ARSITEKTUR MASJID KONTEMPORER: Warisan Desain Ahmad Noe’man

Lahir pada 10 Oktober 1925 di Garut, Jawa Barat, Ahmad Noe’man adalah seorang arsitek terkemuka di Indonesia yang memiliki julukan “Arsitek Seribu Masjid”. Menyelsaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia dikenal dengan keberaniannya menantang norma aristektur tradisional melalui desain masjid tanpa kubah.
Ahmad Noe’man menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam karyanya. Artikel ini akan mengeksplorasi gaya desain dari Ahmad Noe’man, termasuk contoh karyanya seperti Mesjid Salman ITB dan Masjid At-Tin, serta dampaknya terhadap arsitektur masjid kontemporer.

1. Desain Tanpa Kubah

Salah satu inovasi terbesar Ahmad Noe’man adalah merancang masjid tanpa kubah, yang berbeda dari norma tradisional. Pilihan desain ini tidak hanya mengurangi biaya konstruksi dan perawatan tetapi juga memberikan estetika modern yang unik. Dengan tidak adanya kubah, masjid yang dirancang Noe’man memungkinkan pencahayaan dan ventilasi alami yang lebih baik, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi jamaah.

Contoh Karya: Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB - Wikiwand
Sumber : Masjid Salman ITB – Wikiwand

Masjid Salman ITB adalah salah satu karya Noe’man yang paling terkenal. Desainnya tanpa kubah dan penggunaan ruang yang luas mencerminkan inovasi dan pendekatan uniknya. Masjid ini menjadi ikon arsitektur di Bandung dan sering dijadikan referensi untuk desain masjid modern.

Image result for Interior Masjid Salman ITB
sumber : Masjid Salman ITB, Ramadhan 1444H

Pages: 1 2 3