Pengaruh Ilmu Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ilmu komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja. Komunikasi yang baik menciptakan lingkungan kerja yang positif, mengurangi ketidakpastian, dan meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan demikian, pengembangan keterampilan komunikasi dalam organisasi sangat penting untuk memaksimalkan motivasi kerja, yang berdampak langsung pada kinerja dan produktivitas karyawan. Artikel ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya di bidang ini.
Kata Kunci : Ilmu Komunikasi, Motivasi Kerja

Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa komunikasi adalah salah satu aktivitas manusia dan topik yang amat sering diperbincangkan sehingga arti dari kata komunikasi beragam. Komunikasi memiliki variasi definisi dan rujukan yang tidak terhingga seperti, saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra, dan masih banyak lagi. Hal ini pada akhirnya memunculkan suatu pandangan baru bahwa komunikasi bukan merupakan subjek di dalam pengertian akademik normal, namun sebuah bidang ilmu yang multidisipliner (Fieske,2012:1). Sedangkan Carl I. Hovland berpendapat bahwa lmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi ini menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi melainkan juga pembentukan pendapat (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial memainkan peranan yang amat penting. Bahkan, dalam definisi khusus mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Menurut Hovland, komunikasi untuk mengubah perilaku itulah yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi, yakni masalah bagaimana caranya seseorang atau sejumlah orang berperilaku tertentu (melakukan kegiatan-kegiatan tertentu atau melakukan tindakan tertentu).
Dengan demikian komunikasi merupakan suatu ilmu multidisipliner yang menjelaskan tentang bagaimana segala bentuk interaksi yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari bisa mengubah baik dari persepsi hingga perilaku dari audiens atau komunikan yang menerima informasi ataupun pesan tersebut dan memaknainya dengan sama atau adanya kesesuaian, selain daripada itu ilmu komunikasi tidak hanya menjelaskan dalam penyampaian suatu pesan atau informasi saja melainkan ilmu komunikasi sangat bergantung daripada pendapat dari audiens atau khalayak yang menerima pesan atau informasi tersebut dengan berbagai bentuk media atau cara penyampaiannya, contohnya media massa ataupun melakukan suatu komunikasi secara langsung baik secara interpesonal maupun organisasi.

Pengertian Ilmu Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari, di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat ataupun di tempat lainnya ketika manusia itu berada. Apabila dengan sedikit menelaah kembali para pemikir komunikasi terdahulu memaknai dan memahami komunikasi berdasarkan etimologi secara filosofis, yakni komunikasi sebagai proses untuk menyatukan sejumlah orang. Hal ini berkaitan dengan makna satu “kata” sebelum rangkaian kata-kata. Dengan penjelasan sebelumnya bisa dimaknai bahwa komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh manusia didalam kehidupan sehari-hari dengan segala bentuk media penyampaiannya, selain itu komunikasi sendiri tergantung dari etimologi dalam setiap kata yang disampaikan dan secara pemaknaannya. Seperti yang disampaikan oleh Steven A Beebe, Susan J. Beebe, and Diana K. Ivy, 1999 Adalah seringkali kita melupakan peranan “kata” padahal misterius dari kata ini terletak pada kekuatan dari kata-kata tersebut. Maka dari itu pemaknaan komunikasi seperti yang dijelaskan oleh William J. Seller Seiler (1988) memberikan suatu pandangan bahwa komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti. Secara paradigmatik, komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara langsung melalui komunikasi lisan maupun secara tidak langsung melalui media (Effendy, 2006).
Maka dari segala bentuk penjelasan sebelumnya bisa dimaknai dan disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu rangkaian untuk memberikan suatu informasi (message) dalam menjalankan kehidupan sosial di ruang lingkup masyarakatnya itu sendiri dengan berbagai bentuk media penyaluran untuk menyampaikan setiap kata atau simbol baik secara verbal maupun nonverbal dan memiliki arti atau pemaknaan untuk menyatukan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.


Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan suatu proses atau usaha yang mengarahkan sikap dan perilaku manusia dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam dirinya dan tujuan organisasi. Proses motivasi kerja sendiri dimulai dari kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu. Kebutuhan itu timbul manakala terdapat ketidakseimbangan baik yang bersifat fisik maupun psikis. Sedangkan proses dorongan yang terdapat dalam diri individu dan perlu pengendalian merupakan proses keadaan kekurangan yang telah disertai adanya pengarahan, penghargaan, petunjuk, dan perlunya penguasaan pedoman kerja dari suatu organisasi di mana yang bersangkutan bekerja/bertugas, proses dorongan pada Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berorientasi pada tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini disampaikan juga oleh Herbert G. Hicks (Ruliana,2014:116) bahwa, hubungan antara motivasi dan pelaksanaan pekerjaan, manajer yang mementingkan hasil pekerjaan dengan sendirinya harus pula mementingkan motif-motif pribadi atau tujuan pribadi.

Fungsi Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja
Ilmu komunikasi memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Artikel menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan dapat meningkatkan motivasi, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja karyawan. Komunikasi efektif membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif, mengurangi ketidakpastian, dan memperkuat hubungan interpersonal, sehingga karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih baik. Dengan demikian, pengembangan keterampilan komunikasi dalam organisasi sangat penting untuk memaksimalkan motivasi kerja dikarenakan komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja karyawan dengan segala bentuk strategi yang dijalankan menyesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan dari perusahaan atau organisasi itu sendiri.