Nirmana merupakan istilah asing bagi sebagian orang, terutama bagi orang yang tidak berkecimpung dalam dunia seni dan desain. namun, konsep ini memegang peranan penting dalam perkembangan seni rupa dan desain grafis. Nirmana dapat dianggap sebagai dasar dari komposisi visual yang melibatkan elemen – elemen seperti garis, warna, bentuk, dan ruang untuk menciptakan keselarasan dan keindahan visual. dalam artikel ini kita akan mengenal lebih jauh tentang apa itu nirmana, unsur – unsurnya, prinsip – prinsip dasarnya, serta bagaimana penerapanya dalam desain grafis.
Sebagai mahasiswa yang telah lulus dalam mata kuliah tersebut, saya juga kerap merasakan hal yang sama. mata kuliah kuliah Nirmana mengajarkan saya tentang kesabaran dan ketelitian dalam mendesain. selain mengajarkan tentang hal tersebut, Nirmana juga membantu saya dalam melatih kepekaan dan keharmonisan visual. Mata kuliah ini terbagi menjadi 2 bagian yang dapat diselesaikan dalam waktu 2 semester. untuk semester pertama, kita akan dihadapkan dengan Nirmana 1 yang membahas tentang dasar – dasar Nirmana. lalu untuk semester kedua, kita akan bertemu dengan Nirmana 2 yang mencakup pengolahan ruang dan keharmonisan bentuk.
Mata kuliah ini membuat sebagian mahasiswa baru merasa kaget karena tugasnya yang cukup sulit dan menyibukan diri mereka. Bahkan bagi mahasiswa baru yang bukan berasal dari SMK jurusan Desain Komunikasi Visual seperti saya, ini merupakan sebuah Culture Shock karena saya sudah terbiasa dengan soal – soal dan jam mengerjakan tugas yang tidak terlalu lama. Namun ketika saya mencoba mata kuliah ini rasanya tentu sangat berbeda, dimulai dari sesi pengarahan tugas, pembuatan asistensi, hingga pengerjaan final karya membutuhkan waktu, kesabaran, kepekaan dan ketelitian setiap waktunya. Para mahasiswa baru dituntut untuk membuat konsep baru yang tidak pasaran. adapun hal – hal lain yang dipelajari mahasiswa baru dalam proses menyelesaikan mata kuliah nirmana ini, diantaranya adalah :
Pengertian Nirmana
Nirmana berasal dari kata “Nir” yang berarti tanpa, dan “Mana” yang berarti makna atau arti. maka secara harfiah Nirmana adalah sesuatu yang belum memiliki arti. hal ini diperjelas juga dengan bentuk nirmana yang condong terlihat abstrak.
Unsur – Unsur Nirmana
Unsur – unsur dalam Nirmana adalah elemen – elemen dasar yang digunakan untuk menciptakan komposisi visual yang estetis. Unsur – unsur ini diterapkan dalam Nirmana dwimatra maupun Nirmana trimatra, Unsur – unsur nirmana dasar dari desain dan seni rupa. Berikut merupakan unsur – unsur nirmana :
- Titik
Titik adalah unsur paling utama dalam nirmana, tanpa titik tidak akan pernah ada garis. dengan titik kita bisa membuat bentuk bentuk baru. titik juga bisa memberikan kesan tertentu sesuai dengan penempatannya.
- Garis
Garis merupakan hasil dari gabungan 2 titik atau lebih. Garis tidak hanya berupa garis lurus, banyak terdapat bentuk garis seperti garis lengkung, garis zig zag, garis siku, dan garis putus – putus.
- Bidang
Bidang terbentuk dari pertemuan beberapa garis atau dengan memperluas garis menjadi area tertentu. Bidang dapat berbentuk geometris atau acak dan memberikan kesan luas, volume, dan dimensi pada suatu karya.
- Ruang
Ruang adalah jarak antara, di dalam, atau di sekitar elemen visual. Ruang positif adalah area yang ditempati oleh elemen visual, sedangkan ruang negatif adalah area kosong di sekitarnya. Ruang dapat menciptakan kesan kedalaman dan dimensi pada karya.
- Bentuk
Bentuk adalah elemen visual yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan kedalaman. Bentuk bisa berupa objek 2D atau 3D, seperti kubus atau bola. Bentuk sering digunakan untuk menciptakan kesan soliditas dan realisme.
- Tekstur
Tekstur adalah kualitas permukaan yang dapat dirasakan atau dilihat. Tekstur bisa halus, kasar, licin, atau berkerut. Tekstur membantu menambah kedalaman dan realisme, serta menciptakan suasana tertentu dalam karya seni.
- Warna
Warna adalah salah satu unsur nirmana yang paling penting dalam mempengaruhi emosi dan suasana. Warna memiliki tiga aspek utama: rona (hue), nilai (value, terang-gelap), dan kejenuhan (saturation, kekuatan warna). Warna bisa menciptakan harmoni, kontras, atau fokus.
- Gelap – Terang
Gelap terang adalah tingkat intensitas terang atau gelap dari suatu warna atau bentuk dalam karya. Elemen ini memberikan dimensi dan kedalaman, serta membantu menciptakan kontras visual yang menarik.
setelah mengetahui unsur – unsur dalam nirmana, berikutnya kita akan mempelajari tentang Prinsip – prinsip nirmana. Unsur dan prinsip nirmana itu berbeda, namun diantara keduanya saling memiliki keterikatan.
Prinsip – Prinsip Dasar Nirmana
Dalam penerapannya, Nirmana mengacu pada beberapa prinsip dasar desain yang membantu menciptakan karya yang harmonis dan enak dipandang. Berikut beberapa prinsip dasar Nirmana :
- Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah Prinsip utama yang menekankan hubungan antar elemen satu dengan elemen lainnya dalam sebuah komposisi agar terlihat serasi dan menyatu. prinsip kesatuan bisa dicapai dengan cara mengulang bentuk, warna, atau pola tertentu untuk menciptakan kesan keterkaitan antar elemen.
- Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah prinsip yang mengatur agar elemen – elemen dalam sebuah komposisi terlihat seimbang. untuk memainkan prinsip keseimbangan kita bisa menggunakan jenis simetris yaitu sama rata antara kiri dan kanan atau atas dan bawah, serta asimetris yang menekankan perbedaan antara kiri dan kanan atau bawah dan atasnya.
- Irama (Rythm)
Irama adalah pengulangan pola atau bentuk dalam sebuah komposisi yang menciptakan ritme tertentu. Irama memberikan kesan bergerak atau dinamika yang contohnya mudah kita temui di nirmana garis. Hal ini dapat membuat karya terasa lebih hidup.
- Proporsi (Proportion)
Proporsi adalah prinsip yang mengatur tentang perbandingan dalam komposisi, seperti ukuran dan skala. Proporsi sangatlah penting dalam nirmana karena bisa memberikan kesan tertentu atau hal yang ingin ditonjolkan dalam komposisi tersebut.
- Kontras (Contrast)
Kontras merupakan perbedaan mencolok antara elemen satu dengan elemen lainnya. Kontras mencakup hal – hal seperti : gelap dan terang, besar dan kecil, atau tekstur kasar dan halus. Kontras sering digunakan untuk menarik perhatian ,menunjukan perbedaan atau menunjukan pesan utama yang ingin ditonjolkan.
Jenis – Jenis Nirmana
Dalam pengaplikasiannya nirmana terbagi menjadi 2 yaitu :
- Nirmana Dwimatra (2D)
Nirmana dwimatra adalah desain atau karya seni rupa yang disusun dalam dua dimensi, yaitu hanya memiliki panjang dan lebar tanpa kedalaman atau volume. Nirmana dwimatra dapat kita temukan di permukaan datar saja seperti kertas, kanvas dan desain grafis.
- Nirmana Trimatra (3D)
Nirmana trimatra adalah desain atau karya seni rupa yang disusun dalam tiga dimensi, karya dalam Nirmana trimatra berbeda dengan karya yang ada di Nirmana dwimatra. dalam nirmana trimatra karya memiliki panjang, lebar, kedalaman dan volume. Perbedaan utama dari nirmana trimatra dengan Nirmana dwimatra ialah Nirmana trimatra memiliki bentuk fisik yang dapat dirasakan dan dilihat dari berbagai sudut pandang.
Nirmana 1 : Dwimatra
Dalam mata kuliah Nirmana 1, kita akan dipertemukan dengan Nirmana jenis dwimatra ini. dalam pengaplikasiannya, kita akan menggunakan kertas sebagai media utamanya. Adapun bahan – bahan yang kita perlukan untuk mengerjakan tugas Nirmana dwimatra diantaranya adalah : pensil 2B, pensil warna, penghapus, penggaris, kuas, cat poster, skecthbook a4, palet warna dan spidol kecil untuk mengerjakan tugas asistensi.
Asistensi disini berarti kita mengajukan rancangan dan konsep yang telah kita buat kepada dosen sesuai dengan brief yang telah diberikan. Dalam asistensi, kita di uji untuk memperbaiki atau menambahkan elemen tertentu untuk menggali konsep baru yang ada dalam pikiran kita. Menurut saya, sesi asistensi ini merupakan hal yang sangat berguna dan penting namun cenderung menyibukan. pada saat asistensi kita akan diberi tahu tentang kelemahan dan kekurangan konsep kita dalam proses perancangan awal, hal ini tentu sangat penting guna kita menggali potensi lebih dan konsep yang lebih menarik dari konsep awal. namun, hal ini menurut saya cukup menyibukan karena kita harus melakukan brainstorming kembali untuk menemukan konsep yang dosen maksud. terkadang kita harus merubah kembali konsep yang telah kita siapkan dari awal untuk menemukan konsep itu.
Setelah sesi asistensi selesai, kita akan maju ke sesi pengerjaan dan pengumpulan final karya. adapun hal hal yang dibutukan untuk final karya adalah : kertas gloria, duplek, kertas roti, double tape, konsep hasil asistensi. setelah sesi asistensi selesai, kita akan mengerjakan final karya nirmana dwimatra kita ke kertas dengan ukuran yang lebih besar. Dalam pengerjaannya kita dituntut untuk selalu konsentrasi dan teliti agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan seperti tercoret atau kertas sobek. Ketelitian juga diperlukan agar kita bisa meraih nilai setinggi mungkin.
Nirmana 2 : Trimatra
Setelah mata kuliah Nirmana 1 selesai dan kita lulus, kita akan dipertemukan kembali dengan Nirmana 2. Dalam Nirmana 2 kita dihadapkan dengan Nirmana jenis trimatra ini. Berbeda dengan mata kuliah Nirmana 1 yang berfokus pada bidang datar, Nirmana 2 menghadirkan tingkat kesulitan yang baru yaitu pengolahan volume dan ruang.
Dalam pengerjaannya, Nirmana trimatra masih menggunakan sistem asistensi seperti Nirmana 1, namun dalam pengajuan konsep, kita tidak akan menggunakan kertas seperti di Nirmana 1. Disini kita akan membuat beberapa alternatif modul sesuai arahan dosen. Setelah mengajukan rancangan modul dan salah satu modul terpilih, dosen akan menanyakan tentang konsep terkait modul tersebut. Dosen akan bertanya tentang bagaimana cara kita akan mengembangkan modul tersebut hingga menjadi karya yang memiliki nilai estetika. Lalu setelah sesi asistensi selesai, seperti biasa kita akan mengerjakan final karya. Dalam mengerjakan final karya kita harus benar – benar memikirkan tentang kekokohan dari final karya tersebut, hal ini perlu diperhatikan sebab kita akan membawa karya tersebut ke kampus. Konsentrasi dan ketelitian juga diperlukan agar kita dapat membawa karya tersebut dengan aman dan tidak rusak hingga ke kampus. Beberapa material akan digunakan dalam nirmana 2, tentu dari satu tugas ke tugas lainnya kita akan menggunakan bahan – bahan yang berbeda, diantaranya adalah : kertas konstruk, sedotan plastik putih, corrugated paper, sumpit dan benang, stik eskrim, cup minuman, bahkan paku pun bisa diguanakan dalam mata kuliah ini. Namun, Dalam Nirmana 2 material yang digunakan akan berbeda – beda seiring dengan format penugasan dari dosen yang terkait.
Penerapan Nirmana Dalam Desain
Setelah mempelajari nirmana, penerapan nirmana dapat ditemukan diberbagai media desain visual seperti : desain grafis, arsitektur, desain interior, hingga desain produk. Misalnya, dalam desain grafis, prinsip-prinsip nirmana diterapkan untuk menciptakan layout yang menarik pada poster, brosur, atau situs web. Konsep warna – warna juga banyak tercatum dalam branding visual atupun logo.
Kesimpulan
Setelah mempelajari Nirmana, saya merasa memiliki arahan – arahan dalam membuat desain agar terlihat lebih sistemtis dan menarik. Saya banyak belajar dari nirmana untuk membuat desain sesuai dengan kegunaannya, seperti desain yang ingin ditonjolkan pesan utamanya. agar komunikasi tidak salah dan membuat desain lebih menarik serta harmonis, prinsip prinsip nirmana selalu saya gunakan hingga saat ini. Prinsip – prinsip yang ada di Nirmana benar – benar menjadi dasar acuan saya untuk menciptakan karya baru.
Setelah menceritakan pengalaman saya pribadi pada teks diatas, rasanya tentu mata kuliah ini lumayan membuat fisik dan pikiran terlatih. Bahkan untuk mahasiswa non SMK jurusan Desain Komunikasi Visual, dampak yang diberikan Nirmana akan terasa sangat signifikan. Dimulai dari kepekaan warna, bentuk, dan elemen lainnya akan sangat membantu kita sebagai mahasiswa baru program studi Desain Komunikasi Visual untuk kedepannya. Terlepas dari lelahnya mata kuliah ini bagi mahasiswa baru, Dengan mempelajari nirmana, seseorang bisa lebih memahami cara mengolah elemen visual untuk menciptakan karya yang estetis, efektif, dan komunikatif. Selain itu, nirmana juga membantu mengasah kepekaan visual dalam mengamati komposisi yang seimbang, harmonis, dan penuh makna.
Nirmana adalah dasar yang penting dalam dunia Desain Komunikasi Visual yang mengajarkan prinsip – prinsip dasar tentang komposisi visual. Dengan menguasai konsep Nirmana, seniman, desainer dan mahasiswa baru diharapkan dapat membuat karya yang lebih estetis, harmonis, dan berkomunikasi dengan baik. Berkomunikasi dengan baik artinya sebuah karya dapat menjelaskan langsung pesan utama yang di tonjolkan atau ingin disampaikan. Prinsip-prinsip nirmana seperti contoh diatas yaitu kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, dan kontras dapat diterapkan di berbagai bidang desain dan seni untuk menciptakan karya yang menarik dan memiliki nilai artistik tinggi.