Identitas diri adalah hal yang penting bagi siapapun, bahkan sebuah karya sekalipun tentu membutuhkan sebuah identitas, dan identitas yang baik tentu saja mudah diingat oleh siapapun bagi yang melihat, mengenal, serta si pemilik identitas itu sendiri. Tentu saja semua yang ada di dunia ini memiliki identitasnya masing-masing, seperti sebuah brand besar yang cukup diminati di bidang olahraga yaitu NIKE dan Adidas, kedua brand yang sering bersaing ini memiliki identitas yang sangat kuat, seperti jika kita melihat tanda ceklis miring sudah pasti kita langsung sadar jika itu adalah NIKE, begitu pula dengan pesaingnya Adidas yang dimana jika kita melihat bentuk 3 garis yang dimiringkan sudah pasti pikiran kita terarahkan ke brand Adidas, sungguh terbukti betapa pentingnya identitas bagi siapapun dan karya apapun, tentunya itu juga terasakan oleh para musisi yang ada di dunia ini.
Dalam dunia musik sudah pasti tidak asing dengan kata genre musik atau yang biasa kita sebut dengan aliran musik, dalam membuat sebuah lagu tentu saja para musisi dituntut untuk menentukkan aliran musik yang ingin mereka ambil, mau sebagus atau sehancur apapun musik yang dibuat, sudah pasti musik tersebut memiliki alirannya sendiri, namun tidak jarang pula tercipta sebuah aliran-aliran musik baru yang jarang didengar oleh siapapun bahkan oelh para musisi, dan biasanya aliran baru ini disebut sebagai alternatif music, walaupun ada juga aliran musik yang namanya cukup menarik serta terdengar puitis contohnya dari musisi Senyawa yang beraliran musik folk dan avant-garde, cukup menarik bukan? Dari semua banyak aliran serta musik yang tercipta dari para musisi dari seluruh dunia, tentu saja mereka akan berada pada fase dimana mereka harus membuat sebuah karya berbentuk album yang berisikan karya-karya yang sudah pernah mereka buat. Pada artikel kali ini saya akan membahas beberapa cover dari band-band terkenal baik dalam negara maupun luar negara.
Cover yang menarik perhatian serta cukup mengubah tren desain cover album pada masanya yaitu dari band asal Liverpool yaitu The Beatles, band legendaris ini berisikan 4 musisi legendaris juga yaitu, John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Star. The Beatles memulai karir sebagai band yaitu di tahun 1960-an yang dimana mereka membawakan musik-musik yang cukup asing bagi para pendengar musik pada masanya. Tidak jarang pula ketika di awal merintis band ini sering sekali menggonta ganti identitasnya seperti nama band, personil, hingga aliran, namun pada akhirnya ditetapkanlah nama yang tepat untuk band ini yaitu The Beatles yang diambil dari nama band favorit para personilnya yaitu The Crickets. The Beatles cukup mengalami kesulitan dengan mencari personil drummer dikarenakan membutuhkan sebuah kecocokan yang pada akhirnya mereka merekrut Ringo Star sebagai drummer tetap, dan album pertama yang dihasilkan oleh The Beatles dengan 10 lagu mereka yaitu Please Please Me.

Source: https://www.thebeatles.com/please-please-me
Album pertama The Beatles tentu saja memilki cover yang sangat berkesan terutama dalam segi kenangan, dikarenakan bisa dilihat pada cover album tersebut mereka mengusung tema fotografi yang dimana menunjukkan foto dari para personil tetap The Beatles yang dipotret dengan teknik low angle yang membuat kesan bahwa mereka akan menjadi musisi yang besar dan akan selalu dikenang, terbukti hingga saat ini nama The Beatles tentu tidak asing baik di kuping para pendengar musik maupun orang awam. Pemotretan untuk cover album ini diambil di kantor pusat EMI Limited di 20 Manchester Square di West End London pada awal tahun 1963 oleh Fotografer Welsh terkenal pada masa itu yaitu Angus McBean. Tentunya foto ini sempat diambil dengan beberapa pose, serta menggunakan beberapa tema atau yang biasa kita sebut dengan filter, salah satunya yaitu Sephia, namun pada akhirnya terpilihlah foto yang ikonik ini dan menjadi legenda bagi para penggemar serta penikmat musik dunia. Hingga di tahun 1969 The Beatles merilis album LP terbaru mereka dengan judul Get Back yang dimana pada tahun tersebut nama The Beatles sudah sangat terkenal hingga ke penjuru dunia, bahkan para penontonnya terutama kaum wanita yang melihat aksi panggung dari The Beatles berteriak histeris dikarenakan ketampanan dan musik yang mereka buat.

Source: https://www.the-paulmccartney-project.com/1969/05/photo-shoot-of-the-get-back-lp-album/
Dapat terlihat dengan jelas foto album tersebut terlihat sangat mirip dengan album pertama mereka yang penuh dengan kenangan. Tentu saja lagi-lagi dengan sentuhan tangan dari fotografer Angus Mcbean pose ikonik pada debut album Please Please Me dapat dipotret kembali tentunya dengan personil yang masih sama, namun dengan kemampuan serta kehidupan yang sudah jauh berbeda ketika mereka di tahun 1963 lalu. Yang sebelumnya di album pertama mereka memberikan kesan agar mereka dapat dikenang dan memberikan kesan pengenalan terhadap personil dari The Beatles, pada cover untuk album LP ini terasa sekali bahwa para penggemar dan penikmat musik The Beatles diajak untuk bernostalgia pada album pertama mereka. Hingga pada akhirnya terciptalah yang menurut saya cover dari album yang sangatlah ikonik dan sering sekali menjadi referensi dari scene film atau bahkan kartun bertemakan musik yaitu album Abbey Road, tidak banyak juga dari para pendengar terbaru band The Beatles mengetahui band ini dari sebuah cover album Abbey Road yang sangat melegenda, dan pada album ini juga termasuk album terakhir dari band The Beatles sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk bubar dan di beberapa tahun kemudian terjadilah insiden penembakan John Lennon dan meninggalnya George Harrison yang menjadikan tersisanya 2 personil The Beatles hingga saat ini yaitu Paul McCartney dan Ringo Star.

Selanjutnya dari band asal luar negeri lagi yang kembali naik daun saat ini dikarenakan banyak sekali remaja dan anak muda yang cukup banyak yang mendengarkan serta banyak sekali referensi-referensi yang merujuk kepada band yang cukup populer dari masa ke masa yaitu Sonic Youth. Yup! Sonic Youth tentu saja band ini kembali populer dan banyak diminati oleh setiap remaja dan anak muda terutama mereka yang menyukai musik-musik beraliran grunge, rock, dan punk, dapat terlihat juga cukup banyak para penggemar kaos band mengenakan desain salah satu album cover yang paling ikonik sedunia yaitu album Goo yang dirilis pada tahun 1990. Sonic Youth sendiri adalah band yang mengusung aliran musik Noise Rock yang tercipta di era 1980-1990, selain Sonic Youth terdapat juga band yang mempopulerkan genre Noise Rock yaitu Dinosaur Jr. Band Sonic Youth sendiri dibentuk pada tahun 1981 oleh personil mereka yaitu Thurston Moore dan Kim Gordon, sebelum membentuk band tersebut tentunya kedua mereka berdua sudah cukup kenal sejak lama, dan sudah sering bermain musik bersama atau yang biasa disebut dengan Jamming sejak tahun 1977.
Thurston Moore dan Kim Gordon sering sekali ikut tampil bersama beberapa band-band lain sebelum mereka berdua akhirnya menetapkan untuk membentuk sebuah band yang bernama Sonic Youth. Hingga suatu waktu bertambahlah personil dari Sonic Youth yang bernama Lee Ranaldo, Lee sendiri direkrut oleh Thurston Moore yang terpukau melihat penampilannya ketika mereka sedang melihat perform dari Glenn Bianca, hingga akhirnya bergabunglah personil baru dari Sonic Youth yang melengkapi formasi dari band tersebut dan mereka pun memulai untuk perform di atas panggung. Sama halnya dengan permasalahan The Beatles, band Sonic Youth juga cukup kesulitan mencari personil yang bisa memainkan drum, dikarenakan sebelum hadirnya drummer Sonic Youth yaitu Richard Edson, para personil band ini sempat bermain drum secara bergantian dikarenakan belum menemukan drummer yang tepat untuk mengisi ketukkan untuk band Sonic Youth, hingga datanglah waktu dimana mereka menemukkan personil drummer yang cocok untuk mengisi musik Sonic Youth yaitu Richard Edson. Di tahun pertama terbentuknya band Sonic Youth mereka telah merilis album EP mereka yang bernama sama dengan band yang membuatnya yaitu Sonic Youth, setelah pada akhirnya mereka pun merilis full album di tahun 1983 yang berjuduk Confusion Is Sex.
Setelah perjalanan panjang dari Sonic Youth yang hampir 10 tahun yaitu di tahun 1990, pada akhirnya band ini bergabung dengan major label yang cukup terdengar namanya di kalangan musisi pada saat itu yaitu DGC Records dan terbentuklah album yang ikonik dan menjadi salah satu album yang paling dinikmati oleh para penikmat musik hingga saat ini yaitu Goo. Goo direkam dan dirilis di tahun yang sama pada saat Sonic Youth menandatangani kontrak dengan DGC Records yaitu pada tahun 1990, bisa terlihat desain cover pada album ini terlihat seperti panel dalam sebuah komik, dan terdapat dua orang yang berposisi merangkul dan sedang merokok, desain album seperti ini juga dapat ditemui di beberapa cover album band-band punk seperti Black Flag, Total Jerks, dan Circle Jerks. nama Goo sendiri terinspirasi dari sebuah karakter film pendek pada tahun 1989 bertajuk Sir Drone.

Ilustrasi untuk cover album Sonic Youth ini dibuat oleh seniman serta saudara dari musisi yang bandnya cukup fenomenal, serta mengubah kultur musik pada masanya yaitu Raymond Pettibon, Pettibon adalah saudara dari gitaris dan frontman dari band Punk Rock akhir 70-an yaitu Greg Ginn dari Black Flag. Pettibon melukis cover album Goo dengan pose yang terinspirasi dari foto surat kabar Maureen Hindley and David Smith yang dimana mereka terporet sedang merokok dan merangkul, dan isi dari surat kabar tersebut berisikan tentang kasus yang dialami oleh kedua orang tersebut. Raymond Pettibon sendiri adalah seorang seniman yang dikenal dengan karyanya yang khas menggunakan tinta india, dan karyanya sangatlah disukai oleh Kim Gordon yang pada akhirnya ditetapkanlah seniman tersebut untuk membuat desain cover album perdana dari Sonic Youth semenjak bergabung pada major label.
Album ini juga membawa nama Sonic Youth semakin dikenal oleh banyak orang, dan pada akhirnya setahun kemudian di tahun 1991 band ini mengadakan tour bersama band yang juga menginfluence banyak musisi dan sempat menjadi kontroversi karena personil mereka itu sendiri yaitu Nirvana. Hingga pada hari ini dapat kita lihat baik di tempat penjualan kaset dan vinyl album para musisi-musisi ternama, sampai ke merchandise band-band luar, bisa dipastikan sudah pasti ada selipan dari album Goo yang desain covernya sangat ikonik ini, dan tak jarang pula adanya restock dikarenakan sering terjual habis dan masih laku di pasaran hingga hari ini.

Dapat terlihat bahwa betapa berpengaruhnya cover album bagi musisi bahkan yang sudah melegenda sekalipun, dan untuk musisi dalam negri tentunya yaitu dari sang legenda hidup yang lagunya sering kali kita dengarkan di jalanan serta di tempat-tempat nongkrong yaitu Iwan Fals, siapa yang tidak tahu Iwan Fals? Cukup banyak single dari Iwan Fals yang tidak mungkin kita tidak ketahui, sejauh ini Iwan Fals sudah mengeluarkan single yang terbilang sangat banyak, serta album-album yang selalu memorable bagi para pendengarnya. Musisi yang memiliki nama fanbase OI atau yang biasa kita kenal dengan Orang Indonesia yang berasal dari referensi yayasan yang milik sang musisi itu sendiri yaitu Yayasan Orang Indonesia dan saat ini fanbase tersebut telah menjadi Organisasi Masyarakat (Ormas) yang cukup sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial bagi masyarakat luas. Iwan Fals sendiri sudah menjadi musisi semenjak di bangku pendidikan, bahkan salah satu dosen dari Institut Kesenian Jakarta yaitu Mas Aji berkata bahwa Iwan Fals sudah sering mengamen ketika di masa perkuliahannya. Institut Kesenian Jakarta adalah tempat dimana Iwan Fals menuntut ilmu seninya, walaupun tidak bertahan lama, namun namanya tetap harum bagi universitas tersebut.
Dari sekian banyak album-album yang tercipta oleh sang musisi legenda, tentu saja ada album yang sangat berpengaruh serta album yang menjadi pengubah hidup bagi banyak musisi lainnya, dapat terlihat dari karya Iwan Fals yang bertajuk album Belum Ada Judul yang dibuat pada tahun 1992, banyak penggemar dan musisi menganggap bahwa album ini adalah album terbaik karena dengan kesederhanaan dan hati terbentuklah album yang melegenda ini. Album ini dibuat secara live dengan Iwan Fals yang menyanyikannya hanya dengan instrumen gitar serta harmonika yang direkam tanpa iringan musik lain dan backing vokal, ditambah dengan cover album yang sangat menggambarkan sebuah kesederhanaan dari sang musisi yaitu potret wajah Iwan Fals yang digadang-gadang pada masa itu sangatlah mirip dengan musisi legendaris luar negri Lionel Richie. Penamaan dari album ini pun diambil dari track pertama yaitu Belum Ada Judul yang semakin menggambarkan tentang kesederhanaan. Cover album ini juga mengusung tema fotografi yang dimana memperlihatkan wajah Iwan Fals dengan rambutnya yang masih gondrong dan kumisnya yang tebal, serta menggunakan teknik pengambilan cahaya Low Key, yang membuat kesan album ini semakin terlihat.

Source: https://www.iwanfals.co.id/images/album/21.jpg
Tentu saja masih banyak sekali album-album yang sangat berpengaruh dan berperan penting bagi kehidupan para musisi-musisi lokal dan internasional, contohnya Sore dengan Centralismo, Green Day dengan Dookie, Joy Division dengan album Unknown Pleasure, hingga ke Metallica dengan albumnya yaitu Master Of Puppets. Tidak dapat dipungkiri bahwa betapa berartinya cover album yang menjadikan identitas dari para musisi yang ada, cover album itu jugalah yang membuat musisi tersebut menjadi lebih dikenal dan dikenang, serta ikut merubah kehidupan dari para musisi.
-Samuel Andreu (2024)
REFERENSI:
- https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/24/150000779/sejarah-singkat-the-beatles-band-rock-paling-fenomenal?page=2#google_vignette
- https://www.beatlesbible.com/1963/02/16/please-please-me-cover-photoshoot/
- https://www.the-paulmccartney-project.com/1969/05/photo-shoot-of-the-get-back-lp-album/
- https://superlive.id/supermusic/artikel/super-buzz/sonic-youth-eksperimen-yang-menjadi-emas
- https://longlivevinyl.net/2018/12/18/the-story-behind-the-sleeve-18-sonic-youth-goo/
- https://pophariini.com/album-yang-mengubah-hidup-jimi-multhazam/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Belum_Ada_Judul#:~:text=Belum%20Ada%20Judul%20adalah%20album,1992%20dibawah%20bendera%20Harpa%20Records.&text=Album%20ini%20dianggap%20menjadi%20salah,dilakukan%20secara%20live%20tanpa%20diedit.