CASHVENTURE: Solusi Edukatif dalam Menanamkan Kesadaran Finansial Sejak Dini

Tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah, terutama di kalangan generasi muda. Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 49,68% [1]. Kondisi ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi belum memiliki kemampuan dasar dalam mengelola keuangan. Situasi ini berisiko menciptakan generasi yang kesulitan mencapai kemandirian finansial, serta rentan terhadap utang konsumtif dan keputusan ekonomi yang tidak bijak.

Fenomena ini semakin dikuatkan oleh laporan dari Katadata Insight Center (2021), yang menyatakan bahwa lebih dari 52% anak muda Indonesia belum memiliki perencanaan keuangan jangka panjang [2]. Hal ini menunjukkan masih minimnya edukasi dan kesadaran terhadap pentingnya literasi keuangan sejak dini. Dalam menjawab tantangan tersebut, diciptakan sebuah solusi digital bernama CashVenture.

CashVenture merupakan game edukatif berbasis Android yang dirancang untuk meningkatkan literasi finansial di kalangan generasi muda melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan. Game ini memadukan elemen board game digital, simulasi kehidupan, dan pengambilan keputusan berbasis moral, dengan konteks kehidupan sehari-hari anak muda Indonesia.

Latar Belakang dan Tujuan CashVenture

Kebutuhan terhadap edukasi keuangan tidak bisa lagi dianggap remeh. Generasi muda saat ini tumbuh di tengah gempuran informasi digital dan gaya hidup konsumtif yang kian meningkat. Sayangnya, kurikulum pendidikan formal masih sangat terbatas dalam menyampaikan materi keuangan yang aplikatif. Oleh karena itu, diperlukan media alternatif yang relevan dan mampu menyampaikan materi secara kontekstual, menarik, dan mudah dipahami.

Game berbasis edukasi atau Game-Based Learning (GBL) telah terbukti mampu meningkatkan keterlibatan peserta dalam proses belajar serta memperkuat pemahaman konsep melalui simulasi dan pengalaman langsung [3]. Dalam konteks literasi keuangan, GBL memungkinkan pemain belajar dari simulasi keputusan yang mereka ambil sendiri dalam lingkungan virtual yang aman.

CashVenture dikembangkan dengan harapan menjadi salah satu media GBL yang efektif, menyenangkan, dan dapat diakses luas oleh anak muda. Dengan mengedepankan konteks lokal Indonesia dan pendekatan edukatif berbasis pengalaman, game ini menawarkan proses belajar yang berbeda dari metode konvensional.

Desain dan Mekanisme Permainan

CashVenture mengusung konsep permainan papan (board game) digital yang terbagi dalam tiga fase kehidupan, yaitu: Pelajar, Karyawan, dan Pebisnis. Setiap fase memiliki peta kehidupan dan tantangan keuangan masing-masing, mulai dari pengelolaan uang saku, pengambilan pinjaman, membayar tagihan, investasi, hingga menghadapi risiko ekonomi seperti pemutusan kerja atau krisis keuangan.

Permainan dilakukan secara bergiliran, dengan mekanisme utama berupa lemparan dadu yang menentukan langkah pemain di peta kehidupan. Setiap petak yang dilewati menyajikan berbagai peristiwa keuangan (event), misalnya: “Motor rusak, biaya servis Rp300.000”, “Ditawari kerja part-time dengan gaji Rp500.000”, atau “Diskon gadget baru 50%, beli atau tidak?”. Pemain kemudian diminta mengambil keputusan yang akan memengaruhi indikator keuangan, moral, dan reputasi mereka.

Game ini memiliki indikator yang mencakup:

  • Uang Tunai dan Aset
  • Utang dan Penghasilan Pasif
  • Kebahagiaan dan Moralitas
  • Reputasi Sosial

Pada giliran terakhir (giliran ke-30), sistem akan mengevaluasi kondisi pemain dan menampilkan ending permainan, seperti:

  • Financially Free
  • Mapan dan Seimbang
  • Kaya Tapi Stres
  • Bangkrut dan Terganggu
  • Bahagia Sederhana

Fitur Unggulan

  1. Multi-Role Life Simulation: Pemain dapat memilih peran sebagai Pelajar, Karyawan, atau Pebisnis yang memiliki tantangan berbeda.
  2. Moral Choice System: Keputusan pemain berdampak pada reputasi dan moral, seperti menerima sogokan, pinjam uang dari rentenir, atau menolak kerja ilegal.
  3. Offline & Online Mode: Game dapat dimainkan sendiri (single player) maupun bersama teman secara daring (multiplayer) menggunakan Photon dan Firebase [4][5].
  4. Peta Kehidupan Dinamis: Menggunakan antarmuka visual yang menarik dan responsif untuk mencerminkan perjalanan hidup virtual.
  5. Ending Evaluatif dan Reflektif: Setiap ending memberikan narasi edukatif agar pemain dapat mengevaluasi gaya hidup dan pengambilan keputusannya.

Inovasi dan Nilai Tambah

Berbeda dengan game finansial populer seperti MONOPOLY GO! [6], Taipan Bank Idle [7], atau Business Empire: RichMan [8], CashVenture tidak hanya mengajarkan cara mengumpulkan uang atau membangun aset. Game ini menyisipkan unsur edukatif berbasis realita anak muda Indonesia, serta memberikan wawasan tentang keseimbangan antara uang, kebahagiaan, reputasi, dan moralitas.

Selain itu, CashVenture juga menjadi game edukatif finansial lokal pertama yang menggabungkan:

  • Narasi moral dalam keputusan keuangan
  • Pemetaan kehidupan dengan budaya Indonesia
  • Ending beragam yang mengajak refleksi personal pemain

Game ini juga menjadi salah satu contoh konkrit bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendorong perubahan sosial secara positif. Melalui integrasi nilai-nilai etika dan edukasi dalam konteks hiburan, CashVenture diharapkan dapat menciptakan budaya baru dalam pembelajaran digital yang berdampak jangka panjang.

Hasil Pengujian Awal

Dalam uji coba tahap awal dengan responden berusia 15–25 tahun, sebanyak 87% responden menyatakan bahwa mereka merasa lebih paham konsep “kebutuhan vs keinginan” setelah bermain CashVenture. Sebanyak 73% mengaku menjadi lebih tertarik menabung dan mencoba investasi kecil. Bahkan 64% responden menyatakan bahwa game ini membuat mereka berpikir dua kali sebelum membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Temuan ini sejalan dengan penelitian oleh Pratama et al. (2023), yang menyimpulkan bahwa Game-Based Learning dalam konteks keuangan dapat meningkatkan pemahaman hingga 30% dibanding metode ceramah biasa [3]. Hal ini menjadi indikasi awal bahwa pendekatan inovatif ini mampu menjembatani kesenjangan antara edukasi formal dan realitas digital anak muda.

Strategi Distribusi dan Pengembangan

CashVenture ditargetkan untuk dapat diakses gratis melalui Google Play Store. Selain itu, akun media sosial resmi juga akan digunakan untuk:

  • Membagikan tips finansial ringan berbasis konten game
  • Mengumumkan event dan turnamen daring
  • Menyediakan konten edukatif seperti mini quiz dan leaderboard

Rencana pengembangan ke depan mencakup:

  • Modul belajar finansial sebagai fitur tambahan
  • Integrasi kurikulum SMA/sederajat
  • Mode kooperatif antar pemain dalam mengelola keuangan keluarga
  • Fitur cloud save dan ranking nasional

Sebagai tambahan, pengembangan versi web atau aplikasi desktop juga sedang dipertimbangkan untuk menjangkau lebih banyak pengguna dari berbagai latar belakang. Tim pengembang juga menjajaki kemungkinan integrasi dengan program literasi keuangan dari kementerian atau lembaga keuangan lokal. Ini dilakukan agar CashVenture tidak hanya menjadi game edukatif, tetapi juga bagian dari strategi nasional literasi keuangan yang lebih luas.

Dampak Jangka Panjang

CashVenture bukan hanya alat belajar finansial, tetapi juga jembatan perubahan perilaku. Dengan memberikan simulasi pengalaman hidup secara menyeluruh, pemain didorong untuk:

  • Lebih bijak dalam membelanjakan uang
  • Menghindari perilaku konsumtif
  • Memahami pentingnya perencanaan dan investasi
  • Mengaitkan keputusan finansial dengan nilai moral dan sosial

Jika digunakan secara luas, CashVenture dapat menjadi bagian dari kurikulum literasi finansial digital di sekolah-sekolah, komunitas pelajar, hingga kegiatan pengabdian masyarakat. Diharapkan pula dapat merangsang minat anak muda dalam mengembangkan kebiasaan menabung, berwirausaha, dan merencanakan masa depan yang lebih stabil secara ekonomi.

Dengan pendekatan yang menggabungkan simulasi, edukasi, dan moralitas, CashVenture berpotensi untuk tidak hanya menciptakan pemahaman, tetapi juga membentuk sikap keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Pemain yang terpapar pada pengalaman dalam game akan lebih siap menghadapi tantangan finansial di dunia nyata dengan perspektif yang lebih matang dan etis.

Perluasan Dampak Sosial dan Kolaborasi Strategis

Selain sebagai media edukatif, CashVenture memiliki potensi untuk menjadi bagian dari strategi nasional peningkatan literasi keuangan yang diusung oleh OJK dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan semakin banyaknya kampanye Gerakan Nasional Literasi Keuangan (GNLK), game ini dapat dijadikan media pendukung untuk menjangkau segmen usia remaja dan dewasa muda secara lebih efektif.

CashVenture juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti:

  • Sekolah dan lembaga pendidikan informal (bimbel, komunitas literasi)
  • Lembaga keuangan (bank, fintech, koperasi) yang ingin menjalankan program CSR edukatif
  • Pemerintah daerah dan pusat yang sedang mendorong inklusi keuangan digital

Dengan pendekatan berbasis teknologi yang gamified, institusi bisa menyisipkan pesan-pesan edukatif sesuai kebutuhan lokal. Misalnya, di daerah pedesaan, CashVenture bisa diadaptasi agar memperkenalkan konsep koperasi dan simpan pinjam. Sementara di lingkungan perkotaan, bisa difokuskan pada investasi dan pengendalian gaya hidup konsumtif.

Lebih jauh, CashVenture juga berpotensi untuk masuk dalam kategori media pembelajaran nonformal berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen, relawan pendidikan, dan komunitas digital learning.

Penanaman Nilai Moral dan Budaya Finansial Sejak Dini

Salah satu keunikan utama CashVenture adalah integrasi antara konsep ekonomi dengan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Dalam game ini, pemain tidak hanya diajak menjadi “kaya”, tetapi juga menjadi “baik dan bijak” dalam mengambil keputusan keuangan.

Contohnya, dalam skenario tertentu pemain bisa memilih menerima atau menolak suap, melakukan investasi ilegal, atau membantu teman yang kesulitan. Pilihan tersebut akan memengaruhi indikator moralitas dan reputasi sosial, yang pada akhirnya memengaruhi ending permainan.

Dengan cara ini, CashVenture menanamkan bahwa kesuksesan finansial bukan hanya soal angka di rekening, tapi juga tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupan secara etis. Nilai-nilai ini sangat penting ditanamkan sejak dini, agar generasi muda tidak hanya cerdas secara ekonomi, tetapi juga berintegritas secara sosial.

Kesimpulan

CashVenture merupakan inovasi digital yang dirancang sebagai respons terhadap rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia. Dengan menggabungkan elemen permainan, konteks lokal, dan pendekatan edukatif berbasis pengalaman, CashVenture menawarkan pendekatan baru dalam pembelajaran keuangan yang relevan, menyenangkan, dan membekas.

Kami percaya bahwa dengan edukasi yang tepat, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang bijak dalam mengambil keputusan finansial, bertanggung jawab secara moral, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Nama : Hilwa Alia
NIM : 10122509
Teknik Informatika – UNIKOM

Referensi

[1] Otoritas Jasa Keuangan (OJK), “Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022,” Jakarta, 2022.

[2] Katadata Insight Center, “Survei Perilaku Keuangan Generasi Z & Y,” 2021.

[3] D. Pratama, N. Rahmawati, and A. Nugroho, “Game-Based Learning sebagai Strategi Pembelajaran Interaktif pada Generasi Z,” Jurnal Pendidikan Informatika, vol. 12, no. 1, pp. 33–42, 2023.

[4] Exit Games, “Photon Engine,” 2024. [Online]. Available: https://www.photonengine.com

[5] Google Firebase, “Realtime Database,” 2024. [Online]. Available: https://firebase.google.com

[6] Scopely, MONOPOLY GO! [game mobile], 2025.

[7] Kolibri Games, Taipan Bank Idle: Kerajaan Uang [game mobile], 2025.

[8] AAA Fun, Business Empire: RichMan [game mobile], 2025.