Akuntansi di Era Digital: Akankah Kemajuan Teknologi Menggeserkan Peran Akuntan?

Di era globalisasi yang terus berkembang, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dari tahun ke tahun, inovasi-inovasi baru muncul dengan cepat, membawa perubahan signifikan terhadap berbagai sektor, baik itu sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga sosial. Kini perkembangan teknologi sudah sangat berkembang pesat, adanya perkembangan teknologi tentunya memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi merupakan kekuatan yang tidak bisa dihindari dan memiliki potensi manfaat yang sangat besar, namun tetap harus memperhatikan dampak negatif yang mungkin akan muncul dari adanya kemajuan teknologi. Di era yang serba digital, teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari cara kita bekerja hingga cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tidak bisa dipungkiri, bahwa saat ini teknologi sangat mempengaruhi keberlanjutan hidup manusia, bahkan membuat manusia ketergantungan menggunakan teknologi dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Selain karena mempermudah pekerjaan manusia, teknologi juga berperan penting dalam menyelesaikan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih akurat.  

Seperti yang sudah disampaikan di awal bahwa saat ini kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, tak terkecuali di dalam dunia akuntansi. Peran akuntan yang dulu lebih berfokus pada pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan secara manual, kini telah berkembang menjadi lebih strategis dan berbasis data. Pesatnya perkembangan teknologi di dunia akuntansi merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi para akuntan. Teknologi memang membantu para akuntan dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pekerjaan mereka melalui otomatisasi proses, analisis data yang lebih mendalam, serta penggunaan perangkat lunak akuntansi yang canggih. Namun, di sisi lain, teknologi juga menuntut akuntan untuk terus beradaptasi dengan perubahan dan menguasai keterampilan baru, seperti pemrograman, analisis data, dan kecerdasan buatan, agar keterampilan yang dimilikinya tetap relevan dalam industri yang semakin digital.

Sebagai profesi yang sudah lama mengandalkan keterampilan analisis dan pencatatan data keuangan, akuntan kini dihadapkan pada tantangan besar karena harus beradaptasi dengan setiap kemajuan teknologi agar profesinya tetap eksis di era digital seperti saat ini. Tugas-tugas yang sebelumnya memakan waktu kini dapat diotomatisasi, dapat memberi kesempatan bagi akuntan untuk berfokus pada analisis strategis dan peran konsultatif. Dari banyaknya tantangan yang muncul akibat kemajuan teknologi menimbulkan pertanyaan yang menarik untuk dibahas yaitu Akankah kemajuan teknologi menggeserkan peran akuntan? Atau justru membantu pekerjaan Akuntan?

Dengan berbagai kemudahan dan manfaat yang dijanjikan oleh teknologi, sebagian orang mungkin pernah mendengar statement bahwa robot akan menggantikan peran akuntan di masa depan, yang mana statement ini menggiring opini seolah-olah teknologi akan menghilangkan peran akuntan. Namun, perlu kita ketahui bahwa statement tersebut tidak sepenuhnya benar, karena dalam hal ini kita harus melihat dari berbagai sudut pandang mengenai pengaruh kemajuan teknologi terhadap peran akuntan. Kemajuan teknologi memang menimbulkan tantangan bagi para akuntan agar bisa menyesuaikan diri dalam menghadapi kemajuan teknologi yang semakin canggih, tetapi dibalik tantangan tersebut ada banyak manfaat yang dapat membantu pekerjaan para akuntan jika mereka mampu menghadapi tantangannya. 

Meskipun teknologi semakin mengubah cara kerja akuntan, tampaknya teknologi tidak bisa menggeserkan peran akuntan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi. Justru sebaliknya, teknologi akan menjadi alat yang memperkaya profesi akuntan. Akuntan tidak akan hilang, tetapi bentuk pekerjaan mereka akan berubah, yang awalnya hanya berfokus pada pencatatan transaksi secara manual, kini mereka akan lebih banyak berfokus pada analisis data, konsultasi strategis, dan pengambilan keputusan yang lebih berbasis wawasan daripada hanya mengelola angka-angka. Kemudian saat ini juga memang sudah banyak perangkat lunak yang berbasis akuntansi, namun tidak sembarang orang yang dapat mengoperasikan perangkat lunak tersebut. Untuk dapat mengoperasikan perangkat lunak yang berbasis akuntansi, sudah pasti peran akuntan akan ikut terlibat dalam perancangan dan pengoperasian perangkat lunak tersebut, sebab ilmu-ilmu yang dimiliki oleh para akuntan belum tentu dimiliki oleh semua orang. Sehingga kemajuan teknologi saat ini tidak akan menggeserkan ataupun menghilangkan peran akuntan di berbagai sektor, jika akuntan tersebut mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.  Sementara mereka yang tidak dapat menghadapi tantangan dari kemajuan teknologi mungkin akan tertinggal.

Teknologi memberikan banyak pengaruh terhadap peran akuntan yang dapat dimanfaatkan oleh para akuntan dalam membantu pekerjaannya sehingga pekerjaan yang mereka lakukan akan lebih cepat terselesaikan dan lebih terotomatisasi. Pengaruh kemajuan teknologi terhadap peran akuntan, diantaranya:

  • Otomatisasi Proses Akuntansi

Adanya kemajuan teknologi, terutama perangkat lunak akuntansi yang canggih, dapat mengotomatisasi proses akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan rekonsiliasi bank. Jadi para akuntan tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas manual yang repetitif, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih bernilai strategis.

  • Peningkatan Akurasi dan Pengurangan Kesalahan

Teknologi telah mengurangi potensi kesalahan yang dilakukan oleh manusia dalam pencatatan dan pengelolaan data keuangan. Perangkat lunak akuntansi yang otomatis dapat memvalidasi dan memastikan akurasi data, serta menghindari kesalahan penghitungan atau pencatatan yang sering terjadi dalam proses manual.

  • Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dan Analisis Data

Dengan adanya Artifical Intelligence (AI) dan analisis data, akuntan dapat menganalisis data keuangan dalam jumlah besar dengan lebih cepat dan lebih akurat. AI dapat membantu mendeteksi pola atau anomali dalam data yang mungkin tidak terlihat oleh manusia, serta memberikan prediksi yang lebih baik untuk perencanaan keuangan.

  • Peningkatan Keamanan dan Transparansi Data (Blockchain)

Teknologi blockchain memberikan keamanan tambahan untuk transaksi keuangan dengan menggunakan sistem desentralisasi yang tidak dapat diubah. Sehingga setiap transaksi akan tercatat dengan transparan dan dapat dipantau oleh pihak yang berwenang, yang meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan.

  • Peningkatan Aksesibilitas Data dan Wawasan Real-Time

Adanya teknologi yang canggih memungkinkan akuntan dapat mengakses data keuangan secara real-time, sehingga mereka dapat memberikan laporan dan analisis yang lebih cepat dan lebih relevan. Hal ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu, yang sangat penting dalam dunia bisnis yang dinamis.

Nah, jadi, kemajuan teknologi ini justru memberikan peluang kepada para akuntan untuk mengembangkan peran mereka ke arah yang lebih strategis. Semakin berkembangnya teknologi maka akan semakin membantu pekerjaan akuntan dalam proses automatisasi menyusun laporan keuangan. Namun, semakin banyaknya data yang dapat diolah dan dianalisis, akuntan kini dituntut untuk tidak hanya mengelola laporan keuangan, tetapi juga memberikan analisis mendalam tentang tren keuangan dan performa bisnis. Hal ini menuntut mereka untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang teknologi terbaru, serta kemampuan untuk memanfaatkan alat-alat canggih seperti Artifical Intelligence (AI) dan blockchain. Bagi akuntan yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan ini, maka teknologi tidak hanya menjadi alat untuk mempercepat pekerjaan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas dan value yang mereka tawarkan kepada perusahaan.

Tapi, perlu diingat juga, meskipun teknologi dapat membantu tugas-tugas akuntan, peran akuntan dalam memberikan interpretasi dan analisis mendalam terhadap data keuangan tetap sangat penting. Karena sepintar-pintarnya teknologi, masih belum dapat menggantikan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan yang melibatkan pertimbangan kontekstual dan faktor-faktor eksternal yang tidak selalu dapat diukur dalam angka. Oleh karena itu, akuntan tetap dibutuhkan untuk memberikan penilaian yang berbasis pada pemahaman bisnis, regulasi, serta konteks ekonomi dan sosial yang lebih luas. Peran akuntan juga semakin penting seiring dengan kompleksitas dan dinamika dunia bisnis yang terus berkembang. Dalam lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan perubahan regulasi, akuntan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan interpretasi data keuangan dengan situasi terkini. Hadirnya teknologi memang sangat membantu dalam mempercepat pengolahan informasi, tetapi tidak dapat sepenuhnya menangkap perubahan yang terjadi dalam pasar global, kebijakan pemerintah, atau bahkan perilaku konsumen. Jadi, akuntan tetap menjadi kunci dalam menilai dampak dari berbagai faktor eksternal yang mungkin tidak tercermin secara langsung dalam angka-angka keuangan. Kemampuan mereka untuk merumuskan rekomendasi berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap bisnis dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi tetap tidak tergantikan, justru menjadikan mereka profesional yang tetap relevan meskipun teknologi terus berkembang.

Dunia akuntansi memang termasuk salah satu sektor yang merasakan perubahan signifikan dari adanya kemajuan teknologi, namun hal ini tidak berarti bahwa profesi akuntan akan digantikan oleh mesin. Sebaliknya, teknologi justru memberi peluang bagi akuntan untuk mengembangkan peran mereka agar dapat berkontribusi lebih besar pada strategi dan pengambilan keputusan bisnis. Akuntan yang dapat menguasai perubahan teknologi yang terbaru dan mengembangkan keterampilan analitis serta strategis akan tetap relevan dan berharga di era digital ini. Terdapat beberapa penyesuaian yang harus dilakukan oleh para akuntan agar tetap eksis dalam menghadapi era digitalisasi ini salah satunya adalah harus memiliki kemampuan dasar tentang teknologi, diantaranya:

  • Memahami Teknologi Digital

Akuntan perlu memahami penggunaan perangkat lunak akuntansi modern, sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dan teknologi berbasis cloud. Kemampuan ini penting untuk mengelola data secara efisien dan berkolaborasi secara real-time.

  • Kemampuan Analisis Data (Data Analytics)

Teknologi mampu menghasilkan data dalam jumlah yang besar, sehingga akuntan harus mampu menganalisis data yang dihasilkan oleh teknologi untuk memberikan informasi yang strategis.

  • Memahami cara kerja Artfical Intelligence (AI) dan Otomatisasi

Akuntan harus memahami bagaimana AI dan otomatisasi dapat digunakan untuk mempercepat tugas-tugas rutin seperti rekonsiliasi keuangan, pelaporan, dan audit.

  • Memahami Keamanan Siber dan Privasi Data

Adanya teknologi tentu akan meningkatnya ancaman siber, akuntan perlu memahami cara melindungi data sensitif, termasuk cara mematuhi regulasi atau UU Perlindungan Data yang relevan di wilayahnya.

  • Memahami tentang Blockchain

Saat ini blockchain mulai digunakan dalam audit dan pelaporan keuangan karena transparansinya. Akuntan harus memahami cara kerja teknologi ini dan implikasinya pada transaksi dan audit.

  • Mampu Beradaptasi terhadap Perubahan Teknologi

Kemajuan teknologi kini berjalan cepat, sehingga kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap alat baru sangat penting. Ini bisa dilakukan dengan cara menghadiri pelatihan, memperoleh sertifikasi baru, dan terus mengikuti perkembangan industri.

Kemudian jika kita melihat dari sudut pandang yang lain, kemajuan teknologi ini tidak selalu memberikan dampak positifnya saja, karena ada juga dampak negatif yang mungkin merugikan para akuntan saat ini. Berikut dampak negatif dari kemajuan teknologi terhadap peran akuntan:

  • Pengurangan kebutuhan akan pekerjaan manual: Adanya otomatisasi dari teknologi dapat mengurangi jumlah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan manual, yang berisiko menyebabkan pengurangan tenaga kerja di bidang akuntansi, khususnya untuk pekerjaan yang lebih sederhana.
  • Ketergantungan pada teknologi: Ketergantungan yang berlebihan pada sistem otomatis dapat menyebabkan masalah jika terjadi kesalahan teknis atau kegagalan sistem. Akuntan mungkin merasa kurang siap untuk menangani masalah jika mereka terlalu bergantung pada alat otomatis.
  • Kebutuhan untuk keterampilan teknologi yang lebih tinggi: Akuntan kini harus terus memperbarui keterampilan mereka dalam penggunaan perangkat lunak terbaru, analisis data, dan teknologi canggih lainnya. Ini memerlukan pelatihan yang berkelanjutan, yang bisa menjadi tantangan bagi profesional yang tidak terbiasa dengan teknologi baru.
  • Pengurangan kemampuan analitis tradisional: Dengan adanya teknologi yang mengambil alih banyak tugas manual dan administratif, ada kekhawatiran bahwa kemampuan analitis tradisional yang dimiliki akuntan, seperti pemahaman mendalam terhadap konteks bisnis dan pasar dapat berkurang jika terlalu mengandalkan teknologi.
  • Perubahan dalam peran profesional: Peran akuntan berubah menjadi lebih strategis dan berbasis pada analisis data. Ini bisa menjadi tantangan bagi mereka yang lebih terbiasa dengan peran teknis atau administratif, dan mungkin membutuhkan perubahan dalam cara berpikir dan bekerja.

Nah, dari paparan diatas mengenai pengaruh kemajuan teknologi terhadap peran akuntan, cara akuntan untuk menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi, serta dampak negatif yang mugngkin timbul dari adanya kemajuan teknolgi, dapat kita simpulkan bahwa kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia akuntansi, baik sebagai peluang maupun tantangan. Dikatakan sebagai peluang, karena adanya kemajuan teknologi dapat meningkatkan peran akuntan dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, memberikan analisis mendalam, konsultasi strategis, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Kemudian dapat dianggap sebagai tantangan, karena perubahan teknologi menuntut para akuntan harus siap beradaptasi, berinovasi serta berinvestasi dalam pengembangan keterampilan berbasis teknologi.

Selain banyaknya sisi positif yang dapat diambil dari kemajuan teknologi, tentunya ada beberapa dampak negatif yang mungkin akan merugikan akuntan jika akuntan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi, seperti ketergantungan pada sistem otomatis, kebutuhan akan keterampilan yang terus diperbarui, dan risiko pengurangan pekerjaan manual. Oleh karena itu, akuntan perlu terus belajar dan beradaptasi untuk mengatasi tantangan ini agar bisa memperluas perannya dan bisa meningkatkan nilai tambah yang diberikan kepada perusahaan, serta tetap menjadi mitra strategis yang penting dalam dunia bisnis yang terus berubah.