BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia menempati posisi kedua di dunia sebagai penyumbang sampahplastik terbanyak setelah Tiongkok, dengan jumlah limbah plastik yangdihasilkan melebihi 3,2 juta ton setiap tahunnya, dan sekitar 1,29 juta tondi antaranya mencemari perairan laut ((KLHK), 2022). Plastik memiliki sifatyang sulit terurai secara alami (non-biodegradable), sehingga memerlukanwaktu ratusan tahun untuk terdegradasi secara sempurna. Keadaan inimenimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, seperti pencemarantanah dan air, serta membahayakan kelangsungan hidup biota laut.Salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan limbah plastik adalahrendahnya tingkat daur ulang. Menurut laporan dari Sustainable WasteIndonesia, hanya sekitar 10–15% limbah plastik yang berhasil didaur ulang,sementara sebagian besar sisanya menumpuk di pembuangan akhir,mencemari lingkungan, atau dibakar secara tidak terkendali, yangmenghasilkan emisi zat berbahaya seperti dioksin dan menyebabkanpencemaran udara (Jatmiko, 2019).Di sisi lain, kebutuhan energi alternatif semakin meningkat seiring denganmenipisnya cadangan bahan bakar fosil. Pemanfaatan limbah plastiksebagai sumber energi terbarukan menjadi peluang besar yang dapatdimanfaatkan, khususnya melalui proses pirolisis. Dalam hal ini plastik,menjadi senyawa bahan bakar cair, gas, dan residu karbon, tanpamelibatkan oksigen dalam reaksinya. Teknologi ini dinilai lebih ramahlingkungan dibandingkan metode pembakaran langsung, karena dapatmengurangi emisi gas beracun dan menghasilkan produk yang memilikinilai ekonomis tinggi.l
1.2 Perumusan masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara merancang danmengembangkan suatu alat sederhana yang mampu mengubah limbahplastik menjadi bahan bakar alternatif secara efisien dan aman, sertamemiliki kemudahan dalam pengoperasian sehingga dapat digunakanoleh masyarakat secara luas.
1.3 Tujuan khusus penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk menghasilkan suatu alat yang praktis danfungsional dalam mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bakar cairyang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, sekaligussolusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
1.4 Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai dari PKM-KC ini adalah:
Menghasilkan produk alat konversi limbah plastik yang praktis dan terjangkau.
Mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bakar cair.
Memberikan solusi pengelolaan limbah plastik yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
1.5 Manfaat penelitian
Yang dihasilkan dari program ini adalah mengurangi pencemaran limbah plastik, menyediakan energi alternatif, dan memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah menjadi produk bernilai guna.
1.6 Urgensi penelitian
Menjawab tantangan limbah plastik yang semakin meningkat, sekaligus mendukung kebutuhan energi terbarukan yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat.
1.7 Temuan yang ditargetkan
Tercipta prototipe alat sederhana dan produk bahan bakar cair dari limbah plastik yang dapat digunakan masyarakat sebagai alternatif sumber energi.
1.8 Target Luaran
Luaran dari PKM-KC ini adalah:
Laporan kemajuan
Laporan akhir
Produk fungsional
Akun media sosial @plastekno.id
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Limbah plastik memiliki sifat sulit terurai di alam dan dapat mencemari tanah, air, bahkan masuk ke rantai makanan melalui biota laut. Oleh sebab itu, diperlukan metode penanganan yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari limbah plastik ((KLHK), 2022).Hasil serupa juga ditemukan oleh (Jatmiko, 2019), yang menyatakan bahwa pirolisis limbah plastik polipropilena dapat menghasilkan bahan bakar cair dengan rendemen mencapai 63,375% pada suhu maksimum 330°C (Jatmiko, 2019).Dalam penelitian lain, limbah plastik jenis poliester termoplastik menghasilkan bahan bakar minyak sebesar 350 ml dari 1,4 kg plastik pada suhu 225°C selama waktu 4 jam, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal oleh Wulandari dkk. (Wulandari, 2021). Hasil minyak pirolisis dari limbah plastik umumnya memiliki nilai kalor tinggi, berkisar antara 40-45 MJ/kg, yang sebanding dengan bahan bakar minyak fosil, seperti solar.Selain itu, pengembangan alat skala kecil yang sederhana, terjangkau, dan efisien menjadi perhatian utama para peneliti. Penelitian oleh Suryani dkk. (Suryani, 2022) mengembangkan desain reaktor pirolisis sederhana berbahan logam tahan panas dengan sistem pendinginan kondensor berbasis air, yang mampu meningkatkan efisiensi produksi minyak pirolisis sekaligus menekan biaya produksi alat.Pengolahan limbah plastik melalui pirolisis tidak hanya berfungsi untuk mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan energi alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di sektor UMKM dan rumah tangga..Berdasarkan kajian pustaka dari berbagai penelitian, inovasi alat untuk mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan untuk diterapkan secara luas di tengah masyarakat. Teknologi ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan polusi plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan mendukung program energi alternatif berbasis ekonomi sirkular. Kami membuat suatu inovasi ataupun trobosan baru dari alat yang sudah ada. Dimana alat sebelumnya memakai energi gas untuk proses pembakarannya, dan alat yang kami buat berbeda dengan alat sebelumnya. Kami memanfaatkan sampah non-organik untuk proses pembakarannya. Dengan memanfaatkan sampah tersebut, harapannya bisa mengurangi juga sampah non-organik.
BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN
3.1 Metodologi Pengembangan
Langkah-langkah pada tahap ini meliputi:
Pengumpulan Data penelusuran jurnal ilmiah, artikel penelitian, serta studi kasus mengenai plastik dan teknologi pengolahannya. Wawancara dilakukan dengan ahli lingkungan dan pengelola bank sampah untuk menggali kebutuhan pengguna akhir.
Pengolahan Data dilakukan setelah seluruh data sudah terkumpul, agar mendapatkan hasil yang akurat.
Analisis Kelayakan Teknis dan Ekonomi melakukan evaluasi awal terhadap bahan, desain, biaya produksi, serta potensi pasar dari alat konversi ini.
Langkah-langkah utamanya meliputi:
Pembuatan desain dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D) dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak desain teknik, seperti AutoCAD, guna memvisualisasikan rancangan alat secara detail dan presisi sebelum proses manufaktur.
Penentuan komponen utama seperti tabung baja, plat baja serta sampah non-organik untuk pembakaran.
3.2 Prototyping dan Pembuatan Alat
Merupakan implementasi fisik dari rancangan alat yang telah disetujui. Proses dimulai dari:
Pemesanan dan pengadaan material seperti pipa stainless steel dan insulasi tahan panas.
Proses fabrikasi alat, meliputi pemotongan, pengelasan, dan perakitan.
3.3 Pengujian dan Evaluasi
Dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari uji fungsi dasar hingga uji performa keseluruhan. Parameter utama yang diuji adalah efisiensi konversi limbah plastik menjadi bahan bakar cair, kestabilan suhu pirolisis, serta keamanan alat dalam pengoperasian.Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Uji coba pertama untuk mengamati performa alat secara umum.
Pengukuran hasil bahan bakar (volume, dan kualitas).
3.4 Penyempurnaan dan Finalisasi
Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan perbaikan pada desain maupun sistem operasi alat. Revisi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan konsumsi energi, dan memastikan keselamatan pengguna.
3.5 Sosialisasi dan PelaporanTahap akhir meliputi pembuatan laporan hasil penelitian dan pengembangan alat. Selain itu, dilakukan demonstrasi alat kepada calon pengguna seperti pengelola bank sampah atau pihak rumah tangga, untuk memperkenalkan manfaat dan cara penggunaan alat secara praktis.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, B. & Prayoga, H., 2019. Pirolisis Limbah Plastik Polipropilena sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal JCT, Universitas Negeri Malang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 2022. Laporan Statistik Sampah Nasional. Jakarta: KLHK.Peraturan Presiden Republik Indonesia, 2017.
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta: Sekretariat Negara.
Suryani, R., Arifin, B. & Hidayat, T., 2022. Desain Reaktor Pirolisis Sederhana untuk Pengolahan Limbah Plastik. Jurnal Konstruksi Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Sustainable Waste Indonesia, 2022. Laporan Tahunan Pengelolaan Sampah di Indonesia. [online] Tersedia di: https://sustainablewasteindonesia.org [Diakses 15 Mei 2025].
Syamsiro, M., Saptoadi, H., Norsujianto, T., Noviasri, P., Cheng, S., Alimuddin, Z. & Yoshikawa, K., 2014. Fuel Oil Production from Municipal Plastic Wastes in Sequential Pyrolysis and Catalytic Reforming Reactors. Energy Procedia, 47, pp.180–188.
Wulandari, F., Sari, D. & Nugroho, T., 2021. Produksi Bahan Bakar Minyak dari Limbah Plastik Menggunakan Metode Pirolisis. Jurnal Sains Terapan (JST Poltekba), Vol. 7(2), pp.113–119.
Yusuf, M. & Lestari, D., 2020. Analisis Potensi Energi dari Sampah Plastik Domestik melalui Pirolisis. Jurnal Energi dan Lingkungan, 13(1), pp.22–29.Zaini, N., 2023. Implementasi Circular Economy dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Hijau, 2(3), pp.41–50.