Jepang adalah sebuah negara yang kaya akan makanan khasnya. Makanan Jepang disebut dengan nihonshoku. Masakan Jepang dikenal dengan tidak menggunakan bumbu yang tajam seperti layaknya masakan Indonesia yang kaya akan bumbu dan rempah. Bahan utama masakan Jepang hanya menggunakan gula, garam, cuka, kecap asin, dan miso (fermentasi kacang kedelai). Jepang menganggap bahwa masakan seharusnya diolah dengan teknik yang tidak terlalu sulit dan rasa yang masih memiliki rasa aslinya yang membuat makanan tersebut semakin dekat dengan cita rasa alam, Me de Taberu merupakan ungkapan Jepang yang memiliki arti “makan dengan mata”, hal tersebut ada dikarenakan makanan Jepang disajikan dengan proses-proses yang sangat baik dan sangat memperhatikan cara menyajikan makanan.
SEJARAH RAMEN
Ramen merupakan men yang diperkenalkan oleh negara yang dikenal dengan julukan Tirai Bambu atau China. Asal-usul ramen dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17 ketika imigran Tiongkok pertama kali memperkenalkan mie gandum ke Jepang. Pada awalnya, hidangan ini dikenal sebagai shina soba, yang berarti “mie Tiongkok”. Nama ini mencerminkan akar budaya ramen yang berasal dari Tiongkok. Namun, seiring waktu, ramen berkembang menjadi hidangan yang unik dengan karakteristik tersendiri yang membedakannya dari mie Tiongkok lainnya.
Ramen merupakan hidangan khas yang terkenal di Jepang, makanan ini merupakan makanan yang telah meraih popularitas di seluruh dunia. Ramen berasal dari kata la mien yang memiliki arti “mie yang ditarik”, nama tersebut muncul dikarenakan cara pembuatannya yaitu dengan cara menarik tepung terigu hingga memanjang seperti tali, dan kemudian mie tersebut dimasukkan ke dalam kuah yang sudah diberi bumbu kuah kaldu. Ramen bukan hanya sekedar mie berkuah, namun ramen merupakan simbol dari perpaduan budaya, inovasi kuliner, dan tradisi yang kaya.
Pada tahun 1910, restoran ramen pertama di Jepang, Rai Rai Ken, dibuka di Tokyo. Pendiriri restoran ramen ini bernama Kanichi Ozaki yang mempekerjakan 13 koki China dari Nankinmachi, Yokohama. Restoran ini menyajikan ramen dengan kaldu dari daging babi dan sayuran, ditambah dengan bumbu kecap yang memberikan rasa gurih pada hidangan tersebut. Sejak saat itu, ramen mulai dikenal luas di Jepang dan menjadi bagian integral dari budaya kuliner negara Jepang. Jumlah pembeli di restoran tersebut dapat mencapai 2.500 hingga 3.000 per hari.
Setelah Perang Dunia II, ramen mengalami transformasi besar. Dengan kelangkaan makanan pasca perang, seorang pengusaha bernama Momofuku Ando menciptakan ramen instan pada tahun 1958 melalui perusahaan Nissin Foods. Inovasi ini memungkinkan orang untuk menikmati ramen dengan cara yang lebih praktis dan cepat. Ramen instan segera menjadi favorit di Jepang dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Variasi Ramen
Ramen memiliki berbagai variasi yang masing-masing memiliki karakteristik unik baik dari segi bahan maupun rasa. Berikut adalah beberapa jenis ramen yang populer:
- Shōyu Ramen:
- Kuah bening kecokelatan yang terbuat dari kaldu ayam dan sayuran.
- Dibumbui dengan kecap (shōyu), memberikan rasa gurih yang khas.
- Biasanya disajikan dengan topping seperti telur rebus, wortel, dan kamaboko (kue ikan).
- Shio Ramen:
- Kuah berwarna pucat kekuningan yang lebih ringan.
- Terbuat dari garam dan kaldu ayam atau ikan.
- Topping umumnya terdiri dari kamaboko dan sayuran segar.
- Miso Ramen:
- Kuah kental dengan rasa manis dan gurih.
- Dikenal berasal dari Hokkaido dan menggunakan miso sebagai bumbu utama.
- Sering disajikan dengan jagung manis dan daging babi cincang.
- Tonkotsu Ramen:
- Kuah kental yang dibuat dari tulang babi yang direbus lama hingga menghasilkan kaldu creamy.
- Memiliki rasa yang kaya dan kuat.
- Biasanya disajikan dengan irisan daging babi panggang (chashu) dan daun bawang.
- Curry Ramen:
- Menggabungkan rasa kari dengan kaldu ramen.
- Kaldunya terbuat dari tulang babi dan bumbu kari.
- Mienya lebih tebal dan keriting.
- Hiyashi Chuka:
- Ramen dingin yang populer saat musim panas.
- Disajikan dengan berbagai topping seperti sayuran segar dan telur rebus.
Popularitas Ramen di Seluruh Dunia
Ramen telah melampaui batas geografis Jepang dan kini menjadi salah satu makanan favorit di banyak negara. Di Indonesia, misalnya, restoran ramen dapat ditemukan hampir di setiap kota besar. Banyak restoran juga mengadaptasi resep ramen dengan sentuhan lokal, menciptakan variasi baru yang menarik bagi pelanggan. Faktor-faktor yang mendukung popularitas ramen antara lain:
- Kenyamanan: Ramen instan menawarkan kemudahan bagi konsumen untuk menikmati hidangan lezat dalam waktu singkat.
- Variasi: Dengan banyaknya jenis ramen yang tersedia, setiap orang dapat menemukan varian sesuai selera mereka.
- Pengalaman Kuliner: Menikmati ramen di restoran memberikan pengalaman sosial yang menyenangkan bagi keluarga dan teman-teman.
Perbedaan dan Ciri Khas Ramen di beberapa kota Jepang
1. Hakata Ramen (Fukuoka)
Ciri Khas:
Hakata Ramen berasal dari Fukuoka dan terkenal dengan kuah tonkotsu (kaldu tulang babi) yang kental dan creamy. Mie yang digunakan adalah mie tipis dan lurus, disajikan dengan topping seperti chashu (daging babi panggang), scallions, dan jahe acar.
Keunikan:
- Kuahnya sangat kaya rasa berkat proses perebusan tulang babi yang lama.
- Terdapat opsi kaedama, yaitu tambahan mie untuk menikmati lebih banyak kuah.
2. Sapporo Ramen (Hokkaido)
Ciri Khas:
Sapporo dikenal dengan Miso Ramen-nya, yang menggabungkan kaldu miso dan tonkotsu. Ramen ini biasanya disajikan dengan jagung manis dan mentega lokal yang meleleh dalam kuah.
Keunikan:
- Kuahnya kaya dan gurih, sering kali ditambah dengan topping seperti chashu dan bambu.
3. Hakodate Ramen (Hokkaido)
Ciri Khas:
Hakodate terkenal dengan shio ramen, yang memiliki kuah bening dan asin, terbuat dari campuran daging ayam, babi, rumput laut, dan seafood.
Keunikan:
- Rasa kuahnya lebih ringan dan segar dibandingkan dengan ramen lainnya, dengan topping sayuran lokal.
4. Kitakata Ramen (Fukushima)
Ciri Khas:
Kitakata ramen memiliki mie lebar dan bergelombang dengan kuah berbasis shoyu (kecap). Mie ini dikenal karena kandungan airnya yang tinggi, memberikan tekstur kenyal.
Keunikan:
- Topping umum termasuk chashu, menma (tunas bambu), dan narutomaki (kue ikan).
5. Onomichi Ramen (Hiroshima)
Ciri Khas:
Onomichi ramen terkenal dengan kuah berbasis shoyu yang kaya, terbuat dari daging babi dan ayam. Kuahnya memiliki lapisan lemak yang memberikan rasa mendalam.
Keunikan:
- Memanfaatkan seafood segar dari Laut Seto, membuat rasanya semakin unik.
6. Taiwan Ramen (Nagoya)
Ciri Khas:
Meskipun namanya Taiwan Ramen, hidangan ini populer di Nagoya. Ini adalah ramen pedas yang menggunakan kaldu ayam dengan bumbu pedas.
Keunikan:
- Topping termasuk tauge, scallions, dan daging babi cincang pedas.
7. Wakayama Ramen
Ciri Khas:
Wakayama ramen sering disebut sebagai chuka soba (mie gaya Cina) oleh penduduk setempat. Kuahnya merupakan kombinasi dari tonkotsu dan shoyu.
Keunikan:
- Biasanya disajikan dengan topping scallions dan kue ikan.
8. Nanyo Ramen (Yamagata)
Ciri Khas:
Nanyo terkenal dengan ramen miso pedas (karamiso) yang menggunakan kaldu dari daging babi dan sayuran.
Keunikan:
- Dikenal karena rasanya yang hangat dan mengenyangkan selama musim dingin.
PERKEMBANGAN RAMEN DI INDONESIA
Ramen mulai dikenal di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner Jepang. Banyak restoran yang menyajikan ramen mulai bermunculan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.
Di kota-kota besar, kedai ramen menawarkan variasi menu yang beragam, sering kali mengadaptasi rasa lokal untuk menarik minat konsumen. Misalnya, di Bandung, restoran seperti Jigoku Ramen dan Mie Reman telah menjadi populer dengan menyesuaikan citarasa ramen agar sesuai dengan selera masyarakat setempat.
Restoran ramen di Indonesia sering kali melakukan modifikasi pada resep tradisional Jepang untuk memenuhi preferensi lokal. Misalnya, penggunaan bumbu dan bahan lokal untuk menciptakan rasa yang lebih akrab bagi lidah masyarakat Indonesia.
VARIASI RAMEN DI INDONESIA
Setiap daerah di Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda terhadap penyajian ramen:
- Jakarta: Di Jakarta, terdapat banyak restoran yang menyajikan ramen dengan berbagai pilihan topping dan kuah. Beberapa restoran mengusung konsep modern dengan desain interior yang terinspirasi dari budaya Jepang, menarik perhatian kaum milenial.
- Bandung: Di Bandung, ramen tidak hanya disajikan dalam bentuk tradisional tetapi juga dipadukan dengan elemen lokal. Misalnya, beberapa restoran menawarkan ramen dengan tingkat kepedasan yang bisa dipilih oleh pelanggan. Hal ini menunjukkan adaptasi terhadap selera masyarakat yang lebih menyukai makanan pedas.
- Bali: Di Bali, khususnya di area Canggu, ramen menjadi salah satu makanan favorit para turis. Restoran di daerah ini menekankan pada rasa unik dan pengalaman bersantap yang menarik bagi pengunjung internasional.
VARIAN RAMEN YANG BANYAK DIMINATI OLEH ORANG INDONESIA
1. Tonkotsu Ramen
- Deskripsi: Tonkotsu ramen terkenal dengan kuah kaldu yang kental dan creamy, terbuat dari tulang babi yang direbus lama hingga menghasilkan kolagen.
- Popularitas: Varian ini sangat disukai karena rasa gurihnya yang kaya dan biasanya disajikan dengan irisan daging babi, daun bawang, dan telur setengah matang. Tonkotsu ramen berasal dari Fukuoka, Jepang, dan telah menjadi favorit di banyak restoran ramen di Indonesia.
2. Toripaitan Ramen
- Deskripsi: Mirip dengan tonkotsu, tetapi menggunakan kaldu ayam sebagai bahan utama. Kuahnya berwarna putih keruh dan sangat kental.
- Popularitas: Toripaitan sangat populer di kalangan konsumen yang mencari opsi halal, karena tidak menggunakan bahan dari babi. Ramen ini biasanya disajikan dengan irisan daging ayam dan topping seperti nori dan ajitama (telur rebus).
3. Miso Ramen
- Deskripsi: Miso ramen memiliki kuah yang lebih kental dan kaya rasa, terbuat dari pasta miso yang difermentasi.
- Popularitas: Varian ini dikenal karena cita rasanya yang unik dan sering kali disajikan dengan jagung manis dan mentega. Miso ramen berasal dari Hokkaido dan kini banyak digemari di Indonesia.
4. Shoyu Ramen
- Deskripsi: Shoyu ramen menggunakan kecap asin (shoyu) sebagai bumbu utama, memberikan rasa gurih yang seimbang.
- Popularitas: Ini adalah salah satu jenis ramen paling umum ditemukan di restoran Jepang di Indonesia. Kuahnya berwarna cokelat bening dan memiliki aroma yang khas.
5. Shio Ramen
- Deskripsi: Shio berarti garam dalam bahasa Jepang, dan shio ramen dikenal dengan kuahnya yang lebih ringan dan asin.
- Popularitas: Meskipun tidak sepopuler tonkotsu atau miso, shio ramen tetap memiliki penggemar tersendiri karena kesederhanaan rasanya.
Dampak Kesehatan Ramen
Ramen sering kali dianggap sebagai makanan cepat saji yang tidak sehat karena kandungan natrium dan lemaknya yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ramen instan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama terkait dengan mikrobiota usus. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi ramen berkaitan dengan penurunan keragaman mikrobiota usus pada wanita dewasa Jepang. Studi lain juga menyoroti bahwa makanan tinggi natrium seperti ramen dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Meskipun demikian, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi ramen dalam jumlah moderat tidak selalu berdampak buruk jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang.
Kesimpulan
Ramen bukan hanya sekadar makanan, Ramen merupakan simbol dari perjalanan budaya kuliner yang kaya antara Jepang dan Tiongkok. Dari asal-usulnya sebagai mie sederhana hingga menjadi hidangan global yang dicintai, perjalanan ramen mencerminkan inovasi kuliner serta adaptasi budaya. Dengan berbagai jenis dan cara penyajian, ramen terus berkembang dan menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Makanan ini tidak hanya memuaskan selera tetapi juga membawa cerita sejarah yang dalam setiap mangkuknya.Ramen tetap menjadi bagian penting dari identitas kuliner Jepang sekaligus berkontribusi pada dinamika sosial masyarakat di berbagai belahan dunia. Meskipun ada tantangan kesehatan terkait konsumsi berlebihan, pendekatan moderat terhadap makanan ini dapat membantu menjaga keseimbangan antara menikmati kelezatan ramen dan menjaga kesehatan tubuh.Melalui pemahaman tentang sejarah, variasi, dampak kesehatan, serta preferensi konsumen terhadap ramen, kita dapat menghargai lebih dalam tentang hidangan ikonik ini dan perannya dalam memperkaya pengalaman kuliner global.
Variasi ramen di setiap kota di Jepang mencerminkan keanekaragaman budaya kuliner negara tersebut. Dari kuah kental tonkotsu di Fukuoka hingga shio ringan di Hakodate, setiap jenis ramen menawarkan pengalaman rasa yang unik. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai keindahan kuliner Jepang dan menjelajahi ragam rasa yang ditawarkan oleh setiap daerah.
Ramen telah menjadi bagian penting dari kuliner Indonesia dengan berbagai variasi dan adaptasi sesuai selera lokal. Meskipun menghadapi tantangan dari persaingan pasar, inovasi dalam rasa dan pengalaman bersantap dapat membantu restoran untuk tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Dengan meningkatnya minat terhadap makanan Jepang secara umum dan ramen secara khusus, masa depan kuliner ini di Indonesia tampak cerah.