Pengelolaan sampah organik menjadi salah satu tantangan utama di kota-kota besar. Terutama di Indonesia, di mana rumah tangga, pasar, dan restoran menyumbang jutaan ton limbah makanan setiap tahunnya. Masalah ini tidak hanya menciptakan tumpukan sampah, tetapi juga berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Limbah makanan yang membusuk menghasilkan gas metana yang lebih berbahaya dari karbon dioksida. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Untuk menjawab permasalahan ini, banyak inisiatif telah dilakukan. Namun sayangnya, sebagian besar masih bersifat lokal dan belum terkoordinasi secara menyeluruh. Di sinilah peran teknologinya. Dalam upaya mencari solusi, tim kami mengembangkan sebuah inovasi berbasis aplikasi yang bernama WeGot.

WeGot merupakan aplikasi berbasis Android yang hadir sebagai jembatan antara tiga pelaku penting dalam siklus budidaya maggot: penyumbang sampah organik, peternak maggot, dan pembeli. Maggot sendiri adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal sangat efektif dalam menguraikan limbah organik. Selain berguna untuk mengurangi sampah, maggot juga bernilai ekonomis tinggi sebagai pakan ternak dan bahan baku industri.
Dengan mendukung digitalisasi, aplikasi ini dirancang untuk mendukung seluruh proses mulai dari pengumpulan sampah, pemantauan budidaya, hingga penjualan hasil panen secara berkelanjutan. Tujuannya sederhana namun berdampak seperti, menciptakan sistem pengelolaan limbah organik yang teratur dan mudah digunakan oleh siapa saja, mulai dari rumah tangga hingga pelaku usaha.
Mengapa perlu WeGot?
Alasan utama kami membangun aplikasi ini berangkat dari berbagai permasalahan nyata yang ditemukan di lapangan. Hasil observasi dan wawancara dengan para pembudidaya maggot di beberapa wilayah di Kota Bandung, seperti di Kelurahan Babakan Siliwangi dan Kelurahan Sukamiskin, menunjukkan bahwa proses budidaya maggot masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu yang paling mendasar adalah pasokan pakan organik yang tidak konsisten. Sampah yang diterima sering kali bercampur dengan sampah non-organik seperti plastik, logam, atau sisa bahan berbahaya lainnya. Hal ini menyebabkan pembudidaya harus melakukan pemilahan ulang yang memakan waktu dan tenaga.
Selain itu, sistem transaksi yang masih bersifat lisan juga menjadi masalah tersendiri. Banyak transaksi jual-beli maggot yang dibatalkan secara sepihak karena tidak adanya sistem yang mengikat kedua belah pihak. Ditambah lagi, belum adanya standar harga yang jelas membuat proses jual-beli menjadi tidak pasti, terutama ketika terjadi produksi berlebih. Akibatnya, hasil panen sering kali tidak terserap pasar dengan baik.
Masalah teknis pun turut menjadi hambatan. Suhu dan kelembapan yang tidak stabil dapat mengganggu siklus hidup maggot dan berisiko menyebabkan kegagalan panen. Sementara itu, budidaya maggot saat ini sebagian besar hanya efektif di tingkat RW, dan belum mampu menjangkau sampah dari pasar atau restoran yang jumlahnya jauh lebih besar. Hal ini berdampak pada menumpuknya sampah organik di TPA dan menyebabkan banyak fasilitas budidaya berhenti beroperasi karena siklus yang tidak berjalan dengan lancar.
Kami menyadari bahwa untuk menjaga keberlangsungan siklus budidaya maggot, dibutuhkan lebih dari sekadar edukasi atau alat bantu fisik. Diperlukan sebuah sistem yang mampu menghubungkan berbagai pihak dalam satu ekosistem yang terintegrasi, mulai dari penyumbang sampah, pelaku budidaya, hingga pembeli. Maka dari itu, WeGot dirancang bukan hanya sebagai aplikasi pemantau, tetapi sebagai platform yang membentuk ekosistem kolaboratif bagi seluruh pelaku dalam rantai pasok maggot.
Fitur Unggulan Produk
- Edukasi: Salah satu fitur menarik dari WeGot adalah memberikan edukasi. Melalui aplikasi ini, masyarakat seperti pemilik rumah makan, pasar tradisional, atau rumah tangga, diberikan informasi tentang pentingnya memilah sampah organik dan non-organik. Edukasi ini sangat penting karena selama ini salah satu hambatan utama dalam budidaya maggot adalah kualitas bahan baku yang buruk. Sampah yang tercampur plastik, logam, atau bahan kimia dapat mengganggu pertumbuhan larva. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat bisa ikut berperan langsung dalam rantai budidaya ini.
- Pemantauan suhu dan kelembapan: WeGot juga menyediakan sistem pemantauan suhu dan kelembapan secara real-time melalui perangkat sensor IoT. Data dari sensor ini membantu pembudidaya menjaga lingkungan budidaya tetap stabil. Suhu dan kelembapan yang ideal sangat berpengaruh pada produktivitas dan kualitas maggot. Tak hanya itu, waktu pemberian pakan juga bisa disesuaikan secara otomatis berdasarkan kondisi lingkungan yang dipantau oleh sensor, sehingga proses budidaya menjadi lebih efisien.
- Rekomendasi harga: Untuk mendukung keberlanjutan usaha budidaya, aplikasi ini menyediakan fitur rekomendasi harga. Fitur ini menganalisis riwayat produksi, biaya operasional, dan data pasar yang tersedia. Hasil analisis ini digunakan untuk memberikan saran harga jual yang adil bagi peternak. Dengan begitu, peternak tidak merugi dan dapat tetap bersaing di pasar. Sistem ini juga membantu pembeli untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan kualitas dan kondisi pasokan.
- Marketplace: WeGot menghadirkan fitur marketplace yang memungkinkan pengguna mencari, menawarkan, dan melakukan transaksi maggot langsung melalui aplikasi. Pengguna bisa mengunggah informasi hasil panen, menampilkan detail produk, serta menjangkau pembeli secara lebih luas tanpa harus bergantung pada golongan tertentu saja (kenalan/koneksi). Semua proses transaksi dilakukan secara langsung dan transparan dalam satu platform, sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling terhubung.
Proses Pengembangan Aplikasi

Dalam proses pengembangannya, kami menggunakan pendekatan Scrum, yaitu metode kerja tim yang menekankan pembagian kerja secara bertahap dan saling berkontribusi. Setiap anggota tim memiliki peran penting, mulai dari membuat tampilan aplikasi, mengembangkan API, membangun sistem backend, hingga membuat model pendukung seperti kecerdasan buatan untuk fitur rekomendasi harga.
Tahapan pengembangan dilakukan dalam beberapa sprint, dimulai dari pembuatan UI, pembuatan prototipe, hingga pengujian langsung ke pengguna seperti peternak maggot dan penyumbang sampah. Kami juga melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan pelaku budidaya untuk memahami tantangan yang mereka hadapi secara nyata, agar solusi yang kami tawarkan benar-benar tepat sasaran.
Keterbaruan Produk
Sebelum WeGot dikembangkan, telah ada beberapa solusi lain yang mencoba mengatasi masalah pengelolaan sampah organik dan budidaya maggot. Misalnya, Waste4Change yang berfokus pada edukasi pengelolaan sampah dan Magobox yang menawarkan alat pengolahan sampah dalam bentuk box portabel. Namun, sebagian besar solusi tersebut masih berfokus pada satu sisi rantai pasok saja, baik dari segi edukasi, pengumpulan, atau alat fisik budidaya.
WeGot hadir dengan pendekatan yang berbeda. Aplikasi ini tidak hanya menawarkan satu fitur, tetapi mengintegrasikan semua peran penting dalam satu platform. Mulai dari penyumbang sampah organik, pelaku budidaya maggot, hingga pembeli akhir, semuanya bisa saling terhubung dan berinteraksi dalam satu ekosistem yang terpadu. Inilah yang menjadi nilai tambah utama dari WeGot.
Fitur pemantauan lingkungan menggunakan sensor IoT dan sistem rekomendasi harga berbasis riwayat produksi juga belum pernah ditemukan dalam solusi serupa. Kedua fitur ini tidak hanya mendukung efisiensi operasional, tetapi juga mendorong keberlanjutan proses budidaya maggot secara menyeluruh. Dengan menggabungkan aspek teknis, edukatif, dan ekonomi dalam satu aplikasi, WeGot memberikan pendekatan yang lebih lengkap.
Dampak dan Harapan
Dengan adanya WeGot, kami berharap bukan hanya memberikan kemudahan bagi pembudidaya maggot, tetapi juga mampu membawa dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu dampak langsung yang ingin dicapai adalah berkurangnya jumlah sampah organik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jika sampah organik dapat langsung disalurkan kepada pembudidaya melalui platform ini, maka proses pengolahan bisa dimulai lebih cepat dan efisien.
Kami juga ingin menciptakan perubahan kebiasaan (habit), terutama dalam cara masyarakat memperlakukan sampah rumah tangga. Dengan adanya fitur edukasi, pengguna tidak hanya berinteraksi dengan aplikasi, tetapi juga belajar untuk memilah dan memperlakukan limbah organik dengan lebih bertanggung jawab. Perubahan ini tidak bisa terjadi dalam semalam, namun melalui pendekatan yang sederhana dan terus-menerus, kebiasaan baik dapat terbentuk.
Dari sisi ekonomi, WeGot berpotensi membuka lapangan usaha baru di sektor budidaya maggot. Masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pasar atau informasi seputar pemeliharaan maggot, kini dapat bergabung dan mendapatkan manfaat dari ekosistem ini. Kami juga melihat adanya peluang untuk memperluas jaringan pasar, memperkuat koneksi antarwilayah, serta mempertemukan peternak lokal dengan pembeli dalam skala yang lebih besar.
Ke depannya, harapan kami WeGot bisa menjadi bagian dari solusi berkelanjutan di bidang lingkungan. Kami percaya bahwa masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu pendekatan saja. Tetapi melalui inovasi sederhana, kolaborasi antar pihak, dan pemanfaatan teknologi, kita bisa membuat perubahan kecil yang berdampak besar.
Aplikasi ini membuktikan bahwa solusi digital tidak harus rumit. Dengan menggabungkan teknologi yang sudah ada dan menghubungkannya ke dalam satu platform terpadu, WeGot hadir untuk menjawab masalah nyata yang dialami masyarakat. Aplikasi ini tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga mendorong perubahan pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Lebih dari sekadar aplikasi, WeGot adalah representasi dari semangat anak muda yang ingin membawa perubahan. Kami percaya bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil dan sederhana, seperti memilah sampah di rumah, atau menyambungkan peternak lokal dengan pembeli melalui genggaman tangan. Dengan pendekatan yang terstruktur, berbasis data, dan dekat dengan kebutuhan lapangan, WeGot tidak hanya hadir sebagai produk, tapi sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
Di tengah isu lingkungan yang semakin mendesak, hadirnya WeGot menjadi bukti bahwa teknologi tidak hanya tentang kemajuan, tetapi juga tentang kepedulian. Kepedulian terhadap bumi yang kita tinggali, terhadap peternak kecil yang berjuang mempertahankan usahanya, dan terhadap masa depan kota-kota kita yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Kami berharap, kehadiran WeGot dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut terlibat. Baik itu masyarakat umum, pemerintah daerah, komunitas lingkungan, maupun pelaku usaha. Karena ketika semua pihak bergerak bersama, maka pengelolaan sampah bukan lagi sekadar beban, melainkan peluang untuk tumbuh, untuk berkembang, dan untuk berkontribusi nyata bagi lingkungan.
WeGot bukan akhir dari perjalanan, tapi awal dari gerakan. Gerakan menuju pengelolaan sampah yang lebih cerdas, dan lebih berdampak. Kini, saatnya kita tidak hanya bicara tentang perubahan, tapi ikut berkontribusi di dalamnya.