Produkmu Udah Bagus Tapi Gak Ada yang Tahu? Yuk Belajar Cara Memperkenalkannya.

Beberapa tahun belakangan, kita bisa lihat perubahan besar dalam cara orang berbelanja. Toko-toko fisik yang dulu ramai, sekarang makin hari makin sepi. Bukan karena produknya jelek, tapi karena cara orang beli barang juga ikut berubah. Sekarang, cukup buka aplikasi, scroll sebentar, klik, dan tunggu barang datang ke rumah. Praktis, cepat, dan gak perlu keluar rumah. Gaya belanja kayak gini makin digemari, apalagi di kota-kota besar.

Tapi bukan berarti toko offline udah gak punya tempat. Masih banyak orang yang lebih nyaman beli langsung, pegang barangnya dulu, tanya-tanya langsung ke penjual. Tapi kalau dilihat dari tren, pelan-pelan banyak yang beralih ke sistem digital. Perubahan ini gak cuma ngaruh ke pembeli, tapi juga ke penjual. Kalau pelaku usaha masih mengandalkan toko fisik doang tanpa adaptasi ke digital, lama-lama bisa ketinggalan.

Di sinilah peran digital marketing jadi penting. Bukan cuma soal “ikut-ikutan online”, tapi lebih ke gimana cara kita ngenalin produk ke orang banyak, bikin orang tertarik, dan akhirnya beli. Apalagi sekarang udah banyak platform yang bisa dimanfaatkan, dari media sosial sampai marketplace. Masalahnya, banyak pelaku usaha yang punya produk bagus tapi gak tahu cara ngejualnya di dunia digital. Akibatnya, produk jadi gak dikenal, padahal potensinya besar.

Dalam artikel ini, kita bakal bahas kenapa produk bagus aja gak cukup, pentingnya strategi digital marketing, dan gimana cara memaksimalkan platform seperti TikTok dan Instagram dengan keunggulannya masing-masing. Kita juga bakal lihat gimana cara menggabungkan beberapa platform jadi satu strategi promosi yang efektif. Jadi kalau kamu pelaku usaha pemula, mahasiswa, atau siapa pun yang lagi nyoba jualan, artikel ini bisa jadi bekal awal yang pas buat kamu.

Masalah Umum Pelaku Usaha Pemula

Banyak pelaku usaha pemula merasa udah ngelakuin semua yang bisa dilakukan. Produknya bagus, kemasannya menarik, rasanya enak, kualitas oke. Tapi setelah launching, penjualan jalan di tempat. Kenapa bisa begitu?

Masalah pertama, mereka terlalu fokus ke produknya aja, lupa sama yang paling penting: bagaimana cara bikin orang tahu produk itu ada. Kadang mikir, “Ah yang penting produknya bagus, nanti juga orang datang sendiri.” Padahal kenyataannya, orang gak bakal datang kalau gak tahu apa-apa.

Masalah kedua, mereka cuma mengandalkan penjualan lewat toko fisik. Maksimal promosi lewat grup WhatsApp keluarga atau story Instagram pribadi. Gak ada strategi yang benar-benar ngarahin produk itu ke target pasar yang lebih luas. Padahal, di luar sana, ada ribuan orang yang mungkin cocok banget sama produk itu, tapi gak pernah lihat sama sekali karena gak pernah lewat di berandanya.

Masalah ketiga, banyak yang bingung harus mulai dari mana untuk promosi digital. Buka akun bisnis Instagram bingung mau posting apa. Coba-coba bikin video TikTok tapi gak ngerti tren. Akhirnya, nyerah karena merasa “gak bisa bikin konten”.

Semua masalah ini wajar dan sering banget terjadi, apalagi di kalangan UMKM baru. Tapi justru karena itu, penting buat mulai kenalan sama yang namanya digital marketing—bukan buat gaya-gayaan, tapi buat bantu produk yang udah bagus itu bisa sampai ke orang yang tepat.

Kenapa Digital Marketing Penting Banget Buat Usaha Pemula

Buat pelaku usaha pemula, apalagi yang baru terjun ke dunia bisnis, digital marketing bisa dibilang bukan sekadar tambahan—tapi kebutuhan utama. Soalnya, gak peduli seberapa bagus produk yang dijual, kalau gak ada yang tahu, ya gak bakal ada yang beli. Di sinilah digital marketing berperan: bukan cuma buat promosi, tapi juga buat ngebangun eksistensi bisnis dari nol.

Pertama, digital marketing itu murah. Dibandingin pasang iklan di koran atau sewa baliho, bikin akun Instagram atau TikTok itu gratis. Bahkan dengan bujet terbatas, kamu bisa bikin kampanye promosi yang menjangkau ribuan orang lewat fitur-fitur kayak Instagram Ads atau TikTok Ads. Jadi gak ada alasan buat nunggu sampai bisnis gede dulu baru promosi—justru digital marketing itu bikin kamu bisa mulai dari kecil tapi tetap kelihatan profesional.

Kedua, jangkauannya luas banget. Kalau kamu jualan di toko fisik, pembelinya ya orang-orang sekitar aja. Tapi lewat digital, produk kamu bisa dilihat orang dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Apalagi kalau konten kamu sempat viral, efeknya bisa luar biasa. Banyak brand kecil yang tiba-tiba melejit karena satu konten di TikTok atau Reels yang tembus FYP.

Ketiga, semuanya bisa diukur. Berapa orang yang lihat iklan kamu, berapa yang ngeklik, sampai berapa yang beli—semua bisa kamu lacak lewat tools gratis maupun berbayar. Ini bikin kamu bisa terus belajar dan perbaiki strategi promosi tanpa nebak-nebak. Gak kayak dulu yang promosi cuma ngandelin feeling.

Keempat, digital marketing juga kasih ruang buat kreativitas. Kamu bisa cerita tentang produk kamu lewat foto, video, teks, atau bahkan meme. Ini bikin promosi terasa lebih personal dan gak ngebosenin. Bahkan pelaku usaha yang gak terlalu “jualan banget” tetap bisa bangun kedekatan sama audiens lewat konten yang ringan dan menyenangkan.

Terakhir, tren konsumen sekarang udah berubah. Orang gak cuma beli karena butuh, tapi juga karena relate sama brand-nya. Mereka pengen tahu siapa di balik produk itu, gimana proses pembuatannya, dan kenapa produk itu dibuat. Nah, semua itu bisa kamu sampaikan lewat strategi digital marketing yang baik.

Jadi, digital marketing bukan cuma penting, tapi bisa jadi pembeda utama antara bisnis yang berkembang dan yang jalan di tempat.

Kenali Platform Media Sosial: Mana yang Cocok Buat Apa

Setiap platform media sosial punya fungsi yang beda-beda. Kalau kamu bisa manfaatkan keunggulan masing-masing dengan tepat, promosi produk bisa jauh lebih efektif. Berikut beberapa platform yang sering dipakai UMKM dan peran utamanya:

TikTok – Buat Kenalan Pertama

TikTok bisa jadi tempat paling efektif buat ngenalin produk kamu ke audiens yang luas. Algoritma TikTok bisa bikin konten kamu muncul ke orang yang belum follow kamu sekalipun. Jenis kontennya cepat, pendek, dan menghibur.

Cocok buat: bikin orang penasaran, nunjukin proses pembuatan, atau testimoni jujur.

Tips: ikut tren, pakai musik populer, dan fokus ke visual yang eye-catching. Jangan takut tampil apa adanya.

Instagram – Bangun Kepercayaan dan Branding

Kalau TikTok untuk kenalan pertama, Instagram jadi tempat buat bikin orang kenal lebih dalam sama brand kamu. Feed yang rapi dan story interaktif bisa bikin calon pembeli makin yakin.

Cocok buat: tampilkan katalog produk, edukasi ringan, dan membangun hubungan dengan follower.

Tips: buat highlight, jadwal posting, dan pertahankan estetika visual yang konsisten.

WhatsApp & Marketplace – Tempat Closing dan Tanya Jawab

Setelah tertarik dan percaya, calon pembeli butuh tempat buat nanya-nanya dan beli. Di sinilah peran WhatsApp Business dan marketplace kayak Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop.

Cocok buat: transaksi, tanya harga, layanan pelanggan, dan follow-up.

Tips:

  • Aktif balas chat, siapkan katalog di WA, dan buat deskripsi produk yang lengkap di marketplace.
  • Gunakan link WhatsApp atau link toko marketplace di bio media sosial kamu agar orang bisa langsung beli.
  • Karena Instagram dan TikTok cuma bisa pasang satu link di bio, kamu bisa pakai layanan seperti lynk.id, Linktree, atau sejenisnya untuk ngumpulin beberapa link penting dalam satu halaman.
  • Pastikan link kamu pendek, jelas, dan mudah diakses. Contoh: lynk.id/namabrandkamu

Dengan strategi ini, kamu gak harus aktif di semua platform secara maksimal. Cukup pahami fungsinya, dan atur alur seperti ini:

  • TikTok = Tarik perhatian (awareness)
  • Instagram = Bangun kepercayaan (branding)
  • WhatsApp/Marketplace = Arahkan pembelian (conversion)

Kalau ketiganya saling terhubung, promosi kamu bakal jadi jauh lebih efektif dan efisien.

Penutup: Saatnya Mulai dari Sekarang

Digital marketing itu bukan hal yang cuma bisa dilakukan brand besar dengan tim profesional. Justru buat pelaku usaha kecil dan pemula, ini adalah senjata utama buat bersaing dan tumbuh. Apalagi di era sekarang, di mana hampir semua orang terhubung lewat internet dan media sosial.

Kalau kamu ngerasa produknya udah bagus tapi belum banyak yang tahu, mungkin yang kamu butuhin bukan ganti produk—tapi ganti cara promosi. Mulai dari hal kecil: bikin akun bisnis, belajar bikin konten simpel, kenalin karakteristik tiap platform, dan pelan-pelan bangun strategi. Jangan nunggu sampai semuanya sempurna. Yang penting mulai dulu.

Selain itu, yang gak kalah penting adalah terus belajar dan beradaptasi. Dunia digital itu cepet banget berubah. Hari ini TikTok bisa jadi primadona, besok-besok bisa muncul platform baru yang lebih relevan. Jadi, jangan berhenti di satu cara aja. Pelajari tren terbaru, pahami perilaku konsumen, dan sesuaikan strategi kamu sesuai perkembangan zaman.

Karena di dunia digital, langkah kecil yang konsisten dan kemampuan untuk beradaptasi jauh lebih berarti daripada rencana besar yang gak pernah dijalanin. Jadi, siap mulai sekarang?