ABSTRAK
Kewirausahaan mahasiswa merupakan salah satu upaya strategis dalam menciptakan kemandirian ekonomi dan inovasi di kalangan generasi muda. Namun, di tengah kompetisi bisnis yang tinggi, keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh kekuatan strategi branding. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi branding produk dalam menunjang pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui studi kasus pada bisnis Dheeya.Hijab.
Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi media sosial, dan dokumentasi elemen visual brand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi branding yang konsisten mulai dari penentuan nama merek, desain logo, pesan nilai, hingga pemanfaatan media sosial berperan penting dalam membentuk identitas brand, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memperluas jangkauan pasar. Dengan pendekatan branding yang terintegrasi, Dheeya.Hijab berhasil membedakan diri dari kompetitor dan menciptakan persepsi positif di kalangan target konsumen.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya edukasi dan pendampingan branding dalam ekosistem kewirausahaan mahasiswa.
Kata Kunci: kewirausahaan mahasiswa, branding produk, strategi branding, modest fashion, Dheeya.Hijab.
ABSTRACT
Student entrepreneurship serves as a strategic initiative aimed at fostering economic independence and promoting innovation among the younger generation. In a competitive business landscape, success is influenced not only by the quality of products but also by the effectiveness of branding strategies. This study conducts an analysis of product branding strategies that underpin student entrepreneurship, focusing specifically on Dheeya.Hijab as a case study.
Utilizing a descriptive qualitative approach, data were collected through interviews, social media observations, and documentation of brand visuals. The findings highlight that consistent branding strategies encompassing brand naming, logo design, value messaging, and digital marketing are essential in shaping brand identity, enhancing customer loyalty, and expanding market reach. By implementing an integrated branding approach, Dheeya.Hijab has effectively differentiated itself from competitors and established a favorable perception among its target consumers.
These results emphasize the vital importance of branding education and support within student entrepreneurship ecosystems.
Keywords: student entrepreneurship, product branding, branding strategy, modest fashion, Dheeya.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan revolusi industri 4.0, peluang usaha terbuka semakin luas, termasuk bagi kalangan mahasiswa. Perkembangan teknologi digital mendorong terciptanya berbagai bentuk usaha kreatif yang tidak selalu membutuhkan modal besar, namun membutuhkan kreativitas, ketekunan, dan kemampuan memahami pasar. Fenomena ini memunculkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa sebagai bagian dari solusi terhadap terbatasnya lapangan kerja formal, sekaligus sarana pengembangan diri yang aplikatif.
Namun, memulai usaha di usia muda bukanlah perkara mudah. Mahasiswa seringkali menghadapi tantangan keterbatasan pengalaman, pengetahuan pasar, dan sumber daya. Di tengah persaingan yang ketat dan menjamurnya produk serupa, tidak cukup hanya memiliki produk yang bagus. Strategi branding produk menjadi kunci penting dalam membangun posisi dan daya tarik produk di benak konsumen.
Branding tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual, seperti logo atau nama merek, tetapi juga menyangkut nilai, pesan, dan pengalaman yang ingin disampaikan kepada target pasar. Artikel dari KontrakHukum (2024) menjelaskan bahwa branding yang kuat akan meningkatkan kepercayaan konsumen, menciptakan diferensiasi dengan kompetitor, serta menjadi fondasi jangka panjang bagi keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, strategi branding bukan sekadar tambahan, melainkan elemen inti yang menentukan berhasil atau tidaknya usaha.
Kondisi ini juga terjadi dalam konteks mahasiswa wirausaha, termasuk pelaku UMKM di sektor modest fashion seperti bisnis hijab. Salah satu contohnya adalah Dheeya.Hijab, brand hijab lokal yang digagas oleh seorang mahasiswa. Dengan keterbatasan modal dan sumber daya, brand ini berhasil bertahan melalui pendekatan branding yang konsisten dan komunikatif, mulai dari penentuan nama brand, desain visual, pemanfaatan media sosial, hingga pesan nilai produk.
Melalui penelitian ini, penulis ingin mengkaji lebih dalam bagaimana strategi branding dapat mendukung pertumbuhan kewirausahaan mahasiswa, serta bagaimana penerapannya pada bisnis rintisan seperti Dheeya.Hijab. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman praktis bagi mahasiswa yang sedang atau akan memulai usaha, serta menjadi masukan bagi institusi pendidikan dalam mendukung ekosistem kewirausahaan yang sehat dan berkelanjutan.
TINJAUAN PUSTAKA
- Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan kemampuan kreatif dan inovatif, serta kesediaan untuk menanggung risiko untuk meraih peluang menuju kesuksesan.
Kewiraushaan (entrepeneurship) secara umum dapat diartikan sebagai proses menciptakan dan mengembangkan suatu usaha atau bisnis.
Menurut Zimmer dan Scarborough (2008), kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan nilai, melalui dedikasi dan pengambilan risiko. Bagi mahasiswa kegiatan ini juga melatih jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan kreativitas.
- Branding
Branding berasal dari kata brand yang merupakan identitas dari sebuah produk yang membedakannya dengan produk lain. Sedangkan branding adalah aktivitas dakam membuat identitas suatu produk yang tujuannya membedakan produk satu dengan produk lainnya.
Dalam bisnis, branding sangat diperlukan untuk menciptakan citra dari sebuah produk. Branding inilah yang akan membuat produk A dan produk B berbeda, walaupun mungkin jenisnya sama.
Branding juga dapat meningkatkan kepercayaan para konsumen. Sehingga ketika sebuah produk sudah memiliki branding yang kuat, maka kepercayaan pun akan meningkat. Produk bisa lebih mudah dikenal secara luas bahkan dijual dengan harga yang tinggi.
Kotler dan Keller (2016) mendefinisikan branding sebagai kegiatan membentuk identitas produk agar mudah dikenali, dibedakan, dan memiliki persepsi yang kuat di benak konsumen. Branding mencakup aspek visual (nama, logo, kemasan), verbal (tagline, pesan merek), serta emosional (nilai dan pengalaman pelanggan).
- Strategi Branding
Berdasarkan artikel dari KontrakHukum (2024), strategi branding adalah metode yang digunakan untuk membangun dan menyampaikan identitas bisnis secara efektif kepada konsumen. Strategi branding tidak hanya bertujuan meningkatkan awareness, tetapi juga menciptakan kredibilitas, kepercayaan, dan diferensiasi produk.
Langkah-langkah strategis branding meliputi:
- Mengenali target konsumen dan kompetitor
- Merancang nama dan logo brand yang menarik dan bermakna
- Menyusun pesan merek dan tagline yang kuat
- Melakukan kampanye melalui media sosial dan website
- Menjaga konsistensi dalam komunikasi dan tampilan visual
METODE PENELITIAN
- Jenis dan pendektan penelitian
Penelitian ini mengguanakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada bisnis mahasiswa Dheeya.Hijab, yang bertujuan untuk meggambarkan secara mendalam strategi branding dalam mendukung pengembangan kewirausahaan mahasiswa. Memilih studi kasus ini karena penelitian ini berfokus pada satu objek spesifik, yaitu bisnis Dheeya.Hijab, yang merupakan usaha rintisan berbasis modest fashion oleh mahasiswa.
Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami fenomena branding secara kontekstual, melalui narasi, observasi, dan pengalaman langsung dari pelaku usaha.
- Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah strategi branding yang ditetapkan dalam bisnis Dheeya.Hijab, yaitu meliputi:
- Penentuan nama dan logo
- Pesan dan nilai merek (brand message)
- Aktivitas branding melalui media sosial dan kampanye digital
- Konsistensi citra brand dan respon konsumen
- Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah pemilik dan pengelola utama Dheeya.Hijab, yang juga merupakan mhasisawa aktif. Selain itu, beberapa konsumen loyal turut dijadikan narasumber untuk memahami persepsi konsumen terhadap btanding produk.
- Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan mendalam, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data berikut:
- Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Dilakukan secara semi-terstruktur kepada pemilik usaha untuk menggali informasi mengenai motivasi membangun bisnis, strategi branding yang diterapkan, serta tantangan yang dihadapi. - Observasi Langsung dan Digital
Peneliti mengamati akun media sosial resmi (Instagram dan TikTok), serta elemen visual seperti logo, tone warna, caption, packaging, dan interaksi pelanggan secara digital. - Dokumentasi
Pengumpulan data melalui tangkapan layar (screenshot), arsip foto produk, desain kemasan, dan konten promosi yang relevan. - Kuesioner Kualitatif Singkat (Opsional)
Jika diperlukan, digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen mengenai persepsi mereka terhadap branding Dheeya.Hijab.
- Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman (1994), yang meliputi:
- Reduksi Data
Menyederhanakan data mentah dengan menyaring informasi penting dan relevan. - Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk deskriptif naratif dan tabel, agar memudahkan pemahaman pola branding yang diterapkan. - Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Melakukan interpretasi terhadap data yang telah dianalisis, menarik pola atau temuan utama, lalu memverifikasinya dengan sumber data atau literatur yang relevan.
Hasil dan pembahasan
- Profil usaha
Dheeya.Hijab adalah sebuah usaha rintisan di bidang fashion Muslimah yang memfokuskan diri pada produksi hijab dengan mengutamakan kenyamanan, nilai estetika, dan prinsip keberlanjutan. Melihat antusiasme tinggi dari kalangan Muslimah muda terhadap gaya berbusana yang tetap syar’i namun tetap mengikuti tren, maka diperlukan produk hijab yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga nyaman digunakan sepanjang hari dan ramah lingkungan.
Sebagian besar produk hijab di pasaran saat ini masih berorientasi pada tampilan motif dan model, tanpa mempertimbangkan dampak bahan terhadap lingkungan ataupun keselarasan dengan prinsip berpakaian Islami. Untuk itu, Dheeya.Hijab hadir dengan konsep berbeda menghadirkan hijab berbahan ramah lingkungan seperti katun, dipadukan dengan desain minimalis modern dan pilihan warna earth tone yang menonjolkan kesan elegan.
Usaha ini dirintis dan dijalankan secara mandiri oleh seorang mahasiswa, yang menangani secara langsung seluruh proses mulai dari perancangan produk, pengelolaan produksi, promosi digital, hingga distribusi kepada konsumen. Di tahap awal, produksi dilakukan dengan menggandeng penjahit lokal dalam sistem kemitraan yang menitikberatkan pada efisiensi dan kualitas. Dheeya.Hijab hadir sebagai solusi bagi Muslimah yang mencari produk hijab yang stylish, sesuai syariat, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Didirikan dengan semangat untuk tidak hanya menciptakan fashion Muslimah yang berkualitas, Dheeya.Hijab juga bertujuan untuk mendorong perubahan gaya hidup yang lebih baik, seimbang antara nilai spiritual dan kepedulian terhadap alam. Usaha ini berkomitmen untuk menjadi pelopor yang mengintegrasikan tiga nilai utama: kesyariahan, estetika, dan keberlanjutan.
Dengan menggunakan bahan ramah lingkungan seperti kain katun yang nyaman dipakai, Dheeya.Hijab juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui kerja sama dengan penjahit kecil, sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi komunitas sekitar.
Dalam jangka panjang, Dheeya.Hijab memiliki visi untuk memberikan dampak sosial yang lebih luas, termasuk melalui edukasi seputar fashion syar’i serta pelatihan keterampilan menjahit untuk perempuan muda agar dapat mandiri secara ekonomi.
- Strategi branding yang diterapkan
Dheeya.Hijab menerapkan beberapa langkah strategis branding, antara lain:
- Menentukan nama brand yang unik dan mudah diingat
- Mendesain logo sederhana yang mencerminkan kelembutan
- Membangun narasi merek yang menekankan pada nilai “hijab enhances your beauty”
- Menggunakan tagline untuk memperkuat persepsi produk
- Konsisten melakukan kampanye digital melalui Instagram dan TikTok
- Mengembangkan website sebagai etalase online sekaligus media edukasi
Langkah-langkah ini sesuai dengan strategi branding yang dikemukakan KontrakHukum, di mana pendekatan komunikasi terpadu (integrated branding strategy) menjadi kunci memperluas pasar dan menghadapi persaingan.
- Dampak Branding terhadap Pertumbuhan Usaha
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, branding yang konsisten berdampak positif terhadap awareness dan loyalitas pelanggan. Peningkatan jumlah followers, engagement media sosial, serta permintaan custom hijab menunjukkan bahwa strategi branding berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Branding merupakan komponen kunci dalam keberhasilan kewirausahaan mahasiswa. Melalui strategi branding yang terencana dan konsisten, Dheeya.Hijab berhasil membangun identitas yang kuat dan membedakan diri dari kompetitor. Branding yang efektif mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan persepsi positif terhadap produk.
- Saran
Mahasiswa yang memulai usaha disarankan untuk memperhatikan aspek branding sejak awal, termasuk penentuan nama, logo, pesan merek, dan media promosi digital. Kampus dan instansi pendidikan juga diharapkan memberikan dukungan berupa pelatihan branding dan digital marketing sebagai bagian dari ekosistem kewirausahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N. A., & Hanifah, L. (2021). Pengaruh Lifestyle, Islamic Branding, dan Social Media Marketing terhadap Minat Beli Hijab Pashmina Kaos. Jurnal Nuansa.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Pearson Education.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Sage Publications.
Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2008). Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management. Pearson.
KontrakHukum.com. (2024). Strategi Branding agar Produk Semakin Dikenal. Diakses dari: https://kontrakhukum.com/article/strategi-branding/