Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi kewirausahaan terhadap kinerja UMKM di Kota Medan. Tahapan metode penelitian diawali dengan mencari UMKM yang telah menerapkan sistem akuntansi dalam usahanya dan melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh sampel secara langsung. Penyebaran kuesioner dilakukan sebagai metode pengumpulan data dengan sasaran adalah pelaku UMKM di Kota Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja UMKM di Kota Medan dipengaruhi oleh penerapan sistem informasi akuntansi sebesar 0,743 atau 74,3%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM di Kota Medan atau hampir diterima dalam penelitian ini dengan sampel sebanyak 44 UMKM di Kota Medan yang telah memenuhi kriteria.
Kata Kunci: UMKM, Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja UMKM
Abstrac
This study was conducted with the aim of determining the effect of the implementation of an entrepreneurial accounting information system on the performance of MSMEs in Medan City. The stages of the research method began by finding MSMEs that had implemented an accounting system in their business and distributing questionnaires to all samples directly. The distribution of questionnaires was carried out as a method of data collection with the target being MSME actors in Medan City. The data analysis method used was simple regression analysis. The results of the study prove that the performance of MSMEs in Medan City is influenced by the implementation of an accounting information system of 0.743 or 74.3%, and the rest is influenced by other variables outside the study. So it can be concluded that the implementation of an accounting information system has a significant effect on the performance of MSMEs in Medan City or Almost accepted in this study with a sample of 44 MSMEs in Medan City that have met the criteria.
Keywords: MSMEs, Accounting Information Systems, MSME Performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah kesadaran akan adanya celah antara apa yang ada dan apa yang seharunya ada, dan antara apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat. Hal ini bisa dicapai melalui kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial telah menjadi konsep yang popular di berbagai Negara. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi permasalahan bersama sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua pihak.
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk menangani masalah sosial dan bekerjasama dengan berbagai Negara asing di seluruh dunia. Tetapi ternyata hal ini tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan individu-individu atau lembagalembaga yang dapat melihat peluang dan mengeluarkan ide-ide inovatif untuk menyeleaikan permasalahanpermasalahan sosial tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan individu atau lembaga yang disebut sebagai wirausaha sosial. Dimana tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk kepentingan masyarakat.
Peranan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen, karena sistem informai akuntansi dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan perusahaan, serta menilai dan mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan dimasing-masing perusahaan. Keputusan yang salah akan mengakibatkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada perusahaan atau organisasi juga akan salah. Kesalahan juga akan mengganggu kegiatan operasional organisasi termasuk kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi, baik besar maupun kecil dituntut harus memiliki sistem informasi yang baik dan handal, sehingga menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Penelitian mengenai penerapan SIA di Indonesia masih relatif minim, terutama yang secara mendalam menganalisis tantangan lokal yang dihadapi dalam implementasinya. Sebagian besar studi yang ada lebih banyak berfokus pada manfaat dan efisiensi yang dihasilkan dari penerapan SIA, namun belum banyak yang mengeksplorasi tantangan spesifik di Indonesia. Selain itu, ada kebutuhan untuk memahami bagaimana faktor-faktor budaya dan ekonomi lokal mempengaruhi adopsi dan efektivitas SIA. Dari uraian tersebut, ada ruang yang signifikan untuk penelitian lebih lanjut yang dapat mengisi kesenjangan ini dan memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Fokus penelitian ini untuk menjawab pertanyaan utama yaitu terkait tantangan spesifik yang dihadapi dalam penerapan SIA di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis tantangan spesifik yang dihadapi dalam penerapan SIA di Indonesia, dengan fokus pada tantangan lokal yang unik. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh faktor-faktor budaya dan ekonomi lokal terhadap adopsi dan efektivitas SIA. Melalui analisis yang mendalam, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai strategi-strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, sehingga dapat mendukung implementasi SIA yang lebih berhasil di berbagai jenis perusahaan atau organisasi di Indonesia. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan pengetahuan yang ada dan menawarkan solusi praktis untuk meningkatkan efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi di Indonesia.
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Trinandha et al., 2018) adanya kesadaran pengguna akan penggunaan SIA dapat memicu risiko yang memungkinkan untuk menyalahgunakan SIA. Penipuan pada system teknologi informasi memberikan peluang agar mendapatkan hasil yang lebih banyak. Namun pemahaman yang baik dan mendalam mengenai risiko SIA belum dilakukan para pengguna SIA di perusahaan, sehingga risiko SIA bukan suatu faktor yang memediasi para penggunaan SIA terhadap niat untuk melakukan penipuan pada akuntansi komputer. Menurut (Al-Dalabih, 2018) merupakan hal logis yang menunjukkan kualitas data keuangan dapat dicapai melalui pemeliharaan keamanan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menyimpan data, karena semakin aman lingkungan sistem informasi, semakin tinggi tingkat kualitas data keuangan, karena melindungi dan mengamankan dari kehilangan atau perubahan.
Implementasi SIA menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan. Pertama, sistem ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti pencatatan transaksi, penggajian, dan pengelolaan persediaan. Otomatisasi ini tidak hanya mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia. Kedua, SIA memberikan manajemen akses langsung ke informasi keuangan yang up-to-date dan relevan, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Dengan data yang lebih akurat dan laporan yang lebih cepat, manajer dapat merespons perubahan kondisi bisnis dengan lebih efektif (Ibrada et al., 2022; Sumaryati et al., 2020; Vosselman & De Loo, 2023).
Tantangan dalam penerapan SI meliputi masalah keamanan data, integrasi sistem, dan kebutuhan akan pelatihan pengguna. Keamanan data menjadi isu krusial karena SI sering mengelola informasi sensitif yang harus dilindungi dari akses tidak sah dan kebocoran. Integrasi sistem juga penting karena berbagai sistem informasi yang berbeda perlu bekerja sama dengan lancar untuk mendukung operasi yang efisien. Selain itu, pengguna perlu mendapatkan pelatihan yang memadai agar dapat memanfaatkan SI dengan efektif (Kneeland et al., 2024; Tang & Gao, 2024).
Menurut Azhar Susanto dalam Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep Secara Terpadu (2017:80): Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi terkait dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
Menurut Ardana dan Hendro (2016), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, dan memproses data keuangan dan data non keuangan yang terkait dengan transaksi keuangan untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan.
Teori legistimasi sistem informasi akuntansi ini dapat mempengaruhi sistem informasi akuntansi dan juga meningkatkan kinerja suatu organisasi. Disamping itu penggunaan sistem informasi akuntansi dapat dialkukan secara mudah dan dapat diperkenalkan ke dalam masyarakat sehingga pemakai sistem informasi akuntansi dapat diterima.
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:63), Penggunaan sistem informasi akuntansi secara umum adalah untuk mengelola data transaksi keuangan perusahaan adapun penggunaan yang lebih khusus sebagai berikut :
1. Pembuatan laporan rutin untuk pihak internal dan pihak eksternal.
2. Pendukung utama aktivitas rutin suatu organisasi/entitas.
3. Pendukung dalam proses pengambilan Keputusan.
4. Melaksanakan aktivitas perencanaan dan pengendalian internal.
UMKM
UMKM memainkan peran vital dalam perekonomian, namun sering kali menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan. Banyak dari mereka yang masih menggunakan metode manual yang rentan terhadap kesalahan. Dengan kemajuan teknologi, penerapan SIA menjadi semakin penting untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas laporan keuangan. Dalam konteks ini, penerapan sistem informasi akuntansi (SIA) yang efektif menjadi sangat penting. SIA dapat membantu UMKM dalam mencatat transaksi secara akurat, mengelola arus kas, dan menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu. Dengan demikian, SIA berpotensi meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Menurut Hasibuan (Dinar 2017:9) “Kinerja UMKM adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang atau organisasi dalam melaksakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.”
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi lebih dalam tantangan yang dihadapi dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di Indonesia. Sumber data utama berasal dari dokumen ilmiah, termasuk jurnal, artikel, laporan penelitian, dan publikasi akademis lainnya yang berkaitan dengan topik tersebut. Pendekatan kualitatif ini dipilih karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai konteks, proses, dan faktor-faktor yang memengaruhi penerapan SIA di berbagai jenis organisasi.
Hasil dan Pembahasan
Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa serta kemakmuran. Peter F.Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Thomas W. Zimmerer (1996;51) mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan seharihari. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Thomas W.Zimmerer et al (2005) merumuskan manfaat berwirauaha sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
2. Memberi peluang melakukan perubahan, pebisnis menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dan social dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya, memiliki usaha sendiri memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.
Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan sosial bekerja dengan mendefinisikan masalah sosial tertentu dan kemudian mengatur, membuat dan mengelola usaha sosial untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Pengelolaan terebut dicapai dengan memadukan kegiatan social dan berorientasi laba, mencapai swasembada, mengurangi ketergantungan pada sumbangan dan dana pemerintah, dan meningkatkan potensi memperluas pengiriman nilai social yang diusulkan. Kewirausahaan soial bertujuan untuk memberikan nilai sosial dengan financial mandiri (Saifan, 2012). Kewirauahaan sosial disebut juga sebagai innovator atau agen perubahan dalam perekonomian.
Kewirausahaan sosial adalah konsep dimana pengusaha menyesuaikan kegiatan mereka dengan tujuan menciptakan nilai social. Seorang penguaha social menggabungkan gairah dari misi social dengan gambar disiplin bisnis seperti inovasi dan tekad (Dees, 2001).
Manfaat Penerapan SIA
Implementasi SIA di Indonesia memberikan berbagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan dan organisasi di berbagai sektor. Dalam konteks digitalisasi yang terus berkembang, kebutuhan akan efisiensi, akurasi, dan kecepatan dalam pengelolaan data keuangan semakin mendesak. SIA menawarkan solusi menyeluruh untuk menghadapi kompleksitas ini dengan mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam proses akuntansi konvensional.
Salah satu keuntungan utama dari SIA adalah peningkatan efisiensi operasional (Diana et al, 2023; Sajilan et al, 2019). SIA memungkinkan otomatisasi sejumlah tugas akuntansi rutin, seperti pencatatan transaksi, pengelolaan persediaan, dan penggajian.
Sebagai contoh, sistem dapat secara otomatis mencatat transaksi keuangan saat terjadi, sehingga mengurangi kebutuhan akan entri data manual yang memakan waktu dan rawan kesalahan. Pengelolaan persediaan juga menjadi lebih efisien berkat penggunaan teknologi barcode dan sistem pelacakan otomatis, yang memastikan bahwa data persediaan selalu akurat dan terkini. Selain mempercepat proses kerja, otomatisasi melalui SIA juga mengurangi beban kerja manual yang sering kali membebani staf akuntansi.
Staf akuntansi dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah, seperti analisis data keuangan, perencanaan anggaran, dan pengambilan keputusan strategis. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung pengembangan profesionalisme staf akuntansi, karena mereka dapat mengalokasikan waktu dan energi untuk kegiatan yang lebih kompleks dan menantang. Pada akhirnya, peningkatan efisiensi operasional ini memberikan manfaat signifikan bagi kinerja keseluruhan perusahaan, memungkinkan organisasi untuk beroperasi dengan lebih gesit dan responsif terhadap perubahan pasar serta kebutuhan bisnis.
Selain itu, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) juga berkontribusi pada peningkatan akurasi dan pengurangan kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan (Kusumawardhani et al, 2024). Kesalahan yang sering terjadi akibat kelelahan, kelalaian, atau ketidakakuratan dalam proses manual dapat dikurangi secara signifikan. Sebagai contoh, entri data otomatis dan validasi dalam SIA memastikan bahwa setiap transaksi keuangan dicatat dengan benar dan tepat waktu, sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan input data yang dapat berdampak negatif pada laporan keuangan.
Manfaat penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di Indonesia meliputi peningkatan akurasi dan konsistensi data yang dicatat dan diproses. SIA dirancang untuk mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku serta dapat disesuaikan dengan standar akuntansi nasional, seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
Hal ini memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan lebih dapat diandalkan dan sesuai dengan regulasi yang ada.Konsistensi dalam pencatatan dan pelaporan juga mempermudah proses audit, baik internal maupun eksternal, karena data yang dihasilkan lebih mudah ditelusuri dan diverifikasi. Selain itu, hal ini juga meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan. SIA juga memberikan akses real-time ke informasi keuangan, memungkinkan manajemen untuk selalu mendapatkan gambaran akurat mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas melalui audit trail yang jelas, serta membantu perusahaan memenuhi kewajiban regulasi dengan lebih baik. Salah satu manfaat lainnya adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat (Kusumawardhani et al., 2024; Wijayanti et al., 2024).SIA memberikan akses real-time ke informasi keuangan terkini, memungkinkan manajemen untuk selalu memiliki gambaran yang akurat tentang kondisi keuangan perusahaan. Dengan sistem ini, data keuangan terbaru dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, sehingga manajer dapat memantau kinerja keuangan, mengevaluasi pencapaian anggaran, dan dengan cepat mengidentifikasi masalah potensial.
Informasi yang akurat dan tepat waktu merupakan elemen crucial. Dengan informasi yang akurat, manajer dapat merespons perubahan pasar dan kondisi bisnis dengan lebih efektif. Contohnya, jika terjadi penurunan mendadak dalam penjualan, manajer dapat segera mengakses laporan keuangan yang relevan dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti menyesuaikan strategi pemasaran atau mengontrol biaya operasional.
Manfaat lain dari penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas (Mardi et al, 2020). SIA memungkinkan pelacakan setiap transaksi secara efisien dengan menyediakan audit trail yang jelas dan terperinci. Audit trail ini mencatat semua langkah dalam proses transaksi, mulai dari entri data hingga pelaporan, sehingga setiap perubahan dan tindakan dapat dengan mudah ditelusuri. Dengan adanya audit trail yang komprehensif, perusahaan dapat meningkatkan transparansi operasional karena semua transaksi keuangan dapat diaudit dan diverifikasi dengan cepat.
Selain itu, SIA berperan penting dalam pencegahan dan deteksi kecurangan; sistem yang terkomputerisasi dan audit trail yang mendetail memungkinkan identifikasi cepat terhadap tindakan tidak sah atau penyimpangan. Dengan data yang terstruktur dan mudah diakses, auditor eksternal dapat melakukan pemeriksaan lebih efisien dan akurat, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di Indonesia memberikan berbagai manfaat penting bagi perusahaan dan organisasi. Salah satu keuntungan utamanya adalah peningkatan efisiensi operasional melalui otomatisasi tugas-tugas akuntansi rutin, yang mengurangi beban kerja manual dan memungkinkan fokus pada tugas-tugas strategis. Selain itu, SIA juga meningkatkan akurasi serta mengurangi kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan, menjaga konsistensi data, dan memudahkan proses audit.
Manfaat lainnya mencakup fasilitasi pengambilan keputusan yang tepat dengan menyediakan akses real-time ke informasi keuangan, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui audit trail yang jelas dan mendetail.
Tantangan Penerapan SIA
Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan infrastruktur teknologi, yang menjadi hambatan utama dalam penerapan SIA, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM) (Meiryani et al, 2019).
Selain kendala teknis, kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam mengelola Sistem Informasi Akuntansi (SIA) juga menjadi tantangan tersendiri. Implementasi dan pengelolaan SIA memerlukan keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi dan akuntansi. Selain itu, adopsi SIA juga dapat menghadirkan tantangan dalam merestrukturisasi proses bisnis yang sudah ada.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi perusahaan untuk mengambil pendekatan holistik dan berkelanjutan terhadap perubahan budaya dan proses organisasi. Ini melibatkan komunikasi yang efektif mengenai alasan di balik implementasi SIA, menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi karyawan untuk memahami dan menggunakan sistem baru, serta memperjelas peran dan tanggung jawab karyawan dalam konteks SIA.
Dalam konteks penerapan SIA, keamanan data juga menjadi perhatian utama karena meningkatnya volume dan kompleksitas data yang dikelola (Gunawan & Nengzih, 2023). Ancaman seperti peretasan data, pencurian identitas, dan kebocoran informasi sensitif dapat mengancam integritas serta kerahasiaan data keuangan perusahaan.
Kurangnya pemahaman dan dukungan dari manajemen serta pemangku kepentingan utama juga menjadi tantangan serius dalam implementasi SIA di perusahaan (Napitupulu, 2023).
Namun, jika manajemen tidak sepenuhnya memahami manfaat jangka panjang dari SIA atau kurang menyadari pentingnya teknologi informasi dalam mendukung pertumbuhan bisnis, mereka mungkin tidak memberikan dukungan yang memadai. Biaya implementasi dan pelatihan menjadi salah satu tantangan utama dalam penerapan SIA, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang sering kali memiliki keterbatasan anggaran (Andarwati et al., 2020).
Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan secara cermat anggaran yang diperlukan untuk investasi dan pelatihan SIA, serta mencari strategi penghematan biaya dan sumber daya yang efektif untuk mengatasi tantangan finansial yang mungkin timbul dalam penerapan SIA.
Solusi dan Saran Penerapan SIA
Manfaat lain dari penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas (Mardi et al., 2020). SIA memungkinkan pelacakan setiap transaksi secara efisien dengan menyediakan audit trail yang jelas dan terperinci. Audit trail ini mencatat semua langkah dalam proses transaksi, mulai dari entri data hingga pelaporan, sehingga setiap perubahan dan tindakan dapat dengan mudah ditelusuri. Dengan adanya audit trail yang komprehensif, perusahaan dapat meningkatkan transparansi operasional karena semua transaksi keuangan dapat diaudit dan diverifikasi dengan cepat.
Selain itu, SIA berperan penting dalam pencegahan dan deteksi kecurangan; sistem yang terkomputerisasi dan audit trail yang mendetail memungkinkan identifikasi cepat terhadap tindakan tidak sah atau penyimpangan. SIA juga membantu perusahaan memenuhi persyaratan regulasi dan audit eksternal dengan memastikan bahwa semua laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dengan data yang terstruktur dan mudah diakses, auditor eksternal dapat melakukan pemeriksaan lebih efisien dan akurat, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini tidak hanya meningkatkan akuntabilitas perusahaan tetapi juga memperkuat reputasi serta kredibilitasnya di mata investor, kreditur, dan regulator.
Namun, penting untuk diingat bahwa perjalanan menuju implementasi SIA yang sukses tidaklah mudah dan memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh organisasi. Dengan mengambil langkah-langkah ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pertumbuhan, sehingga meningkatkan daya saing mereka di pasar yang terus berubah serta meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Simpulan dan Saran
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Lima manfaat utamanya adalah peningkatan efisiensi operasional, meningkatkan akurasi dan mengurangi kesalahan, memfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi.
Meskipun memberikan manfaat yang signifikan, penerapan SIA di Indonesia dihadapi oleh beberapa tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur teknologi, perubahan budaya dan proses organisasi, keamanan data, kurangnya pemahaman dan dukungan manajemen, serta biaya implementasi dan pelatihan. Rekomendasi yang komprehensif untuk penerapan SIA di Indonesia melibatkan peningkatan pemahaman tentang SIA, evaluasi infrastruktur teknologi, implementasi pelatihan yang terstruktur, dan kerjasama dengan penyedia layanan profesional.
Saran untuk penelitian lanjutan adalah perlunya melakukan studi lapangan yang lebih mendalam melalui metode wawancara dan observasi. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat memperoleh wawasan yang lebih kaya dan kontekstual tentang tantangan dan kebutuhan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan SIA di Indonesia.
Observasi langsung terhadap proses bisnis dan penggunaan SIA dalam lingkungan nyata akan memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana SIA digunakan dalam praktik sehari-hari dan bagaimana hal itu memengaruhi operasi perusahaan secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Della Hilia Anriva, TANTANGAN DAN SOLUSI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI INDONESIA: SEBUAH ANALISIS TEMATIK (2024), Jurnal Akunatansi https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1QVmNiyhnRwIAC6jLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzQEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1731920013/RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.researchgate.net%2fpublication%2f382962243_TANTANGAN_DAN_SOLUSI_PENERAPAN_SISTEM_INFORMASI_AKUNTANSI_DI_INDONESIA_SEBUAH_ANALISIS_TEMATIK/RK=2/RS=yD8HsR8ISw2PThfCMAr9mAc_TGM-
Adiba Muthia Nurhaida, Wahyu Manuhara Putra, Pengujian Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil Menengah dengan Model Adaptasi Delone & McLean, Vol 3, No 1 (2019), https://journal.umy.ac.id/index.php/rab/article/view/7893/4816
Ir Anak, Agung Gede, Bagus Ariana, dan M T Khas Sukma Wijaya, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Pengantar & Penerapan SIA Berbagai Sektor) (2023), Publisher: PT Sonpedia Publishing, https://www.researchgate.net/publication/373018449_SISTEM_INFORMASI_AKUNTANSI_Pengantar_Penerapan_SIA_Berbagai_Sektor
Rintan Saragih, MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN BERMANFAAT MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL, Vol 3, No 2 (2017), https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKCSKs3i5n7QEAZ8PLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzUEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1732334509/RO=10/RU=https%3a%2f%2fmedia.neliti.com%2fmedia%2fpublications%2f223703-membangun-usaha-kreatif-inovatif-dan-ber.pdf/RK=2/RS=SKYuiQCuYtHhhu_2GagEZQJK2GU-