Yuk, Mulai Wirausaha!
Pernah nggak kamu kepikiran, “Aku tuh pengen punya usaha sendiri deh…”
Entah itu jualan online, buka jasa desain, bikin kopi kekinian, atau bahkan jadi developer aplikasi. Sekarang tuh zamannya anak muda jadi kreator, bukan cuma konsumen.
Apalagi, dunia digital bikin semuanya makin gampang. Mau jualan? Tinggal upload ke Instagram. Mau bikin brand? Bisa pakai Canva. Mau belajar cara jualan? Banyak banget konten gratis di YouTube dan TikTok. Peluang terbuka luas, tinggal kitanya aja mau atau nggak.
Tapi sayangnya, banyak juga yang belum mulai-mulai karena mikir harus langsung serius, harus punya modal, harus punya relasi. Padahal kenyataannya: wirausaha bisa dimulai dari hal kecil dan sederhana.
Wirausaha Itu Nggak Harus Langsung Besar
Kamu tahu nggak, banyak bisnis besar sekarang itu dulunya dimulai dari kamar kos, meja lipat, atau bahkan grup WhatsApp. Serius. Contohnya? Banyak.
Kita ambil contoh fiktif: Dita, mahasiswa DKV, awalnya iseng bantu temennya desain undangan digital. Dari satu temen, jadi dua, terus berkembang. Dita bikin akun Instagram khusus untuk portofolio, upload hasil desain, kasih testimoni klien. Lama-lama, ada orang luar kampus yang order juga. Akhirnya dia seriusin, bikin nama brand, dan buka jasa desain full-time.
Yang bikin Dita bisa sampai ke titik itu bukan karena dia punya modal gede. Tapi karena:
- Dia berani mulai
- Konsisten posting dan promosi
- Mau belajar dari feedback orang
Jadi, jangan tunggu semuanya sempurna dulu baru mulai. Mulai dulu, nanti sambil jalan kamu bisa belajar dan improve.
Branding Itu Bukan Cuma Logo
KOke, sekarang kita ngomongin soal branding. Ini penting banget, bahkan buat usaha kecil sekalipun.
Banyak yang mikir branding itu cuma soal logo. Padahal, branding itu adalah cara usaha kamu dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Nggak cuma soal visual, tapi juga soal suara, sikap, dan pengalaman.
Contohnya:
- Logo dan warna: Ciri visual biar gampang dikenali
- Gaya bahasa: Formal, santai, atau lucu? Ini bikin brand kamu punya karakter
- Respons ke pelanggan: Cepat, ramah, helpful = branding juga!
- Feed sosial media: Konsisten atau acak-acakan? Itu juga ngaruh!
Misalnya kamu jual minuman sehat. Branding kamu bisa nunjukin bahwa kamu fun, dekat dengan anak muda, peduli gaya hidup sehat, dan affordable. Semua itu harus terasa dari nama, desain kemasan, feed Instagram, sampai cara kamu bales chat pelanggan.
Brand yang kuat bukan berarti harus mahal. Yang penting autentik, konsisten, dan relevan.
Branding Itu Penting
Bayangin dua akun Instagram jual makanan rumahan. Sama-sama jual ayam geprek.
- Akun A: Foto seadanya, caption pendek, harga tidak ditulis.
- Akun B: Foto cerah, ada logo kecil di tiap gambar, caption interaktif, ada cerita lucu dari dapur, dan highlight testimoni pelanggan.
Kamu kira orang bakal lebih percaya yang mana?
Yap, akun B. Padahal ayamnya bisa aja rasanya sama. Tapi branding bikin persepsi berubah. Branding itu soal kesan pertama, dan kesan pertama itu susah diubah kalau udah jelek.
Belajar Digital Marketing: Modal Sosmed, Hasilnya Bisa Serius
Kalau kamu baru mulai usaha, belajar digital marketing itu wajib banget. Kenapa? Karena sekarang orang belanja dan cari jasa semuanya lewat HP. Kalau bisnismu nggak ada di internet, ya kamu kelewat banyak peluang.
Tapi tenang, kamu nggak harus jadi ahli dulu kok. Coba mulai dari hal-hal simpel:
- Kenali audiens kamu
- Siapa sih yang paling mungkin tertarik dengan produk/jasa kamu?
- Contoh: Kalau kamu jual jasa ilustrasi, audiens kamu bisa mahasiswa, UMKM, atau konten kreator.
- Tentukan platform utama
- Instagram? TikTok? WhatsApp Business? Pilih satu yang paling cocok, jangan buru-buru semuanya.
- Konten rutin, bukan promosi melulu
- Coba selipkan tips, behind-the-scenes, atau cerita seru selama proses produksi. Biar audiens ngerasa deket.
- Gunakan CTA (Call to Action)
- Ajak orang komen, klik link, atau DM kamu. Contoh: “Kalau kamu pernah ngalamin ini juga, tulis di komentar ya!”
- Belajar dari akun lain
- Lihat akun serupa, pelajari cara mereka bikin konten, tone bicara, dan gaya visual. Cari inspirasi, bukan menjiplak.
Semua ini bisa kamu lakukan gratis, cuma butuh konsistensi dan waktu. Kalau kamu rutin, efeknya bisa kerasa dalam 1–2 bulan.
Koneksi Lebih Penting dari Modal? Bisa Jadi!
Banyak orang bilang, “Kalau nggak punya modal, ya susah bisnis.” Tapi coba deh pikirin: modal uang memang penting, tapi modal koneksi dan pengetahuan bisa lebih berharga.
Kamu bisa aja nggak punya duit banyak, tapi kalau kamu kenal orang yang bisa bantu promosi, atau mentor yang kasih arahan tepat, kamu bisa jauh lebih cepat maju.
Makanya, jangan anggap remeh:
- Teman sekelas
- Dosen pembimbing
- Komunitas kampus
- Event seperti INBISKOM, P2MW, dan Expo Kewirausahaan
Dari satu obrolan santai, bisa jadi proyek bareng. Dari satu sesi mentoring, bisa jadi ide baru yang lebih matang. Bangun koneksi itu penting banget — dan kamu bisa mulai dari orang-orang sekitar.
Business Matching Bukan Cuma Buat Orang Besar
Business Matching tuh apa sih? Sederhananya, itu kayak ajang ketemu jodoh—tapi untuk bisnis. Kamu ketemu orang lain yang mungkin bisa jadi klien, partner, reseller, mentor, atau bahkan investor.
Business Matching bukan hal baru, tapi sering disalahpahami. Banyak yang mikir itu buat pebisnis gede. Padahal, mahasiswa juga bisa (dan harus!) mulai membangun jaringan.
Business matching itu intinya: ketemu orang yang bisa bikin bisnismu makin maju. Bisa investor, bisa partner, bisa mentor, bahkan bisa jadi pelanggan pertama kamu.
Masalahnya, banyak yang mikir event business matching itu cuma buat pengusaha besar. Padahal mahasiswa juga bisa ikut kok! Contohnya program-program kayak INBISKOM, P2MW, atau bazar kampus. Di situ kamu bisa pitching ide, nunjukkin prototype, dan bangun relasi.
Misalnya kamu ikut acara INBISKOM atau P2MW, di situ kamu bisa:
- Pitching ide bisnis kamu ke orang lain
- Lihat usaha orang lain buat inspirasi
- Dapet masukan dari mentor
- Bangun kerja sama sama usaha lain
Tips kalau kamu mau ikut:
- Siapkan presentasi ringkas (pitch deck)
- Pahami produkmu dengan baik
- Jangan malu kenalan sama orang baru
- Bawa media pendukung kayak katalog, akun IG, website
Siapa tahu dari situ kamu dapet klien pertama, mentor, atau bahkan temen bisnis baru!
Tips Business Matching Buat Pemula
- Kenali bisnismu sendiri dulu
- Kamu harus bisa jelasin: apa masalah yang kamu selesaikan, dan kenapa solusi kamu menarik.
- Bikin pitch pendek & jelas
- 30 detik pertama harus menarik. Gunakan bahasa ringan tapi padat. Nggak perlu ribet.
- Bawa media pendukung
- Bisa jadi brosur, mockup produk, akun Instagram yang rapi, atau presentasi singkat.
- Berani ngobrol dan tanya
- Jangan nunggu didekati. Tanya, kenalan, cerita. Siapa tahu klik.
- Follow-up itu penting
- Setelah acara, kirim DM atau email. Ucapkan terima kasih, dan jalin relasi.
Dan yang paling penting: jangan minder! Semua orang mulai dari nol. Kamu nggak harus keren, kamu cukup jujur dan yakin sama apa yang kamu bawa.
Tips Ringan Buat Kamu yang Mau Coba
- Mulai dari hobi atau minatmu sendiri
Kamu suka desain? Jual jasa desain. Suka masak? Jual makanan online. Suka ngoding? Bikin project kecil. Mulai dari yang kamu nikmati. - Bangun branding perlahan
Nggak perlu langsung perfect. Cukup konsisten. Bikin logo sederhana, pilih warna khas, dan pakai tone komunikasi yang kamu suka. - Belajar dari akun-akun lain
Intip brand favoritmu, lihat gaya komunikasi mereka, cara mereka promosi. Ambil pelajaran, jangan langsung jiplak ya. - Gabung komunitas dan ikut program
Banyak banget program pembinaan, pelatihan, sampai pendanaan buat mahasiswa. Salah satunya ya INBISKOM ini! Jangan sia-siain peluang. - Nggak perlu nunggu sempurna
Produkmu belum jadi 100%? Nggak apa. Asal bisa diuji dan dapet feedback, itu udah cukup buat langkah awal.
Checklist Ringan Buat Kamu yang Mau Mulai Wirausaha
✅ Punya minat di bidang tertentu
✅ Tahu siapa yang bisa kamu bantu (target pasar)
✅ Punya ide produk/jasa, walau masih kasar
✅ Siap belajar hal-hal baru (branding, promosi, dll)
✅ Mau konsisten posting, promosi, dan improve
✅ Terbuka sama masukan
✅ Punya social media sebagai etalase usaha
✅ Mau ikut program kampus atau komunitas
Kalau kamu punya 5 dari 8 checklist itu, berarti kamu udah bisa banget mulai usaha sekarang juga!
Semua Pengusaha Pernah Jadi Pemula
Nggak ada pengusaha yang langsung jago. Semua pasti pernah bingung, pernah ditolak, pernah malu-malu jualan. Tapi mereka tetap jalan.
Kamu nggak harus nunggu “waktu yang tepat”. Karena waktu yang tepat itu dibikin, bukan ditunggu. Cukup mulai dari sekarang, dari ide sederhana, dan dari media yang kamu punya. Yang penting kamu belajar terus, jaga semangat, dan nggak malu buat nanya.
Kalau kamu udah gabung INBISKOM, atau ikut P2MW, atau gabung komunitas digital marketing—itu udah langkah besar. Maksimalkan semua kesempatan. Jangan cuma datang, tapi aktif dan open-minded.
Kalau Nggak Mulai Sekarang, Kapan Lagi?
Dunia terus berubah. Peluang makin banyak. Tapi hanya mereka yang berani mulai dan konsisten jalanin yang bisa dapet hasil.
Wirausaha bukan cuma buat orang yang punya modal besar. Tapi buat orang yang mau belajar, mau coba, dan mau terus tumbuh. Dunia digital itu luas banget, dan peluangnya terbuka lebar buat siapa aja yang siap melangkah.
Kamu bisa mulai dari social media, dari temen kampus, dari ide kecil. Tapi kamu juga bisa tumbuh jadi brand yang dikenal banyak orang, punya pelanggan loyal, bahkan jadi inspirasi wirausaha digital lain.
Wirausaha itu bukan cuma soal jualan. Tapi soal membangun solusi, membangun relasi, dan membangun nilai. Dan itu semua bisa kamu mulai dari sekarang.
Jadi… kalau kamu udah punya ide, punya minat, dan lagi mikirin “kapan ya mulai?” — mungkin jawabannya sekarang. Dan kalau kamu lagi ikut INBISKOM, manfaatkan semua sesi, relasi, dan insight yang kamu dapet. Bisa jadi, itu titik awal usaha kamu naik level.
Yuk, bangun merekmu. Bangun relasimu. Bangun bisnismu.