Fakhri Nur Ilyas
Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia, Kota Bandung
Email: fakhriilyas242@gmail.com
Abstrak
Redaksi Majalah Tempo selalu menuai pro dan kontra ketika mereka menerbitkan sebuah artikel baru. Seperti artikel yang terbit pada tanggal 19 Oktober 2023. Pasalnya ilustrasi yang ditampilkan oleh majalah Tempo tersebut menampilkan sosok Prabowo yang berada diatas sepeda motor dengan tiga Cawapres dibelakangnya. Menanggapi hal tersebut, sebagian masyarakat banyak yang beropini dengan tiga sosok yang berada dibelakang Prabowo. Melalui analisis semiotika, menarik untuk mengetahui apa maksud yang ingin disampaikan oleh Redaksi majalah Tempo hingga menimbulkan pertanyaan dan perdebatan di masyarakat tentang siapa tiga sosok dibelakangnya. Dengan mengacu pada paradigma konstruktivisme, tinjauan literatur serta metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sampul majalah Tempo. Teori Semiotika Charles Sanders Peirce dan juga Teori Metafora yang digunakan sebagai pisau analisis, bisa ditemukan bahwa Majalah tempo terbitan 19 0ktober 2023 ini ditemuka tiga sosok yang merupakan kandidat Cawapres Prabowo. Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa Prabowo sedang menunggu sosok yang akan menemaninya untuk menuju Pilpres 2024.
Kata kunci: Prabowo;Semiotika;Pierce;Cover Majalah Tempo
Abstract
Tempo Magazine’s editorial team always draws pros and cons when they publish a new article. Like the article published on October 19, 2023. Because the illustration displayed by Tempo magazine shows the figure of Prabowo who is on a motorcycle with three vice presidential candidates behind him. Responding to this, some people have an opinion about the three figures behind Prabowo. Through semiotic analysis, it is interesting to know what the editorial team of Tempo magazine wants to convey to raise questions and debates in the community about who the three figures behind him are. By referring to the constructivism paradigm, literature review and qualitative method, this research aims to analyze the cover of Tempo magazine. Using Charles Sanders Peirce’s Semiotics Theory as well as Metaphor Theory as an analytical knife, it can be found that the tempo magazine published on October 19, 2023, found three figures who are Prabowo’s vice presidential candidates. In this study, it can be concluded that the illustration illustrates that Prabowo is waiting for a figure who will accompany him to the 2024 presidential election.
Keywords: Prabowo;semiotics;Peirce;Tempo’s cover magazine
PENDAHULUAN


Gambar 3.1
Sumber: https://koran.tempo.co/read/cover-story/485093/kursi-panas-cawapres-prabowo
Media merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi. Media juga berperan untuk mengantarkan dan meneruskan informasi antara sumber dan penerimanya. Salah satu bentuk Media adalah Majalah. Majalah merupakan media massa periodik yang memiliki ciri khas dan keunikan dalam menyampaikan informasi kepada para pembacanya. Priscilia ( 2015 ) mengatakan majalah adalah media yang dapat digunakan untuk transfer kebudayaan. Selain sebagai informasi, majalah juga merupakan media edukasi serta alat kontrol social sebagaimana fungsi media media secara umum. Majalah yang kerap kita temui salah satunya adalah Majalah Tempo. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Majalah tempo kerap kali menggunakan sampul yang unik pada penyajiannya yang biasanya memiliki makna tersirat didalamnya dan mampu menginformasikan isi yang terkandung didalam majalah tersebut. Kita bisa ambil salah satu contohnya pada edisi Kursi Panas Pendamping Prabowo yang terbit pada tanggal 19 Oktober 2023. Pada edisi tersebut, Tempo menggunakan satu halaman penuh tentang Prabowo dan calon wakilnya pada Pilpres di sampul depannya. Atas dasar itu, Peneliti menilai bahwa Majalah Temo edisi 19 Oktober 2023 terdapat makna yang sangat kuat dan sangat cocok untuk dianalisi lebih lanjut. Untuk mengetahui makna yang ingin disampaikan kepada pembaca dapat menggunakan pendekatan semiotika. Maka dari itu Peneliti ingin membuat sebuah penelitian berjudul “Analisi Semiotika Cover Majalah Tempo Edisi 19 Oktober 2023”.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang sedang terjadi dan dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain. Hasil dari penelitian kualitatif biasanya berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen dan juga wawancara dengan angka yang deskriptif. Objek yang terdapat pada penelitian kualitatif biasanya berupa objek alamiah. Artinya, objek tersebut apa adanya dan tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti sedang memasuki objek, berada pada objek, dan keluar dari objek relatif tidak berubah (Sugiyono,2014:1-2). Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini karena pendekatan tersebut bersifat subjektif.Asumsi dasar penelitian semiotika adalah kajian mengenai tanda, di mana saat memberikan pemaknaan pada tanda, setiap orang akan memiliki pandangan yang berbeda beda merujuk pada ideologi, pengalaman, budaya, maupun latar belakang lainnya (Mudjiyanto & Nur, 2013). Selanjutnya untuk tata cara pengumpulan data akan dilakukan melalui studi kepustakaan dan tinjauan literatur. Data untuk tinjauan literatur terdiri dari majalah Tempo terbitan 19 Oktober 2023, data tersebut berkaitan dengan topik penelitian, majalah tempo lainnya yang terkait dengan penelitian, hingga berbagai naskah penelitian terdahulu. Studi kepustakaan dan tinjauan literatur dilakukan secara cetak maupun daring. Untuk daring, dilakukan dengan cara mengamati text dan gambar yang ada pada layar komputer. Data yang didapat bisa saja berwujud tekstual, artinya layaknya unggahan atau pembicaraan melalui chat, foto dan vidio.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian majalah Tempo edisi 19 Oktober 2023, peneliti dapat menjawab penelitian ini menggunakan model Pierce. Menurut Pierce dalam kehidupan manusia memiliki ciri yaitu adanya pencampuran tanda dan cara penggunaannya dalam aktivitas yang bersifat representatif. Menurut Pierce, tanda merupakan sesuatu yang berfungsi untuk mewakili sesuatu yang lain dengan merepresentasikan sesuatu yang diwakilinya. Pierce juga membagi sistem tanda ( semiotik ) menjadi tiga unsur yaitu; tanda (sign), acuan tanda (object), penggunaan tanda (interpretant). Pierce menggunakan istilah yang berbeda untuk menjelaskan fungi tanda, yang baginya merupakan proses yang konseptual, terus berlangsung dan tidak terbatas ( yang disebutnya “semiosis tak terbatas” rantai makna-keputusan oleh tanda-tanda baru menafsirkan tanda sebelumnya atau seperangkat tanda-tanda). (Vera, 2015:22). Analisis terhadap makna dilakukan dengan mengacu pada pokok pemikiran Pierce, Triangle of Meaning. Teori tersebut berusaha untuk mengaitkan antara tanda dengan interpretasi terhadap tanda yang dihubungkan dengan logika. Ketiga unsur diatas kemudian saling terhubung hingga menghadirkan sebuah makna.
Tabel 1. Analisis Triangle of Meaning
Sumber: Theodora Edra Pramaskara (2022), Procal.co (2019), Zuhriah (2018)
Subbab
Dalam teori Pierce, tanda dibagi menjadi tiga hal, yakni sinsign, qualisign, dan legisign. Sinsign merupakan keberdaan benda serta peristiwa secara aktual, yang terdapat pada sebuah tanda (Sobur, 2004). Jika dilihat dari cover majalah tersebut, ada beberapa peristiwa yang melatarbelakangi redaktur majalah Tempo untuk menampilkan cover yang sangat kontroversial tersebut. Majalah Tempo sendiri dikenal sebagai majalah yang sangat berani untuk membuat sampul majalah yang kontroversional yang menarik untuk para pembacanya. Pada saat majalah tersebut dipublikasikan kita bisa melihat bahwa ada banyak sekali kandidat yang dikaitkan dengan Prabowo. Salah satunya adalah Anak dari Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka. Ini juga yang menimbulkan banyak sekali spekulasi liar di masyarakat mengenai kandidat tersebut. Mengingat, dalam kancah politik nasional nama Gibran di anggap belom cukup kompeten untuk mengisi “Kursi Panas” tersebut. Karena tercatat bahwa Gibran baru memimpin sebagai Walikota Solo kurang lebih selama 2 tahun saja. Jika dibandingkan dengan Ayahnya, yaitu Joko Widodo. Karir politik Gibran dinilai memiliki karier politik yang melesat sangat cepat.
Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda atau sesuatu yang tampak nyata dan dapat dilihat, jika dibedah dan di Analisis terdapat banyak Qualisign pada cover majalah Tempo tersebut. Pertama, ilustrasi sosok yang menyerupai Erick Thohir yang digambarkan menggunakan pakaian hitam dengan gesture tubuh seperti ingin ikut Prabowo untuk menuju Pemilu 2024. Kedua, motor Vespa yang dinaiki oleh Prabowo. Motor yang dinaiki oleh Prabowo memiliki tiga roda yang bisa kita Asumsikan bahwa setidaknya ada tiga calon kandidat cawapres yang ingin ikut Prabowo untuk Pemilu 2024. Jika melihat kebelakang, Prabowo setidaknya sudah tiga kali kalah dalam pemilu yang diadakan yakni 2009,2014 dan 2019. Ketiga, kursi kosong yang terlihat pada ilustrasi tersebut menggambarkan “Kursi Panas” yang diperebutkan oleh ketiga cawapres.
Legisign merupakan norma yang terdapat pada tanda, terkait dengan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jika kita lihat dari cover majalah Tempo edisi 19 Oktober 2023 tersebut. Setidaknya, ada beberapa Legisign yang menampilkan ilustrasi sarat akan pelanggaran terkait dengan etik.
Ilustrasi Prabowo yang menaiki kendaraan ini dengan asap yang cukup banyak merupakan perumpamaan dari Indeks. Indeks adalah tanda yang terhubung secara kausal dengan obyek yang ditunjuk.Secara historis, asap ditimbulkan oleh api. Maka dalam konteks ini ada penyebab yang melatarbelakangi adalah ketidaksabaran Prabowo dalam menunggu Cawapres pendamping dirinya.
Sementara itu, metafora hadir sebagai bentuk dari interaksi antara intrumen kognitif, dan ekspresi dari sebuah metafora merupakan suatu ornamen retoris. Metafora dapat digunakan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam bahasa sehari hari (Lakoff & Johnson, 2020). Kusmanto (2019) menyampaikan pemaknaan metafora bukan sekadar interpretasi metaforis yang merupakan alternatif fari interpretasi harfiah, namun termasuk juga ekspresi bahasa sehari hari yang banyak terbentuk atas dasar sebuh struktur metaforis.
Selanjutnya berdasarkan perspektif objek, tanda terbagi menjadi 3 hal, yakni indeks, ikon dan simbol.
- Indeks
Indeks adalah tanda yang memiliki relasi kausalitas atau sebab akibat dengan apa yang diwakilinya, atau disebut tanda sebagai bukti.
Unsur indeks yang tampak dalam cover majalah Tempo adalah asap yang sangat banyak yang ditimbulkan. Kita ketahui bersama bahwa tidak ada asap tanpa api.
- Ikon
Ikon merupakan tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya, atau memiliki ciri yang menyerupainya. Vespa roda tiga ini digambarkan sebagai kendaraan prabowo untuk mencalonkan diri menjadi Capres yang ketiga kalinya. Ini dapat dilihat dari jumlah roda yang terdapat pada kendaraan tersebut.
- Simbol
Simbol adalah sebuah tanda yang dikonversi, yakni perjanjian serta peraturan yang disepakati bersama. Simbol yang terdapat pada sampul majalah tersebut adalah adalah gesture tangan yang melambai kearah atas dalam sampul tersebut menandakan bahwa mereka ingin ikut dan meminta kepada Prabowo untuk menunggunya.
Berdasarkan interpretasinya, tanda dibagi atas rheme, dicent sign dan argument. Rheme adalah tanda yang membuat pihak yang melihatnya untuk memberikan pemaknaan yang mungkin berbeda-beda. Dalam hal ini, unsur rheme yang terlihat adalah kepulan asap yang berwarna abu-abu. Meskipun warna tersebut dapat menggambarkan sebuah kelemahan dan ketidakjelasan (Kompas.com, 2008), namun penafsiran tersebut dapat berbeda beda berdasarkan pada pemahaman pihak yang melihatnya. Menurut masyarakat tertentu, warna abu-abu dapat menggambarkan kedewasaan,netral dan keseriusan.
Sementara itu, dicign adalah tanda yang sesuai dengan realitas yang nyata. Dicisign pada sampul majalah Tempo edisi 19 Oktober 2023 ini terlihat ilustrasi sosok pria yang digambarkan mirip dengan Prabowo. Sosok tersebut dapat kita ketahui melalui pakaian yang biasa ia kenakan. Serta terlihat pula dari bentuk tubuh yang gempal sangat menggambarkan bagaimana Prabowo. Terakhir, argument adalah tanda yang memberikan adanya suatu alasan secara langsung. Pada sampul majalah tersebut terdapat kursi kosong yang belum diisi, yang kita kenal sebagai “Kursi Panas”. Salah satu hal yang menguatkan adalah dengan belum adanya Cawapres yang di-umumkan oleh Prabowo. Yang mana kursi tersebut kemungkinan akan diisi oleh tiga kandidat tersebut.
KESIMPULAN
Majalah Tempo edisi 19 Oktober 2023 menampilkan sampul yang sangat kontroversial yang memperlihatkan ilustrasi ilustrasi tokoh seorang pria dengan menaiki kendaraan tanpa penumpang disebelahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhriah (2018). MAKNA WARNA DALAM TRADISI BUDAYA; STUDI KONTRASTIF ANTARA BUDAYA INDONESIA DAN BUDAYA ASING
Sobur, A. (2004). Analisis teks media: suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik, dan analisis framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suptandar, J. P. (2018). Teori dasar desain komunikasi visual. Jakarta: Djambatan.
Verian, A., & Situmeang, I. V. O. (2019). Representasi foto kampanye calon presiden pada
majalah Tempo edisi 19 – 25 November 2018 (analisis semiotika Charles Sanders Peirce).
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 13(1), 1–21. https://doi.org/10.30813/s:jk.v13i1.1787
https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jurnal-
unikom/article/view/1311
https://koran.tempo.co/read/cover-story/485093/kursi-panas-cawapres-prabowo
https://jurnal.unpad.ac.id/kajian-jurnalisme/article/download/36251/16952
https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/download/13606/pdf
https://jurnal.unpad.ac.id/kajian-jurnalisme/article/download/36251/16952