Pengaruh Content Creator dalam Perkembangan Ekonomi dan Kualitas Produk

Dalam era digital yang semakin berkembang, peran content creator menjadi semakin penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan konten yang menarik, informatif, dan relevan. Mereka menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan membentuk opini publik. Melalui platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, content creator dapat menjangkau penonton yang sangat luas, menciptakan peluang bisnis baru, dan memperkenalkan produk atau jasa dengan cara yang lebih personal dan menarik. Tidak hanya mengubah bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, namun juga berhasil mempengaruhi sisi promosi atau periklanan dalam bisnis yang ada di Indonesia bahkan juga dunia.

Seperti yang kita ketahui, promosi atau periklanan di Indonesia saat ini lebih condong melalui internet, dan bila diingat kembali bahwa periklanan pada pertelevisian di Indonesia memiliki batas waktu tersendiri untuk memasarkan suatu produk, kini periklanan lebih beralih ke internet. Social media endorsement merupakan salah satu contoh wadah bagi para pedagang online untuk memasarkan produknya, dengan cara pemilik toko online atau brand meminta dukungan dari seorang content creator di social media yang memiliki banyak penggemar atau pengikut. Content creator atau influencer adalah seorang pembuat konten dengan jumlah pengikut yang banyak di media sosialnya. Mereka membangun engagement atau ikatan dengan pengikutnya dengan cara membagikan konten – konten yang menginspirasi, menghibur, ataupun memberikan informasi yang dapat menyatukan mereka dengan pengikutnya. Seorang content creator juga biasanya menetapkan tren di antara audiens mereka sehingga banyak brand yang melirik mereka untuk bekerja sama untuk mempromosikan produk brand tersebut. Keberadaan mereka mempercepat transisi menuju ekonomi berbasis teknologi, di mana kreativitas dan inovasi menjadi motor utama perekonomian.

Penyebaran konten dari berbagai platform memudahkan masyarakat dalam mendapatkan suatu informasi, baik berupa peningkatan kemampuan komunikasi, penyebaran berita, bahkan kegiatan jual beli. Dari kondisi tersebut, penyebaran konten sangat berpengaruh besar terhadap naiknya tingkat penjualan pada suatu produk, terlebih lagi di era digital saat ini e-commerce secara signifikan meningkatkan aktivitas jual beli karena mudahnya masyarakat mengakses informasi mengenai produk yang mereka inginkan. Maraknya aktivitas jual beli melalui e-commerce di Indonesia ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah penyebaran konten branding yang dilakukan oleh sosial media influencer/content creator.

Salah satu faktor yang mendasari keberhasilan pemasaran melalui media sosial adalah dengan menggunakan influencer marketing secara definisi influencer marketing adalah sebuah metode dengan menunjuk orang atau figur yang dianggap memiliki pengaruh diantara masyarakat atau segmen target konsumen yang akan dituju dan dirasa dapat menjadi sasaran promosi dari merek tersebut. Penggunaan metode ini akan membuat sang influencer memerankan sebagai pembeli atau pengguna suatu merek yang mampu merepresentasikan tentang hal-hal positif yang dimiliki merek sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan dari merek produk tersebut.

Akibat tingginya pengaruh tersebut, banyak perusahaan menggunakan influencer untuk meningkatkan engagement dari produk yang dijual. Daya tarik yang dimunculkan oleh influencer berdasarkan kredibilitas, kemampuan berkomunikasi, dan tingginya atensi publik terhadap influencer tersebut yang diamati dari banyaknya jumlah pengikut di media sosial mereka dapat meningkatkan pengenalan produk kepada masyarakat luas serta tingkat pemasaran.

Tak hanya itu, dalam mempromosikan suatu produk para content creator ini juga memberikan informasi seputar barang yang ditawarkan oleh para pemilik dari usaha itu sendiri apakah barang tersebut layak untuk dibeli atau tidak dengan harga serta benefit yang ditawarkan. Saya lebih meng-highlight kepada content creator yang jujur apa adanya tentang memberikan informasi seputar sebuah produk dan secara langsung tentang barang yang dijual. Terkadang saya suka melihat beberapa content creator yang tidak jujur pada suatu produk dengan berlandasan content creator tersebut dibayar untuk mempromosikan barang dagangannya.

Salah satu content creator bilang kalau “Disini kejujuran penting walaupun kami dikasih HP gratis tapi kami tetap harus jujur dong biar dipercaya dan anda tetap mau nonton mau jelek ya jelek, mau bagus ya bagus ngomongnya saya cuma mikir 14,5 juta memori internal 128 GB itu apaan sih. Nanti kalau Bang David bilang jelek terus brandnya ngambek nggak mau ngasih HP lagi ya udah brand nggak bisa dapetin publikasi murah terus mereka harus keluarin duit lebih banyak buat pasang produknya di tempat lain saya baliho mungkin itu ratusan juta atau milyaran kali ya dan saya tetap bisa dapetin hp-nya dengan cara membeli sendiri nggak worth it harus bohong demi HP gratis nanti anda malah males nonton saya dan ujung-ujungnya adsense hilang kemana-mana masih gedean adsense lah daripada hp sebiji jadi kalau barangnya jelek udah resiko brandnya kalau barangnya bagus ya Brandnya keenakan dengan modal satu HP bisa dapetin review positif yang mungkin nilainya lebih tinggi dari iklan ratusan juta di TV atau di manapun”. Menurut saya, kejujuran dalam memberikan ulasan produk berdampak pada ekonomi content creator dengan cara memperkuat reputasi mereka di mata penonton. Konten yang jujur dan objektif akan menarik lebih banyak penonton yang mencari informasi yang dapat dipercaya. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan jumlah view dan engagement, yang akan meningkatkan pendapatan dari iklan dan adsense. Seiring waktu, penonton yang merasa dihargai karena kejujuran, akan lebih cenderung untuk mendukung konten creator melalui platform seperti Tiktok atau membeli produk yang diiklankan, yang semuanya berdampak positif pada ekonomi pribadi content creator.

Di Indonesia peran dari content creator sudah mulai disadari oleh kebanyakan masyarakat, yang ikut terpengaruh akibat dari keterlibatan content creator dalam mempromosikan barang atau jasa. Kebanyakan masyarakat akan melihat bentuk promosi dan ulasan yang dibuat oleh content creator, baik dari referensi tren gaya hidup, makanan, fesyen, kesenian, gadget dan lain sebagainya.

Bagi brand, meskipun mungkin ada risiko jika produk mereka mendapatkan ulasan negatif, kejujuran dalam review dapat mendorong perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Ulasan yang tidak jujur atau hanya berfokus pada pujian akan mengabaikan masukan penting yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk. Brand yang menerima kritik konstruktif dapat meningkatkan kualitas produknya, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan sektor industri tersebut.

Selain itu, brand yang dihargai karena kualitas produk dan transparansi akan lebih mudah menarik pelanggan setia, yang berpotensi meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan. Meskipun iklan konvensional (seperti baliho atau iklan TV) mungkin membutuhkan biaya yang sangat tinggi, review positif yang jujur dari content creator dapat memberikan hasil yang lebih berharga dengan biaya yang jauh lebih rendah. Ini bisa dilihat sebagai penghematan bagi perusahaan dalam strategi pemasaran mereka, yang tentunya juga berdampak positif pada ekonomi mereka.

Di tingkat makro, budaya kejujuran dalam review produk berperan penting dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang sehat. Platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok bergantung pada kepercayaan penonton untuk mempertahankan keberlanjutan model bisnis mereka, yang sebagian besar didorong oleh iklan. Ketika content creator memberikan review yang jujur, mereka tidak hanya membangun hubungan yang lebih kuat dengan penonton, tetapi juga mendukung integritas dan kualitas informasi di dunia digital.

Sistem ini mendukung ekonomi berbasis konten di mana konten yang otentik dan transparan lebih dihargai, mengarah pada peningkatan kualitas produk dan layanan secara keseluruhan. Konsumen akan merasa lebih aman dalam mengambil keputusan pembelian, dan permintaan pasar akan semakin didorong oleh ulasan yang kredibel dan terpercaya. Ini membantu menciptakan ekosistem yang adil dan berkembang, yang pada gilirannya meningkatkan sektor ekonomi digital.

Ketika content creator jujur dalam memberikan review, hal ini akan menciptakan persaingan yang sehat antar brand. Brand yang lebih baik dalam menghasilkan produk berkualitas akan lebih mudah mendapatkan ulasan positif, sementara brand yang kurang baik akan mendapat feedback yang membangun untuk memperbaiki diri. Persaingan yang sehat ini berujung pada inovasi dan peningkatan kualitas produk secara keseluruhan, yang baik untuk perekonomian karena meningkatkan daya saing dan kualitas produk dalam pasar.

Secara keseluruhan, meskipun mungkin ada tekanan untuk menyembunyikan kelemahan produk demi keuntungan jangka pendek, kejujuran dalam memberikan ulasan berkontribusi pada pengembangan ekosistem ekonomi yang lebih transparan, inovatif, dan berkelanjutan. Hal ini pada akhirnya menciptakan keuntungan bagi content creator, brand, dan perekonomian secara lebih luas.

Tak hanya itu, pengaruh content creator juga berdampak pada kualitas produk juga.

Salah satu syarat untuk memunculkan perasaan minat dari konsumen ialah dengan melihat kualitas dari produk yang dijual. Produk yang memiliki kualitas bagus dapat memenuhi harapan dari konsumen. Menurut Tjiptono (2008), “Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.”

Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut pendapat Tjiptono (2008), yaitu :