Selain aspek emosional, warna biru dalam film ini juga mewakili elemen sains dan teknologi yang menjadi inti cerita. Seperti yang sudah diterangkan secara singkat, dalam dunia fiksi ilmiah, biru seringkali digunakan untuk menyimbolkan kemajuan teknologi, sains, dan penemuan-penemuan canggih. Di The Amazing Spider-Man 2, Oscorp – sebuah perusahaan yang berperan besar dalam terciptanya berbagai konflik dan tantangan dalam cerita – sering diasosiasikan dengan warna biru dan abu-abu. Perusahaan ini digambarkan sebagai institusi yang mengedepankan teknologi tinggi, tetapi dengan potensi bahaya yang tersembunyi di balik inovasi mereka. Biru, dalam hal ini, menambah kesan klinis, dingin, dan bahkan sedikit menakutkan pada perusahaan tersebut, yang sekaligus mencerminakan dampak buruk yang bisa muncul dari kemajuan teknologi yang tidak bertanggung jawab.

Dengan demikian, dominasi warna biru dalam The Amazing Spider-Man 2 memiliki fungsi sebagai alat naratif yang memperkuat tema cerita. Warna ini menambah kedalaman visual dan emosional yang mencerminkan perjuangan, kerentanan, serta kompleksitas moral yang dihadapi oleh karakter utama. Warna biru tidak hanya memberikan kesan dingin dan berjarak, tetapi juga memperlihatkan sisi manusiawi dari karakter yang berusaha menemukan keseimbangan dalam hidupnya. Ini memberikan kesan bahwa teknologi yang tampak canggih dan membantu kehidupan justru bisa menjadi ancaman besar yang membawa dampak pada identitas, pilihan, dan tanggung jawab yang harus dipikul.

---

Sebagai tambahan, trilogi Venom juga menggunakan palet warna yang serupa, yaitu warna-warna dingin dan gelap yang mendominasi visualnya. Dalam film Venom, warna biru, abu-abu, dan hitam dipakai untuk menciptakan atmosfer yang intens. Palet warna ini membantu membangun karakter Venom sebagai entitas yang misterius dan penuh ambiguitas moral. Kehadiran warna-warna ini, terutama hitam dan biru yang mendominasi latar perkotaan serta laboratorium ilmiah, membuat suasana di sekitar karakter utama terasa lebih kelam dan penuh ketegangan, seolah penonton dibawa ke dunia yang berada di tepi antara kebenaran dan kekacauan.

Mirip dengan The Amazing Spider-Man 2, film Venom juga menggunakan warna dingin untuk menyimbolkan sains, teknologi, dan dampak dari eksperimen yang tidak terkendali. Venom, yang lahir dari eksperimen ilmiah yang melibatkan teknologi canggih dan zat asing, mengingatkan pada ancaman tersembunyi dari kemajuan sains yang digunakan tanpa moralitas. Palet warna dalam film ini memperkuat tema tersebut, menggambarkan konflik yang dialami karakter utama dalam menghadapi simbiosis dengan entitas yang gelap dan berbahaya. Dengan suasana yang intens dan penuh konflik moral, warna-warna dingin ini menjadi elemen penting yang mengarahkan penonton pada kompleksitas cerita dan perjalanan karakter.

Karena tone warna dari kedua film ini memberikan kesan dan pesan yang serupa, banyak penggemar berspekulasi bahwa kedua film tersebut mungkin berada dalam satu universe atau cerita yang sama. Meski memang keduanya berasal dari cerita komik yang sama, franchise filmnya sebenarnya berbeda dan dikembangkan secara terpisah.

Pada akhirnya, penggunaan warna biru dalam The Amazing Spider-Man 2 bukan sekadar elemen visual, tetapi berfungsi sebagai alat naratif yang memperdalam tema utama film, seperti tanggung jawab, pengorbanan, dan pencarian jati diri. Warna ini membantu penonton memahami lebih dalam perjalanan emosional dan moral Peter Parker, menambah lapisan kompleksitas pada kisahnya sebagai seorang pahlawan yang berjuang mengatasi tantangan pribadi dan musuh yang semakin berbahaya.

---

Sumber:

---

Pages: 1 2 3