Film Coco adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2017. Film ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Miguel yang memiliki impian menjadi musisi, meskipun keluarganya melarangnya karena sejarah keluarga yang menghindari musik. Pada saat merayakan Hari Orang Mati, Miguel terjebak di Dunia Orang Mati dan bertemu dengan leluhur-leluhurnya, termasuk seorang musisi legendaris. Coco mengangkat tema tentang pentingnya keluarga, mengenang orang yang telah meninggal, dan mengejar impian. Film ini juga menonjolkan budaya Meksiko, terutama dalam perayaan Día de los Muertos.
Film Coco meraih berbagai penghargaan bergengsi dan diakui secara luas karena kualitas animasinya, cerita yang emosional, serta penggambaran budaya Meksiko yang kaya. Berikut adalah beberapa penghargaan utama yang diraih :
1. Academy Awards (Oscar) 2018:
- Best Animated Feature (Film Animasi Terbaik): Coco memenangkan penghargaan untuk kategori ini, mengalahkan film-film animasi lainnya yang juga sangat dipuji.
- Best Original Song (Lagu Orisinal Terbaik) untuk lagu “Remember Me“: Lagu ini, yang diciptakan oleh Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez, menjadi lagu ikonik dalam film dan memenangkan penghargaan Oscar.
2. Golden Globe Awards 2018:
- Best Motion Picture – Animated (Film Animasi Terbaik): Coco memenangkan penghargaan ini, mengakui kualitas keseluruhan film sebagai film animasi terbaik di tahun 2017.
- Best Original Song untuk “Remember Me“: Lagu ini juga memenangkan Golden Globe di kategori ini.
3. BAFTA Awards 2018:
- Best Animated Film (Film Animasi Terbaik): Coco meraih penghargaan ini di ajang British Academy of Film and Television Arts (BAFTA), yang mengakui pencapaian animasi terbaik di dunia perfilman.
4. Critics’ Choice Movie Awards 2018:
- Best Animated Feature (Film Animasi Terbaik): Coco memenangkan penghargaan ini, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu film animasi terbaik tahun 2017.
- Best Song untuk “Remember Me“: Lagu ini juga diakui dalam ajang Critics’ Choice.
5. Annie Awards 2018:
- Outstanding Achievement in an Animated Feature (Pencapaian Luar Biasa dalam Film Animasi): Coco meraih penghargaan ini di ajang Annie Awards, yang merupakan penghargaan prestisius di industri animasi.
- Best Music (Musik Terbaik): Penghargaan ini diberikan untuk musik yang digubah oleh Michael Giacchino, yang memberi nuansa emosional pada film.
- Best Character Design (Desain Karakter Terbaik): Coco juga memenangkan penghargaan ini, mengakui kualitas desain karakter yang unik dan penuh warna.
6. Satellite Awards 2017:
- Best Motion Picture – Animated or Mixed Media: Coco memenangkan penghargaan ini sebagai film animasi terbaik dalam ajang Satellite Awards.
7. Teen Choice Awards 2018:
- Choice Animated Movie (Film Animasi Pilihan): Coco menerima penghargaan ini sebagai film animasi favorit menurut pilihan remaja.
- Choice Animated Movie Voice: Penghargaan ini diberikan kepada Gael García Bernal untuk perannya sebagai Héctor.
8. Otros Penghargaan:
- Coco juga mendapatkan penghargaan dari berbagai organisasi film lainnya, seperti Hollywood Film Awards, Phoenix Film Critics Society, dan San Diego Film Critics Society, untuk kategori film animasi terbaik, lagu terbaik, dan pencapaian luar biasa dalam animasi.
Dengan berbagai penghargaan ini, Coco tidak hanya dipuji karena kualitas teknisnya, tetapi juga karena keberhasilannya menyampaikan pesan emosional yang mendalam tentang keluarga, tradisi, dan warisan budaya, serta penggambaran yang sangat menghormati budaya Meksiko.
Alur cerita Film Coco secara singkatnya
Di kota Santa Cecilia, Meksiko, seorang wanita muda bernama Imelda menikah dengan seorang pria yang akhirnya meninggalkannya dan putri mereka, Coco, untuk mengejar karier musik. Ketika pria itu tidak pernah kembali, Imelda melarang musik dari keluarganya dan membuka bisnis pembuatan sepatu.
Puluhan tahun kemudian, cicit Imelda, Miguel, tinggal di rumah keluarga itu bersama orang tua dan kerabatnya, termasuk Coco yang sudah tua dan sakit. Meskipun keluarga itu terus melarang musik, Miguel diam-diam menyukainya dan belajar sendiri bermain gitar dengan menonton video idolanya, mendiang musisi Ernesto de la Cruz. Pada Hari Orang Mati, Miguel secara tidak sengaja menabrak keluarga ofrenda dan memecahkan bingkai yang berisi foto Imelda dan Coco yang masih bayi. Ia menemukan bagian tersembunyi dari foto itu yang memperlihatkan kakek buyutnya (yang kepalanya telah terkoyak dari foto itu) memegang gitar terkenal milik Ernesto. Karena yakin ini membuktikan bahwa Ernesto adalah kerabatnya, Miguel dengan gembira memberi tahu keluarganya tentang aspirasi musiknya. Sebagai tanggapan, nenek Miguel menghancurkan gitarnya.
Dalam keadaan putus asa, Miguel masuk ke makam Ernesto dan mengambil gitarnya untuk digunakan dalam kompetisi bakat lokal. Begitu Miguel memetik gitarnya, ia menjadi tidak terlihat oleh semua orang yang masih hidup. Namun, ia dapat berinteraksi dengan kerabatnya yang sudah meninggal, yang datang dari Negeri Orang Mati untuk merayakan hari raya. Setelah membawanya kembali, mereka menyadari bahwa Imelda tidak dapat berkunjung karena Miguel menghapus fotonya dari ofrenda. Miguel juga menemukan bahwa ia telah dikutuk karena mencuri dari orang mati: ia harus menerima berkat keluarga untuk kembali ke dunia yang hidup sebelum matahari terbit atau ia akan tetap berada di Negeri Orang Mati selamanya. Imelda memberinya berkat dengan syarat ia meninggalkan musik, tetapi Miguel menolak dan mencari berkat Ernesto sebagai gantinya.
Miguel bertemu dengan Héctor, seorang kerangka yang tidak beruntung yang pernah tampil bersama Ernesto. Héctor menawarkan untuk membawa Miguel ke Ernesto dengan imbalan Miguel meletakkan fotonya di ofrenda sehingga ia dapat mengunjungi putrinya sebelum ia melupakannya, yang akan menyebabkan Miguel menghilang dari kehidupan. Héctor membantu Miguel tampil dalam kompetisi bakat untuk memenangkan tiket masuk ke rumah besar Ernesto, tetapi Miguel kabur setelah ditemukan oleh keluarganya.
Miguel menyelinap ke rumah besar Ernesto dan disambut oleh Ernesto yang terkejut, tetapi Héctor muncul dan menuduh Ernesto mencuri lagu-lagunya. Saat keduanya berdebat, Miguel perlahan-lahan mengungkap kebenaran: Ernesto dan Héctor dulunya adalah artis musik yang hampir terkenal sampai Héctor rindu kampung halaman dan mencoba pergi. Karena tidak dapat menulis lagu sendiri, Ernesto meracuni Héctor dan mencuri gitar serta lagu-lagunya untuk dijadikan miliknya. Untuk melindungi warisannya, Ernesto menyita foto Héctor dan menyuruh Miguel dan Héctor dilemparkan ke dalam lubang cenote. Di sana, Miguel menyadari bahwa Héctor adalah kakek buyutnya yang sebenarnya dan bahwa Coco adalah putri Héctor.
Setelah diselamatkan oleh keluarganya, Miguel mengungkapkan kebenaran tentang kematian Héctor, dan Imelda serta Héctor berdamai. Keluarga itu menyusup ke konser Ernesto untuk mengambil foto Héctor. Kejahatan Ernesto terbongkar ke publik, yang dengan cepat menyerangnya, dan dia tertimpa bel yang jatuh (yang mencerminkan nasibnya di dunia nyata), meskipun foto Héctor hilang dalam kekacauan itu. Saat matahari terbit, Imelda dan Héctor yang sudah tidak bernyawa memberkati Miguel dan mengembalikannya ke dunia nyata.
Di rumah, Miguel meminta maaf kepada keluarganya karena telah melarikan diri dan memainkan “Remember Me” pada gitar Héctor, yang membuat Coco ikut bernyanyi bersamanya. Dia mengatakan bahwa dia menyimpan sobekan foto dengan wajah Héctor, lalu menceritakan kisah-kisah tentang ayahnya kepada keluarganya, yang melestarikan kenangannya serta keberadaannya di Negeri Orang Mati. Miguel berdamai dengan keluarganya, dan mengakhiri larangan musik.
Setahun kemudian, Miguel menunjukkan adik perempuannya, Socorro, kepada keluarga ofrenda, yang sekarang memajang foto-foto Héctor dan Coco yang baru saja meninggal. Surat-surat Coco yang dikumpulkan dari Héctor membuktikan Ernesto mencuri lagu-lagunya, yang menyebabkan aib Ernesto dan pengakuan yang sah bagi Héctor. Di Negeri Orang Mati, Héctor bergabung dengan Imelda, Coco, dan keluarga mereka untuk mengunjungi dunia orang hidup. Miguel menyanyikan lagu yang menyentuh hati untuk kerabatnya, yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Film Coco ini memiliki beberapa permasalahan di dalam cerita diantaranya adalah :
- Konflik Keluarga dan Impian Miguel: Miguel merasa terjebak antara kecintaannya pada musik dan harapan keluarganya agar dia mengikuti tradisi keluarga, yang mencakup pekerjaan di toko sepatu milik nenek buyutnya, Mamá Imelda. Keluarga Miguel memiliki sejarah yang menyakitkan terkait musik, karena nenek buyutnya, Imelda, pernah ditinggalkan oleh suaminya, yang meninggalkan keluarga untuk mengejar karier musik. Setelah itu, musik dilarang dalam keluarga, dan setiap anggota keluarga lainnya dijauhkan dari musik.
- Perjalanan ke Dunia Orang Mati: Pada malam Día de los Muertos (Hari Orang Mati), Miguel secara tidak sengaja terjebak dalam petualangan magis yang membawanya ke Dunia Orang Mati. Di dunia ini, jiwa orang-orang yang sudah meninggal hidup dalam bentuk yang berwarna-warni dan penuh kehidupan, dan mereka merayakan pertemuan dengan keluarga yang masih hidup.
- Miguel ingin mendapatkan berkah dari Ernesto de la Cruz: Yang dia yakini adalah kakek buyutnya, agar bisa menjadi musisi. Untuk bisa kembali ke dunia nyata, Miguel harus mendapatkan berkat dari salah satu anggota keluarganya yang telah meninggal. Namun, di dunia orang mati, Miguel bertemu dengan seorang pria bernama Héctor, yang mengklaim bahwa dia adalah anggota keluarga yang terlupakan dan membantu Miguel untuk mencari Ernesto de la Cruz.
- Petualangan Bersama Héctor: Miguel dan Héctor melakukan perjalanan untuk menemui Ernesto de la Cruz. Namun, saat perjalanannya berkembang, Miguel mulai mengetahui kenyataan yang mengejutkan tentang hubungannya dengan Héctor dan cerita masa lalu keluarganya. Ternyata, Ernesto de la Cruz adalah seorang penipu yang mencuri lagu dari Héctor dan menyebabkan kematiannya, serta menyalahgunakan warisan musiknya.
- Mengenang Keluarga: Miguel akhirnya menyadari bahwa keluarganya lebih membutuhkan kenangan dan kasih sayang dari leluhur mereka daripada mengejar ketenaran atau musik. Dalam perjalanan tersebut, Miguel juga belajar untuk menghargai pentingnya mengenang dan menghormati anggota keluarga yang telah meninggal, yang bisa membantu menjaga warisan dan tradisi keluarga tetap hidup. Pada akhirnya, Miguel berhasil kembali ke dunia nyata dengan membawa pelajaran penting tentang keluarga dan musik. Ia juga berhasil memperbaiki hubungannya dengan keluarganya, serta menemukan cara untuk mengejar impiannya menjadi musisi tanpa harus melupakan nilai-nilai keluarga.
Film terbaik dan mendapatkan berbagai nominasi ini sangat kental dengan kebudayaan negara Meksiko, bukan hanya secara penyampaian dalam film namun secara visual juga. Lalu apa yang menjadikan Film Coco ini menarik dan hubungannya dengan Meksiko ?
Día de los Muertos (Hari Orang Mati) adalah perayaan tradisional yang berasal dari Meksiko dan dirayakan untuk menghormati dan mengenang orang-orang yang telah meninggal. Perayaan ini berlangsung pada tanggal 1 dan 2 November setiap tahunnya, bertepatan dengan perayaan Katolik All Saints’ Day dan All Souls’ Day. Namun, Día de los Muertos memiliki akar yang lebih dalam dalam tradisi dan kepercayaan adat Meksiko yang sudah ada sejak zaman Aztec.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari Día de los Muertos:
1. Pemahaman tentang Kematian:
Día de los Muertos memiliki pandangan yang unik terhadap kematian. Bagi banyak orang Meksiko, kematian bukanlah hal yang harus ditakuti, tetapi bagian dari siklus kehidupan yang alami. Perayaan ini lebih bersifat merayakan kehidupan orang yang telah meninggal dan mengenang mereka dengan penuh kasih sayang. Dalam banyak tradisi, diyakini bahwa pada hari-hari ini, roh orang yang telah meninggal kembali ke dunia untuk bersama keluarga mereka.
2. Ofrenda (Altar):
Salah satu tradisi utama dalam Día de los Muertos adalah membuat ofrenda, yaitu altar yang didedikasikan untuk orang yang telah meninggal. Ofrenda dihias dengan berbagai barang yang disukai oleh orang yang sudah meninggal, seperti makanan, minuman, bunga, dan foto-foto mereka. Barang-barang ini diyakini dapat membantu jiwa yang telah meninggal dalam perjalanan mereka kembali ke dunia hidup.
Beberapa elemen yang sering ditemukan dalam ofrenda adalah:
- Foto: Gambar-gambar orang yang sudah meninggal.
- Pan de muerto: Roti tradisional yang berbentuk khusus, biasanya dihias dengan simbol tengkorak.
- Cempasúchil: Bunga marigold berwarna oranye yang sering digunakan untuk menghiasi altar dan jalan, karena aromanya dipercaya bisa memandu roh.
- Lilies dan lilin: Untuk memberi cahaya dan membimbing roh agar bisa kembali ke rumah mereka.
- Kertas Pereda: Kertas warna-warni yang dipotong-potong dan digunakan untuk menghias altar.
3. Persembahan Makanan:
Makanan adalah bagian penting dari perayaan ini. Makanan yang disiapkan di ofrenda biasanya adalah hidangan yang disukai oleh orang yang telah meninggal. Salah satu makanan khas yang sering disajikan adalah pan de muerto (roti hari mati), yang memiliki bentuk simbolis dan dihias dengan berbagai motif. Selain itu, buah-buahan, cokelat, dan bahkan minuman seperti tequila atau mescal sering disajikan.
4. Tengkorak dan Simbol Kematian:
Tengkorak atau calaveras adalah simbol yang sangat populer dalam Día de los Muertos. Tengkorak ini tidak dilihat sebagai simbol kematian yang menakutkan, tetapi sebagai simbol perayaan kehidupan. Tengkorak ini seringkali dihias dengan warna-warni cerah dan digambarkan dalam berbagai bentuk, seperti patung kecil atau gambar di gula-gula yang disebut calaveras de azúcar (tengkorak gula).
5. Pesta dan Perayaan:
Selain membuat ofrenda, masyarakat juga merayakan Día de los Muertos dengan berbagai kegiatan seperti tarian, musik, dan pawai. Pada malam hari, keluarga sering mengunjungi makam orang yang telah meninggal dan membersihkan serta menghias kuburan mereka dengan lilin, bunga, dan foto-foto. Ini adalah cara untuk menunjukkan penghormatan dan merayakan hidup mereka.
6. Perpaduan Tradisi Aztec dan Katolik:
Día de los Muertos merupakan perpaduan antara tradisi pramodern Meksiko, khususnya dari suku Aztec, dan pengaruh Katolik yang datang bersama penjajahan Spanyol. Dalam budaya Aztec, kematian dipandang sebagai fase penting dalam siklus kehidupan yang harus dihormati. Orang-orang Aztec percaya bahwa roh orang yang meninggal kembali ke bumi setiap tahun untuk mengunjungi keluarga mereka. Ketika agama Katolik masuk, hari-hari perayaan ini dipadukan dengan perayaan All Saints’ Day dan All Souls’ Day, tetapi tetap mempertahankan banyak elemen tradisional.
7. Pakaian dan Kostum:
Banyak orang yang merayakan Día de los Muertos mengenakan pakaian tradisional, dan beberapa memilih untuk berdandan sebagai tengkorak atau karakter lain yang terkait dengan kematian, seperti Catrina (gadis tengkorak) yang merupakan simbol utama dalam perayaan ini. Catrina adalah figur yang dikenalkan oleh seniman José Guadalupe Posada, dan melambangkan penerimaan terhadap kematian.
8. Koneksi Spiritual:
Día de los Muertos memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan untuk merayakan dan mendoakan orang yang telah meninggal, menjaga koneksi dengan mereka, dan merayakan kehidupan mereka melalui ingatan. Perayaan ini membantu keluarga merasakan kehadiran leluhur mereka dan mengingatkan mereka tentang pentingnya menghargai hidup.
Secara keseluruhan, Día de los Muertos bukan hanya sekadar perayaan kematian, melainkan perayaan kehidupan itu sendiri, penuh dengan warna, musik, dan kenangan. Perayaan ini telah berkembang menjadi simbol kebudayaan yang kaya dan dihormati tidak hanya di Meksiko, tetapi juga di seluruh dunia.
Día de los Muertos, yang menjadi latar utama dalam film ini, mengajarkan tentang pentingnya mengenang dan merayakan orang yang telah meninggal, serta bagaimana tradisi dan sejarah keluarga memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Film ini juga mengangkat tema tentang mengejar impian, penerimaan terhadap masa lalu, dan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga.
Film ini penuh dengan musik, warna, dan emosi, serta menyampaikan pesan bahwa meskipun kita harus menghargai warisan keluarga, kita juga harus memiliki keberanian untuk mengikuti passion dan impian kita.