Nabilah Nirwana Dewi Fithria
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Komputer Indonesia
Email : nabilah.21122029@mahasiswa.unikom.ac.id
ABSTRACT
Accounting is the art of recording, classifying, summarizing and reporting transactions in such a way, systematically in terms of content, and based on generally recognized standards. Accounting is said to be an art because it is likened to several painters wanting to draw the same object, so the painter will use methods according to their abilities and will at least produce an image according to the drawing object. Likewise in accounting, actors can make reports according to their abilities but still based on applicable accounting standards. There are four important roles of accounting in business that must be known, namely as a financial controller, second as a provider of information about finance, third to help stakeholders in making decisions, and fourth as a third party liaison.
Entrepreneurship is an attitude, spirit and ability to create something new that is very valuable and useful for oneself and others. Entrepreneurship can also be interpreted as the action process of an entrepreneur as a person who is always looking for something new and exploiting these ideas into profitable opportunities by accepting risk and uncertainty with the company.
Keywords: Accounting, Role of Accounting, Entrepreneurship
ABSTRAK
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum. Akuntansi dikatakan suatu seni karena diibaratkan beberapa pelukis hendak menggambar atas objek yang sama, maka pelukis tersebut akan menggunakan cara sesuai dengan kemampuannya dan minimal akan menghasilkan gambar sesuai dengan objek gambar. Begitu juga dalam akuntansi, para pelaku bisa membuat laporan sesuai dengan kemampuannya tetapi tetap berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku.Terdapat empat peran penting akuntansi dalam bisnis yang wajib diketahui yaitu adalah sebagai pengendali keuangan, kedua sebagai penyedia informasi tentang keuangan, ketiga membantu para stakeholders dalam mengambil keputusan, dan keempat sebagai penghubung pihak ketiga.
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan juga dapat dimaknai sebagai proses tindakan seorang wirausahawan sebagai orang yang selalu mencari sesuatu yang baru dan mengeksploitasi ide-ide tersebut menjadi peluang yang menguntungkan dengan menerima risiko dan ketidakpastian dengan perusahaan.
Kata Kunci : Akuntansi, Peran Akuntansi, Kewirausahaan
LATAR BELAKANG
Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu, yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu, wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi ataupun untung besar. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam mene- mukan dan menciptakan berbagai ide.(Muhammad Anwar,2014)
Dalam kamus Bahasa Indonesia, wirausaha diidentikkan dengan wiraswasta, sehingga wirausahawan dapat disebutkan sebagai “orang yang pandai atau berbakat mengenal produk baru, menentukan cara produksi baru, dan menyusun pedoman operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Prasetyo mengemukakan bahwa kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai syaraf pusat perekonomian atau pengendali perekonomian suatu bangsa
Secara epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Kegiatan wirausaha dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Dengan kata lain, seseorang baik secara pribadi ataupun bergabung dengan orang lain dapat menja- lankan kegiatan usaha atau membuka usaha. Secara pribadi artinya membuka perusahaan dengan inisiatif dan modal seorang diri. Sementara itu berkelompok adalah secara bersama-sama, dua orang atau lebih dengan cara masing-masing menyetor modal dalam bentuk uang atau keahliannya. Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
- Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.
- Menyetor modal dan pengelolaan ditangani pihak mitra.
- Hanya menyerahkan tenaga, namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti kepemilikan usaha.
Usia muda merupakan usia produktif yang dapat di maksimalkan untuk suatu kegiatan yang positif, salah satunya dengan mengenalkan dunia wirausaha sejak dini dan menanamkan jiwa kewirausahaan maka sesorang akan belajar lebih mandiri, berfikir kritis, tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain dan nantinya akan bermanfaat untuk bekal masa depan kelak.
Salah satu menbangun jiwa wirausaha adalah dengan mengasah kemampuan akuntansi yang nantinya diperlukan saat memulai suatu bisnis atau kegiatan usaha lainnya. Seperti kita ketahui terdapat empat peran penting akuntansi dalam bisnis yang wajib diketahui yaitu pertama adalah sebagai pengendali keuangan, kedua sebagai penyedia informasi tentang keuangan, ketiga membantu para stakeholders dalam mengambil keputusan, dan keempat sebagai penghubung dengan pihak ketiga. Peran akuntansi dalam bisnis yang paling mendasar adalah kemampuannya dalam menyediakan berbagai informasi dan jawaban yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan dan segala data terkait keuangan akan tercatat dalam sitem. Beberapa materi akuntansi dasar yang perlu dipelajari adalah pengertian dari suatu siklus akuntansi dan persamaan dasar akuntansi serta istilah-istilah dalam dunia bisnis.
Peran akuntansi dalam dunia bisnis sangatlah penting karena akuntansi mampu memberikan informasi dan solusi yang diperlukan terkait segala aktivitas keuangan, serta semua data keuangan akan terdokumentasikan dengan baik dalam sistem. Sejumlah topik penting dalam pembelajaran akuntansi dasar meliputi pemahaman tentang siklus akuntansi, persamaan dasar akuntansi, serta istilah-istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis. Persamaan Dasar Akuntansi menjadi landasan bagi seluruh sistem akuntansi. Sejatinya, semua konsep dan struktur akuntansi berpusat pada persamaan dasar akuntansi.
Persamaan dasar akuntansi menyatakan bahwa jumlah aset perusahaan selalu sama dengan total kewajiban dan ekuitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa semua aset perusahaan didapatkan melalui pendanaan baik dari pinjaman atau pemegang saham. Para pengusaha tidak wajib memahami akuntansi secara detail, yang penting adalah mereka mengerti laporan keuangan perusahaan dalam level yang sederhana.
KAJIAN TEORI
1.1 Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan kata entrepreneurship, istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1908:2) dalam Winardi (2003), istilah ini pertama kali digunakan oleh Cantilon dalam Essai sur la nature du commerce (1755), yaitu sebutan bagi para pedagang yang membeli barang-barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti (Wikipedia, 2017).
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui pengembangan teknologi baru, penemuan pengetahuan ilmiah baru, perbaikan produk barang dan jasa yang ada, dan penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien guna memberikan pelayanan yang lebih baik dan/ atau memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen, pengertian kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti finansial (money), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labor), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi, atau pengembangan organisasi usaha. Kewirausahan juga didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berkut:
- Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
- Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
- Thomas W Zimmerer, kewirausahaan ialah penerapan keinovasian dan kreativitas untuk pemecahan masalah dan memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap hari.
- Schumpeter (dalam Winardi, 2003) dengan menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan sebuah proses dan para wirausahawan adalah seorang inovator yang memanfaatkan proses tersebut.
- Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio. Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, dan cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Selain definisi kewirausahaan, juga didefinisikan wirausaha sebagai berikut:
- Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35), wirausaha adalah orang yang menanggung risiko keuangan, materiel, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada.
- Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
1.2 TEORI KEWIRAUSAHAAN
Menurut Drucker (1985) dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship dalam Sandiasa (2009:4) mengemukakan perkembangan teori kewirausahaan menjadi 3, yaitu:
- Teori yang mengutamakan peluang usaha. Teori ini disebut teori ekonomi, yaitu wirausaha akan muncul dan berkembang apabila ada peluang ekonomi. Misalnya ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan merupakan peluang usaha. Di samping kebutuhan ekonomi, kemajuan teknologi juga membuka peluang usaha.
- Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap peluang.
- Teori Sosiologi, mencoba menerangkan mengapa beberapa kelompok sosial menunjukkan tanggapan yang berbeda. terhadap peluang usaha. Hagen mengemukakan teori bahwa dalam kelompok orang didorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok mereka dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya. Kelompok yang makin direndahkan kedudukan sosialnya makin besar kecenderungan kewirausahaannya.
- Teori Psikologi, mencoba menjawab karakateristik perorangan yang membedakan wirausaha dan bukan wirausaha. Karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha berhasil dan tidak berhasil.
- Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku wirausaha dengan hasilnya. Disebut dengan teori perilaku, yaitu yang mencoba memahami pola perilaku wirausaha.
1.3 Akuntansi dan Kinerja Bisnis
Akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, menganalisis, dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu entitas usaha (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2017). Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan oleh manajer dan pihak terkait lainnya, seperti investor dan kreditor.
Kinerja bisnis mengacu pada sejauh mana suatu perusahaan atau bisnis mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja ini dapat diukur melalui berbagai indikator, antara lain profitabilitas, efisiensi, pertumbuhan, dan keberlanjutan usaha (Kaplan & Norton, 1992). Kinerja yang baik mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, mempertahankan aliran kas yang sehat, dan mengelola sumber daya dengan efektif.
1.4 Peran Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Peran akuntansi sangat krusial dalam menyediakan informasi yang diperlukan oleh para pengusaha untuk mengambil keputusan yang tepat. Data yang diperoleh dari laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, memberikan pemahaman lengkap mengenai situasi keuangan suatu bisnis. Dengan kejelasan informasi yang tersedia, wirausahawan dapat membuat keputusan yang lebih optimal dalam berbagai segi bisnis, mulai dari perencanaan, alokasi sumber daya, hingga strategi pertumbuhan.
- Pengambilan Keputusan Strategis: Laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan dan biaya yang dikeluarkan dalam operasional bisnis. Informasi ini membantu wirausahawan dalam merencanakan dan menetapkan strategi yang tepat, seperti penentuan harga produk atau biaya produksi yang efisien (Kieso et al., 2017).
- Keputusan Operasional: Laporan arus kas memberikan informasi mengenai aliran uang yang masuk dan keluar dalam periode tertentu. Dengan data tersebut, wirausahawan dapat membuat keputusan yang berkaitan dengan manajemen kas, termasuk menentukan kapan harus berinvestasi atau mengalokasikan dana untuk operasional sehari-hari (Brigham & Ehrhardt, 2016).
1.5 Akuntansi dalam Pengelolaan Arus Kas
Ketersediaan arus kas yang stabil amatlah vital dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Akuntansi memberikan data mengenai arus kas yang masuk dan keluar, yang sangat bermanfaat bagi para pengusaha dalam mengatur keuangan dan merencanakan anggaran dengan lebih baik. Laporan arus kas menjelaskan bagaimana aliran uang berlangsung dalam bisnis dan apakah bisnis memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu pendek.
- Manajemen Likuiditas: Menurut Brigham dan Ehrhardt (2016), laporan arus kas memungkinkan wirausahawan untuk memantau keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran kas. Hal ini memungkinkan wirausahawan untuk menghindari kekurangan kas yang bisa mengganggu kelancaran operasional dan menimbulkan masalah keuangan.
- Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Selain itu, akuntansi membantu merencanakan penggunaan kas dalam investasi jangka panjang. Dengan informasi yang akurat, wirausahawan dapat menentukan kapan harus mengalokasikan dana untuk ekspansi atau pembelian aset yang dapat meningkatkan kapasitas produksi.
1.6 Akuntansi dalam Efisiensi Operasional
Salah satu kegunaan yang penting dari akuntansi adalah kemampuannya untuk membantu para pengusaha mengenali bagian bisnis yang tidak efisien dan merencanakan strategi perbaikan yang diperlukan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pengusaha dapat menilai apakah biaya operasional telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan serta mengidentifikasi kemungkinan pemborosan yang perlu diminimalisir.
- Pengendalian Biaya: Akuntansi memungkinkan wirausahawan untuk memantau dan mengendalikan biaya operasional. Melalui laporan biaya dan laba, wirausahawan dapat mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan layanan. Jika ada biaya yang tidak efisien, wirausahawan dapat mencari cara untuk menguranginya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan (Wild et al., 2019).
- Efisiensi dalam Sumber Daya: Dengan menggunakan akuntansi, wirausahawan dapat menilai bagaimana sumber daya digunakan, baik itu dalam produksi barang, distribusi, maupun tenaga kerja. Akuntansi dapat menunjukkan pemborosan atau ketidakefisienan dalam penggunaan bahan baku, tenaga kerja, atau proses operasional lainnya.
1.7 Akuntansi dalam Menilai Kinerja Bisnis
Akuntansi memberikan berbagai tanda untuk mengevaluasi performa bisnis, seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Dengan menggunakan rasio-rasio ini, para pengusaha dapat menilai sejauh mana kinerja bisnis mereka dalam mencapai tujuan serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
- Rasio Keuangan: Laporan keuangan memungkinkan wirausahawan untuk menghitung rasio-rasio penting, seperti Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Current Ratio. Rasio-rasio ini membantu wirausahawan untuk menilai apakah bisnis mereka sedang berkembang secara sehat atau membutuhkan perbaikan dalam beberapa aspek (Scott, 2015).
- Keberlanjutan Bisnis: Akuntansi juga memungkinkan wirausahawan untuk menilai sejauh mana bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang. Dengan informasi yang tepat, wirausahawan dapat merencanakan keberlanjutan usaha dan mengambil langkah-langkah preventif jika terjadi penurunan kinerja.
METODE
Dalam penyusunan artikel ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang diambil dari berbagai jurnal artikel dan buku. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuntansi memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja bisnis wirausaha. Dalam artikel ini, dijelaskan bagaimana akuntansi sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan, pengelolaan arus kas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperoleh akses pembiayaan yang lebih baik. Pada poin ini, akan memaparkan hasil penerapan akuntansi dalam bisnis wirausaha berdasarkan teori dan temuan empiris yang tersedia.
Dalam penelitian ini didapati bahwa akuntansi berperan dalam membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan didasarkan pada data. Sistem akuntansi yang cermat, termasuk laporan keuangan yang komprehensif, menyediakan data yang penting untuk menemukan area yang menghasilkan keuntungan atau perlu ditingkatkan. Dengan adanya laporan keuangan yang jelas, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, para pengusaha dapat mengambil keputusan strategis yang lebih berdasarkan informasi dan terukur. Misalnya, ketika laporan laba rugi menunjukkan biaya operasional yang tinggi untuk produk tertentu, hal itu bisa membantu para wirausahawan dalam menentukan apakah perlu menaikkan harga produk atau justru mengurangi biaya produksi. Demikian juga dengan laporan arus kas yang dapat memberikan informasi mengenai ketersediaan dana perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, atau apakah perlu mengkaji ulang rencana pembelian atau investasi.
Salah satu fungsi utama dari bidang akuntansi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah untuk mengelola arus kas. Sebuah sistem akuntansi yang baik memampukan para wirausahawan untuk memonitor dengan seksama arus kas yang masuk dan keluar, hal ini sangat vital untuk menjaga kelangsungan bisnis. Laporan arus kas berperan penting dalam perencanaan pembayaran dan memastikan kelancaran keuangan bisnis. Penerapan akuntansi yang tepat dalam mengelola aliran kas dapat membantu mencegah kendala likuiditas yang dapat menghambat jalannya operasional dengan lancar. Jika kas tidak dikelola dengan baik, sebuah bisnis bisa mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek meskipun bisnisnya menguntungkan. Laporan arus kas yang terkelola dengan baik akan membantu para wirausahawan dalam merencanakan pengeluaran besar atau investasi tanpa mengganggu keseimbangan kas jangka pendek.
Penelitian ini juga menegaskan bahwa akuntansi memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan efektivitas operasional. Dengan memanfaatkan data yang tercantum dalam laporan biaya dan laba, pengusaha bisa mengetahui apakah terdapat pemborosan atau ketidakefisienan dalam pengelolaan sumber daya. Informasi tersebut dapat membantu para pengusaha dalam mengambil keputusan yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas. Melalui akuntansi, para wirausahawan dapat mengawasi dan mengendalikan biaya produksi dan biaya operasional yang lain. Dengan memantau pengeluaran terkait bahan baku, upah pekerja, dan biaya operasional, para pengusaha mampu mengenali bagian-bagian yang perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, bila biaya upah tenaga kerja suatu bisnis terlalu tinggi dibandingkan dengan standar industri, akuntansi bisa memberikan analisis apakah manajemen tenaga kerja perlu diperbaiki atau apakah ada efisiensi yang bisa diterapkan dalam perjalanan bisnis tersebut.
Salah satu temuan lainnya adalah bahwa akuntansi memberikan manfaat bagi para wirausahawan dalam mengevaluasi serta mengawasi kinerja bisnis mereka. Dengan memanfaatkan berbagai macam rasio keuangan, seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas, pengusaha dapat mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas bisnis mereka dalam menghasilkan keuntungan dan mengelola risiko. Informasi tentang kinerja bisnis dapat dipahami dengan lebih baik melalui rasio keuangan yang terdapat dalam laporan akuntansi. Sebagai contoh, wirausahawan dapat menggunakan rasio profitabilitas seperti Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan mereka dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. Sementara itu, cermatilah rasio likuiditas seperti Current Ratio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menunaikan kewajiban jangka pendeknya. Dengan memantau rasio-rasio tersebut, para pengusaha dapat mengambil keputusan penting demi menjaga kesehatan keuangan bisnis mereka.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Akuntansi memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja bisnis wirausaha. Dengan akuntansi yang baik, wirausahawan dapat mengelola keuangan bisnis secara efisien, membuat keputusan yang lebih tepat, serta memonitor dan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Selain itu, akuntansi juga mempermudah akses pembiayaan dan membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang akuntansi sangat penting bagi setiap wirausahawan yang ingin menjalankan bisnis dengan sukses dan berkelanjutan.
- Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk wirausahawan agar dapat memaksimalkan peran akuntansi dalam meningkatkan kinerja bisnis mereka:
- Untuk meningkatkan pemahaman dalam bidang akuntansi, sebaiknya para wirausahawan yang belum memiliki pengetahuan yang memadai mempertimbangkan untuk mengikuti pelatihan atau kursus dasar akuntansi. Memahami prinsip dasar akuntansi akan memberikan bantuan bagi mereka dalam membaca laporan keuangan dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
- Menerapkan sistem akuntansi Terintegras agar lebih efisien, disarankan bagi para pengusaha untuk memanfaatkan perangkat lunak akuntansi yang terintegrasi. Ini akan memudahkan dalam mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan memantau kinerja bisnis secara langsung.
- Arus kas yang sehat merupakan kunci utama dalam menjaga kelangsungan bisnis. Pengusaha perlu memerhatikan agar tersedia cukup dana untuk memenuhi kewajiban segera serta merencanakan kebutuhan keuangan jangka panjangnya dengan baik.
- Melakukan evaluasi keuangan secara berkala akan membantu para wirausahawan dalam memantau perkembangan bisnis mereka dan mengidentifikasi masalah keuangan dengan lebih cepat. Ini memungkinkan dilakukannya tindakan korektif guna menjaga kinerja keuangan tetap optimal.
- Penting bagi wirausahawan untuk menyusun laporan keuangan dengan jelas dan transparan. Sebuah laporan yang berkualitas tinggi bukan hanya akan meningkatkan reputasi bisnis, namun juga akan memudahkan proses pengajuan pembiayaan dari pihak ketiga seperti bank atau investor.
- Penting untuk wirausahawan tidak hanya memperhatikan keuangan sehari-hari, tetapi juga merencanakan dengan cermat untuk masa depan usaha, termasuk ekspansi dan pengembangan. Dengan adanya akuntansi yang tertata dengan baik, proyeksi keuangan dapat menjadi lebih presisi, yang kemudian akan mendukung proses pengambilan keputusan terkait investasi dan manajemen risiko.
REFERENSI
Brigham E. F, E. M. (2016). Financial Management : Theory & Practice . Cengage Learning.
Bulan Nettiary Kelara, E. S. (2020). PERAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN KINERJA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis.
Kaplan R. S, N. D. (1992). The Balanced Scorecard : Measures that Drive Perfomance. Harvard Business Review .
Kieso D. E, W. J. (2017). Intermediate Accounting. Wiley.
Kurniawan, L. (2023). Peran Akuntansi Dalam Bisnis Dalam Rangka Membangun Jiwa Wirausaha Di Usia Muda Pada Siswa Sma Tunas 1 Jakarta. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Mahdany, D. (2019). PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PANDANGAN ISLAM.
Scott. (2015). Financial Accounting Theory. Pearson.
Sutyanto. (1977). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo.
Wild J. J, S. K. (2019). Fundamentals of Financial Accounting. McGraw Hill.