
Media sosial adalah hubungan paling dekat dengan kehidupan Gen Z saat ini. TikTok, Instagram, dan YouTube telah berkembang menjadi situs web yang tidak hanya menjadi tempat untuk bersenang-senang, tetapi juga menjadi tempat di mana orang dapat menyampaikan suara mereka, menunjukkan kreativitas mereka, dan mulai memulai era wirausaha digital yang baru. Generasi ini bukan hanya konsumen konten; mereka juga penciptanya.
TikTok Affiliate dan CapCut adalah dua alat digital yang meningkatkan peluang ekonomi digital. TikTok memberi platform untuk menampilkan karya, sementara CapCut menjadi alat produksi yang memungkinkan siapapun tanpa latar belakang desain atau editing membuat video yang menarik dan profesional. TikTok Affiliate menawarkan kesempatan bagi setiap konten tersebut untuk menghasilkan pendapatan, sedangkan CapCut membantu dalam pembuatan konten yang visual dan emosional. Keduanya bekerja saling melengkapi. Kombinasi ini menunjukkan bagaimana teknologi modern tidak hanya membantu tetapi juga memberdayakan.
Kedua aplikasi ini merupakan duet digital pembuka pintu wirausaha yang dimana fitur-fiturnya memungkinkan pengguna TikTok untuk mempromosikan barang-barang dari merek atau toko online seperti Shopee dan Tokopedia melalui tautan khusus di video mereka. Sang kreator akan mendapatkan komisi saat penonton mengklik tautan dan membeli sesuatu. Meskipun mirip dengan digital marketing, sistem ini lebih mudah digunakan, cepat, dan mudah digunakan.
Tidak ada syarat minimal untuk bergabung. Pengguna baru yang memiliki konten dan metode kreatif dapat langsung mendaftar dan memulai. Yang paling menarik adalah bahwa Anda tidak perlu mengelola logistik, stok barang, atau modal untuk produksi. Anda hanya perlu memiliki kemampuan untuk menyampaikan produk dengan cara yang menarik, dan video pendek adalah alat yang baik untuk melakukannya.
Ini adalah di mana CapCut menjadi sangat penting. Untuk membuat konten visual yang profesional, aplikasi editing video ini sangat mudah digunakan. Tidak perlu kamera mahal atau laptop canggih. Pengguna dapat memotong klip, menambahkan teks, efek, transisi, dan bahkan memasukkan voice-over atau musik latar dengan CapCut, yang dapat digunakan bahkan pada smartphone yang paling sederhana. Selain itu, template dan efek yang disediakan tersebar luas secara viral, memungkinkan pengguna mengikuti tren dengan cara yang lebih personal.
Bagaimana keduanya bersinergi?
Misalnya, Anda mungkin menemukan barang-barang unik di Toko TikTok, seperti botol minum estetik atau alat perawatan kulit baru. Setelah itu, Anda membuat video tentang bagaimana Anda memakai produk itu baik itu review, unboxing, atau hanya cerita harian. Agar videonya lebih halus dan menarik, Anda menggunakan CapCut untuk mengeditnya. Kamu kemudian mengunggah video di TikTok dan menambahkan link afiliasi di dalamnya.
Konten Anda tidak hanya menarik, tetapi juga menguntungkan secara finansial. Satu video dapat menghasilkan pendapatan tambahan selama berminggu-minggu. Link afiliasi di dalam video tetap dapat berfungsi di balik layar bahkan jika tidak viral. Wirausaha digital berbasis konten begitu menarik karena ia berfungsi bahkan saat Anda tertidur.
Gen Z: Dilahirkan di Era Teknologi, Tumbuh Kreatif
Generasi Z tumbuh bersama teknologi, yang merupakan keunggulan mereka dibandingkan generasi sebelumnya. Kunjungan ke platform digital menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun keuntungan ini harus ditingkatkan untuk menjadi alat pemberdayaan dan bukan hanya hiburan.
Menjadi kreator konten bukan lagi sebatas keinginan untuk menjadi selebriti atau influencer terkenal. Sebaliknya, banyak kreator mikro dengan audiens yang setia yang dapat menghasilkan lebih banyak konten secara konsisten. Ini adalah wilayah yang baru dibuka oleh media sosial.
Sekarang satu orang dengan smartphone dapat melakukan apa yang dulunya hanya dapat dilakukan oleh agensi atau tim produksi besar. Hal ini mendorong Gen Z untuk menjadi mandiri secara digital, dengan kemampuan mereka untuk memilih produk yang mereka sukai, mengatur waktu sendiri, dan menciptakan identitas merek yang unik melalui konten.
Istilah “kreator independen” muncul di tengah tren ini. Kreator independen ini tidak bergantung pada sponsor besar atau endorse mahal, tetapi berfokus pada membuat konten dengan nilai yang relevan dan jujur. Karena sistemnya transparan dan tersedia untuk dimulai oleh siapa saja, afiliasi TikTok adalah tempat yang ideal untuk kreator seperti ini.
Seorang Gen Z juga bisa belajar banyak hal penting dari proses membuat konten afiliasi ini, seperti dasar digital marketing, copywriting, cerita, editing video, komunikasi visual, dan membaca data analitik tentang bagaimana konten mereka berjalan. Ini adalah keterampilan yang sangat penting untuk masa depan.
Bukan Sekadar Viral, Tapi Tentang Proses Bertumbuh
Dalam dunia konten digital, terlalu berfokus pada angka adalah salah satu rintangan. Tidak ada yang lebih penting daripada likes, views, dan followers. Namun, pengembangan keterampilan dan komitmen adalah yang lebih penting. Seorang kreator yang hanya mengejar viralitas sesaat tidak akan bertahan lama daripada yang terus belajar dan mengevaluasi karyanya.
TikTok Affiliate dan CapCut mengajarkan penggunanya banyak hal, seperti bagaimana menarik perhatian dalam tiga detik pertama, membuat narasi yang menyentuh, memilih musik yang sesuai dengan suasana, dan memasukkan promosi produk tanpa terkesan memaksa.
Proses kreatif ini juga termasuk dalam pertumbuhan mental. Merekam diri sendiri, terutama berbicara di depan kamera, tidak mudah, tetapi melakukannya membangun keberanian dan kepercayaan diri. Anda mengasah intuisi kreatif Anda, memahami selera pasar, dan belajar menerima kritik. Rasa puas yang tak terhingga muncul ketika seseorang menggunakan link Anda untuk membeli sesuatu. Bukan hanya karena uang, tetapi karena Anda menyadari kemampuan Anda untuk menghasilkan sesuatu secara mandiri. sesuatu yang Anda bangun dari nol.
Tips dan Trik Memulai: Jadi Kreator Affiliate Pertamamu
Jika Anda baru memulai dalam industri konten dan afiliasi marketing, atau jika Anda sudah pernah posting, tetapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan, berikut beberapa strategi penting yang dapat membantu Anda menjadi lebih profesional:
1. Riset Target Audiens & Tren Terkini
Sebelum membuat konten, Anda harus tahu siapa yang akan melihatnya. Target pasar Anda? Apakah mereka mahasiswa? siswa? Pecinta perawatan kulit? Pengguna aktif marketplace? Pelajari kebiasaan mereka di TikTok, termasuk kapan mereka sering membuka aplikasi, konten apa yang sering mereka simpan atau komentari, dan gaya bahasa apa yang mereka sukai.
Selain itu, perhatikan tren, lagu viral, topik hangat, dan jenis video yang populer. Anda dapat menemukan semua ini dari konten kreator yang sedang naik, halaman For You, atau tab Discover.
Dengan mengetahui tren dan audiens, Anda dapat membuat strategi konten yang lebih tepat sasaran dan berpotensi muncul di beranda banyak orang.
2. Buat Konten Berdasarkan Content Pillars
Agar tidak kehabisan ide dan audiensmu tetap terarah, buatlah content pillars yaitu tema-tema konten utama yang akan kamu bangun. Misalnya:
- Produk Review (contoh: “Botol minum 20 ribuan ini ternyata tahan panas 12 jam!”)
- Tips & How To (contoh: “Cara edit aesthetic video TikTok pakai CapCut”)
- Mini Vlog Harian (contoh: “Ngonten bareng teman: Affiliate-an sambil healing”)
- Storytelling (contoh: “Awalnya cuma iseng review, sekarang bisa beli kuota dari komisinya!”)
Dengan pilar konten ini, kamu bisa membangun ciri khas dan arah yang jelas. Audiens juga akan lebih mudah mengenali gaya kamu.
3. Gunakan Hashtag, Tag Kreator, dan Musik Trending
Untuk konten yang bagus dapat ditemukan, ada “jembatan” yang diperlukan. Gunakan hashtag yang relevan dengan isi video Anda, bukan hanya hashtag yang trending tetapi tidak relevan. Hashtags seperti #TikTokMadeMeBuyIt, #ReviewJujur, atau #CapCutAffiliate dapat sangat membantu dalam review produk.
4. Optimalkan 3 Detik Pertama
Karena scroll TikTok bergerak sangat cepat, sangat penting untuk membuat hook (pembuka video) yang menarik perhatian segera. Anda dapat melakukannya dengan kalimat yang mengundang penasaran, ekspresi wajah, suara yang berbeda, atau bahkan judul yang berani di layar. Contohnya: “Kalian harus tahu soal ini…”.
5. Konsistensi Lebih Penting dari Viralitas
Jangan terlalu tertarik untuk menjadi viral. Sebaliknya, fokuslah pada membuat konten yang konsisten dan membangun kepercayaan audiens. Posting setidaknya dua hingga tiga kali seminggu. Jika Anda tetap konsisten, algoritma akan lebih mengenal anda dan memungkinkan Anda untuk mencapai audiens baru.
6. Evaluasi dari Insight Video
TikTok menyediakan data kinerja konten, yang dapat diakses melalui akun Pro/Creator. Lihat durasi tonton rata-rata, komentar, simpanan, dan jumlah klik link affiliasi jika diaktifkan. Pelajari video mana yang bagus dan coba ulangi dengan format atau gaya yang sama.
7. Bangun Komunitas, Bukan Sekadar Penonton
Loyalitas audiens dapat dibangun melalui interaksi di kolom komentar. Tanggapi kritik dengan ramah, sering-sering pin kritik positif, dan libatkan audiens dengan pertanyaan. Misalnya: “Kalau kalian mau aku review produk lainnya, tulis di bawah ya!”.
8. Jangan Takut Gagal Karena Semua Kreator Sukses Pernah Mulai dari Nol
Di video pertama, Anda mungkin malu. Suara yang tidak jelas, editan yang buruk, atau view yang hanya puluhan mungkin menjadi penyebabnya. Namun, itu merupakan bagian dari proses. Semua kreator terkenal pernah mengalami hal yang sama. Itu adalah tempat Anda dapat berkembang.
Setiap video adalah kesempatan untuk belajar, dan setiap kegagalan adalah kesempatan untuk melatih keberanian, inovasi, dan keterampilan Anda.
Kesimpulan
Anda Bisa Mulai Hari Ini Dengan TikTok Affiliate dan CapCut, peluang untuk menjadi kreator digital terbuka lebar untuk mereka yang sudah terkenal dan mereka yang baru ingin belajar. Tidak diperlukan dana besar atau peralatan mahal. Yang Anda butuhkan hanyalah kekuatan fisik, gagasan, dan keberanian untuk memulai.
Jangan lupa bahwa video pertama tidak harus sempurna, tapi dari video pertama kamu bisa membuka ratusan pintu untuk kesuksesan berikutnya. Anda berhak untuk menjadi bagian dari dunia digital yang luas.
Daftar Pustaka
Maghfiroh, N., & Muhammad Dzikri Abadi. (2025). Pengaruh Marketing TikTok Affiliate, Kualitas Viral Marketing Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen TikTok Shop : Studi Kasus Pada Gen Z Pengguna TikTok di Lamongan. Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi, 8(2), 1409–1420. https://doi.org/10.57178/paradoks.v8i2.1249
Zulfa, P. F., Widodo, A. E., Fandhilah, F., & Abror, D. (2023). Pelatihan membuat dan mengedit video menggunakan aplikasi CapCut pada Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis. Community Empowerment Journal, 1(3), 110–121. https://doi.org/10.61251/cej.v1i3.26