Dalam menunjang keberlangsungan dan kebutuhan hidup, orang-orang melakukan kegiatan atau aktivitas ekonomi dengan berbisnis. Bisnis adalah kegiatan di mana seseorang atau sekelompok orang membuat (produksi), memperjualbelikan (distribusi dan konsumsi), maupun menukar barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Untuk membangun dan menjalankan suatu bisnis, ada begitu banyak elemen yang harus kita ketahui, perhatikan, miliki, dan kembangkan. Salah satu elemen yang sangat penting untuk keberhasilan suatu bisnis adalah informasi akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan bisnis tersebut. Ada begitu banyak manfaat yang dapat kita rasakan dengan adanya informasi akuntansi, karena berperan penting dalam pengambilan keputusan, pengendalian internal (internal control), manajemen risiko (risk management), menarik investor, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, dan masih banyak lagi, yang di mana semua itu berkontribusi pada keberlanjutan dan kemajuan suatu bisnis.
Apa Itu Informasi Akuntansi dalam Konteks Bisnis dan Laporan Keuangan?
Informasi akuntansi dalam konteks bisnis dan laporan keuangan adalah data keuangan yang diperoleh melalui proses pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan, kemudian diolah menjadi suatu informasi keuangan yang berguna (akurat dan relevan), lalu disusun dalam laporan keuangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, untuk memberikan gambaran jelas mengenai kondisi suatu bisnis. Berbagai jenis laporan keuangan, seperti Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement), Laporan Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba/Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity), dan Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements), pemangku kepentingan atau yang biasa disebut dengan istilah “stakeholder” dapat melihat, menilai, dan memahami seberapa baik bisnis atau perusahaan yang dikelola, seberapa sehat posisi keuangannya, serta potensi pertumbuhannya di masa depan.
Tujuan utama dari informasi akuntansi adalah menjadi landasan atau dasar yang jelas dan terukur dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat bagi pihak internal (pemilik, pemegang saham, manajer, dan karyawan) maupun pihak eksternal (investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat). Bagi pihak manajemen, informasi akuntansi dapat membantu merencanakan strategi, mengevaluasi kinerja, dan mengidentifikasi area mana saja yang perlu diperbaiki. Sedangkan bagi pihak investor dan kreditur, informasi akuntansi dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan finansial, penilaian risiko, dan potensi keuntungan.
Mengapa Informasi Akuntansi Sangat Krusial dalam Dunia Bisnis?
Seperti yang telah disinggung atau disebutkan di awal, bahwa informasi akuntansi merupakan elemen yang sangat penting atau krusial dalam dunia bisnis karena beberapa alasan penting berikut ini.
- Dasar Pengambilan Keputusan
Informasi akuntansi menyediakan data yang diperlukan pemangku kepentingan (internal dan eksternal) untuk membuat atau mengambil keputusan bisnis yang terinformasi. Misalnya, Laporan Neraca dan Laporan Laba/Rugi memberikan gambaran tentang seberapa baik bisnis atau perusahaan mengelola aset (harta) dan kewajiban (hutang) yang dimiliki dan menghasilkan keuntungan.
- Transparansi dan Akuntabilitas
Informasi akuntansi membantu menjaga transparansi atau keterbukaan dan memberikan akuntabilitas atau pertanggungjawaban dalam operasi bisnis, dengan memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana bisnis atau perusahaan mengelola keuangan dan apakah perusahaan memenuhi kewajibannya dengan benar. Transparansi keuangan yang dihasilkan dari laporan keuangan, sangatlah penting untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, termasuk investor dan kreditur yang berperan penting dalam melakukan investasi atau menanamkan modal dan memberi dukungan finansial.
- Pemantauan Kinerja Bisnis atau Perusahaan
Informasi akuntansi membantu perusahaan untuk dapat memantau kinerja keuangan dan operasionalnya dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area mana saja yang memerlukan perbaikan, mengelola risiko, dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
- Evaluasi Profitabilitas dan Likuiditas
Informasi akuntansi memberikan alat untuk menilai seberapa menguntungkan dan likuid suatu perusahaan. Laporan Laba/Rugi menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan laba (keuntungan), sedangkan Laporan Arus Kas menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan kas (likuid) untuk mendukung operasionalnya. Jadi, dampak langsung dari informasi akuntansi terhadap kesehatan bisnis dapat terlihat dalam kemampuan untuk memastikan profitabilitas melalui analisis biaya dan pendapatan dalam Laporan Laba/Rugi, serta meminimalkan risiko keuangan dengan mengidentifikasi potensi masalah lebih awal.
- Kepatuhan terhadap Hukum atau Regulasi
Informasi akuntansi yang akurat dan relevan hanya dapat diperoleh dengan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) di negara Indonesia atau IFRS (International Financial Reporting Standards) secara internasional, untuk memastikan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan telah sesuai dengan regulasi atau peraturan akuntansi yang ditetapkan oleh otoritas pengawas. Kepatuhan inilah yang membantu perusahaan menghindari masalah hukum dan menjaga reputasi perusahaan.
- Akses ke Pembiayaan
Informasi akuntansi yang solid dan transparan, membuat perusahaan lebih menarik di mata investor dan kreditur atau pemberi pinjaman. Laporan keuangan yang jelas juga dapat membantu perusahaan memperoleh modal atau kredit dengan syarat yang lebih baik, karena pihak luar dapat menilai risiko dan potensi keuntungan dari informasi akuntansi yang disediakan.
- Meningkatkan Kepercayaan Pemangku Kepentingan atau Stakeholder
Informasi akuntansi yang akurat dan dapat dipercaya, membuat kepercayaan investor, kreditur, dan pihak eksternal lainnya meningkat, karena mereka sangat bergantung pada laporan keuangan untuk menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan, khususnya pihak eksternal, dapat juga meningkatkan nilai saham dan daya tarik perusahaan di pasar modal.
- Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Informasi akuntansi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran, mengelola biaya, dan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien. Selain itu juga dapat membantu perusahaan dalam memantau kinerja terhadap anggaran dan merencanakan pengeluaran untuk masa depan.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa informasi akuntansi sangat krusial dalam dunia bisnis karena berkontribusi signifikan pada keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis atau perusahaan. Dan secara keseluruhan, informasi akuntansi merupakan fondasi yang memungkinkan berbagai pihak untuk menilai, merencanakan, dan mengelola kegiatan atau aktivitas bisnis dengan cara yang terstruktur dan berbasis data.
Siapa Saja Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi?
Informasi akuntansi sangat penting dan dibutuhkan bagi berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Ada banyak hal yang melatarbelakangi berbagai pihak dalam membutuhkan informasi akuntansi, seperti pengelolaan sumber daya, mengukur kesehatan finansial, dan potensi keuntungan. Berikut adalah pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.
- Pihak Internal
1) Manajemen Perusahaan, menggunakan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi operasional perusahaan. Laporan Laba/Rugi, Laporan Neraca, dan Laporan Arus Kas membantu manajemen perusahaan merencanakan anggaran, mengelola biaya, dan mengidentifikasi area mana saja yang perlu diperbaiki. Dan laporan keuangan membantu perusahaan dalam merumuskan strategi dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.
2) Pemilik atau Pemegang Saham, menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi profitabilitas dan kesehatan finansial perusahaan. Informasi akuntansi membantu pemilik dalam memutuskan apakah akan melakukan ekspansi atau perubahan dalam struktur perusahaan, juga membantu pemegang saham dalam memutuskan apakah akan menambah investasi, menarik dana, atau mempertahankan saham mereka.
3) Departemen Keuangan, menggunakan informasi akuntansi untuk mengelola kas, mempersiapkan anggaran, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan atau regulasi akuntansi dan perpajakan, karena departemen keuangan bertanggung jawab untuk mencatat, menyusun, dan mengelola laporan keuangan yang akurat, serta memberikan analisis keuangan yang membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat di tingkat manajerial.
4) Karyawan, terutama yang berada di tingkat manajerial, menggunakan informasi akuntansi untuk memahami bagaimana kinerja perusahaan mempengaruhi stabilitas pekerjaan mereka dan menilai peluang karir di masa depan, yang berpengaruh pada keputusan mereka untuk bertahan atau mencari pekerjaan lain. Informasi akuntansi juga penting untuk perencanaan bonus atau insentif yang bergantung pada kinerja finansial perusahaan.
- Pihak Eksternal
1) Investor dan Calon Investor, menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kinerja, kesehatan keuangan, profitabilitas, potensi pertumbuhan, dan risiko investasi dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan, seperti Laporan Laba/Rugi dan Laporan Neraca, dapat membantu mereka dalam memutuskan apakah akan membeli, menahan, atau menjual saham perusahaan.
2) Kreditur atau Pemberi Pinjaman, menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kembali kredit atau pinjaman yang diberikan. Laporan Arus Kas, Laporan Neraca, dan rasio keuangan, seperti rasio likuiditas dan solvabilitas, sangat penting bagi mereka untuk menilai risiko dan kapasitas bayar suatu perusahaan.
3) Regulator atau Pemerintah dan Otoritas Pajak, menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk peraturan standar akuntansi maupun peraturan perpajakan. Laporan keuangan yang transparan dapat membantu mereka untuk melakukan audit atau pemeriksaan dan mengawasi kepatuhan terhadap Undang-Undang yang berlaku. Mereka juga menggunakan informasi akuntansi untuk menetapkan pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
4) Pemasok atau Mitra Bisnis, menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kestabilan keuangan perusahaan, sehingga mereka dapat memutuskan apakah akan melanjutkan hubungan bisnis, memberikan kredit, ataupun menyediakan barang dan layanan kepada perusahaan.
5) Pelanggan atau Konsumen, menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan perusahaan yang mereka pilih sebagai penyedia barang atau jasa memiliki kestabilan keuangan yang baik dan cukup untuk memenuhi komitmen jangka panjang, seperti pengiriman produk yang tepat waktu, kualitas produk yang konsisten, ataupun layanan purna jual yang memadai.
6) Auditor Eksternal, menggunakan informasi akuntansi untuk memeriksa laporan keuangan dan memastikan atau memverifikasi keakuratan dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Mereka memberikan opini audit yang mencerminkan apakah laporan keuangan suatu perusahaan disajikan dengan wajar, bebas dari salah saji material, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
7) Lembaga Pengawas Pasar Modal, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di negara Indonesia, menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan bahwa suatu perusahaan mematuhi regulasi atau peraturan pasar modal dan menjaga transparansi dalam transaksi maupun laporan keuangan perusahaan. Informasi akuntansi juga digunakan oleh mereka untuk memonitor kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di pasar modal.
Apa Karakteristik Suatu Data Dikatakan Berkualitas atau Baik dalam Informasi Akuntansi?
Ada 3 karakteristik penting yang menentukan atau memastikan suatu data berkualitas, bermanfaat, dan dapat diandalkan oleh pemangku kepentingan, yaitu :
- Relevansi
Data akuntansi harus relevan atau sesuai dengan keputusan yang diambil oleh pemangku kepentingan. Artinya, data tersebut harus memiliki hubungan yang signifikan dengan isu atau keputusan yang sedang dihadapi. Data yang relevan dapat membantu pengguna informasi akuntansi dalam memahami situasi perusahaan saat ini dan memprediksi dampak dari keputusan yang akan diambil, sehingga meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
- Keakuratan
Data akuntansi harus akurat dan bebas dari kesalahan material, serta mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Data yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan yang salah dan berdampak negatif pada perusahaan. Oleh karena itu, proses pengumpulan dan pengolahan data harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan keandalan dan keakuratan informasi yang disajikan.
- Ketepatan Waktu (On Time Delivery)
Data akuntansi harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan strategis yang cepat dan tepat. Keterlambatan dalam menyampaikan data dapat mengurangi relevansi data, karena situasi keuangan perusahaan dapat berubah dengan cepat. Tetapi dengan menyajikan data akuntansi secara tepat waktu, pemangku kepentingan dapat mengambil tindakan yang diperlukan dengan cepat dan efektif, memanfaatkan peluang, ataupun mengatasi risiko yang ada.
Ketiga karakterisik ini adalah kunci untuk memastikan bahwa data dalam informasi akuntansi memberikan nilai maksimal bagi pengguna, serta membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat.
Bagaimana Jadinya Jika Ada Pihak yang Tidak Mendapatkan Informasi Akuntansi?
Ketiga karakteristik data akuntansi yang telah dijelaskan di atas, sangatlah penting untuk selalu ada dalam setiap informasi akuntansi yang dicatat dan disediakan bagi setiap pihak yang membutuhkan. Jika ada pihak yang tidak mendapatkan informasi akuntansi, maka akan ada beberapa konsekuensi atau akibat yang mungkin terjadi, seperti :
1) Berkurangnya atau bahkan hilangnya kepercayaan investor dan pihak eksternal lainnya.
Investor dan pihak eksternal lainnya sangat bergantung pada informasi akuntansi untuk menilai kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan. Jika informasi yang disajikan tidak relevan, tidak akurat, atau terlambat, maka kepercayaan investor dan pihak eksternal lainnya dapat menurun. Hal ini dapat menyebabkan mereka menarik investasi atau memilih untuk tidak berinvestasi sama sekali, yang berdampak negatif pada nilai saham dan modal perusahaan, serta berdampak buruk pada reputasi perusahaan.
2) Kesulitan atau terhambatnya proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Jika informasi akuntansi tidak disampaikan dengan baik, manajemen akan kesulitan dalam membuat keputusan strategis yang diperlukan untuk pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan. Dan jika ada pihak yang tidak memiliki akses ke informasi akuntansi, mungkin akan kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat, baik itu dalam konteks investasi, manajemen, atau perencanaan keuangan.
3) Risiko kehilangan peluang bisnis.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, informasi akuntansi yang buruk dapat mengakibatkan kehilangan peluang untuk ekspansi atau kolaborasi yang menguntungkan. Dan jika ada pihak yang tidak mendapatkan informasi akuntansi, maka perusahaan dapat kehilangan keunggulan kompetitifnya karena tidak dapat mengidentifikasi atau memanfaatkan peluang bisnis dengan cepat.
Jadi secara keseluruhan, informasi akuntansi yang transparan, relevan, akurat, dan tepat waktu adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat, pengelolaan risiko, dan memastikan keberlanjutan suatu perusahaan. Dan semua pihak yang membutuhkan atau berkepentingan juga harus mendapatkan informasi akuntansi, agar tidak terjadi konsekuensi-konsekuensi seperti yang telah dipaparkan di atas.