Digital Marketing: Jurus Jualan Kekinian di Era Serba Online

Halo teman-teman semua!
Pernah nggak sih kalian lagi scroll Instagram atau TikTok, tiba-tiba muncul iklan makanan kekinian, skincare viral, atau bahkan promo sepatu diskon besar-besaran? Tanpa kita sadari, setiap hari kita tuh sebenarnya lagi jadi target dari yang namanya Digital Marketing. Nah, di artikel ini aku mau ajak kalian kenalan lebih dekat sama dunia digital marketing, mulai dari definisi, manfaat, strategi, sampai pengalaman nyata dari pelaku bisnis kecil yang sukses go digital.


Apa Sih Digital Marketing Itu?

Biar nggak bingung, yuk kita mulai dari pengertiannya dulu.
Digital Marketing adalah segala bentuk upaya pemasaran yang dilakukan menggunakan perangkat digital dan internet. Jadi, semua bentuk promosi yang lewat media sosial, website, email, aplikasi, atau mesin pencari kayak Google, itu masuk ke kategori digital marketing.

Kalau jaman dulu promosi itu lewat koran, majalah, atau pasang spanduk, sekarang cukup lewat HP aja. Bahkan sambil rebahan pun bisa ngatur strategi pemasaran online.


Sejarah Singkat Digital Marketing

Awal mula digital marketing itu nggak bisa dipisahin dari perkembangan internet. Tahun 1990-an adalah era awal munculnya internet komersial. Saat itu, pemasaran digital mulai dikenal lewat email marketing dan banner ads yang muncul di beberapa website.

Masuk ke tahun 2000-an, muncul yang namanya Google AdWords (sekarang Google Ads) dan mulai ramai istilah SEO (Search Engine Optimization).
Terus makin berkembang lagi dengan hadirnya media sosial kayak Facebook, Twitter, Instagram, sampai TikTok dan YouTube yang sekarang mendominasi.

Perkembangannya cepet banget, makanya kalau nggak update ilmu, bisa-bisa kita ketinggalan jauh dari kompetitor.


Kenapa Digital Marketing Penting Banget Buat Bisnis?

Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Emang segitu pentingnya ya digital marketing?”
Jawabannya: iya banget!

Berikut beberapa alasan kenapa kamu yang mau mulai usaha (atau udah jalan tapi sepi pembeli) wajib belajar digital marketing:

  1. Biaya Relatif Lebih Murah
    Cuma dengan modal 50 ribu, kamu udah bisa ngejalanin campaign kecil di Instagram atau Facebook Ads. Bandingin sama pasang iklan di koran yang bisa ratusan ribu sekali tampil.
  2. Jangkauan Luas dan Spesifik
    Kamu bisa atur siapa aja yang mau kamu target. Mau fokus ke anak SMA, mahasiswa, ibu-ibu muda, semua bisa disetting di dashboard iklan.
  3. Hasilnya Bisa Diukur (Measurable)
    Nggak cuma ngira-ngira doang, kamu bisa lihat berapa orang yang klik, berapa yang save postingan, berapa yang nonton video kamu sampai habis.
  4. Bangun Hubungan Langsung dengan Pelanggan
    Lewat DM Instagram atau kolom komentar TikTok, kamu bisa langsung jawab pertanyaan calon pembeli.
  5. Fleksibel dan Cepat Disesuaikan
    Kalau kampanye kamu ternyata nggak efektif, bisa langsung di-stop atau diganti strateginya. Nggak kayak brosur yang udah telanjur dicetak banyak.

Jenis-Jenis Strategi Digital Marketing yang Bisa Dicoba

Nah, ini bagian paling seru. Apa aja sih strategi digital marketing yang umum dipakai?

1. Social Media Marketing

Ini paling populer di kalangan anak muda. Promosi lewat Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, atau bahkan LinkedIn.

Contohnya:

  • Bikin feed IG yang aesthetic
  • Upload video tips di TikTok
  • Bikin polling di Instagram Story
  • Kolaborasi sama content creator lokal

2. Search Engine Optimization (SEO)

Ini lebih cocok buat yang punya website atau blog.
SEO adalah usaha biar website kamu muncul di halaman pertama Google pas orang cari produk yang berhubungan.

Misal: Kalau kamu jualan hijab, kamu mau website kamu muncul saat orang search “hijab murah Bandung.”

3. Search Engine Marketing (SEM)

Ini versi berbayar dari SEO.
Kamu bayar Google supaya website kamu muncul di paling atas halaman pencarian.

4. Email Marketing

Meski udah agak jadul, tapi strategi ini masih works, terutama buat bisnis dengan pelanggan loyal.

Kamu bisa kirim:

  • Promo spesial
  • Newsletter
  • Info diskon akhir tahun

5. Influencer Marketing

Kerjasama sama influencer lokal yang punya followers sesuai target market kamu.

Nggak harus mahal kok. Mikro-influencer dengan 5000-10000 followers aja udah cukup buat ningkatin awareness.


Cerita Nyata: Temen Kuliah yang Sukses Jualan Online

Jadi, semester kemarin aku punya temen yang jualan cookies homemade. Awalnya dia cuma jualan ke teman sekelas. Tapi setelah mulai belajar digital marketing, dia rajin upload konten baking process di TikTok.

Caption-nya juga lucu-lucu, kayak:

“Jangan liat lama-lama, nanti lapar!”

Ternyata, cuma dari video 15 detik aja, viewers-nya bisa sampe puluhan ribu. Orderan pun langsung membludak sampai dia kewalahan sendiri.


Tools Gratis Buat Pemula Digital Marketing

Supaya nggak berat di modal, berikut beberapa tools gratis yang bisa kamu coba:

  • Canva: Bikin desain feed, story, banner.
  • Google Trends: Buat cari topik yang lagi viral.
  • Meta Business Suite: Pantau performa postingan di IG dan Facebook.
  • Mailchimp Free Plan: Kirim email massal.
  • Google Analytics: Pantau traffic website.

Tren Digital Marketing 2025 yang Harus Kamu Siapin

Kalau mau tetep relevan, kamu harus mulai perhatiin tren berikut:

  1. Konten Video Pendek Tetep Juara
    Reels, TikTok, Shorts… semua platform makin ngedukung format ini.
  2. AI dalam Digital Marketing
    Mulai dari chatbot customer service sampai AI copywriting.
  3. Belanja Langsung dari Media Sosial (Social Commerce)
    Contoh kayak TikTok Shop dan Instagram Shopping.
  4. Interaktif Konten
    Polling, quiz, live Q&A bakal makin rame.

Tips Biar Nggak Boncos Saat Pasang Iklan

Buat yang mau nyobain ads, ini beberapa tips penting:

  • Tentuin target audiens spesifik
  • Pilih tujuan campaign yang jelas (brand awareness, leads, sales)
  • Bikin desain iklan yang menarik
  • Pantau dan evaluasi setiap hari

Jangan asal “gas budget” tanpa strategi, nanti malah boncos.


Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pemula

Ini daftar dosa umum dalam dunia digital marketing:

  • Upload foto produk blur.
  • Caption cuma: “Ready ya ges!”
  • Spam hard selling tiap hari.
  • Nggak pernah jawab DM atau komentar pelanggan.
  • Malas belajar fitur-fitur baru di platform iklan.

Kalo bisa… hindari ya. Karena sekarang konsumen makin pintar dan kritis.


Kesimpulan: Digital Marketing Itu Bukan Cuma Trend, Tapi Kebutuhan

Jadi, dari semua yang aku bahas di atas, kesimpulannya cuma satu: Digital Marketing itu wajib banget dipelajari!

Mau kamu bisnis makanan, fashion, jasa desain, atau bahkan cuma iseng-iseng jualan preloved barang pribadi… semua bakal lebih cuan kalau kamu ngerti cara main di digital.

Mulai dari hal kecil aja dulu. Belajar pelan-pelan.
Yang penting… jangan cuma jadi wacana tanpa action!

Selamat mencoba dan semoga bisnis kamu makin maju ya! 🚀


Salam sukses,
Zahra Fakhira Hidayat
Mahasiswa Sistem Informasi – UNIKOM


Referensi: