Mengapa Digital Marketing Penting di Era Modern?

Dunia kini telah memasuki era digital, dimana hampir seluruh aktivitas manusia dilakukan secara online (daring). Sehingga, internet menjadi kebutuhan bagi kehiduoan manusia. Dengan adanya internet, maka kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Hermawan (2012) dalam Az-Zahra & Sukmalengkawati (2022), seiring dengan meningkatnya penggunaan internet, maka akan terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama dalam cara berkomunikasi. Hal ini pun terjadi pada aspek kewirausahaan dimana di era digital ini, para pelaku usaha mulai beralih dari sistem penjualan konvensional menjadi lebih modern. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor kemudahan dimana masyarakat lebih memilih untuk berbelanja secara online daripada harus mendatangi toko secara langsung yang mana hal tersebut membutuhkan usaha dan energi yang lebih besar dibandingkan dengan berbelanja hanya dengan menggunakan gadget

Dari perubahan tersebut, muncul istilah “Digital Marketing,” Lalu, apa itu digital marketing? Menurut Wati, Martha, & Indrawati (2020:11) digital marketing dapat dijelaskan sebagai bentuk pemasaran modern yang memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk atau jasa secara terukur, tertarget dan interaktif. Tujuan utamanya adalah untuk membangun kesadaran merek, membentuk preferensi konsumen, dan mendorong peningkatan penjualan. Meskipun konsep dasarnya mirip dengan pemasaran konvensional (memperkenalkan dan menjual produk), yang membedakannya adalah alat atau platform yang digunakan. Contohnya Google Ads, media sosial, atau SEO tools yang memungkinkan interaksi dua arah dan analisis data secara real-time. Singkatnya, digital marketing adalah evolusi dari sistem pemasaran konvensional yang menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perilaku konsumen di era digital. Dikutip dari Bayo-Morlones & Lera-Lopez (2007) dalam Indrapura & Fadli (2023), digital marketing tidak hanya digunakan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah ada, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membuka peluang pasar baru, terutama yang sebelumnya sulit untuk dijangkau karena adanya batasan waktu atau akses. Dengan adanya teknologi digital, pemasaran akan menjadi lebih efisien dan fleksibel. Konsumen bisa mendapatkan informasi yang relevan, membandingkan harga dengan mudah, serta menikmati kenyamanan berbelanja tanpa harus datang langsung ke toko. Selain itu, dari sisi pelaku usaha, digital marketing dapat membantu mengurangi biaya operasional karena promosi dan penjualan dapat dilakukan secara online, tanpa harus membuka banyak toko fisik.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Saragih, dkk (2024) dengan judul “Pemanfaatan Digital Marketing Sebagai Media Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Kontribusi Ekspor UMKM di Era 4.0,” dijelaskan bahwa pemanfaatan digital marketing dalam kewirausahaan membawa banyak keuntungan, yaitu:

  1. Kemampuannya untuk menargetkan audiens secara spesifik. Artinya, pelaku usaha dapat memililh dengan lebih tepat siapa yang ingin mereka jangkau berdasarkan data demografi (usia dan jenis kelamin), lokasi geografis, gaya hidup, minat, hingga kebiasaan konsumen saat beraktivitas di internet. Dengan penargetan ini, promosi menjadi lebih efisien karena langsung diarahkan kepada orang-orang yang paling berpotensi untuk menjadi pembeli.
  2. Hasil dari strategi digital marketing dapat terlihat dalam waktu yang relatif cepat. Misalnya, setelah sebuah iklan ditayangkan di media sosial, pemasar dapat langsung melihat berapa banyak orang yang melihat, mengklik, bahkan membeli produk. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, strategi dapat disesuaikan. Hal ini berbeda dengan pemasaran tradisional seperti iklan di koran atau televisi yang hasilnya sulit diukur secara real-time.
  3. Biaya yang diperlukan untuk digital marketing umumnya lebih rendah. Berbeda dengan metode pemasaran konvensional, pemasaran dalam sistem digital marketing dapat dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Platform seperti media sosial, email marketing, dan website dapat digunakan secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau, tetapi tetap efektif untuk menjangkau target pasar.  
  4. Cakupan pasar yang sangat luas. Digital marketing dapat membantu untuk menjangkau target pasar yang lebih luas karena tidak terbatas oleh batasan geografis. Selama ada koneksi internet, konsumen dari berbagai daerah bahkan negara lain dapat mengakses informasi produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini tentu membuka peluang ekspansi pasar yang lebih besar bagi pelaku usaha. 
  5. Fleksibilitas waktu. Kampanye digital dapat berjalan tanpa henti, selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Konsumen dapat mencari informasi, melihat katalog produk, hingga melakukan pembelian kapan saja, tanpa perlu menunggu jam operasional toko. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman belanja yang lebih personal.
  6. Hasil kampanye dapat diukur dengan data konkret. Misalnya, jumlah pengunjung website, durasi pengunjung dalam mengakses halaman tertentu, hingga konversi menjadi pembeli dapat dilacak secara langsung. Data ini sangat membantu dalam mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan
  7. Interaksi langsung dan dua arah antara pelaku usaha dan konsumen. Melalui kolom komentar, chat, atau ulasan produk, konsumen dapat menyampaikan pendapat atau pertanyaan mereka. Pelaku usaha pun dapat merespons secara cepat sehingga menciptakan hubungan yang lebih erat dengan konsumen dan meningkatkan kepercayaan calon konsumen.

Meskipun digital marketing memiliki berbagai keunggulan yang membuat sistem tersebut sangat populer dan efektif, terdapat juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha. Kekurangan ini dapat menjadi tantangan yang cukup signifikan apabila tidak ditangani dengan strategi dan manajemen resiko yang baik. Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mudah ditiru oleh pesaing

Salah satu kelemahan utama dari digital marketing adalah mudahnya strategi yang sukses ditiru oleh kompetitor. Dalam dunia digital yang sangat terbuka, setiap bentuk promosi yang dilakukan dapat diliihat oleh siapa saja, termasuk pesaing bisnis. Jika suatu strategi iklan terbukti efektif dan menarik perhatian konsumen, tidak butuh waktu lama hingga pesaing mengadopsi atau bahkan menyalin pendekatan yang sama. Akibatnya, keunikan suatu bisnis dapat berkurang, dan persaingan pasar menjadi semakin sengit. Situasi ini menuntut pelaku usaha untuk terus berinovasi dan tidak cepat puas dengan satu strategi tertentu.

  1. Rawan disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab

Lingkungan digital yang terbuka juga menghadirkan resiko keamanan dan penyalahgunaan. Digital marketing terkadang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan merugikan, seperti penipuan, spam, phishing, hingga pencurian data pribadi konsumen. Contohnya, iklan palsu yang meniru merek ternama dapat menipu konsumen untuk memberikan informasi penting atau melakukan pembayaran, yang akhirnya merusak kepercayaan publik terhadap merek asli. Selain merugikan konsumen, hal ini juga dapat merusak reputasi perusahaan dan menurunkan kredibilitas bisnis secara keseluruhan. 

  1. Respon negatif konsumen dapat cepat menyebar dan berdampak besar bagi bisnis

Salah satu ciri khas dunia digital adalah kekuatan opini publik yang sangat besar. Konsumen memiliki ruang terbuka untuk menyuarakan pendapat mereka, baik dalam bentuk ulasan, komentar di media sosial, atau forum daring. Jika konsumen merasa tidak puas terhadap produk, layanan, atau sikap perusahaan, mereka dapat dengan mudah menyampaikan keluhan secara publik. Ulasan negatif atau viralnya komentar buruk di media sosial dapat merusak reputasi bisnis dalam waktu yang sangat singkat, bahkan jika hanya berasal dari satu pengalaman buruk. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk selalu responsif dan profesional dalam menanggapi feedback konsumen, serta menjaga kualitas produk dan pelayanan secara konsisten. 

  1. Tidak semua orang menggunakan internet atau melek teknologi

Meskipun pengguna internet terus bertambah, masih ada kelompok masyarakat yang belum memiliki akses ke teknologi digital atau tidak terbiasa menggunakannya. Di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil atau pelosok. infrastruktur  internet mungkin belum memadai. Selain itu, ada juga kelompok usia atau latar belakang tertentu yang masih enggan beradaptasi dengan dunia digital. Akibatnya, strategi digital marketing mungkin tidak dapat menjangkau seluruh lapisan pasar secara merata. Hal ini menjadi keterbatasan yang perlu diperhitungkan, terutama jika produk atau jasa yang ditawarkan menargetkan masyarakat secara luas. 

Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa di era modern yang serba digital, sistem digital marketing telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bisnis yang sukses. Perubahan perilaku konsumen, perkembangan teknologi, serta akses internet yang semakin luas menjadikan digital marketing sebagai sarana yang efektif untuk menjangkau, mempengaruhi, dan membangun hubungan dengan pasar secara lebih personal dan efisien. Melalui digital marketing, pelaku usaha dapat menargetkan audiens secara spesifik, memantau dan mengevaluasi kinerja kampanye secara real-time, serta menyesuaikan strategi secara cepat sesuai kebutuhan pasar. Biaya yang lebih terjangkau, jangkauan pasar global serta fleksibilitas waktu menjadikan digital marketing sangat relevan dam kompetitif dibandingkan pemasaran konvensional. Selain itu, adanya interaksi dua arah memungkinkan pengusaha untuk membangun loyalitas dan kepercayaan dari konsumen. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa digital marketing bukan merupakan hal yang tidak memiliki tantangan. Persaingan yang ketat, potensi penyalahgunaan, dan resiko reputasi menjadi aspek yang harus dikelola dengan bijak. Ditambah lagi, tidak semua lapisan masyarakat dapat dijangkau karena keterbatasan akses teknologi dan internet.

Untuk mengatasi tantangan tersebut dan mengoptimalkan pemanfaatan digital marketing, terdapat beberapa saran yang dapat diterapkan. Pertama, pelaku usaha perlu meningkatkan literasi digital agar lebih siap menghadapi persaingan di dunia maya. Kedua, penting untuk berinvestasi dalam keamanan digital guna melindungi data dan kepercayaan konsumen. Ketiga, pemantauan dan evaluasi proses digital marketing secara berkala harus dilakukan untuk memahami perilaku konsumen dan mengembangkan strategi yang lebih tepat sasaran. Keempat, konten yang dibuat harus original dan relevan agar mampu menarik perhatian pasar dan tidak mudah untuk ditandingi. Terakhir, pelaku usaha juga dapat mengkombinasikan strategi digital dengan pendekatan offline untuk menjangkau pasar yang belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi.

Dengan demikian, digital marketing bukan hanya pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha yang ingin berkembang dan bertahan di tengah persaingan global saat ini. Diperlukan pemahaman yang mendalam, kreativitas, dan kemampuan adaptasi yang tinggi untuk memaksimalkan potensi digital marketing secara optimal. Di masa depanm peran digital marketing akan terus berkembang, dan hanya mereka yang mampu berinovasi dan beradaptasi yang akan mampu bertahan dan unggul di tengah perubahan zaman yang terus bergerak maju.

Sumber:

Az-Zahra, P., & Sukmalengkawati, A. (2022). PENGARUH DIGITAL MARKETING TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN, JIMEA: Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), 6(3). 2008-2018.

Wati, A., Martha, J., & Indrawati, A. (2020). Digital Marketing. Malang: Penerbit Edulitera.

Indrapura, P., & Fadli, U. (2023). ANALISIS STRATEGI DIGITAL MARKETING DI PERUSAHAAN CIPTA GRAFIKA, Jurnal Economina, 2(8). 1970-1978.

Saragih, L. & dkk. (2024). Pemanfaatan Digital Marketing Sebagai Media Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Kontribusi Ekspor UMKM di Era 4.0, JUSBIT: Jurnal Strategi Bisnis Teknologi, 1(3). 63-72.