Belajar Tak Hanya di Kelas: Mahasiswa Juga Bisa Jadi Pengusaha Muda
Menjadi mahasiswa bukan hanya soal belajar di kelas, mengerjakan tugas, lalu pulang. Sekarang, banyak mahasiswa mulai memikirkan masa depan sejak dini, salah satunya dengan cara membuka usaha sendiri. Apalagi, peluang untuk menjadi pengusaha muda kini semakin terbuka lebar. Mahasiswa bisa memulai bisnis kecil-kecilan sambil kuliah tanpa harus takut kekurangan modal atau pengalaman. Hal ini terbukti dengan adanya program dari pemerintah yang sangat mendukung mahasiswa dalam berwirausaha, yaitu Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
P2MW adalah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa Indonesia agar berani memulai usaha. Lewat program ini, mahasiswa yang memiliki ide bisnis bisa mendapatkan bantuan dana, pelatihan, dan juga bimbingan dari dosen dan para praktisi bisnis.
Salah satu contoh nyata keberhasilan mahasiswa dalam memanfaatkan program ini adalah tim mahasiswa yang mendirikan usaha kuliner Lava Mentai. Usaha ini bergerak di bidang makanan dan minuman dengan produk utama dimsum saus mentai tobiko bakar. Dengan dukungan dari P2MW, tim Lava Mentai berhasil mengembangkan usahanya dari yang awalnya kecil menjadi bisnis yang lebih dikenal di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar.
Mengenal Lebih Dekat Program P2MW
P2MW adalah program nasional yang dirancang untuk mendorong mahasiswa agar mengembangkan potensi kewirausahaan sejak duduk di bangku kuliah. Melalui program ini, mahasiswa yang memiliki ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan dapat mengajukan proposal usaha dan menerima dukungan berupa:
- Pendanaan untuk modal usaha
- Pendampingan dari dosen ahli
- Pelatihan kewirausahaan
- Kesempatan mengikuti expo dan business matching
Program ini bersifat kompetitif, dan hanya mahasiswa dengan ide bisnis yang matang, realistis, dan prospektif yang akan mendapatkan dukungan.
Lebih dari sekadar dana, P2MW memberikan ekosistem pembelajaran yang mendalam: mahasiswa dibimbing untuk menyusun rencana bisnis, memvalidasi pasar, menyusun laporan keuangan, hingga memasarkan produk mereka secara digital. Inilah yang menjadikan P2MW sebagai program yang holistik dan berdampak nyata.
Mengapa Mahasiswa Perlu Menjadi Wirausahawan?
Menjadi wirausaha sejak dini bukan hanya tren, tetapi kebutuhan. Berikut alasan kuat mengapa mahasiswa perlu mempertimbangkan jalur wirausaha:
- Belajar dari Dunia Nyata: Dunia bisnis adalah sekolah terbaik bagi keterampilan hidup seperti komunikasi, negosiasi, pengambilan keputusan, dan manajemen risiko.
- Mengasah Jiwa Kepemimpinan: Membangun bisnis menuntut mahasiswa untuk memimpin tim, mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab.
- Fleksibilitas Masa Depan: Dengan pengalaman wirausaha, mahasiswa lebih fleksibel menghadapi masa depan, baik sebagai founder, profesional, maupun konsultan.
- Memberikan Dampak Sosial: Usaha mahasiswa tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga membuka lapangan kerja dan berkontribusi pada ekonomi lokal.
- Kemandirian Finansial: Dengan bisnis yang berjalan, mahasiswa dapat memperoleh penghasilan sendiri dan belajar mengatur keuangan secara bertanggung jawab.
Tahapan Mengikuti Program P2MW
Untuk bergabung dalam P2MW, mahasiswa perlu melalui beberapa tahapan penting yang mencerminkan profesionalisme dunia bisnis:
1. Menyusun Proposal Bisnis
Proposal merupakan cerminan visi dan kesiapan tim. Dalam dokumen ini, mahasiswa diminta menjelaskan:
- Latar belakang dan potensi usaha
- Target pasar dan kompetitor
- Strategi pemasaran dan produksi
- Proyeksi keuangan dan rencana pengembangan
2. Seleksi dan Penilaian
Proposal yang masuk akan dievaluasi secara administratif dan substansial oleh tim reviewer dari perguruan tinggi dan pusat. Aspek yang dinilai meliputi inovasi, potensi pasar, keberlanjutan, dan kesiapan pelaksana.
3. Presentasi Usaha
Tim yang lolos akan melakukan pitching di hadapan dewan juri. Di sinilah kemampuan komunikasi, pemahaman bisnis, dan kepercayaan diri diuji.
4. Penerimaan Dana dan Pembinaan
Setelah dinyatakan lolos, tim akan menerima dana hibah sesuai kebutuhan usaha. Selain itu, mereka akan mengikuti pelatihan dan pendampingan secara berkala.
Fasilitas dan Dukungan Komprehensif dari P2MW
P2MW tidak hanya sekadar memberikan dana, tetapi juga menyediakan paket pembinaan yang menyeluruh, antara lain:
a. Dana Modal Usaha
Dana yang diberikan bersifat hibah, bukan pinjaman. Penggunaannya diawasi dan dilaporkan secara berkala untuk memastikan efektivitas dan transparansi.
b. Pendampingan Akademik
Mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pembina yang berpengalaman dalam dunia usaha. Mereka memberikan masukan strategis serta membantu mengatasi kendala teknis dan manajerial.
c. Pelatihan Profesional
Peserta P2MW mendapatkan akses ke pelatihan kewirausahaan dari mentor, pelaku bisnis, dan konsultan. Materinya meliputi digital marketing, keuangan, branding, manajemen produksi, dan lain-lain.
d. Akses Eksposur Bisnis
Melalui kegiatan expo dan business matching, mahasiswa dapat memperluas jaringan, bertemu investor, menjalin kolaborasi, dan mempromosikan produknya secara luas.
e. Monitoring dan Evaluasi Berkala
Setiap tim diwajibkan membuat laporan perkembangan bisnis. Hal ini penting untuk mengevaluasi efektivitas program dan sebagai latihan kedisiplinan administrasi bisnis.
Cerita Nyata: Lava Mentai, Bisnis Mahasiswa yang Bersinar
Lava Mentai adalah bukti nyata bagaimana ide sederhana bisa berkembang menjadi bisnis kuliner yang menjanjikan jika dikelola dengan serius. Usaha ini dirintis oleh empat mahasiswa kreatif dari Bandung yang melihat peluang dari tren kuliner di kalangan anak muda.
Mereka menggabungkan dua elemen yang populer: dimsum yang lembut dan gurih, serta saus mentai tobiko khas Jepang yang creamy dan bertekstur. Inovasi ini tidak berhenti di situ. Lava Mentai menambahkan proses pembakaran (torch) pada saus mentai yang sudah dioleskan di atas dimsum, menghasilkan aroma smoky yang menggugah selera. Teknik ini memberikan nilai tambah yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menarik secara visual—sangat cocok untuk konsumen era media sosial.
Keunikan lain yang ditawarkan Lava Mentai adalah chili oil buatan sendiri. Tidak seperti chili oil pabrikan yang umum ditemukan, versi mereka dibuat dari campuran ebi, bawang putih, cabai kering, dan rempah-rempah pilihan yang menghasilkan rasa pedas gurih dan aroma khas yang menambah kenikmatan dimsum.
Usaha ini bermula dari dapur rumah salah satu anggota tim. Mereka memanfaatkan alat-alat masak sederhana, seperti steamer dan torch, dan menyulap ruang kecil menjadi dapur produksi. Penjualan dilakukan melalui stand kecil di Komplek Margahayu Raya, serta online melalui akun Instagram @lavamentai.co dan platform ShopeeFood.
Dukungan P2MW sangat berperan dalam pengembangan Lava Mentai. Dengan dana lebih dari sebelas juta rupiah, tim dapat membeli alat masak tambahan, peralatan promosi seperti banner dan stiker merek, tenda stand, bahkan kursi dan meja tambahan untuk pelanggan. Tidak hanya itu, dana juga digunakan untuk memperkuat strategi pemasaran digital melalui konten visual dan video yang menampilkan proses pembuatan dimsum mentai.
Tim Lava Mentai terdiri dari anggota dengan pembagian tugas yang jelas dan sesuai keahlian masing-masing:
- Muhammad Rio Turkandi sebagai ketua dan penanggung jawab pengembangan produk. (Pemilik Bisnik)
- Muhammad Durra yang mengelola promosi digital dan sosial media.
- Syayful Hidayat yang menangani operasional dan logistik harian.
- Rifqi Sirojul Muzhoffar yang fokus pada pengemasan produk dan kontrol kualitas.
Kolaborasi ini menjadikan tim Lava Mentai kuat dan terorganisir. Mereka juga rutin melakukan evaluasi, mencatat laporan keuangan mingguan, dan menyesuaikan strategi jika diperlukan. Dari sisi bisnis, margin keuntungan mereka cukup sehat, mencapai sekitar 41% per box. Break-even point (BEP) hanya membutuhkan penjualan 242 box per bulan, dari kapasitas produksi maksimal 750 box—angka yang sangat realistis.
Tak hanya fokus pada keuntungan, Lava Mentai juga membawa visi sosial. Mereka ingin memberdayakan warga sekitar dengan membuka lapangan kerja baru jika usaha berkembang. Selain itu, mereka aktif menjaga kebersihan dan kualitas produk, karena percaya bahwa kepuasan konsumen adalah kunci loyalitas.
Melalui P2MW, Lava Mentai tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga dalam hal kapasitas manajerial dan pengalaman berwirausaha. Mereka berencana membuka dua cabang baru di sekitar Telkom University dan Itenas—dua kawasan strategis dengan banyak mahasiswa dan pekerja muda.
Dengan segala pencapaian ini, Lava Mentai bukan hanya cerita sukses sebuah bisnis kuliner, tapi juga inspirasi bagi mahasiswa lain bahwa keberanian mencoba dan semangat belajar bisa membuka pintu kesuksesan sejak bangku kuliah.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Lava Mentai, usaha kuliner yang dikembangkan oleh empat mahasiswa Bandung. Produk unggulan mereka adalah dimsum dengan saus mentai tobiko yang dibakar, memberikan cita rasa unik dan berbeda.
Inovasi lainnya adalah chili oil buatan sendiri yang disukai oleh pelanggan pecinta pedas. Melalui kreativitas dan konsistensi, Lava Mentai berhasil menarik perhatian pasar lokal.
Dengan dukungan P2MW senilai lebih dari sebelas juta rupiah, mereka mampu:
- Membeli peralatan produksi baru
- Menambah kapasitas produksi
- Mendesain kemasan lebih profesional
- Meningkatkan promosi melalui media sosial dan platform makanan daring
Lava Mentai membuktikan bahwa mahasiswa bisa bersaing di pasar kuliner yang kompetitif, asal dibekali dengan strategi, semangat, dan pembinaan yang tepat.
Dampak Nyata Program P2MW Bagi Mahasiswa
Manfaat program ini tidak hanya terasa selama masa program, tetapi juga jangka panjang. Berikut beberapa dampak positifnya:
1. Peningkatan Kapasitas Pribadi
Mahasiswa menjadi lebih percaya diri, terampil dalam menyampaikan ide, serta mampu mengelola waktu antara akademik dan bisnis.
2. Pola Pikir Kewirausahaan
Dengan menjalani proses nyata membangun bisnis, mahasiswa terbiasa dengan tantangan, kegagalan, dan iterasi ide—sebuah bekal penting di dunia kerja dan bisnis.
3. Relasi dan Kolaborasi
Melalui networking, peserta mengenal banyak pelaku industri, komunitas wirausaha, dan potensi kolaborasi lintas kampus maupun daerah.
4. Portofolio Nyata
Mahasiswa memiliki pengalaman konkret yang dapat ditunjukkan di CV, portofolio kerja, atau bahkan dikembangkan sebagai bisnis jangka panjang.
5. Akses ke Peluang Lain
Banyak alumni P2MW yang kemudian mengikuti program lanjutan seperti KMI, StartUp Incubator, bahkan memperoleh investor dari luar kampus.
Strategi Pengembangan Bisnis Pascaprogram
Setelah menyelesaikan P2MW, peserta diharapkan melanjutkan dan mengembangkan usaha mereka. Contohnya tim Lava Mentai yang memiliki rencana pengembangan sebagai berikut:
- Membuka outlet fisik di kawasan strategis
- Mengembangkan menu baru sesuai tren pasar
- Mengoptimalkan penjualan daring melalui marketplace dan aplikasi makanan
- Meningkatkan branding dengan kolaborasi konten bersama food vlogger
- Membuat sistem produksi yang lebih terstandar untuk mendukung ekspansi
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa usaha mahasiswa tidak berhenti pada P2MW, tetapi bisa berkembang menjadi brand yang mapan dan kompetitif.
Penutup: Saatnya Mahasiswa Bangkit dan Berdaya Melalui Wirausaha
Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) telah menjadi katalis bagi mahasiswa Indonesia untuk keluar dari zona nyaman dan mulai mengambil peran sebagai pencipta peluang, bukan hanya pencari kerja. Dengan fasilitas pendanaan, pelatihan, serta bimbingan dari dosen dan praktisi, P2MW memberikan pengalaman nyata yang sangat bernilai dan membuka mata mahasiswa terhadap dunia usaha.
Tidak sedikit peserta program ini yang akhirnya mampu membangun bisnis yang berkelanjutan dan menjadikannya sebagai pilihan karier jangka panjang. Cerita seperti Lava Mentai membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat dan kerja sama tim yang solid, mahasiswa bisa menciptakan usaha yang bukan hanya menarik secara konsep, tetapi juga kompetitif di pasar.
Lebih dari itu, P2MW menanamkan mindset kewirausahaan yang penting untuk generasi muda Indonesia. Mahasiswa diajak untuk berani mencoba, tidak takut gagal, dan selalu berpikir kreatif serta adaptif terhadap perubahan. Ini adalah keterampilan yang akan terus relevan bahkan di luar dunia bisnis.
P2MW juga menjadi ruang pembelajaran lintas disiplin. Mahasiswa belajar tentang keuangan, pemasaran, manajemen, produksi, hingga komunikasi pelanggan—semuanya dalam satu paket pengalaman wirausaha. Hal ini tidak hanya meningkatkan kompetensi, tapi juga memperkaya portofolio mahasiswa saat memasuki dunia kerja.
Harapannya, program seperti P2MW tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi dapat terus diperkuat dan diperluas cakupannya agar lebih banyak mahasiswa dari berbagai latar belakang dapat merasakannya. Dukungan dari kampus, pemerintah, dan dunia industri sangat penting untuk menjaga kesinambungan program ini.
Kini saatnya para mahasiswa mengambil langkah pertama. Jangan tunggu sampai lulus untuk mengeksplorasi potensi diri. Jadikan masa kuliah bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga ajang aktualisasi diri sebagai calon pemimpin, inovator, dan wirausahawan masa depan. P2MW membuka jalan—tinggal bagaimana kita berani untuk melangkah.
P2MW menjadi bukti bahwa dunia pendidikan tinggi Indonesia telah bergerak ke arah yang lebih adaptif dan solutif. Mahasiswa tidak lagi diposisikan sebagai objek pembelajaran semata, melainkan subjek aktif perubahan yang mampu menciptakan nilai dan dampak nyata.
Dengan kombinasi semangat muda, bimbingan yang tepat, dan fasilitas dari pemerintah, mahasiswa kini memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pelaku usaha yang kreatif, mandiri, dan visioner.
Bagi kamu yang memiliki ide bisnis, jangan ragu untuk memulainya. P2MW adalah salah satu jalan terbaik untuk mengasah potensi, membuktikan kemampuan, dan membangun masa depan sejak dini.
Penakut tak pernah memulai, Pecundang tak pernah menyelesaikan, Pemenang tak pernah berhenti. -Jack Ma