penting dan terlibat dalam pengambilan Keputusan yang memengaruhi kemajuan bisnis bahkan negara. Saat ini, wanita dianggap bukan hanya bagian dari suatu organisasi, tetapi juga sebagai sumber kesuksesan organisasi.

Secara keseluruhan, perkembangan peran wanita dalam dunia kerja di era modern ini menciptakan motivasi positif bagi generasi wanita selanjutnya. Wanita yang sukses dalam berbagai sektor industri menjadi inspirasi dan bukti bahwa tidak ada batasan siapapun untuk meraih Impian mereka. Dengan adanya peluang yang lebih terbuka, kesetaraan gender, dan kemajuan teknologi, wanita memiliki potensi yang tak terbatas untuk terus berinovasi, memimpin, dan menciptakan perubahan yang positif dalam dunia kerja dan Masyarakat.

Meskipun peran wanita dalam dunia kerja telah berkembang pesat, hal tersebut tidak luput dari berbagai tantangan yang harus dihadapi, seperti, kesenjangan upah dan stereotip masih menjadi hambatan bagi banyak wanita. Menurut data dari World economic Forum (2023), kesenjangan upah antara pria dan wanita di Tingkat global masih mencapai 20%. Selain itu, wanita sering menghadapi hambatan dalam mencapai posisi kepemimpinin karena bias yang ada di tempat kerja. Selain itu, stereotip gender yang menjadi hambatan ini juga sulit untuk dihilangkan. Mengapa? Karena masih banyak organisasi yang secara tidak sadar lebih cenderung memilih pria untuk dipekerjakan dan menjadi pemimpin karena persepsi lama bahwa laki – laki lebih cocok menjadi pemimpin. Budaya ini menyebabkan wanita sering kali harus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pengakuan.

Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi di lingkungan kerja sangat diperlukan dengan mulai adanya program pelatihan hingga pengembangan budaya inklusif, dapat membantu mengurangi bias gender. Pandangan traditional bahwa hanya pria yang “pantas” menjadi pemimpin mulai tergeser oleh bukti nyata bahwa wanita memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan efektif. Contohnya seperti tokoh Jacinda Ardern sebagai mantan perdana menteri Selandia Baru.

Menjadi wanita karir atau independent woman sebuah komunikasi yang baik sangatlah penting, dari mulai bagaimana cara menyampaikan informasi, menyampaikan pendapat, menyampaikan saran atau menyampaikan kritik, hingga cara merespon yang baik. Wanita dikenal dengan memiliki gaya komunikasi yang berbeda, umumnya, wanita lebih cenderung menggunakan pendekatan kolaboratif, empatik, dan mendukung dalam interaksi mereka. Pendekatan ini menciptakan suasana kerja yang inklusif dan memperkuat hubungan interpersonal dalam tim.

Sebagai contoh, wanita sering menggunakan komunikasi yang berorientasi pada hubungan untuk membangun rasa saling percaya. Mereka cenderung memperhatikan secara detail, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menunjukan empati. Hal ini membuat merek bisa dapat memecahkan konflik dengan cara yang lebih diplomatis dan menciptakan harmoni dalam organisasi.

Kemampuan verbal juga menjadi salah satu aspek kuat bagi wanita karir. Mereka dapat memberikan ide – ide mereka dengan jelas dan meyakinkan. Selain itu komunikasi verbal ini sering digunakan untuk berbagi solusi, memberikan presentasi, dan berpartisipasi dalam rapat strategis. Namun kembali lagi, bahwa suara wanita masih menjadi bagian dari hamabatan stereotip gender, walau tidak semua. Komunikasi verbal diperlukannya untuk mengembangkan kemampuan public speaking dan memperkuat intonasi suara mereka agar terdengar lebih percaya diri. Selain itu, penggunaan data dan fakta dalam argument dapat meningkatkan kredibilitas mereka di mata kolega dan atasan. Mengelola emosi dalam komunikasi menjadi salah satu tantangan dalam komunikasi verbal tertutama dalam situasi tekanan tinggi. Wanita karir harus bisa mampu tetap tenang dan fokus saat berbicara menunjukan profesionalisme dan kedewasaan emosional.


Salah satu cara paling efektif untuk memperkuat komunikasi verbal adalah dengan menggunakan data dan fakta dalam argumen. Ketika wanita mendasarkan pendapat mereka pada informasi yang akurat, mereka tidak hanya membangun kredibilitas, tetapi juga meningkatkan daya persuasi. Selain itu dengan cara asertivitas, yakni kemampuan individu menyampaikan pendapat secara tegas namun tetap menghormati orang lain. Pelatihan asertivitas dapat membantu wanita karir menyampaikan kritik atau ide mereka tanpa rasa ragu. Membangun Jaringan profesional yang mendukung juga akan sangat bermanfaat bagi diri sendiri apalagi wanita karir. Mereka dapat mengembangkan gaya komunikasi yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan industry serta dukungan positif dalam dunia pekerjaan.

Misalnya, dalam rapat strategis, seorang wanita yang mempresentasikan analisis berbasis data untuk mendukung rekomendasinya lebih cenderung mendapatkan dukungan dari timnya. Pendekatan ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki ide, tetapi juga memiliki bukti konkret yang mendukung ide tersebut.

Komunikasi verbal juga memainkan peran penting dalam membangun kolaborasi di tempat kerja. Wanita yang mampu berbicara dengan jelas dan empatik cenderung menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana semua anggota tim merasa dihargai.

Dalam kepemimpinan, kemampuan verbal yang baik memungkinkan wanita untuk menginspirasi tim mereka, menyampaikan visi organisasi, dan memberikan arahan yang jelas. Pemimpin wanita yang berkomunikasi secara efektif sering kali memiliki pengaruh besar dalam menciptakan budaya kerja yang produktif dan harmonis. Wanita dapat dikatakan cukup unggul dalam menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiens mereka. Misalnya, saat berbicara dengan kolega senior, mereka mampu menyampaikan pesan secara profesional dan berbasis data, sementara dengan bawahan, mereka cenderung lebih empatik dan mendukung.

Komunikasi yang efektif juga menjadi alat pemberdayaan bagi wanita karir. Dengan menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, wanita dapat mendorong perubahan kebijakan di tempat kerja, seperti pengurangan kesenjangan upah.Wanita yang aktif berkomunikasi tentang isu-isu ini tidak hanya memberdayakan diri mereka sendiri tetapi juga membuka jalan bagi wanita lain untuk meraih kesempatan yang sama.

Program mentorship juga menjadi sarana penting dalam pemberdayaan ini. Dalam hubungan mentor dan mentee, komunikasi yang terbuka dan mendalam memungkinkan transfer pengetahuan dan pengalaman. Mentor wanita dapat menjadi panutan bagi mentee mereka, menunjukkan bahwa sukses di dunia kerja adalah sesuatu yang bisa dicapai melalui kerja keras dan strategi yang tepat.

Selain komunikasi verbal, wanita juga menggunakan komunikasi nonverbal untuk memperkuat pesan mereka. Bahasa tubuh, seperti kontak mata, ekspresi wajah, dan gestur tangan, sering kali digunakan untuk menyampaikan empati dan keyakinan. Dalam negosiasi, misalnya, senyuman yang tulus dan postur tubuh yang terbuka dapat menciptakan kesan ramah sekaligus tegas.

Di sisi lain, kemampuan membaca komunikasi nonverbal orang lain membantu wanita memahami situasi secara lebih mendalam. Misalnya, seorang pemimpin wanita yang dapat menangkap ketidaknyamanan dari bahasa tubuh bawahannya akan lebih cepat mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah sebelum berkembang menjadi konflik besar.

Hal yang perlu dihindari wanita karir dalam komunikasi verbal ialah dapat berupa penggunaan bahasa yang terlalu pasif atau tidak tegas. Hal ini dapat menimbulkan suatu ide atau opini yang terdengar kurang yakin, sehingga mengurangi kepercayaan orang lain. Terlalu banyak meminta maaf merupakan hal yang kurang baik karna sesuatu yang berlebihan tentu sangat tidak baik. Sebagai wanita karir perminta maafan dapat diganti dengan cara pembukaan yang lebih percaya diri dibandingkan secara langsung meminta maaf tanpa ada alasan dan data yang pasti. Interupsi berlebihan atau kurang mendengarkan ini bisa menciptakan kesan tidak menghargai orang atau kolega lain selagi berbicara, karena orang lain mungkin merasa tidak diperhatikan. Sebagai solusi, fokuslah pada mendengarkan dengan penuh perhatian dan berikan tanggapan di waktu yang tepat. Berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat, hal ini dapat membuat pesan sulit dipahami, semestara berbicara terlalu lambat bisa menciptakan kesan kurang percaya diri atau tidak siap. Maka dari itu, penting menemukan ritme berbicara yang nyaman, jelas, dan terkontrol. Berlatih berbicara di depan cermin atau merekan diri sendiri dapat membantu mengidentifikasi kecepatan berbicara yang ideal. Bahasa tubuh juga menjadi aspek yang sangat diperhatikan audiens, dimana gestur yang tidak mendukung pesan seperti mengindari kontak mata, atau gerakan tangan yang berlebihan dapat mengekibatkan apa yang disampaikan kita diragukan dan menimbulkan suasana yang canggung dan tegang.

Dapat disimpulkan bahwa, Komunikasi verbal yang efektif adalah kunci kesuksesan wanita karir, tetapi ada beberapa kesalahan yang perlu dihindari untuk memastikan pesan mereka diterima dengan baik. Dengan menghindari gaya komunikasi yang terlalu pasif, permintaan maaf berlebihan, atau kurangnya persiapan, wanita dapat meningkatkan kredibilitas dan pengaruh mereka di tempat kerja. Menyampaikan pendapat dengan tegas, relevan, dan profesional, serta mendukungnya dengan data dan bahasa tubuh yang tepat, akan membantu wanita karir memaksimalkan potensi mereka dalam berkomunikasi. Lebih penting lagi, memahami audiens dan situasi menjadi kunci utama dalam menyampaikan pesan secara efektif dan membangun hubungan kerja yang solid.