Peran Komunikasi Interpersonal Melalui Pembentukan Hubungan Keluarga dalam Drama China ‘Go Ahead’

Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai kehidupannya. Keluarga membentuk suatu hubungan yang sangat erat antara ayah, ibu, maupun anak. Hubungan tersebut terjadi dimana antar anggota keluarga saling berinteraksi. Interaksi tersebut menjadikan suatu keakraban yang terjalin di dalam keluarga, dalam keadaan yang normal maka lingkungan yang pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudarasaudaranya serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, di mana masing-masing memiliki tugas dan fungsinya. Ketika peran tersebut tidak dijalankan dengan baik, ketidakseimbangan akan terjadi, sering kali memicu konflik. Jika salah satu anggota keluarga tidak memahami atau tidak melaksanakan tanggung jawabnya, hal ini dapat mengganggu keharmonisan keluarga, menimbulkan masalah, dan meretakkan hubungan. Keluarga yang harmonis tercipta saat setiap anggotanya memahami dan menjalankan peran, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Sejak timbulnya peradaban manusia sampai sekarang, keluarga selalu berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan ketrampilan dasar seperti budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak telah disadari oleh banyak pihak.

Menurut Sudarsono (2004:125), keluarga bahagia dan utuh merupakan idaman bagi setiap pasangan, tetapi pada kenyataanya apa yang diharapkan itu tidak selalu sesuai dengan apa yang terjadi. Jika dari masing-masing anggota keluarga tidak berusaha untuk menciptakan suasana yang mengarah kepada kebahagiaan, maka keharmonisan keluarga juga akan lebih sulit untuk tercapai. Di dalam keluarga terjadi proses bagaimana untuk mencintai, menyayangi, menghargai, menghormati, dan saling berbagi antar sesama anggota keluarga.

Pada kehidupan sehari-hari, anggota keluarga yang memiliki status ekonomi baik (kaya) belum tentu akan selalu merasa bahagia. Begitupun sebaliknya, keluarga yang tingkat ekonominya kurang memadai (miskin), belum tentu pula anggota keluarganya tidak merasakan bahagia. Keluarga yang bertempat tinggal di desa, tidak dapat dikatakan bahwa tingkat permasalahan yang dialami lebih sedikit dibandingkan dengan keluarga yang tinggal di kota. Hal ini dikarenakan kualitas dari kebahagian, kesejahteraan dan keharmonisan suatu keluarga tidak hanya ditentukan dari tingkat materi, pekerjaan, dan lokasi dari keluarga itu berada, melainkan yang mempengaruhinya.

Melalui pola asuh orang tua, terjadi interaksi sosial yang memperkenalkan anak pada peraturan, norma, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Keluarga menjadi pusat pendidikan pertama bagi anak, dengan ciri khas dalam memberikan kasih sayang dan perhatian. Keseimbangan dalam pemberian kasih sayang dari orang tua sangat penting, agar anak tidak merasa terlalu bebas dalam menjalani hidupnya.

Pembentukan hubungan keluarga adalah fondasi penting dalam kehidupan sosial dan emosional seseorang. Sebagai lingkungan pertama yang dikenal individu, keluarga berperan besar dalam membentuk karakter anak. Dalam interaksi sehari-hari di rumah, anak belajar berkomunikasi, mengenali emosi, serta memahami nilai-nilai moral dan sosial yang akan dibawanya hingga dewasa. Hubungan yang sehat dalam keluarga mendukung perkembangan emosional yang stabil dan kemampuan komunikasi yang baik. Sebaliknya, hubungan yang penuh konflik atau kurang komunikasi dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.

Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun juga melibatkan penuaan. Perkembangan meliputi tiga aspek, yaitu fisik, mental-psikologi, dan sosial. Perkembangan fisik dapat dilihat melalui pertumbuhan tulang, otot-otot, sistem syaraf serta organ-organ tubuh.

Di masa sekarang, banyak anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dan bimbingan dari orang tua, terutama anak-anak dari keluarga broken home, yatim, piatu, atau terlantar. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dapat mempengaruhi perkembangan dan kepribadian anak. Dalam kondisi seperti ini, anak membutuhkan perlindungan, pembinaan, perhatian, serta kasih sayang yang maksimal dari orang tua demi masa depannya. Anak tumbuh dalam pemeliharaan keluarga yang harus memberikan fondasi yang kokoh.

Peran aktif dari orang tua juga sangat membantu proses emosional anak, yang dapat dilihat dari bentuk dukungan yang berkaitan dengan pembentukan serta perkembangan emosional anak, yaitu: melepaskan daya kreasi dan imajinasi anak yang berdampak positif dan tentunya anak selalu terarah. Sebaliknya apabila orang tua kurang memberikan perhatian terhadap emosional anak seperti jarang memberikan kesempatan kepada anak, maka akan membawa dampak negatif terhadap perkembangan emosional pada anak. Sikap saling perhatian merupakan kunci utama dalam menciptakan suatu hubungan yang harmonis dalam keluarga.

Pada hakikatnya, setiap orang tua mempunyai harapan agar anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik dan cerdas yang terjalin di dalam keluarga. Harapan- harapan ini lebih mudah terwujud apabila sejak semula orang tua menyadari akan peranan mereka sebagai orangtua harus memperhatikan anak setiap hari walau sesibuk apapun, maka dari itu anak jangan sampai terlupakan dalam mengontrol dan mendidiknya, memberi kasih sayang dan membimbingnya.

Dalam drama Go Ahead, keluarga menjadi pusat cerita yang menggambarkan bagaimana hubungan antaranggota keluarga terbentuk, bahkan tanpa ikatan darah. Karakter utama, meskipun bukan keluarga kandung, membangun hubungan erat melalui komunikasi interpersonal yang kuat, berbagi dukungan emosional, mengatasi trauma, dan menciptakan kebersamaan. Komunikasi di antara mereka menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan menyelesaikan konflik.

Anak menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh keluarga, dalam kehidupannya anak perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua baik ayah maupun ibu, hal itu dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama yang menerima anak lahir didunia. Tidak hanya hal itu keluarga juga menjadi tempat bagaimana anak belajar dalam berkehidupan yaitu dari awal cara makan sampai anak belajar hidup dalam masyarakat. Keluarga menjadi hal yang terpenting dalam membawa anak untuk menjadi seorang individu yang baik.

Drama Go Ahead berfokus pada tiga karakter utama, yakni Ling Xiao, He Ziqiu, dan Li Jianjian, yang dibesarkan dalam satu rumah meski tidak memiliki ikatan darah. Masing-masing dari mereka membawa trauma masa kecil yang mendalam, namun melalui hubungan mereka satu sama lain, mereka menemukan kekuatan, dukungan, dan rasa memiliki yang mendalam.

Selain hubungan keluarga, drama ini juga menyoroti peran penting persahabatan. Persahabatan yang tulus antara karakter-karakternya menjadi ruang bagi mereka untuk berbagi perasaan yang tidak selalu bisa diungkapkan dalam keluarga. Hubungan ini terbentuk melalui komunikasi yang saling mendukung dan penuh pengertian. Baik di lingkungan keluarga maupun di antara teman-teman, komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menjaga stabilitas emosional, membantu para karakter bangkit dari masa lalu yang penuh luka, dan mendorong mereka berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Orang tua yang sibuk berkerja kurang memiliki waktu untuk menjalin interaksi dengan anaknya. Kesibukan orang tua dalam perkerjaannya membuat komunikasi yang terjalin di dalam keluarga menjadi kurang efektif, kebersamaan sulit terjalin karena anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing. Dengan minimnya waktu untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga tersebut, maka tentunya hal ini juga berdampak pada lemahnya kerja sama, kurangnya kebersamaan, tidak terjadi proses saling menasihati dan rasa saling mencintai antar anggota keluargapun tidak terbentuk dengan maksimal. Ketidak-harmonisan dalam suatu keluarga dapat menyebabkan anak merasa kurang disayang, kurang dihargai dan dihiraukan, bahkan dapat menyebabkan anak merasa tersisihkan di lingkungan keluarganya sendiri.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.  Masa remaja juga disebut masa menentukan pola hidup yang biasanya dianut oleh orang tuanya. Masa remaja menghadirkan begitu banyak tantangan, karena banyaknya perubahan yang harus dihadapi mulai dari perubahan fisik, biologis dan juga sosial. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa akhir atau menuju ambang dewasa. Masa remaja juga erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam mengembangkan hubungan sosialnya.

Mengasuh, membina dan mendidik anak dirumah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Sosialisasi menjadi sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak. Ling Xiao dan He Ziqiu, meski bukan saudara kandung Li Jianjian, diperlakukan sebagai bagian dari keluarga oleh ayah Li Jianjian, Li Haichao. Keputusan ini tidak hanya membentuk struktur keluarga yang baru, tetapi juga memperlihatkan bagaimana komunikasi dapat menjadi jembatan dalam membangun hubungan yang erat dan saling mendukung, bahkan tanpa ikatan darah. Li Haichao, sebagai figur ayah yang penuh kasih sayang, menunjukkan kepeduliannya tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga tindakan sehari-hari yang sederhana, seperti memasak untuk anak-anak dan mendengarkan keluh kesah mereka. Sikap penuh perhatian dan komunikasi empatik ini membangun dasar yang kuat bagi perkembangan karakter masing-masing anak.

Namun, drama ini juga menggambarkan bahwa tidak semua hubungan keluarga berjalan dengan mulus. Ibu biologis Ling Xiao dan He Ziqiu, yang meninggalkan mereka di masa kecil, kembali ke kehidupan mereka setelah bertahun-tahun, membawa konflik emosional yang rumit. Ling Xiao dan He Ziqiu, yang telah menemukan kedamaian dalam keluarga barunya, harus berhadapan dengan perasaan terluka, kemarahan, dan kebingungan. Di sinilah komunikasi interpersonal berperan penting dalam mengatasi konflik. Drama ini menggambarkan bagaimana kurangnya komunikasi yang efektif di masa lalu dapat menciptakan jarak emosional yang mendalam, dan upaya untuk memperbaiki hubungan memerlukan keterbukaan, pengertian, dan kesediaan untuk mendengarkan.

Di sisi lain, persahabatan antara Ling Xiao, He Ziqiu, dan Li Jianjian juga memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Mereka bukan hanya saudara di rumah, tetapi juga sahabat yang saling mendukung dalam setiap tahap kehidupan. Komunikasi yang terjalin di antara mereka tidak selalu verbal; sering kali, pemahaman mendalam yang mereka miliki tentang satu sama lain memungkinkan mereka untuk saling mendukung tanpa perlu banyak kata. Ini mencerminkan betapa kuatnya komunikasi interpersonal dalam persahabatan yang dibangun di atas kepercayaan dan pemahaman emosional.

Peran komunikasi interpersonal dalam Go Ahead terlihat jelas dalam interaksi antar karakter. Tidak hanya melalui kata-kata, komunikasi mereka juga melibatkan aspek non-verbal seperti gestur, sentuhan, dan ekspresi wajah yang sering kali lebih berarti. Komunikasi interpersonal yang efektif, baik verbal maupun non-verbal, membentuk hubungan yang kuat dan penuh kasih sayang di antara karakter-karakter ini. Misalnya, ketika salah satu karakter merasa kesulitan mengungkapkan perasaannya secara verbal, tindakan sederhana seperti memeluk atau memberikan perhatian dengan diam-diam bisa mengomunikasikan dukungan yang sangat berarti. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal bukan hanya tentang apa yang diucapkan, tetapi juga tentang bagaimana tindakan kita dapat menyampaikan perasaan dan niat.

Dengan demikian, penting untuk melihat bagaimana komunikasi interpersonal memengaruhi pembentukan hubungan keluarga dan persahabatan dalam drama ini. Dengan komunikasi yang penuh pengertian, kasih sayang, dan kejujuran, para karakter dalam Go Ahead mampu menciptakan keluarga yang tidak hanya didasarkan pada ikatan darah, tetapi juga ikatan emosional yang kuat. Drama ini memberikan gambaran yang kaya tentang peran komunikasi interpersonal dalam membentuk dinamika keluarga dan persahabatan, serta bagaimana hubungan tersebut memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Keseluruhan drama Go Ahead memperlihatkan bahwa komunikasi interpersonal adalah kunci dalam membangun dan memelihara hubungan, baik dalam konteks keluarga maupun persahabatan. Baik itu melalui dialog yang mendalam, tindakan yang penuh kasih, atau kehadiran yang penuh pengertian, komunikasi membantu karakter-karakter dalam drama ini menghadapi tantangan hidup mereka. Drama ini mengajarkan bahwa keluarga bukan hanya tentang ikatan darah, tetapi tentang ikatan emosional yang dibangun melalui komunikasi yang terbuka, jujur, dan empatik.

Selain itu, Go Ahead juga menunjukkan bagaimana komunikasi non-verbal, seperti gestur, ekspresi wajah, dan tindakan-tindakan kecil, memainkan peran penting dalam hubungan antarkarakter. Misalnya, ketika salah satu karakter merasa sedih atau frustrasi, kehadiran fisik dan dukungan diam-diam dari teman-teman mereka memberikan rasa nyaman yang tidak dapat disampaikan dengan kata-kata. Hal ini menggarisbawahi bahwa komunikasi interpersonal tidak selalu tentang apa yang diucapkan, tetapi juga tentang bagaimana kehadiran dan perhatian kita dapat memengaruhi perasaan orang lain. Dengan komunikasi yang penuh pengertian, kasih sayang, dan kejujuran, karakter-karakter dalam Go Ahead dapat menciptakan keluarga yang tidak hanya berbasis ikatan darah, melainkan juga ikatan emosional yang kokoh.