Manfaat Endorsement di Media Sosial terhadap UMKM di Era 4.0

Upaya untuk memperbarui penggunaan hasil teknologi semakin didorong oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi internet baru merupakan bagian penting dari revolusi industri saat ini. Revolusi industri 4.0 adalah gabungan internet dan lini produksi dalam bisnis. Industri yang menggabungkan teknologi cyber dan otomatisasi merupakan industri 4.0. Masifnya penggunaan teknologi baru oleh masyarakat menandai era revolusi digital ini. Pengguna Internet melihat belanja online menjadi gaya hidup baru, tren digital marketing dan untuk menyambut era revolusi industri 4.0 belanja online ini memberi produsen kesempatan.

Banyak bisnis kecil dan menengah (UMKM) beralih dari pemasaran konvensional ke digital, yang lebih murah dan efisien, sebagai akibat dari tren digital marketing yang muncul. Digital marketing memiliki banyak  keuntungan, termasuk kemampuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas  dan mengefektifkan biaya pemasaran serta kemampuan untuk membuat ruang dan waktu yang tidak terbatas untuk pemasaran. Lalu, pengusaha dapat dengan cepat menilai minat dan tanggapan pasar yang dituju dan membuat keputusan tentang strategi penyesuaian konten iklan untuk hasil yang lebih baik. Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube jelas sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Media sosial tersebut adalah platform jejaring sosial yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia untuk terhubung melalui internet. Media sosial adalah jenis media online yang beroperasi dengan teknologi berbasis web yang mengubah cara komunikasi yang dahulunya hanya satu arah menjadi dua arah atau dialog interaktif.

Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Pada periode 2022–2023, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat 2,67% dibandingkan periode sebelumnya, yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Jumlah ini setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia, yang berjumlah 275,77 juta orang. Karena peningkatan besar dalam penggunaan internet, bisnis mulai menggunakan pemasaran digital. Kondisi ini tentu menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar melalui strategi digital, khususnya endorsement di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube yang menjadi favorit masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen Z.

Endorsement adalah salah satu aktivitas pemasaran digital yang sangat digandrungi saat ini. Endorsement adalah strategi promosi yang dilakukan dengan melibatkan figur publik seperti artis, selebriti media sosial (selebgram), influencer, atau tokoh populer lainnya untuk mempromosikan suatu produk. Endoser, juga disebut sebagai bintang iklan, yang mendukung suatu produk. Saat ini, endorsement media sosial adalah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Ini biasanya terjadi ketika artis atau selebgram mereka memiliki banyak penggemar dan pengikut, yang membantu meningkatkan penjualan produk dan jasa dari toko online. Daya tarik (attractiveness), kredibilitas (credibility), dan keahlian (expertise) merupakan tiga metrik yang digunakan untuk mengevaluasi endorser celebrity.

Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan endorsement tidak datang secara otomatis. Kunci utama dari keberhasilan endorsement terletak pada kesesuaian antara citra endorser dengan karakteristik produk serta target pasar. Endorser harus mencerminkan nilai-nilai dan gaya hidup yang relevan dengan audiens sasaran produk. Sebagai contoh, jika produk ditujukan kepada remaja yang aktif dan gemar mencoba hal-hal baru, maka endorser yang dipilih juga harus memiliki karakter yang dinamis dan enerjik. Kesalahan dalam memilih endorser dapat menyebabkan pesan promosi tidak tersampaikan dengan baik dan bahkan bisa merusak citra brand.

Strategi konten juga memainkan peran penting. Endorsement yang dilakukan dengan cara natural, menyisipkan cerita atau pengalaman pribadi endorser, akan terasa lebih autentik dan meyakinkan. Sebaliknya, konten promosi yang terlalu kaku dan terkesan dipaksakan justru dapat menimbulkan skeptisisme di kalangan audiens. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu memberikan kebebasan kreatif kepada endorser untuk mengolah pesan promosi dengan gaya mereka sendiri, selama tetap menjaga akurasi informasi produk.

Salah satu manfaat utama dari endorsement adalah meningkatnya kredibilitas brand. Konsumen cenderung mempercayai produk yang telah diuji dan direkomendasikan oleh orang yang mereka anggap sebagai panutan. Ketika selebriti atau influencer memberikan ulasan positif, itu dianggap sebagai validasi terhadap kualitas produk tersebut. Kepercayaan ini menjadi modal penting dalam membangun loyalitas pelanggan. Dalam jangka panjang, loyalitas ini bisa menghasilkan pembelian berulang dan rekomendasi dari mulut ke mulut.

Dampak dari endorsement juga terlihat dalam interaksi antara konsumen dan brand di media sosial. Melalui fitur-fitur seperti komentar, direct message, dan story response, konsumen dapat berkomunikasi langsung dengan brand atau endorser. Interaksi ini menciptakan dialog yang membangun kedekatan emosional, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memberikan feedback yang bermanfaat bagi pengembangan produk. Dalam jangka panjang, hubungan yang erat antara brand dan konsumen dapat menjadi keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing.

Media sosial dianggap mampu membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) menjangkau target pasar yang lebih luas. Unit usaha produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh individu atau badan usaha di sektor  ekonomi disebut dengan UMKM. Jadi, ide pemasaran digital baru dengan metode endorsement ini dapat digunakan oleh banyak bisnis rumahan atau UKM/UMKM, yang merupakan bagian besar dari ekonomi Indonesia.

Pemasaran digital memungkinkan bisnis untuk lebih efektif memperluas pangsa pasar dan mengembangkan metode baru untuk mempromosikan barang mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Teknologi digital memungkinkan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi atau aktivitas pemasaran secara online melalui media internet, memungkinkan mereka untuk menghindari pertemuan secara langsung.

Pengaruh strategi pemasaran digital terhadap keunggulan bersaing UMKM menurut penelitian, ditunjukkan bahwa keunggulan bersaing UMKM sebesar sekitar 78% dipengaruhi oleh strategi pemasaran digital (Wardhana, 2023).

Strategi pemasaran digital ini termasuk: tersedianya informasi mengenai produk beserta panduannya, tersedianya ilustrasi produk berupa gambar-gambar atau foto-foto yang ditawarkan. tersedianya visualisasi produk dalam bentuk video yang menampilkan gambaran pendukung produk yang tawarkan, dan tersedianya alat transaksi dan berbagai cara pembayaran memungkinkan bisnis dan pelanggan berkomunikasi secara online. Pada era kemajuan teknologi ini, ada banyak jenis promosi penjualan yang berbeda yang dilakukan untuk menarik pembeli untuk membeli barang yang dijual. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadi kreatif untuk membedakan diri dari pesaing lainnya.

Sebelum COVID-19 muncul di Indonesia, Sebagian usaha kecil dan menengah (UMKM) lebih tertarik menggunakan pemasaran konvensional. Hal ini karena calon konsumen dapat melihat dan mencoba barang yang dijual, sehingga meningkatkan keyakinan mereka untuk membeli produk tersebut. Namun, pada saat COVID-19 muncul, konsumen yang terbiasa membeli produk

barang dan jasa di pemasaran konvensional beralih menjadi digital contohnya dari produk yang ditawarkan endorsement oleh celebrity maupun e-commerce. Sebagai hasil dari menjaga kesehatan mereka, pelanggan dapat membeli apa yang mereka butuhkan dengan mudah tanpa keluar dari rumah. Peran iklan digital membantu UMKM bersaing yaitu dengan cara, mengurangi biaya promosi, meningkatkan jangkauan pasar, meningkatkan penjualan, dan mempertahankan hubungan pelanggan dengan footprint digital yang dapat dilacak.

Salah satu iklan Instagram yang paling populer adalah endorsement, yang berarti bekerja sama dengan akun dengan banyak followers untuk mempromosikan produk dari toko online. Saat ini, kita dapat merasakan dorongan. Bisnis kecil dan menengah (UKM) harus menggunakan kemajuan teknologi IT untuk mendapatkan kepercayaan konsumen dengan mempromosikan produk mereka di media sosial oleh selebriti. Dengan berkembangnya bisnis ini, endorsement menjadi salah satu strategi iklan yang diandalkan oleh para pesaing bisnis, terutama bisnis yang menggunakan pembayaran dan pembelian online.

Penggunaan Celebrity Endorser sebagai media periklanan dapat mengubah tingkat pembelian pelanggan dengan sangat baik. Ini disebabkan oleh tren sosial, terutama kaum milenial yang menggunakan media sosial lebih banyak untuk berinteraksi. Dipercaya bahwa bintang iklan dapat meningkatkan perhatian saat produk atau jasa diperkenalkan. Selain itu, tentu saja pemilihan endorser celebrity harus sesuai dengan target pasar yang dituju. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan selebgram yang sesuai dengan image produk dapat membantu dalam meningkatkan penjualan. Jika target pasar produk UMKM harus terdiri dari kelompok remaja yang ceria, senang melakukan hal-hal yang menantang, dan terbuka, selebriti yang digunakan juga harus mewakili karakteristik ini.

Meski menjanjikan, keberhasilan endorsement tidak datang begitu saja. Pemilik UMKM harus selektif memilih endorser yang persona digitalnya sejalan dengan nilai produk dan profil target pasar. Konten promosi pun perlu kreatif menampilkan cerita, humor, atau testimoni personal agar tidak tampak seperti iklan hard selling. Hal lain yang krusial adalah kesiapan operasional; lonjakan permintaan pasca-endorsement menuntut ketersediaan stok, sistem pembayaran yang andal, dan layanan pelanggan yang responsif. Tanpa kesiapan tersebut, reputasi brand justru bisa merosot karena konsumen kecewa.

Untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap produk UMKM saat ini dengan kemajuan teknologi IT melalui endorsement dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, melalui komunikasi langsung, pelaku UMKM membangun koneksi yang kuat dengan klien dan menyediakan solusi untuk kebutuhan mereka, produk harus dapat melebihi harapan pelanggan, pelaku UMKM siap menerima saran, dan terakhir pengalaman positif konsumen sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan.

Sebagai rekomendasi, pelaku UMKM disarankan untuk terus meningkatkan literasi digital, memahami dinamika media sosial, dan membangun jaringan dengan influencer yang relevan dengan produk mereka. Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait juga diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan potensi endorsement secara maksimal. Dengan demikian, UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga mampu tumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional di era Revolusi Industri 4.0.

Kesimpulannya, endorsement di media sosial merupakan strategi efektif untuk meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, dan membangun kepercayaan konsumen UMKM di era Revolusi Industri 4.0. Kolaborasi yang tepat antara brand dan selebgram dapat menciptakan efek ganda: pertumbuhan bisnis bagi UMKM dan konten menarik bagi audiens influencer. Namun, kesuksesan jangka panjang bergantung pada konsistensi kualitas produk, kapasitas produksi, serta interaksi berkelanjutan dengan pelanggan. Penelitian ini menyarankan agar UMKM terus memperdalam literasi digital, memantau tren algoritma platform, dan mengadopsi analitik data untuk mengukur efektivitas kampanye endorsement secara berkelanjutan.