Fashion style merupakan sebuah untuk tren atau gaya hidup yang di ambil dari kata “factio” dari bahasa inggris kemudian diserap menjadi kata fashion secara umum, fashion style dapat diartikan sebgaia identitas diri atau status sosial dimasyarakat secara umum dengan memakai pakaian atau barang yang bernilai tinggi dapat menjadikan seseorang terlihat berada distrata sosial atas.
perkembangan fashion di jepang dimulai dari pakaian tradisional Jepang, khususnya kimono, mulai berkembang sejak periode Heian (794–1185 M). Saat itu, pakaian terbuat dari sutra dan digunakan oleh para bangsawan. Pada periode Edo (1603–1868 M), kimono menjadi pakaian sehari-hari bagi masyarakat umum, meskipun desain dan warna tetap berbeda tergantung pada status sosial dan ekonomi. Pada zaman Meiji (1868–1912 M), budaya barat mulai masuk ke Jepang, yang menyebabkan perubahan dalam gaya berpakaian. Namun, pakaian tradisional tetap bertahan, terutama untuk upacara formal dan acara-acara khusus.
makna dalam kimono menjadi simbol khusus bagi para masyarakat Jepang, warna dan pola kimono sering kali mencerminkan perubahan musim, umur pemakai, serta acara yang dirayakan. Pada zaman dahulu, kimono menunjukkan status sosial seseorang. Kaum bangsawan mengenakan kimono dengan bahan lebih halus dan warna yang lebih mencolok. Kesederhanaan dan Keharmonisan yang membuat desain pakaian Jepang cenderung sederhana, dengan nilai estetika yang mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara warna, pola, dan bentuk.
Di tahun 1980, sejak saat itu anak muda Jepang mulai mengikuti style hype pada masanya. Fashion street style tahun 1980-an yang dulu sempat menjadi sorotan anak muda di Jepang, salah satunya adalah Japanese preppy. Fashion style satu ini mengambil ilustrasi seragam sekolah di Jepang yakni memadupadankan rok mini, kemeja dengan simpul pita diatasnya. Mereka juga tak lupa menambahkan blazer untuk melengkapi street style preppy ini.Agar semakin menggambarkan kesan preppy, perempuan Jepang pada masa itu juga menambahkan penak-pernik kampusnya seperti emblem dan lain sebagainya.
Fashion style dari tahun 2000-an telah didukung lintas generasi. Pekerja kantoran di tahun ketiga atau keempat yang berada di sekitar usia pertengahan 20-an, mulai menumbuhkan ketertarikan pada fashion item yang “cukup”. Maksudnya, pakaian yang biasa saja tapi memiliki kualitas baik. Munculnya brand GAP dan UNIQLO, menawarkan pakaian yang murah tapi tetap keren. Pakaian yang simple dan unisex juga menjadi pilihan banyak orang pada era ini. Selain itu, “fashion celebrities” yang menggemari tren fashion dari luar negeri mencapai puncaknya pada era bubble di pertengahan hingga akhir 2000-an. Pada paruh kedua tahun 2000-an, merek-merek fast fashion yang berafiliasi dengan luar negeri juga mulai membuka tokonya di Jepang satu demi satu.
Mode berpakaian khas Jepang senang memodifikasi dari tren mode pakaian yang telah lebih dulu terkenal. Sebagai contoh gothika lolita yang memiliki ciri khas pakaian era abad ke- 18 di Eropa dan dikombinasikan dengan sepatu boot dengan gaya tebal. Hal tersebut menjadi ciri khas gaya berpakaian di Jepang. Ciri khas lainnya dari segi penggunaan warna pakaian, Jepang senang menggunakan pakaian dengan warna yang saling bertolak belakang. Penggunaan warna cerah yang dikombinasikan dengan warna pastel menjadi ciri khas pakaian Jepang dari dulu hingga kini. Ciri khas lain yang mudah dikenali dari mode pakaian Jepang, yaitu senang menggunakan baju dengan model bertumpuk. Baik pakaian tradisional, seperti kimono dan model pakaian modern seperti harajuku selalu menggunakan model pakaian yang bertumpuk. Namun demikian tetap memberikan ciri khas yang unik bagi pemakainya.
Di Negara Jepang perkembangan fashion style sangat terasa pada saat setelah perang dunia II, tren berpakaian di Jepang sangat di pengaruhi oleh dunia luar serta menjadi ciri khas tersendiri karena meliki gaya yang unik dan nyentrik, tak jarang negara lain pun mengikuti gaya tren dari Jepang sebagai inspirasi berpakaian, hal ini membuat fashion style memiliki banyak nama dan ciri khasnya.
Harajuku Style
Harajuku style merupakan nama suatu tempat dikota Tokyo yang berada di distrik Shibuya, yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda pecinta seni berpakaian berdatangan kesana untuk berkumpul atau memamerkan pakaian yang mereka gunakan, menjadikan tempat tersebut nama style yang terkenal di Jepang.
Cosplay
Pesatnya perkembangan industri anime di Jepang, membuat para penggemar ingin meniru kostum yang mereka lihat di anime. Mereka rela mencat rambut mereka agar mirip dengan salah satu karakter atau menggunakan wig khusus supaya bisa mirip atau mendekati penampilan salah satu karakter anime.
Gothika Lolita
Gaya berpakaian yang memiliki ciri khas penggunaan model baju pada zaman Victoria di Inggris serta dilengkapi dengan ankle boots tebal, tren ini berkembang di kalangan gadis Jepang pada tahun 90-an. Selain itu penggunaan warna pastel diaplikasikan pada warna pakaian, riasan, dan juga aksesoris, yang menjadi ciri khas menonjol pada gaya pakaian tersebut.
Decora
Dalam bahasa Jepang mode pakaian ini berarti imut atau kawaii, ciri khas pakaian ini menggunakan warna yang cerah dan berwarna. Dapat membuat pemakainya imut dan menggemaskan serta dibuat lebih grily. Selain itu, pemakai pakaian ini pun harus menirukan suara yang imut.
Visual kei
Pengguna model pakaian ini dikhususkan untuk lelaki. Terutama bagi mereka yang menyukai musik beraliran rock dan metal. Ciri khas yang lebih menonjol, terlihat pada gaya rambut dan riasan wajah yang identik dengan kesan maskulin dan gaya heavy metal, membuat pengguna pakaian ini disebut sebagai ‘anak punk Jepang’.
Mengingat Jepang menjadi salah satu negara yang menjadi kiblat fashion, hal ini membuat banyaknya pecinta mode pakaian ala Jepang mendirikan klub khusus untuk penggemar mode pakaian Jepang. Bahkan tidak jarang, mereka pun seringkali saling bertukar informasi dan melakukan transaksi jual beli untuk item pakaian tersebut.
Terlebih pada saat ini jumlah pecinta mode pakaian Jepang terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penggemar anime, manga dan dorama. Maka dari itu, terbentuknya klub pecinta fashion Jepang menjadi suatu wadah untuk saling bertukar informasi atas mode yang saat ini sedang hits di Jepang, sehingga tidak akan tertinggal informasi.
Diantara anggota klub tersebut seringkali mengadakan pertemuan dan juga saling bertukar informasi atau sekedar saling memamerkan kostum kebangaannya masing-masing. Bahkan tidak sedikit yang berburu kostum dan aksesoris hingga ke luar negeri demi mendapatkan gaya ala Jepang.
Referensi
fashion style : https://italianfashionschool.id/arti-fashion-style/
street style jepang :
https://we-xpats.com/id/guide/as/jp/detail/5409/#Ciri%20Khas%20Fashion%20di%20Jepang
sejarah fashion jepang :
https://we-xpats.com/id/guide/as/jp/detail/3187