Banyak pelaku usaha baru, terutama mahasiswa yang sedang menjalankan program seperti P2MW, INBISKOM, atau usaha kreatif lainnya, fokus pada membuat produk yang bagus. Namun sayangnya, tidak semua menyadari bahwa membangun brand itu sama pentingnya dengan menciptakan produk itu sendiri.
Dalam dunia bisnis saat ini, apalagi di era digital, produk saja tidak cukup. Branding menjadi kunci agar produk bisa dikenal, diingat, bahkan dipercaya oleh konsumen.
Apa Itu Branding?
Branding bukan hanya sekadar logo, nama bisnis, atau desain kemasan yang menarik. Branding adalah kesan dan persepsi yang muncul di benak orang saat mereka mendengar atau melihat produk kita.
Misalnya, saat kita mendengar nama “Gojek” atau “Tokopedia”, ada kesan tertentu yang langsung terbayang, seperti praktis, cepat, atau mudah diakses. Nah, kesan-kesan itu adalah bagian dari branding.
Branding mencakup banyak aspek:
- Cerita di balik produk
- Nilai-nilai yang dipegang brand
- Gaya komunikasi di media sosial
- Desain visual yang konsisten
Mengapa Branding Penting untuk Mahasiswa yang Berwirausaha?
Sebagai mahasiswa yang sedang mencoba membangun bisnis, sering kali kita berpikir bahwa yang penting adalah produk “jadi dulu”. Padahal, dengan branding yang kuat sejak awal, produk kita bisa:
- Lebih mudah dikenali di antara banyaknya kompetitor
- Membentuk kepercayaan dari konsumen
- Memberikan nilai tambah meskipun produknya sederhana
- Membuka peluang kolaborasi atau pendanaan (seperti business matching)
Produk yang sederhana pun bisa terlihat profesional dan menarik apabila dikemas dengan branding yang baik.
Branding Adalah Proses, Bukan hal Instan
Sama seperti membangun kepercayaan, branding tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Branding adalah proses yang bertahap dan memerlukan konsistensi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun branding:
- Gunakan logo, warna, dan font yang konsisten
- Tentukan gaya bahasa dalam menyampaikan informasi (formal, santai, atau kreatif)
- Ceritakan perjalanan usaha—mengapa memulai bisnis ini?
- Tunjukkan bagaimana produk bisa memberi manfaat atau menyelesaikan masalah
Brand yang baik tidak hanya bicara soal “apa” yang dijual, tapi juga “mengapa” produk itu ada.
Branding dan Digital Marketing: Kombinasi yang Tak Terpisahkan
Dalam era digital seperti sekarang, branding dan digital marketing berjalan beriringan. Branding memberikan identitas dan nilai, sementara digital marketing menjadi kendaraan untuk menyebarkan pesan brand tersebut.
Tanpa branding, kampanye digital marketing bisa terasa kosong dan mudah dilupakan. Sebaliknya, brand yang kuat akan lebih mudah dikenali dan dipercaya saat muncul dalam iklan, media sosial, atau marketplace.
Hal-hal yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa:
- Optimalkan branding melalui konten digital seperti reels, video review, dan testimoni
- Gunakan branding visual yang konsisten di seluruh platform digital
- Kombinasikan branding dengan strategi SEO (Search Engine Optimization) untuk membangun kehadiran online yang kuat
- Bangun komunitas online yang loyal dan aktif
Dengan memadukan strategi branding dan digital marketing, mahasiswa dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya yang efisien.
Manfaatkan Media Digital untuk Membangun Branding
Saat ini, media digital sangat membantu dalam membangun dan memperkuat branding. dengan memanfaatkan platform seperti:
- Instagram untuk visual produk dan interaksi
- TikTok untuk cerita pendek dan konten kreatif
- WhatsApp Business untuk komunikasi dengan pelanggan
- Canva untuk membuat desain promosi dengan mudah
Tips penting: Jangan hanya mempromosikan produk, tapi juga bangun hubungan dan cerita yang bisa menyentuh konsumen.
Misalnya, jika menjual makanan ringan buatan sendiri, coba sampaikan proses pembuatannya, kisah mengapa kamu memilih usaha itu, dan testimoni dari teman-teman yang sudah mencoba. Hal-hal seperti ini bisa membentuk kepercayaan.
Branding di Marketplace
Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada telah menjadi kanal utama bagi banyak UMKM dan mahasiswa untuk menjual produk. Namun, karena ribuan produk sejenis tersedia di sana, branding menjadi satu-satunya cara untuk tampil berbeda dan menarik perhatian calon pembeli.
Strategi branding di marketplace yang bisa kamu terapkan:
- Gunakan nama toko yang profesional dan mudah diingat
- Buat logo toko yang mencerminkan identitas produk
- Desain banner dan etalase toko yang menarik dan seragam dengan media sosial
- Tuliskan deskripsi produk yang komunikatif dan menyampaikan nilai brand
- Gunakan packaging yang khas, walau sederhana, agar pembeli mudah mengingat brand-mu
Brand yang konsisten di marketplace cenderung mendapatkan lebih banyak review positif dan repeat order karena pembeli merasa lebih percaya dengan toko yang tampil profesional.
Studi Kasus: Janji Jiwa – Branding yang Kuat, Produk Sederhana
Janji Jiwa adalah salah satu brand kopi lokal yang berhasil mencuri perhatian anak muda di seluruh Indonesia. Padahal, jika dilihat dari sisi produk, mereka tidak menjual sesuatu yang benar-benar baru—kopi susu dan minuman kekinian.
Namun yang membuat Janji Jiwa berbeda adalah branding-nya:
- Nama yang unik dan “bermakna emosional”
- Desain outlet yang minimalis, cozy, dan kekinian
- Slogan seperti “kopi dari hati” yang terasa personal
- Kemasan botol dengan visual clean dan modern
- Penggunaan sosial media yang aktif, interaktif, dan relatable
Hasilnya? Janji Jiwa berkembang sangat cepat dan berhasil membuka ribuan outlet hanya dalam beberapa tahun.
Apa yang bisa kita pelajari dari mereka? Produk boleh sederhana, tapi branding harus kuat dan punya cerita.
Brand Dalam Negeri Namun Sering Dikira Luar: Eiger
Eiger adalah brand perlengkapan outdoor asal Bandung yang sudah sangat dikenal di kalangan anak muda, pecinta alam, hingga pekerja kantoran yang ingin tampil kasual. Awalnya Eiger hanya fokus pada tas gunung dan perlengkapan naik gunung, namun kini branding-nya berkembang menjadi simbol gaya hidup aktif dan petualang.
Strategi branding mereka antara lain:
- Nama brand yang terinspirasi dari Gunung Eiger di Swiss, mencerminkan ketangguhan dan alam
- Desain toko dengan suasana petualangan dan maskulinitas yang kuat
- Slogan “Toughness for Every Terrain” yang memberikan kesan kuat, tangguh, dan siap menghadapi medan apa pun
- Kolaborasi dengan komunitas outdoor dan event nature-based seperti trail running dan hiking
- Aktivasi konten media sosial yang tidak hanya menjual produk, tapi juga berbagi tips survival, hiking guide, dan semangat petualangan
Lewat branding yang konsisten dan kuat, Eiger menjadi brand yang tidak hanya menjual tas, tapi menjual gaya hidup petualangan.
Dibidang Kecantikan: Scarlett Whitening – Sukses Lewat Branding Personal
Scarlett Whitening adalah brand lokal skincare yang didirikan oleh Felicya Angelista dan dikenal luas karena kekuatan branding yang sangat terarah. Meskipun produk skincare sangat banyak di pasaran, Scarlett berhasil menonjol dengan pendekatan branding yang personal dan konsisten.
Langkah branding mereka antara lain:
- Menggunakan sosok founder sekaligus selebriti sebagai wajah utama brand
- Konsisten menggunakan warna cerah seperti ungu, pink, dan putih yang menarik di mata konsumen muda
- Mengandalkan micro dan macro influencer untuk memperluas jangkauan secara organik
- Visualisasi produk yang bersih, feminin, dan sesuai tren
- Penyampaian manfaat produk dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami
Dengan kekuatan branding, Scarlett berhasil menjadi salah satu brand skincare lokal paling dikenal dalam waktu yang relatif singkat. Mereka juga sukses memperluas lini produk dari body care ke skincare wajah dengan tetap menjaga identitas brand yang kuat dan feminin.
Kesalahan Umum dalam Branding Mahasiswa
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat mahasiswa mulai usaha:
- Mengganti logo dan desain terlalu sering
- Tidak konsisten dalam gaya bahasa promosi
- Fokus hanya pada produk, lupa pada pengalaman konsumen
- Kurang memahami siapa target pasar mereka
Branding yang berhasil justru dibentuk dari konsistensi dan kesederhanaan yang kuat.
Tips Sederhana Memulai Branding
- Pahami target pasar kamu. Siapa yang akan membeli produkmu? Anak muda? Ibu rumah tangga? Komunitas kampus?
- Tentukan nilai-nilai brand. Apakah produkmu ramah lingkungan? Handmade? Islami? Fun?
- Buat tampilan visual yang konsisten. Gunakan warna dan font yang sama di semua media promosi.
- Gunakan media sosial secara aktif. Posting secara rutin dan ajak audiens untuk ikut berinteraksi.
- Jaga kepercayaan pelanggan. Respon dengan baik, jujur, dan profesional.
Branding Produk Jasa? Bisa Banget!
Branding tidak hanya berlaku untuk produk fisik. Kalau kamu menjalankan jasa seperti jasa desain, les privat, atau cuci sepatu, kamu tetap bisa (dan harus) membangun branding.
Contoh:
- Buat nama dan slogan yang mudah diingat
- Gunakan testimoni sebagai bagian dari branding
- Konsisten dalam pelayanan dan komunikasi
Personal Branding untuk Mahasiswa
Selain branding produk, membangun personal branding sebagai pemilik bisnis juga sangat penting, terutama jika kamu adalah wajah utama dari usaha tersebut. Personal branding membantu membentuk citra positif dan kepercayaan terhadapmu sebagai entrepreneur muda.
Langkah-langkah membangun personal branding:
- Gunakan akun media sosial pribadi untuk berbagi proses membangun usahamu
- Tampilkan nilai-nilai yang kamu pegang, seperti kejujuran, kreativitas, atau inovasi
- Aktif dalam kegiatan kampus, komunitas wirausaha, atau seminar
- Tulis pengalaman atau insight tentang perjalanan bisnismu di LinkedIn atau blog
Dengan personal branding yang baik, kamu bisa memperluas jaringan, membuka peluang beasiswa, sponsorship, atau bahkan kolaborasi bisnis lintas kampus.
Manfaat Branding Jangka Panjang
Branding yang baik bukan hanya berdampak pada penjualan sesaat, tetapi juga membentuk reputasi dan daya tahan bisnis dalam jangka panjang. Mahasiswa yang mampu membangun branding sejak dini memiliki peluang lebih besar untuk:
- Mempertahankan pelanggan dalam jangka waktu lama
- Meningkatkan value bisnis di mata calon mitra dan investor
- Menjadi lebih mudah melakukan ekspansi atau diversifikasi produk
- Mengembangkan komunitas loyal di sekitar produk atau jasa yang ditawarkan
Dengan strategi branding yang konsisten, bisnis kecil sekalipun bisa berkembang menjadi usaha besar karena memiliki fondasi identitas yang kuat.
Penutup
Branding bukan hal yang rumit. Branding adalah tentang bagaimana kamu bercerita dan membentuk hubungan antara produkmu dengan orang-orang yang kamu targetkan. Dengan branding yang tepat, produk sederhana bisa menjadi luar biasa.
Sebagai mahasiswa yang sedang merintis usaha, kamu punya kesempatan besar untuk menciptakan brand yang kuat sejak awal. Gunakan kreativitasmu, manfaatkan teknologi, dan jangan takut untuk terus belajar dari feedback pelanggan.
Ingat, brand yang baik bukan hanya menjual produk, tapi membangun makna dan kepercayaan.
Ditulis oleh: Dewa Ayu Sekar Purnama Devi
Referensi:
- Kotler, P. & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education.
- Kapferer, J. N. (2012). The New Strategic Brand Management: Advanced Insights and Strategic Thinking (5th ed.). Kogan Page.
- Keller, K. L. (2008). Strategic Brand Management. Pearson Education.
- Kurniawati, M. (2022). “Strategi Branding Produk UMKM Berbasis Digital Marketing”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 6(2).
- Website Resmi Janji Jiwa: https://www.jiwagroup.com
- Website Resmi Eiger Adventure: https://eigeradventure.com
- Scarlett Whitening Official: https://scarlettwhitening.com