Banyak orang didalam kehidupan kita tidak mengerti tentang apa itu arsitektur, kebanyakan orang yang kita tahu adalah arsitek. Arsitektur dan arsitek itu jauh sangat berbeda dan cara membedakannya yaitu dengan kalimat “ur” di belakangnya. Arsitektur itu ilmu untuk mempelajari caranya menjadi arsitek. Arsitek itu banyak makna, salah satunya ialah orang yang sudah memiliki sertifikasi yang diakui masyarakat dan telah memiliki kode etik profesi arsitek. Perjalanan menjadi arsitek pun sangatlah Panjang sepanjang jalan kenangan. Back to the topic, arsitek itu sudah tentu harus menguasai ilmu tentang arsitektur. Arsitektur itu mencakup semua hal yang ada di muka bumi, semisal tentang lingkungan. Jika lingkungan di sekitar kita rusak, itu adalah contoh dari arsitek yang gagal dalam membangun jaringan di wilayah lingkungan. Alam yang hijau, air yang bersih, bahkan udara yang berpolusi pun bisa dikaitkan dengan dunia arsitektur. Arsitektur itu bukan hanya ilmu yang mempelajari tentang bangunan, tetapi arsitektur adalah ilmu yang berkelanjutan, ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas di dalam kehidupan. Arsitektur adalah lingkungan yang lebih dekat. Sedekat nadi kita.
Arsitektur itu ilmu yang mempelajari tentang bangunan, keindahan, kekuatan pada bangunan dan juga fungsi untuk bangunan dan lingkungan secara keseluruhan. Ada kesamaan antara bangunan dan arsitektur, kesamaannya yaitu adanya kekuatan dan juga fungsi untuk bangunan itu sendiri. Sedangkan arsitektur dan bangunan memiliki perbedaan yang jauh untuk dibandingkan, arsitektur memiliki keindahan didalamnya, yang mana hal ini sangat membedakan antara arsitektur dan juga bangunan. Setiap bangunan pasti memiliki kekuatan dan juga fungsi, tapi arsitektur memiliki point kekuatan, fungsi, dan keindahan. Bangunan dan arsitektur itu berkesinambungan tapi juga memiliki perbedaan. Pembelajaran tentang keindahan itu bukan hanya ada didalam arsitektur, tapi mungkin ada pada jurusan lain. Tetapi kita berfokus pada hal yang berkaitan dengan arsitektur. Arsitektur memiliki pembelajaran yang berkaitan dengan gambar, sehingga tidak lain dan tidak bukan, masyarakat akan menilai bahwa jurusan arsitektur pasti lulusnya jadi tukang menggambar. Pdahal belum tentu dapat pekerjaan yang langsung menjadi arsitek. Banyak jalan sebenernya tapi tentu tidak akan dinilai profesi arsitek jika pekerjaan dari lulusan arsitektur tidak lulus poin yang ada di Ikatan Arsitek Indonesia.
Poin pengakuan dan diakui masyarakat untuk menjadi seorang arsitek sudah tercantum dalam Kode Etik Profesi, Etika Profesi merupakan tata laku beretika didalam profesi, yaitu contohnya arsitek. IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) memiliki Standar sendiri untuk mengakui profesi arsitek, ada pembahasannya tersendiri yang berjudul “Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek.” Pekerjaan yang diakui oleh Ikatan Arsitek Indonesia yang pertama adalah membuat Konsep Rancangan, Kedua yaitu membuat Skematik atau Pra-rancangan, yang ketiga ialah membuat pengembangan rancangan, yang keempat adalah membuat gambar kerja, yang kelima yaitu pengadaan pelaksana konstruksi dan yang keenam yang terakhir yaitu pengawasan berkala. Setiap poin diatas memiliki output yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan dalam setiap poinnya.
Pembuatan Konsep rancangan menjadi tahap awal dalam pekerjaan karena kita harus menentukan tentang kebutuhan dan juga persyaratan yang akan dilakukan untuk tahap selanjutnya. Dalam Konsep rancangan, kita harus mengatur tentang persyaratan-persyaratan dan ketentuan pembangunan yang berlaku dan juga pertimbangan-pertimbangan seperti mekanikal, elektrikal, plumbing, lansekap, struktur. Mekanikal sendiri memiliki cabang ilmu yang lebih teliti lagi, seperti system ac (air conditioner). Elektrikal juga sama saja, memiliki ilmu tersendiri yang bisa membahas tentang system kelistrikan dan juga system elektronik. Jika dijabarkan, system elektrikal ada yang membahas tentang system penerangan dan juga system stop kontak, sementara untuk elektronik sendiri memiliki system seperti cctv dan matv, data dan telepon, fire alarm, dan sound system (system tata suara). Sementara untuk plumbing memiliki alur khusus dalam bidang perpipaan, semisal sistem air bersih, air bekas, air hujan dan juga system kebakaran. Untuk Lansekap sendiri memiliki ilmu khusus untuk mempercantik lingkungan yang ada di sekitar bangunan, semisal kita ingin membangun taman atau ruang terbuka hijau, maka nantinya kita membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan khusus di bidangnya seperti arsitek lansekap. Nantinya Arsitek Lansekap ini memiliki Ikatan Sendiri yaitu bernama IALI atau bisa kita sebut Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia. Lansekap ini berfocus untuk membangun jaringan yang bisa mempertahankan ruang hijau yang ada di dalam atau di luar bangunan. Sementara untuk struktur, membahas tentang kekuatan dan juga perhitungan tentang pondasi, kolom, balok dan juga bentangan lain yang akan dibangun tergantung dengan fungsi bangunan yang akan diresmikan nantinya. Tidak jarang nantinya ada juga jurusan arsitektur yang akan bekerja dalam lingkup struktur, tak jarang nantinya jurusan lain ikut membantu untuk membersamai pembangunan dapat diproses dan dikonstruksikan.
Jurusan yang menyepelekan arsitektur itu banyak, tak jarang ketika di lapangan nantinya jurusan arsitektur akan disepelekan karena hanya bisa menggambar. Padahal jurusan arsitektur juga mempelajari tentang perhitungan bahkan banyak sekali perhitungan yang harus dikembangkan dan dijalani dalam setiap prosesnya yang terjadi nantinya. Jurusan Teknik Sipil sering sekali membuat lelucon dengan Jurusan Teknik Arsitektur karena katanya Jurusan Arsitektur gaakan bisa ngitung kolom, dan akan membuat pusing anak sipil katanya kalau ditengah bangunan gaada kolomnya. Memang perlu perhitungan untuk memasukkan kolom kedalam bangunan, maka dari itu pastinya nanti anak sipil dan anak arsitektur akan memperdebatkan beberapa hal yang diluar nalar. Tapi anak arsitektur juga tidak bisa memaksakan untuk tetap dilaksanakan imajinasinya karena nantinya aka nada jalan tengah yang akan bisa dicapai nantinya. Padahal sebelum berimajinasi, tentunya kita memikirkan hal-hal yang akan terjadi kedepannya akan seperti apa dan akan bertahan berapa lama pada fungsi bangunan tersebut.
Semisal ada Owner (pengguna bangunan) yang akan membangun Hotel, tentu tidak akan bisa membangun sendirian, pastinya akan ada IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau bisa disebut PBG (Persyaratan Bangunan Gedung) dan tidak akan pernah bisa mengaturnya sendirian, aka nada keterlibatan dari pihak Lansekap, dari pihak Arsitektur, pihak Struktur, pihak Elektrikal, pihak Mekanikal dan pihak Plumbing yang akan terlibat didalam pembangunan tersebut. Nantinya akan ada kontraktor MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing) yang akan mengurusnya. Untuk Struktur nantinya ada perhitungan khusus struktur yang mana fungsinya harus bekerja sama dengan tim lain di dalam proyek agar proyek pembangunan dapat terjalin dengan baik dan sukses. Dalam pemilihan kontraktor juga nantinya akan ada tender yang akan terjadi, dengan pelelangan atau tender, nantinya akan ada pemilihan berbeda semisal dengan penunjukkan langsung oleh owner atau dengan adanya sayembara design, semuanya tergantung dari permintaan owner dan juga harus ada kesepakatan untuk dua pihak. Semisal dari penunjukkan langsung sudah siap, nantinya bakalan ada pembayaran, apakah pembayaran akan secara langsung atau langsung meminjam ke bank, dan itupun runtutannya harus secara detail, belum lagi perizinan di bank akan dipantau nantinya akan membayarnya seperti apa sistemnya.
Untuk penataan lansekap sendiri memiliki banyak macamnya, tanaman yang akan dipilih juga banyak ragamnya, semisal tidak bisa ditanam di tanah, maka bisa dilakukan di dinnding, jika di dinding tidak bisa maka bisa dilakukan di gantung. Semuanya memiliki cara tersendiri dan ilmu tersendiri, maka dari itu cakupan dari lansekap juga sama banyaknya jika dijabarkan juga banyak dan akan sangat Panjang nantinya. Untuk itu, segala hal yang ada di dunia ini tidak bisa disepelekan karena pada dasarnya suatu ilmu itu sangatlah mahal harganya, ilmu itu sangat besar dan sangat banyak ragamnya. Tanpa ilmu, lingkungan tidak akan bisa dibentuk, tanpa ilmu kehidupan di dunia ini akan hancur dan akan terombang-ambing layaknya ombak di lautan dan air yang dalam di samudera. Kita tanpa ilmu tidak akan tahu apa-apa, kita tanpa ilmu hanyalah daun yang akan jatuh. Maka dari itu kita harus memperbanyak ilmu agar hidup kita tidak mati terbawa arus. Tapi perlu diingat, ilmu tanpa adab akan nol macamnya, adab harus sejalan dengan ilmu karena dua-duanya merupakan hal yang wajib kita tuntun dalam kehidupan agar nantinya kehidupan kita ada tujuan dan ada pencapaian. Pencapaian dalam hidup ini akan abadi dan tak akan pernah mati layaknya sang Mentari yang akan selalu muncul setiap hari. Memang capek, tapi lebih capek kalau kita tidak memiliki tujuan di dalam hidup.
Untuk tujuan, di dalam arsitektur memiliki lingkup yang sangat banyak, sehingga nantinya jika sudah lulus, kita akan banyak melewati ketidakpastian di dalam kehidupan. Tidak semua lulusan arsitektur akan menjadi arsitek. Dan tak jarang yang menentukan semuanya tidak lain dan tidak bukan hanyalah diri sendiri yang akan menentukan, menentukan kemana arahnya akan dating. Menentukan kemana arahnya hidup ini akan berjalan. Tidak jarang lulusan arsitektur bekerja di konsultan, bahkan tidak jarang lulusan arsitektur bekerja di perusahaan kontraktor, maka dari itu lulusan arsitektur dapat banyak memilih untuk mau jadi apa nantinya jika perkuliahan di arsitektur sudah usai? Atau bahkan pertanyaan di benak sendiripun selalu muncul, bagaimana jika melanjutkan di bidang interior? atau bagaimana jika melanjutkan di bidang mekanikal? Atau bagaimana jika melanjutkan di bidang elektrikal? Atau banyak pertanyaan lainnya yang muncul di kepala tentang bagaimana kedepannya? Apakah nantinya akan menjadi arsitek? Tentu semuanya akan berjalan sejalan dengan perjuangan yang kita lakukan di detik ini, di menit ini, di jam ini, di hari ini, di minggu ini, di bulan ini, atau bahkan di tahun ini. Semua ini akan selalu ada, tentang ketakutan, tentang harapan yang akan ada di masa yang akan mendatang, atau bahkan tentang kemana arah kita melangkah dan kepada siapa nantinya kita akan berumah.
Jika nantinya ada pembangunan, yang akan disalahkan nomor satu adalah arsiteknya jika nantinya bangunan roboh ketika terjadi gempa bumi, bagaimana strukturnya sehingga bangunannya bisa roboh, atau bagaimana bahan materialnya sampai-sampai bangunan bisa roboh, semua ini bisa dipertanggung-jawabkan asalkan ada kesepakatan di awal antara penanggung jawab dan juga pengguna bangunan di masa sebelumnya. Jika bisa tidak asal memilih konsultan untuk tender besar pembangunan karena takutnya akan ada proyek mangkrak dan proyek tidak jelas kedepannya. Dan sama saja, konsultan juga tidak bisa langsung menerima owner atau pengguna bangunan karena nantinya akan dipertanyakan kemampuan untuk membayar beberapa jenis pekerjaan yang akan dibutuhkan.
Lingkungan sekitar juga menjadi hal yang paling penting karena nantinya satu pohon saja bisa berefek pada kehidupan di masa yang akan datang. Lingkungan alam tercipta untuk beberapa tanggapan di dalam dunia arsitektur, seorang arsitek bisa hancur reputasinya jika ia salah langkah dalam hal menebang pepohonan. Bisa jadi kita dengan pohon itu umurnya lebih tua pohon. Jadinya kita tidak bisa menebang pohon sembarangan karena nantinya akan berpolusi dan akan gersang terasa panas saat terik matahari datang. Untuk pengalaman pun bisa menjadi portofolio bagi lulusan arsitektur, dulu saat berkuliah itu sudah pernah merancang apa saja? Apa saja kebutuhan jika akan membangun bangunan A? belum lagi kita bisa menghitung RAB atau bisa disebut Rancangan Anggaran Biaya, ada juga perhitungan volume atau Bill of Quantity (BoQ) semuanya harus dipertimbangkan secara matang dan jangan sampai ada kekeliruan karena akan berefek pada bidang lain di dalam pembangunan Gedung.
Tak jarang lulusan arsitektur dihina seperti “ah lulusan arsitektur mah cuman gambar doang.” Atau “ah kamumah lulusan arsitektur, pasti ga semuanya menjadi arsitek.” Tapinya semuanya ini telah diatur oleh yang Maha Pengatur, maka kita sebagai manusia hanya bisa berdo’a dan berusaha tentang bagaimana nantinya, kita akan menjadi apa di kehidupan selanjutnya, atau pertanyaan lain yang bisa membuat api semangat kita padam dan hilang di dalam kehidupan. Kita harus banyak berdo’a dan berusaha sekuat tenaga agar nantinya usaha kita bisa terqabul oleh Yang Maha Pencipta. Tentang pertanyaan yang dilontarkan oleh orang sekitar, harus kita jawab dengan aksi yang kita ukir di detik ini, jangan pernah menyerah terhadap lingkungan yang ada, nantinya kita akan dipeluk oleh lingkungan karena kita telah berhasil melewati badai yang ada di dalam kehidupan. Tidak boleh melupakan kepada Yang Maha Menciptakan. Kita hidup untuk hidup, lakukan sebisa mungkin tentang banyaknya tantangan dan rintangan yang ada di dalam kehidupan. Nanti kita akan bertemu di bagian kehidupan yang akan datang.