Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat banyak dan luas. Setiap daerah pasti memiliki kekayaan kuliner tersendiri. Para wisatawan sering membawa oleh-oleh untuk keluarganya. Oleh karena itu, terdapat potensi yang sangat besar dalam bisnis oleh-oleh khas daerah, namun pada saat ini terdapat banyak oleh-oleh modern yang merupakan inovasi dari oleh-oleh tradisional, jika tidak diberi perhatian maka oleh-oleh tradisional dapat dilupakan karena persaingan oleh-oleh modern yang semakin banyak pada saat ini. Pada artikel ini, saya akan membahas tentang bagaimana kondisi dan perkembangan bisnis oleh-oleh tradisional pada masa kini.
Alasan bisnis oleh-oleh tetap ramai
- Budaya masyarakat Indonesia yang erat dengan oleh-oleh. Oleh-oleh dianggap sebagai bentuk perhatian terhadap keluarga dan teman.
- Oleh-oleh dianggap sebagai kenangan dan hadiah. Oleh-oleh sangat cocok dijadikan sebagai hadiah karena memiliki nilai unik dari daerah asal oleh-oleh tersebut dan sebagai kenangan bagi perantau yang sedang mudik ke daerah asalnya.
- Oleh-oleh sebagai kuliner khas daerah. Makanan khas daerah seringkali sulit ditemui di luar daerah asalnya, sehingga makanan khas daerah sangat menarik bagi wisatawan yang jarang ke daerah tersebut.
Tetapi juga terdapat beberapa masalah sehingga bisnis oleh-oleh tradisional dapat sepi:
- Beberapa tahun belakangan ini, banyak muncul berbagai jenis oleh-oleh modern yang dikemas lebih kreatif, tetapi sebenarnya tidak mencerminkan nilai lingkungan, sejarah, maupun kehidupan sosial daerah tersebut.
- Terdapat peraturan efisiensi oleh pemerintah dan pembatasan studi tour sekolah. Pemerintahan sedang melakukan efisiensi anggaran untuk pegawai negeri dan pembatasan studi tour sekolah yang dapat mengakibatkan berkurangnya kunjungan ke luar kota sehingga sehingga pengunjung daerah wisata berkurang.
- Wabah penyakit. Pada saat Pandemi Covid 19 sektor pariwisata sangat terpukul karena masyarakat dilarang pergi. Hal ini sangat mengurangi penjualan oleh-oleh khas daerah karena pembeli terbesar toko oleh-oleh adalah wisatawan luar kota dan pemudik, dengan adanya pembatasan sosial maka toko oleh-oleh hanya bisa mengharapkan penjualan dari masyarakat dalam kota saja.
Tips bisnis oleh-oleh
- Mempunyai produk yang mempunyai nilai khas daerah yang kuat. Wisatawan akan mencari oleh-oleh yang khas dan yang tidak di temui di luar daerah tersebut.
- Tempat yang strategis. Pemilihan tempat strategis untuk bisnis oleh-oleh sangat penting karena target utama toko oleh-oleh adalah wisatawan, maka pemilihan tempat bisnis oleh-oleh adalah yang mudah dijangkau oleh wisatawan.
- Kualitas dan orisinal produk. produk yang dijual harus berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang autentik, karena jika tidak maka pembeli tidak akan datang lagi dan mencari toko oleh-oleh yang lain
- Memiliki sumber daya lokal. Karyawan yang berasal dari lingkungan lokal akan menjadi nilai tambah bagi toko oleh-oleh karena masyarkat lokal lebih mengerti produk khas daerahnya.
- Branding yang baik. Memiliki merk, kemasan yang mudah diingat oleh pembeli
- Inovasi. Memiliki produk yang berbeda dengan toko oleh-oleh lain dapat menjadi nilai tambah bagi toko oleh-oleh, tetapi tetap harus mempertahankan ciri khas tradisional dari produk tersebut.
- Memberikan layanan tambahan. Pembeli akan senang jika mendapatkan layanan tambahan seperti: produk dapat dibungkus, diberikan souvenir untuk pembelian yang banyak.
- Kerja sama dengan tour dan travel. Kerja sama dengan tour dan travel dapat meningkatkan penjualan.
- Promosi yang menarik. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti, iklan di media sosial, bekerja sama dengan influencer.
- Harga yang kompetitif. Pengunjung akan mencari toko oleh-oleh dengan harga terbaik terutama jika produk yang dijual sama.
- Menggunakan platform online. Platform online akan memperluas target market dari toko oleh-oleh tersebut.
Hal yang penting dalam bisnis oleh-oleh adalah pemilihan lokasi toko terdapat beberapa tips untuk memilih lokasi
- Memilih lokasi yang mudah dilihat, dicari dan ditemukan. Salah satu faktor wisatawan mengunjungi toko oleh-oleh adalah karena dekat dengan hotel ataupun dekat tempat wisata.
- Memilih lokasi yang berpotensi akan dikunjungi oleh wisatawan di masa depan. Memilih lokasi dapat juga dengan memprediksi suatu daerah yang sedang dalam pembangunan sehingga harga tanah di daerah tersebut belum mahal.
- Memperhatikan resiko di lingkungan sekitar lokasi yang dipilih. Sebelum menentukan lokasi terlebih dahulu harus memperhatikan kondisi lingkungan seperti: banjir, keamanan dan akses jalan menuju lokasi yang dipilih.
- Memperhatikan persaingan di lingkungan tersebut. Lebih baik jika menjadi toko oleh-oleh pertama di daerah yang akan dipilih, akan tetapi jika sudah ada toko yang lain maka produk yang dijual harus memiliki keunikan tersendiri.
Salah satu tantangan bagi oleh-oleh tradisional adalah dengan munculnya oleh-oleh modern. Terdapat selera yang berbeda dari masyarakat dalam memilih oleh-oleh tradisional atau oleh-oleh modern. Bagi beberapa orang lebih suka untuk menikmati sajian yang turun temurun dan terdapat nostalgia dalam setiap suapan, biasanya bagi para perantau yang kembali ke daerah asal akan membeli makanan tradisional daerahnya, sedangkan wisatawan yang sedang berlibur menginginkan oleh-oleh yang modern dengan banyak inovasi yang kreatif. Sangat penting untuk tetap menjaga oleh-oleh tradisional khas daerah ditengah banyaknya oleh-oleh modern yang kreatif agar makanan khas daerah tidak dilupakan. Makanan khas daerah modern dan makanan khas tradisional sama-sama memiliki keunikannya masing-masing, makanan tradisional mempertahankan sejarah dan budaya sedangkan makanan modern dengan banyak inovasi yang kreatif, dalam perbedaan ini kita harus tetap menjaga perbedaan dan menghargai keberagaman budaya Indonesia, karena oleh-oleh tradisional tidak dilestarikan maka akan punah. Terdapat beberapa makanan khas daerah yang terancam punah. Menurut Hasanah (2024) memaparkan 5 Kuliner yang terancam punah
- Madumongso
Madumongso adalah makanan tradisional berbahan dasar ketan hitam yang diolah melalui proses fermentasi, menghasilkan rasa asam-manis yang khas.
Proses pembuatannya mirip dengan pembuatan tapai, di mana ketan hitam difermentasi terlebih dahulu sebelum dicampur dengan gula, santan, dan buah nanas.
Campuran ini kemudian dimasak hingga menyerupai dodol atau jenang. Keunikan dari madumongso adalah kemasannya yang dibungkus dengan kertas berwarna-warni, menambah daya tariknya.
Sayangnya, meskipun dahulu populer sebagai hidangan di acara-acara adat, kini madumongso mulai sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional.
- Unter-unter (Untir-untir)
Unter-unter, juga dikenal sebagai untir-untir, pluntir, atau kue tambang, merupakan salah satu camilan tradisional yang terbuat dari tepung terigu dan gula pasir.
Dinamai kue tambang karena bentuknya yang melilit seperti tambang. Biasanya, kue ini menjadi hidangan khas saat acara keluarga seperti arisan atau perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Unter-unter memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis, sangat cocok disantap bersama teh hangat.
Sayangnya, popularitas kue ini mulai menurun karena terdesak oleh camilan modern dan produk pabrikan yang lebih mudah didapatkan.
- Clorot
Clorot adalah penganan tradisional yang terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan, dibungkus dengan daun kelapa yang dibentuk seperti kerucut.
Makanan ini terkenal di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, terutama sebagai bagian dari jajanan pasar. Clorot memiliki tekstur kenyal dan rasa manis gurih yang disukai banyak orang.
Meskipun lezat, saat ini clorot semakin sulit ditemukan karena pembuatan yang rumit dan kurangnya generasi muda yang melanjutkan tradisi pembuatan makanan ini.
- Jenang Krasikan
Jenang krasikan, atau disebut juga kue ladu, merupakan makanan khas Jawa Tengah yang terbuat dari beras ketan dan gula merah.
Rasanya manis dengan tekstur yang sedikit berpasir, memberikan sensasi unik saat dikunyah. Krasikan biasanya disajikan pada acara-acara adat atau dijadikan oleh-oleh khas daerah.
Namun, dengan semakin menurunnya minat masyarakat terhadap jajanan tradisional, jenang krasikan kini semakin sulit dijumpai, bahkan di pasar tradisional sekalipun.
- Kue Jahe Bentuk Orang
Kue jahe berbentuk orang mungkin lebih dikenal di luar negeri, terutama sebagai makanan khas saat perayaan Natal. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, kue jahe juga pernah menjadi kudapan tradisional.
Kue ini terbuat dari tepung, gula, dan jahe, yang memberikan rasa pedas-manis khas. Dibuat dalam bentuk figur manusia atau hewan, kue ini sering kali dikaitkan dengan perayaan tertentu atau dijadikan suguhan di acara keluarga.
Terdapat beberapa alasan mengapa oleh-oleh tradisional terancam punah
- Gaya Hidup dan selera yang berubah. Dengan banyaknya oleh-oleh dan makanan modern dan cepat saji, selera masyarakat banyak berubah dari makanan tradisional ke makanan cepat saji dan modern.
- Membuat oleh-oleh tradisional lebih sulit daripada membuat makanan modern. Membuat oleh-oleh tradisional seringkali melalui proses yang lebih sulit dan waktu yang lama daripada membuat oleh-oleh modern karena menggunakan bahan-bahan alami yang membutuhkan waktu yang lama untuk diproses.
- Generasi masa kini tidak ingin melanjutkan tradisi. Masyarakat lebih senang membeli makanan modern sehingga generasi berikutnya tidak mengenal makanan tradisional.
- Oleh-oleh modern dapat dibeli dengan lebih mudah, dan dapat dikemas sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Oleh-oleh modern dapat diproduksi dengan alat-alat yang canggih dan dapat dimodifikasi sehingga memiliki masa kadarluasa yang lebih lama dan dikemas menggunakan kemasan modern sehingga dapat dijual di minimarket, sedangkan oleh-oleh tradisional diproduksi dengan alat dan bahan tradisional sehingga tidak memiliki masa kadarluasa yang lama dan tidak dapat dijual di minimarket.
- Kurangnya Edukasi dan penghargaan oleh pemerintah. Pemerintah memiliki peran penting dalam mempromosikan dan memberikan informasi tentang oleh-oleh daerah kepada warga Indonesia maupun kepada wisatawan asing. Pemerintah juga dapat membuat acara untuk memberikan penghargaan untuk oleh-oleh tradisional sehingga lebih banyak masyarakat mengetahui makanan tradisional.
Makanan khas daerah adalah warisan budaya yang sangat berharga dan harus dijaga. Untuk itu dalam gempuran oleh-oleh modern masa kini, peran pemerintah untuk memberikan edukasi mengenai makanan khas daerah dan bagi masyarakat untuk peduli dan melestarikan makanan khas daerah sangat penting untuk dilakukan sehingga tidak ada makanan khas daerah yang punah.
Referensi
Hasanah, Umi Uswatun, 2024. “5 Kuliner Tradisional yang Hampir Punah: Sangat Sulit Ditemui, Ada Favoritmu?” https://serayunews.com/5-kuliner-tradisional-yang-hampir-punah-sangat-sulit-ditemui-ada-favoritmu, diakses pada 27 Juni 2025, pukul 23.00.