Motor Yamaha RX-King yang sering kita jumpai pada saat ini, pertama kali muncul pada tahun 1977 yang dijuluki RX-King Cobra. Meskipun motor Yamaha RX-King ini motor lawas, motor ini juga sangat melegenda dengan julukan “Motor Jambret”. Karena pada tahun 90-an para jambret melancarkan aksinya dengan menggunakan motor RX-King ini karena sangat cepat dijalan raya. Meski tergolong motor lawas, namun penguna motor banyak yang tahu motor sport legendaris Yamaha RX-King. Yamaha RX-King sendiri sejak rilis pada tahun 1977 sudah memiliki sepuluh generasi, yaitu Generasi Pertama Yamaha RX100 di Tahun 1977, Generasi Kedua Yamaha RX125 di Tahun 1979, Generasi Ketiga Yamaha RX-K di Tahun 1980, Generasi Keempat Yamaha RX-S di Tahun 1981, Generasi Kelima Yamaha RX-Special di Tahun 1983, Generasi Keenam Yamaha RX-King Cobra di Tahun 1983, Generasi Ketujuh Yamaha RX-Z di Tahun 1985, Generasi Kedelapan Yamaha RX-R di Tahun 1988, Generasi Kesembilan Yamaha RX-King Master di Tahun 1996, dan yang terakhir Generasi Kesepuluh New Yamaha RX-King di Tahun 2002.
Selain itu, Yamaha RX-King hingga kini banyak digandrungi oleh pehobi motor 2-tak dan juga para kolektor. Motor ini dibekali mesin 2 tak berkapitas 132 cc (dibulatkan jadi 135 cc) dengan performa spontan di putaran bawah hingga menengah. Selain itu juga, memiliki sasis yang lincah dengan jarak sumbu roda hanya 1.245 mm serta bobot hanya 100 kg. Meskipun pembuatannya sudah di stop sejak 2008, hingga kini popularitas RX-King belum memudar. Apalagi motor 2-tak sedang naik daun, tidak jarang terdengar kalau RX King terjual dengan harga fantastis untuk yang kondisi fisik masih original dan limited edition.
Menurut badan pusat statistik dikutip dari Liputan6.com, pada tahun 2013 saja angka pengguna sepeda motor di Indonesia mennyentuh 84 juta unit lebih, yang mana pengguna terbanyaknya adalah pengguna motor RX-King. Dengan hal tersebut juga bisa dilihat bahwa penggunaan sepada motor masih menjadi favorit bagi masyarakat indonesia saat itu hingga ini di 2024 yang terus meningkat. Meskipun sudah di stop produksinya pada tahun 2008 karena mengikuti kebijakan pemerintah tentang buangan gas emisi kendaraan, Yamaha RX-King juga masih digemari oleh pacar pecinta otomotif dan kolektor dikarenakan beberapa alasan atau faktor, antara lain dalam segi design yang melegenda, performa mesin, perawatan serta suku cadang dengan harga murah, motor idaman para modifikasi, dan harga jual yang tinggi.
Design Yamaha RX-King Sepeda motor ini memiliki tampilan yang gagah dan berjiwa muda. Secara garis besar desain yang dimiliki oleh Yamaha RX-King pun kabarnya tidak mengalami banyak perubahan mencolok. Adapun perubahan mencolok yang dialami RX-King terjadi pada generasi New RX-King yang dirilis pada 2007. Model ini menggunakan headlamp bulat dengan knalpot yang dilengkapi catalytic converter yang mana berguna untuk mengurangi gas buangan emisi.
Banyak orang menjuluki Yamaha RX King sebagai motornya jambret. Hal ini bukanlah tanpa alasan, performa mesin yang dimiliki RX King begitu power full sehingga kerap digunakan ketika melakukan tindak kriminal. Nafas gas mesin yang panjang tersebut membuat RX King ketika dipacu dalam kecepatan tinggi membuat sensasi yang berbeda ketika berkendara motor. Tak hanya itu, RX King pun memiliki handling yang nyaman dan stabil. Meskipun sudah berumur sangat lama, performa yang dimiliki RX King pun masih tetap kompetitif jika dibandingkan dengan sepeda motor modern. Untuk dipakai berkendara jauh pun motor ini masih kuat dan nyaman ketika digunakan.
Tak hanya memiliki performa mesin yang mumpuni, perawatan RX King pun masih terbilang mudah. Sebab, suku cadang asli masih banyak dijual di toko-toko onderdil. PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) resmi menghentikan produksi RX King pada 2008. Lantaran terganjal masalah standar emisi gas buang. Walau sudah tidak dipasarkan lagi, Yamaha masih memproduksi suku cadangnya. Meski dalam jumlah yang terbatas. Karena suku cadang imitasi sepeda motor berkapasitas 135 cc juga masih banyak ditemui di pasaran meskipun kualitasnya tidak sebaik suku cadang asli. Selain spare part mudah didapat, dalam hal perawatan juga sangat gampang. Mungkin karena mesinnya masih sederhana, tidak terlalu rumit dipelihara dan para mekanik pun rata-rata bisa memperbaiki Yamaha RX-King tersebut.
Motor ini dapat dikatakan murah, namun bisa juga dikatakan mahal. Biasanya tergantung dari kondisi. Jika standar dan dalam keadaan terawat, harga jual akan tinggi. Fakta yang lain menunjukan bahwa Yamaha RX-King merupakan motor 2-langkah 135 cc yang paling mahal saat ini. Ada yang menawarkan dalam keadaan NOS (New Old Stock) terjual Rp 150 juta. Fenomena langka ini hanya dialami oleh RX-King, dan belum ada produk lain di Indonesia yang mampu menyainginya. Padahal motor ini sudah berada di Tanah Air lebih dari 20 tahun, tapi harga jualnya masih sangat tinggi seperti harta karun saat menemukannya. Di tengah gempuran motor-motor baru yang lebih modern dan kaya akan fitur, Yamaha RX-King mampu bertahan. Sebab, banyaknya pecinta roda dua mulai mencari motor tua dan antik ini untuk ditunggangi harian dan ada juga alasan membeli motor Yamaha RX-King ini untuk menjadi barang koleksi. Sampai saat ini, belum ada kendaraan motor yang dapat menyaingi eksistensi dan reputasi dari Yamaha RX-King di Indonesia.
Keberadaan komunitas sepeda motor Yamaha RX King tak terlepas dari adanya sekelompok orang yang hobby dengan sepeda motor dan menjadi anggotanya. Mereka menyebutnya dengan komunitas sepeda motor. Banyak kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas sepeda motor seperti contohnya yang ada di Manado serta memiliki rasa persaudaraan yang sangat tinggi dengan para pecinta sepeda motor dan pengendara sepeda motor baik komunitas dan perorangan serta bersahabat dengan aparat penegak hukum di jalan, lengkap dengan peraturan Undang-undang berlalu lintas dan secara umum dikenal oleh masyarakat secara umum Klub atau Komunitas. Secara umum komunitas sepeda motor yang ada di RX-King Manado memiliki bentuk dan jalur koordinasi yang sama dengan komunitas sepeda motor di kota-kota memiliki pemahaman lain didasarkan tingginya idealiasme dari mereka yang pembentukan komunitas hingga berjalannya suatu kegiatan komunitas yang sukses sampai sekarang ini mempunyai perjalanan yang panjang. Pertama, keberadaan para anggota komunitas sepeda motor yang selalu mendukung setiap kegiatan mereka. perencanaan Kedua, komunitas proses kegiatan yang matang yang selalu diberikan ke semua anggota kepada pengurus komunitas. Etika berkendara pada suatu masyarakat mencerminkan seberapa tinggi tingkat peradaban masyarakatnya dalam berbudaya. Apakah akan menjadi komunitas masyarakat yang arogan, teledor, atau menjunjung tinggi toleransi. Semua hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana ketertiban di jalan dapat diwujudkan. Hal tersebut karena jalan merupakan tempat bertemunya berbagai macam tipe orang, sehingga harmonisasi antar masyarakat yang berbeda dapat diusahakan untuk menciptakan keteraturan.
Segmentasi pasar pada tahun 90-an, Yamaha untuk menjual Yamaha RX-King biasanya memiliki target audiens umumnya pada usia 18 tahun sampai 35 tahun, yang mana pada rentan usia tersebut merupakan kelompok usia aktif. Dikarenakan melihat celah tersebut Yamaha juga memiliki alasan untuk memasarkan motor Yamaha RX-King pada usia tersebut mereka beranggapan kelompok usia aktif mencari kendaraan dengan performa yang cepat dan tangguh karena pada tahun tersebut jalan raya tidak sepadat sekarang. Dan juga kendaraan yang stylist membuat rasa kepercayaan diri dan juga ada kebanggaan tersendiri bagi si pengguna atau si pemilik Yamaha RX-King. Tidak jarang juga motor Yamaha RX-King ini lebih populer dikalangan pria, ada juga kalangan wanita yang tertarik ingin memiliki motor sport 2 tak milik Yamaha ini. Ada juga untuk peminat motor 2 tak Yamaha RX-King ini biasanya memiliki minat dalam dunia otomotif, balap, dan ada juga yang ikut ikutan karena motor 2 tak ini sangat hits pada zaman itu. Yang mana perilaku mereka cenderung dengan beranggapan memiliki pemikiran ingin mempunyai motor yang memiliki performa cepat, tangguh, dan juga tetap stylish. Pada tahun 90-an konsumen pada saat itu menginginkan motor yang memberikan mereka kebebasan dan juga bisa untuk dibawa dekat atau jauh. Mereka menaruhkan minat terhadap Yamaha RX-King dikarenakan motor Yamaha RX-King tersebut memiliki simbol sebagai status dan gaya hidup mereka pada tahun 90-an. Perilaku konsumen juga dipengaruhi dengan banyaknya tren balap, yang mana sangat banyak sekali ajang road race dikota-kota besar dan juga trend budaya pop sangat hits pada masa itu.
Pada tahun 90-an juga penggunaan media promosi seperti di televisi, radio, dan majalah atau koran masih sangat efektif. Karena belum adanya penggunaan media baru seperti promosi di sosial media atau iklan-iklan di web, dengan hal tersebut juga Yamaha berhasil mempromosikan RX-King ini dengan menjangkau audiens yang lebih luas. Yamaha juga menonjolkan iklan yang mana menonjolkan Yamaha RX-King ini ketika sedang berada di trek balap karena memiliki performa, kecepatan, daya tahan dan desain atu gaya RX-King ini menjadi sangat populer. Ini juga sangat membantu untuk membangu citra merek yang kuat dikalangan penggemar otomotif dan motor pada saat itu di tahun 90-an. Hadirnya promosi seperti diskon dan bisa menggunakan paket kredit yang disesesuaikan dengan kemampuan pembeli ini menjadi daya tarik bagi calon konsumen Yamaha itu sendiri. Yamaha juga sering mengadakan acara event atau juga sponsorship untuk lebih mengenalkan kebih dekat produknya yaitu Yamaha RX-King pada ajang road race di seluruh kota kota besar di indonesia. Pada acara tersebut sangat berhasil menarik perhatian baik bagi pengguna motor lain atau komunitas untuk beralih menggunakan sepeda motor ke Yamaha RX-King ini. Yamaha juga berhasil membangun komunitas motor Yamaha RX-King dari pada saat itu hingga sekarang karena pada acara tersebut memberikan eksposur yang besar bagi Yamaha dan memperkuat brand image dikalangan pecinta otomotif dan lainnya. Testimoni dari para pengguna motor Yamaha RX-King ini sangat berpengaruh juga karena, secara tidak sadar memberitahu kepada para calon pemberi dengan menggunakan promosi mulu ke mulut tentang pengalaman positif menggunakan Yamaha RX-King ini sering dibagikan ketika sedang berkumpul atau sedang kopdar (Kopi Darat). Komunitas Yamaha RX-King ini juga sangat krusial adanya, sangat tidak disadari keadaannya tetapi dapat mendongkrak penjualan produk Yamaha RX-King ini dan juga dapatnya dukungan dari komunitas motor itu sendiri. Komunitas motor Yamaha RX-King ini juga kerap sering kali terlibat dalam kegiatan bersama yang memperkuat loyalitas terhadap merek Yamaha RX-King itu sendiri.
Adapun perbedaan motor Yamaha dengan kompetitornya seperti Honda, Suzuki, dan juga Kawasaki, mengapa mereka bisa kalah saing dengan Yamaha dengan produknya RX-King. Mulai dari Honda dengan produknya Honda NSR 150, sesungguhnya untuk produk honda NSR 150 mengapa bisa kalah saing dari Yamaha RX-King dikarenakan dengan harga yang lebih mahal tiga kali lipat. Sebetulnya dalam segi desain motor ini terlihat lebih sporty tetapi bukan menjadi 1 faktor saja mengapa harus membeli motor Honda NSR 150, ada faktor lain seperti terlalu beratnya motor Honda NSR 150 dan kurang nyaman dengan stang yang fairing. Honda juga membuat citra untuk Honda NSR 150 ini seperti motor yang ramah lingkungan dan juga ekonomis, hal ini juga mungkin menjadi alasan mengapa motor sport dari Honda ini (NSR 150) menjadi kurang diminati pecinta otomotif pada saat itu yang mencari motor sport dengan torsi maksimum. Komunitas Honda NSR 150 juga tidak sekuat dan aktif seperti komunitas Yamaha RX-King yang mana mengurangi tingkat ikatan emosional antara pengguna dan juga merek. Lalu ada ada produsen lainnya seperti Suzuki dengan produknya Suzuki RG 150, meskipun Suzuki RG 150 ini menawarkan produk yang kompetitif tetapi, mereka tidak sekuat Yamaha dengan RX-King nya pada segmen motor 2 tak di Indonesia. Desain juga menjadi alasan mengapa Suzuki rg 150 ini kurang diminati oleh masyarakat indonesia karena di cap kurang menarik dan tidak seperti Yamaha RX-King, terutama bagi kalangan anak muda pada saat itu karena estetika harus diperhatikan lalu performa mesin, kenyamanan, dan harga yang terjangkau. Citra Suzuki juga kurang dikenal tidak seperti Yamaha dalam hal motor 2 tak, Yamaha sendiri berhasil mencipatakan citra yang kuat dan juga positif di kalangan penggemar motor. Sementara Suzuki dengan RG 150 nya hanya menonjolkan fungsional dan tidak menonjolkan dalam hal performa atau gaya. Lalu untuk dari Kompetitor lainnya ada dari Kawasaki dengan produknya yaitu KRR 150, Kawasaki terlalu dikenal memiliki motor dengan performa tinggi contohnya pada KRR 150. Meskipun motor Kawasaki KRR 150 ini memiliki performa yang baik akan tetapi, tidak melihat segementasi pasar Indonesia yang menginginkan motor dengan performa cepat, irit konsumsi bensin, dan stylish. Harga untuk Kawasaki KRR 150 ini juga terbilang sangat mahal dibandingkan Yamaha RX-King yang mana sangat terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat di indonesia. Hal ini juga menjadi penghambat bagi konsumen yang sedang mencari motor baru dengan harga terjangkau dan juga tetap bisa stylish. Citra Kawasaki juga terlalu fokus pada sepeda motor sport premium yang mana, menjadi tidak menarik bagi calon konsumen. Masyarakat Indonesia juga mencari motor 2 tak yang bisa dipakai sehari hari, cepat dan juga irit konsumsi bensin.
Referensi Link :
- www.GridOto.com
- www.otomotif.com
- www.liputan6.com
- www.iwanbanaran.com