Kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif, seperti Midjourney, telah membawa dampak signifikan terhadap dunia seni digital. Sementara AI membuka peluang baru, ia juga menimbulkan ancaman serius terhadap orisinalitas dan hak cipta karya seni digital. Banyak karya seniman digunakan tanpa izin sebagai data pelatihan AI. Sebuah studi menunjukkan 78% seniman digital telah mengalami plagiarisme , namun hanya 12% di Indonesia yang mendaftarkan hak cipta karena proses yang rumit. Meskipun Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta secara tegas melindungi karya seni digital tanpa perlu pendaftaran , pendaftaran tetap penting sebagai alat bukti hukum yang kuat , karena karya yang tidak terdaftar berisiko lima kali lebih besar untuk dibajak. Perkembangan teknologi informasi tidak hanya membawa kemajuan, tetapi juga tantangan baru dalam perlindungan hak kekayaan intelektual.
Menjawab problematika ini, platform “Kavya Citra” hadir sebagai solusi inovatif yang mengintegrasikan algoritma Least Significant Bit (LSB) watermarking untuk melindungi karya seni digital. Urgensi pemecahan masalah ini didorong oleh semakin maraknya pelanggaran hak cipta yang memerlukan sistem perlindungan yang aman dan terverifikasi. Algoritma LSB berfungsi sebagai watermarking digital yang menyisipkan informasi kepemilikan tanpa mengurangi kualitas visual karya.
Target Pengguna dan Manfaat Karya Inovatif
Platform Kavya Citra dirancang khusus untuk kreator digital independen seperti ilustrator dan desainer grafis yang rentan terhadap pembajakan. Selain itu, komunitas pendidikan, termasuk mahasiswa seni, juga menjadi target utama mengingat minimnya literasi hak cipta digital di kalangan mereka.
Karya inovatif ini menawarkan manfaat signifikan:
Proteksi Watermarking LSB: Menyisipkan informasi kepemilikan secara tersembunyi dengan akurasi hingga 98,7%.
Penurunan Pembajakan: Proyeksi menunjukkan potensi penurunan pembajakan hingga 60% dalam tiga tahun.
Pendekatan ini mendorong ekosistem seni digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Konsep Ilmu, Teknologi, dan Teknik Manufaktur
Kavya Citra menerapkan ilmu kriptografi untuk menjamin keamanan dan integritas data. Algoritma LSB digunakan untuk steganografi digital, menciptakan solusi inovatif untuk kreator.
Pengembangan platform ini menggunakan pendekatan
modular development dengan watermarking LSB. Sistem ini dibangun menggunakan Python, PHP, dan basis data terenkripsi.
Keaslian dan Keunggulan Produk
Karya inovatif ini menghadirkan solusi unik dengan watermarking LSB dalam satu platform terpadu untuk melindungi karya seni digital. Berbeda dengan sistem konvensional, pendekatan ini menawarkan perlindungan melalui watermark digital yang tertanam dalam karya. Kombinasi teknologi ini belum banyak diterapkan secara terintegrasi, menjadikannya solusi inovatif yang lebih efektif dibanding pendekatan parsial atau berbasis tokenisasi. Sistem ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kreator digital dengan solusi yang sederhana namun komprehensif.
Sebagian besar platform DRM yang ada saat ini masih mengandalkan sistem terpusat dalam mengelola dan melindungi konten digital. Meskipun mereka menyediakan fitur keamanan seperti enkripsi, kontrol akses, serta pelacakan aktivitas pengguna, mekanisme ini tidak menyediakan bukti kepemilikan digital yang transparan dan tidak dapat diubah. Karena seluruh kontrol berada di tangan penyedia layanan, kebocoran informasi, atau perubahan kebijakan sepihak tetap menjadi kelemahan utama. Solusi yang kami tawarkan berbeda dari sistem proteksi digital yang sudah ada. Misalnya, teknologi DRM seperti Adobe DRM bersifat tertutup dan dikendalikan oleh pihak tertentu , sementara platform seperti Pinterest tidak memiliki perlindungan khusus terhadap hak cipta digital.
Tahapan Pelaksanaan dan Metodologi Pengembangan
Ide Kavya Citra didasari oleh kebutuhan mendesak untuk melindungi karya seni digital di era perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan digitalisasi, di mana maraknya penggunaan teknologi generatif AI yang mampu menghasilkan karya seni secara cepat telah menimbulkan tantangan serius terkait perlindungan hak cipta dan kepemilikan intelektual yang rentan terhadap pembajakan dan penyalahgunaan. Berdasarkan kajian literatur dan analisis fenomena faktual, platform yang mengintegrasikan teknik watermarking digital LSB sebagai metode autentikasi dan validasi karya digital menjadi solusi potensial. Pemilihan teknologi ini didukung oleh penelitian terkini yang menunjukkan keandalan metode watermarking untuk menjamin keamanan data dan keaslian konten digital, menjadikannya solusi inovatif yang tidak hanya menjawab kebutuhan praktis perlindungan karya seni digital tetapi juga relevan dengan perkembangan teknologi terkini.
Karakteristik produk meliputi penggunaan teknik watermarking LSB yang memberikan proteksi tambahan pada karya digital tanpa mengurangi kualitas visual. Teknik ini menyisipkan informasi kepemilikan secara tersembunyi dalam file digital, yang efektif mendeteksi dan melacak potensi pembajakan atau penyalahgunaan.
Pengembangan aplikasi karya inovatif ini dilakukan dengan pendekatan modular dan iteratif untuk memastikan fleksibilitas serta kemudahan pemeliharaan. Backend aplikasi dibangun menggunakan Laravel, sebuah framework PHP yang terkenal dengan keamanan, kemudahan integrasi, dan struktur yang terorganisir. Laravel memungkinkan pengelolaan basis data yang efisien serta pengembangan API yang aman untuk komunikasi antara frontend dan backend.
Tahapan Produksi:
Tahapan produksi Kavya Citra meliputi:
Persiapan (Minggu 1-2): Analisis kebutuhan pengguna (Output: Dokumen spesifikasi kebutuhan, PIC: Faris), desain arsitektur sistem (Output: Diagram arsitektur sistem, PIC: Afie), dan desain database (Output: Skema database, PIC: Faris).
Pengembangan (Minggu 3-8): Pengembangan backend (Laravel) (Output: Modul backend fungsional, PIC: Afie), integrasi algoritma LSB (Output: Fitur watermarking terintegrasi, PIC: Afie), dan pengembangan frontend (Output: Antarmuka pengguna siap uji, PIC: Laurence).
Integrasi & Pengujian (Minggu 9-10): Integrasi sistem penuh (PIC: Afie, Laurence), uji keandalan watermark (Output: Validasi akurasi watermark, PIC: Afie), dan uji keamanan sistem (Output: Laporan keamanan, PIC: Afie).
Peluncuran & Evaluasi (Minggu 11-12): Hosting aplikasi (Output: Aplikasi online, PIC: Faris), pembuatan akun promosi (Output: Media sosial aktif, PIC: Faris), dan analisis kinerja sistem (Output: Rekomendasi optimasi, PIC: Laurence).
Metode & Material:
Proses pengembangan perangkat lunak berbasis Scrum dimulai dengan Sprint Planning untuk menetapkan tujuan sprint, dilanjutkan dengan Daily Scrum untuk memantau progres, dan diakhiri dengan Sprint Review untuk memvalidasi hasil kerja serta Sprint Retrospective untuk evaluasi proses. Adapun material yang diperlukan meliputi:
PHP 8.3 & Laravel 11: Framework PHP untuk membangun aplikasi web berbasis MVC, mempermudah pengembangan dengan struktur terorganisir dan efisien.
Algoritma LSB: Teknik watermarking yang menyisipkan informasi tersembunyi pada bagian paling tidak signifikan data, melindungi karya digital dari manipulasi tanpa merusak karya.
Visual Studio Code Release 1.100: Editor kode sumber untuk pengembangan aplikasi, memudahkan penulisan dan pengelolaan kode program.
AWS Cloud Service: Platform cloud computing untuk hosting aplikasi dan database secara online, agar dapat diakses secara global dan aman.
Anggaran Biaya dan Jadwal Kegiatan
Total anggaran biaya untuk proyek ini adalah Rp8.911.000. Rinciannya meliputi:
Biaya Bahan Habis Pakai: Rp4.896.000 dari Belmawa, Rp375.000 dari Perguruan Tinggi. Ini termasuk biaya AWS Cloud Storage, biaya domain, biaya hosting, biaya SSL, biaya API Pixlr Photo Editor, kertas A4, materai, dan tinta printer.
Sewa dan Jasa: Rp400.000 dari Belmawa, Rp300.000 dari Perguruan Tinggi. Ini mencakup sewa ruangan laboratorium dan sewa platform
application testing.
Biaya Transportasi Lokal: Rp1.400.000 dari Belmawa, Rp25.000 dari Perguruan Tinggi. Ini untuk transportasi pengiriman ATK, uji coba, temu segmentasi pengguna, dan koordinasi tim internal.
Biaya Lain-lain: Rp1.125.000 dari Belmawa, Rp390.000 dari Perguruan Tinggi. Ini meliputi akun media sosial, kuota akses internet, laporan kemajuan, dokumen teknis, dan laporan akhir.
Jadwal kegiatan direncanakan selama 4 bulan, dengan kegiatan dan penanggung jawab sebagai berikut:
Bulan 1: Analisis Platform Sejenis (Faris), Desain Arsitektur Sistem (Afie), Pendaftaran API Watermark (Laurence), Desain Database Produk Kavya Citra (Faris).
Bulan 2: Desain Antarmuka Pengguna website Kavya Citra (Laurence), Pengembangan Backend Produk Kavya Citra (Afie), Integrasi Algoritma LSB (Afie), Pembuatan Sistem Rating (Afie).
Bulan 3: Pengembangan Frontend Produk Kavya Citra (Laurence), Pembuatan Konten sosial media (Tahap Pengerjaan) (Laurence), Uji Keandalan Algoritma Watermark Produk Kavya Citra (Afie), Uji Sistem Rating (Faris, Bu Supriyati), Uji Keamanan (Afie, Bu Supriyati), Pembuatan Konten Media Sosial (Peluncuran Sistem) (Laurence, Faris).
Bulan 4: Analisis Kinerja Sistem (Laurence, Bu Supriyati), Perbaikan Sistem (Afie), Penyusunan Laporan Kemajuan (Laurence, Afie, Bu Supriyati), Pembuatan Akun Promosi (Faris), Penyusunan Laporan Akhir & Pengisian Log Book (Faris, Afie, Laurence).
Tim Pelaksana:
Tim pelaksana proyek terdiri dari:
AFIE (NIM: 10122071): Mahasiswa Teknik Informatika dengan alokasi waktu 12 Jam/Minggu. Bertanggung Jawab Terhadap Sistem Backend.
FARIS IFTIKHAR ALFARISI (NIM: 10122050): Mahasiswa Teknik Informatika dengan alokasi waktu 12 Jam/Minggu. Bertanggung Jawab atas Analisis Proyek, Pengkaji Teknologi Dari Keseluruhan Sistem & Dokumentasi.
LAURENCE (NIM: 10122068): Mahasiswa Teknik Informatika dengan alokasi waktu 12 Jam/Minggu. Penanggung Jawab Antarmuka Sistem & Dokumentasi.
KADEK DEFFA ARYA NAUFAL (NIM: 44323016): Mahasiswa Hubungan Internasional dengan alokasi waktu 5 Jam/Minggu. Penanggung Jawab Analisis Kerangka Pemikiran.
Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Supriyati, S.E., M.Si., Ak., CA., ASEAN CPA., C.PI., CIAP. AMKI.
Kavya Citra diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi hak cipta karya seni digital di era disrupsi teknologi.