Desain Konten Digital: Seni Menciptakan Engagement yang Menginspirasi

Di era digital saat ini, konten sudah bukan menjadi hal yang aneh ketika kita berselancar di media sosial, berbagai macam platform media sosial sudah pasti memuat konten baik itu dalam bentuk edukasi, hiburan, infografis, dan lain sebagainya. Waktu kita berselancar di Instagram contohnya, pastinya kita melihat sebuah post ataupun reels yang memuat berbagai elemen dari foto, video, audio hingga teks di dalamnya. Itulah yang disebut dengan konten, yang juga bertujuan untuk menarik perhatian, menginformasikan, menghibur, mengedukasi atau bahkan mengajak audiens untuk berinteraksi.

Perlu diketahui bahwa konten juga merupakan salah satu cara untuk membangun Brand Awareness, yaitu untuk membuat audiens atau target sasaran mengenal sebuah merek atau suatu produk tertentu. Selain itu, penggunaan konten dalam media digital juga akan meningkatkan penjualan yang mendorong audiens atau target sasaran untuk membeli produk atau layanan dari sebuah brand tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam desain konten digital untuk membuat dan memanajemen konten yang akan dibuat.

Prinsip-Prinsip Desain Konten Digital

Desain konten digital yang efektif tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan memikat audiens. Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah konten :

1. Keterbacaan (Readability)

Keterbacaan menjadi poin utama dalam pembuatan sebuah konten. Ini sangat penting terutama dalam menarik audiens karena yang menjadi tujuan utama dalam keterbacaan adalah agar audiens dapat membaca dan memahami isi konten yang dibuat. Terkadang kita menemukan sebuah konten yang menggunakan font huruf yang sulit untuk dibaca dan membuat orang yang melihat konten tersebut perlu berpikir keras untuk memahami isi dari konten tersebut. Hal ini tentunya akan mengurangi minat audiens dalam melihat konten yang sudah disebarkan, akibatnya justru audiens menjadi tidak tertarik dan menganggap bahwa konten tersebut tidak berguna.

Kemudian, apa yang perlu kita perhatikan dalam konten kita agar audiens dapat membaca dan memahami isi konten yang kita buat?

1. Pemilihan Font

Penggunaan font yang tepat dalam konten digital merupakan kunci untuk menciptakan pengalaman membaca yang nyaman dan efektif kepada audiens. Font yang baik tidak hanya mengandung unsur estetika, tetapi juga memiliki fungsi untuk meningkatkan keterbacaan dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan font yang tepat akan mempengaruhi persepsi pembaca terhadap konten kita. Font yang terlalu rumit atau terlalu kecil dapat membuat pembaca kesulitan memahami pesan yang ingin disampaikan, sedangkan font yang terlalu sederhana atau monoton dapat membuat konten terlihat membosankan. Oleh karena itu, penting untuk memilih font yang sesuai dengan jenis konten, target audiens, dan tujuan pesan.

Prioritaskan font yang mudah dibaca, terutama pada ukuran yang kecil atau ketika ditampilkan di layar. Hindari font yang terlalu dekoratif atau memiliki karakter yang terlalu tipis, karena dapat menyulitkan pembaca. Pilih font yang sesuai dengan jenis konten dan target audiens. Font yang formal dan klasik cocok untuk konten profesional, sedangkan font yang lebih santai dan playful bisa digunakan untuk konten yang lebih ringan. Kemudian perlu untuk membatasi penggunaan jenis font dalam satu konten. Terlalu banyak jenis font akan membuat desain terlihat berantakan dan akan membuat audiens merasa pusing untuk melihat konten yang dibuat.

2. Ukuran Teks

Ukuran teks yang tepat dalam konten digital sangat penting untuk memastikan keterbacaan dan kenyamanan audiens dalam melihat konten kita. Ukuran yang terlalu kecil akan menyulitkan pembaca, sedangkan ukuran yang terlalu besar dapat membuat tampilan menjadi tidak seimbang. Perhatikan pula media yang digunakan karena setiap layar komputer ataupun handphone pastinya memiliki ukuran yang berbeda, layar yang lebih kecil akan memerlukan ukuran teks yang lebih besar agar mudah dibaca.

Secara umum, kisaran ukuran teks yang biasa digunakan dalam membuat konten digital yaitu :

  • Headline atau judul konten : 24 – 36 px
  • Subjudul : 18 – 24 px
  • Body text atau isi konten : 14 – 16 px

Namun, ukuran ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan preferensi desain yang akan dimuat dalam konten kita. Perlu diingat kembali bahwa ukuran teks yang terlalu kecil dapat menyebabkan mata cepat lelah, sedangkan ukuran yang terlalu besar dapat membuat tampilan menjadi berantakan.

3. Kontras Warna Teks

Kontras warna pada teks merupakan perbedaan yang mencolok antara warna yang digunakan pada teks dan warna latar belakang yang digunakan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi kecerahan, warna, ataupun saturasi. Penggunaan kontras warna yang tepat menjadi hal yang penting dalam desain konten digital, terutama untuk memastikan bahwa teks mudah untuk dibaca dan menarik perhatian audiens.

Penggunaan kontras warna yang sering kita lihat adalah warna teks putih dan latar belakang hitam atau sebaliknya. Ini merupakan salah satu contoh kontras warna yang bisa digunakan dalam konten kita, namun perlu diingat bahwa penggunaan warna juga penting agar konten yang kita buat tidak terlihat monoton. Dengan memilih kombinasi warna yang tepat, kita dapat meningkatkan keterbacaan, daya tarik visual, dan aksesibilitas dalam desain konten digital yang kita buat.

4. Struktur Konten (Layout)

Struktur atau layout konten mengacu pada cara kita mengatur dan menyusun elemen-elemen teks dalam sebuah konten digital. Ini mencakup penempatan judul, subjudul, paragraf, gambar, dan elemen visual lainnya sehingga informasi tersampaikan dengan jelas, mudah dipahami, dan menarik bagi pembaca. Dengan memilih struktur yang tepat, kita dapat mengarahkan perhatian pembaca ke bagian-bagian penting, mempermudah navigasi, dan meningkatkan keseluruhan daya tarik konten.

Hierarki visual yang terbangun melalui struktur yang baik membantu audiens dengan cepat mengidentifikasi informasi penting dan memahami hubungan antar bagian konten. Selain itu, konsistensi dalam penggunaan struktur di seluruh konten digital juga akan meningkatkan pengalaman audiens dan memperkuat identitas merek. Dengan demikian, struktur konten yang terencana dengan baik adalah strategi yang berharga untuk meningkatkan efektivitas dalam komunikasi digital.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan struktur konten yang biasa digunakan yang bisa diterapkan pada konten yang akan kita buat.

  • Piramida Terbalik : Struktur piramida terbalik adalah cara penyampaian informasi yang menempatkan poin paling penting di awal. Seperti membayangkan sebuah piramida, bagian yang paling lebar (atas) berisi informasi terpenting, lalu semakin ke bawah semakin spesifik dan detail. Struktur ini sering digunakan dalam berita karena audiens dapat dengan cepat mendapatkan inti informasi tanpa harus membaca keseluruhan artikel.
  • Struktur AIDA : AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Struktur ini digunakan untuk memandu audiens melalui proses pengambilan keputusan. Attention bertujuan menarik perhatian audiens dengan judul yang menarik atau kalimat pembuka yang kuat. Interest bertujuan membangun minat audiens dengan memberikan informasi yang relevan dan menarik. Desire bertujuan menciptakan keinginan pada audiens untuk memiliki produk atau layanan yang ditawarkan. Terakhir, Action mendorong audiens untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli, berlangganan, atau menghubungi.
  • Struktur Problem-Solution : struktur yang sederhana namun efektif. Struktur ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh target audiens Setelah masalah dijelaskan dengan jelas, solusi kemudian diajukan. Struktur ini sangat efektif untuk konten yang bersifat informatif atau persuasif karena langsung menjawab pertanyaan atau kebutuhan audiens.

Masing-masing struktur konten tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan serta cocok untuk jenis konten yang berbeda. Piramida terbalik sangat baik untuk berita dan informasi singkat, sedangkan AIDA lebih cocok untuk konten pemasaran. Struktur Problem-Solution sangat efektif untuk konten yang bertujuan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi audiens. Penting untuk memilih struktur yang tepat sesuai dengan tujuan konten dan target audiens. Dengan memilih struktur yang tepat, kita dapat membuat konten yang lebih efektif dan menarik bagi audiens.

5. Spasi

Penggunaan spasi pada teks dalam konten digital memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan keterbacaan dan estetika sebuah desain konten digital. Spasi yang tepat dapat membuat teks terlihat lebih bersih, terorganisir, dan mudah dipahami. Selain itu, spasi juga dapat memberikan hierarki visual yang jelas, menonjolkan elemen penting, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Elemen-elemen spasi seperti margin, padding, dan line height dapat dimanipulasi untuk menciptakan tata letak yang menarik dan fungsional. Dengan mengatur spasi dengan baik, kita dapat menghindari kesan teks yang terlalu padat atau terlalu renggang, sehingga audiens dapat dengan mudah fokus pada informasi atau pesan yang ingin disampaikan.

2. Visual yang Menarik (Visually Appealing)

Visual adalah elemen pertama yang dilihat oleh audiens, bahkan sebelum mereka membaca isi kontennya. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada teks. Oleh karena itu, desain visual yang menarik menjadi pintu gerbang untuk menciptakan ketertarikan.

Visual yang menarik mampu mencuri perhatian audiens dalam hitungan detik. Elemen desain seperti palet warna yang harmonis, gambar atau ilustrasi berkualitas tinggi, dan tata letak yang seimbang dapat menciptakan daya tarik visual. Penggunaan animasi atau elemen dinamis juga dapat memperkaya pengalaman visual, menjadikan konten lebih hidup. Desain yang memikat secara estetika tidak hanya meningkatkan ketertarikan, tetapi juga membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Untuk menciptakan visual yang menarik, perlu untuk memperhatikan hal-hal berikut:

1. Komposisi Desain

Komposisi desain dalam konten digital adalah tata letak visual yang strategis dari berbagai elemen, seperti teks, gambar, dan video, untuk menciptakan tampilan yang harmonis, menarik, dan efektif menyampaikan pesan. Komposisi desain bagaikan sebuah lukisan, setiap goresan kuas ditempatkan dengan cermat untuk menciptakan keseluruhan yang indah. Begitu pula dalam desain konten digital, setiap elemen harus ditempatkan dengan pertimbangan yang matang. Prinsip-prinsip seperti keseimbangan, kesatuan, kontras, dan ritme memainkan peran penting dalam menciptakan komposisi yang kuat. Keseimbangan memastikan tampilan tidak terasa berat sebelah, sementara kesatuan menciptakan keterkaitan antara berbagai elemen. Kontras menarik perhatian ke area tertentu, dan ritme menciptakan aliran visual yang menyenangkan. Dalam konteks digital, komposisi yang baik tidak hanya membuat konten terlihat menarik, tetapi juga memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disajikan. Dengan menguasai prinsip-prinsip komposisi, kita dapat menciptakan desain konten yang tidak hanya estetis, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan komunikasi kita di dalam konten

2. Penggunaan Warna

Penggunaan warna dalam desain konten digital adalah kunci untuk menciptakan visual yang menarik dan efektif. Warna tidak hanya sekedar hiasan, tetapi juga memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi, mengarahkan perhatian, dan membangun identitas merek. Pemilihan warna yang tepat dapat membuat desain terlihat lebih hidup, memikat, dan mudah diingat. Seperti sebuah pelangi, setiap warna memiliki karakteristik yang unik dan ketika digabungkan dengan harmonis, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Begitupun dalam desain, pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan harmoni atau kontras yang kuat, tergantung pada tujuan desain. Warna dapat menyampaikan pesan tertentu, misalnya warna biru sering diartikan dengan ketenangan, sedangkan warna merah dengan energi. Selain itu, warna juga perlu dipertimbangkan dari segi kegunaan, terutama untuk pengguna dengan gangguan penglihatan warna. Dengan memahami teori warna dan menerapkannya dalam desain, Anda dapat menciptakan karya visual yang tidak hanya indah, tetapi juga komunikatif.

3. Gambar Berkualitas Tinggi (High Quality)

Gambar berkualitas tinggi adalah fondasi dari desain konten digital yang menarik. Seperti ketika kita membaca sebuah buku dengan ilustrasi yang buram dan pecah-pecah. Tentu saja, pengalaman membaca akan menjadi kurang menyenangkan. Begitu pula dalam desain digital, gambar yang berkualitas buruk dapat merusak keseluruhan tampilan dan mengurangi daya tarik konten. Gambar berkualitas tinggi memiliki resolusi yang tinggi, detail yang tajam, dan warna yang akurat. Tentunya akan membuat gambar terlihat dengan jelas pada berbagai perangkat dan ukuran layar. Selain itu, gambar berkualitas tinggi juga memberikan kesan profesionalisme dan kredibilitas. Ketika pengguna melihat gambar yang indah dan tajam, mereka cenderung lebih percaya pada informasi yang disampaikan. Dalam dunia digital yang serba cepat, perhatian pengguna mudah teralihkan. Gambar berkualitas tinggi dapat membantu menarik dan mempertahankan perhatian mereka. Dengan menggunakan gambar berkualitas tinggi, kita dapat menciptakan desain konten yang lebih menarik, informatif, dan efektif.

4. Animasi atau elemen dinamis

Animasi atau elemen dinamis adalah seperti bumbu penyedap dalam desain konten digital. Mereka menambahkan kehidupan dan gerakan pada desain statis, sehingga membuat konten lebih menarik dan interaktif. Jika kita melihat konten yang hanya berisi teks dan gambar statis, pastinya akan terasa membosankan. Dengan menambahkan animasi, seperti teks yang bertransformasi, atau grafik yang bergerak, kita dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih dinamis dan menyenangkan. Elemen dinamis juga dapat digunakan untuk menyoroti informasi penting, memberikan petunjuk navigasi, atau menjelaskan konsep yang kompleks. Dalam dunia digital yang serba cepat, animasi dapat membantu mempertahankan perhatian pengguna dan membuat konten kita lebih mudah diingat. Selain itu, animasi juga dapat memberikan kesan modern dan inovatif pada desain konten digital kita.

3. Konsistensi (Consistency)

Desain konten digital yang efektif harus mencerminkan identitas brand. Konsistensi adalah kunci untuk menciptakan identitas brand yang kuat dan profesional. Konsistensi dalam penggunaan warna, logo, font, dan gaya visual yang selaras di seluruh platform dan konten memperkuat citra brand di mata audiens. Hal ini tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga membuat konten kita mudah dikenali di tengah persaingan.

Penggunaan elemen desain yang seragam secara konsisten akan membuat merek Anda mudah dikenali oleh audiens. Mulai dari palet warna yang harmonis hingga tipografi yang khas, setiap elemen visual harus saling melengkapi. Tata letak yang konsisten pada setiap halaman atau posting juga penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang harmonis. Terakhir, gaya bahasa yang konsisten atau tone of voice yang khas akan semakin memperkuat karakter merek kita di benak audiens. Dengan menjaga konsistensi dalam semua aspek desain di dalam konten yang kita buat, kita akan berhasil membangun merek yang kuat dan berkesan.

4. Interaktivitas (Interactivity)

Interaktivitas dalam desain konten digital memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik bagi audiens. Elemen interaktif seperti tombol Call-to-Action (CTA), polling, kuis, atau animasi mikro dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Konten yang responsif terhadap berbagai perangkat juga memastikan interaksi berjalan mulus tanpa hambatan teknis. Dengan mengintegrasikan elemen interaktif, konten digital kita tidak hanya menjadi media komunikasi, tetapi juga alat untuk membangun koneksi yang lebih personal dan bermakna dengan audiens.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip desain konten digital mulai dari keterbacaan, visual yang menarik, konsistensi, dan interaktivitas, kita dapat menciptakan konten yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun koneksi emosional yang mendalam dengan audiens. Desain yang dirancang dengan baik mampu menginspirasi, mendorong keterlibatan, dan memperkuat identitas brand kita. Ingatlah, setiap elemen dalam desain kita adalah peluang untuk membuat kesan yang berharga. Kini saatnya berkreasi dan membawa ide-ide kita menjadi pengalaman digital yang tak terlupakan.