Pendahuluan
“Don’t judge book by its cover”, mungkin kata tersebut pernah atau seringkali kita lihat di internet, yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia “Jangan menilai buku dari sampulnya”. sekilas kata tersebut terdengar relevan tentang perumpamaan manusia atau buku itu sendiri. Namun setelah di perdalam artinya, menurut saya kata tersebut tidaklah sepenuhnya benar, dikarenakan manusia cenderung menilai terlebih dahulu dari yang paling terlihat, yaitu bentuk rupa/fisik. Tentunya menilai dengan mengandalkan persepsi masing-masing, setelah itu muncullah stereotip tentang hal tersebut, bisa dalam hal positif maupun negatif.
Tanpa sadar kita selalu “menjudge cover” dari seseorang yang kita masih anggap asing. Contohnya saat kita baru pertama kali masuk ke perguruan tinggi, kita masih merasa asing dengan orang-orang di kelas yang sama. Disaat itu kita mulai memperkenalkan diri masing-masing dan mencoba akrab, yang pertama kali kita lihat adalah fisik orang tersebut. Jika orang itu mengenakan kemeja, celana yang formal, rambut yang rapi,bersih, tentu orang itu memedulikan kebersihan dan kerapihan dirinya terhadap diri sendiri maupun orang lain demi terciptanya kesan pertama yang positif dalam pandangan orang lain terhadap dirinya.
Berpenampilan rapi juga memberikan kesan bahwa orang itu terpelajar, faham akan dirinya bahwa dia sedang berada di lingkungan para pelajar. Oleh karena itu kita perlu tahu kita sedang berada dimana dan perlu berpenampilan seperti apa. Sama halnya seperti buku, memiliki penampilan berupa cover yang mencerminkan isi dari buku tersebut. Dalam hal itu saya akan membahas hal tersebut dalam artikel ini, yang berjudul “Mengapa Desain Cover Buku Itu Penting”.
Sejarah Buku
Buku adalah sebuah kumpulan kertas atau lembaran yang tertulis atau mengandung tulisan maupun ilustrasi. Awalnya, buku ditemukan di Mesir pada sekitar tahun 2400 sebelum masehi setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas yang berisi tulisan dan digulung ini adalah merupakan bentuk pertama dari sebuah buku. Ada Pula yang mengatakan bahwa buku sudah ditemukan di Kamboja, saat sang buddha menuliskan wahyunya di media berupa daun. Seiring perjalanannya waku, cendikiawan di Tiongkok menuliskan ilmunya diatas lidi yang dikaitkan menjadi satu. Hal ini membuat sistem penulisan di Tiongkok hurufnya ditulis secara vertikal dari atas ke bawah.
Sebelum adanya kertas, batu adalah sebuah media untuk menuliskan informasi oleh manusia prasejarah. Lalu berkembanglah media tulis ini ke tanah liat, gulungan papyrus, bambu. Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Tiongkok berhasil menciptakan kertas pada sekitar tahun 200 sebelum masehi dari bahan bambu yang ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa kemajuan pada perubahan dunia, tersebar oleh para pedagang yang membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa pada awal abad ke-11. industri kertas semakin bertambah maju dengan diciptakannya mesin cetak yang dibuat oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Perkembangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
Penjelasan Singkat
Cover adalah salah satu bagian paling penting dalam buku yang menjadi cerminan dari isi keseluruhan buku. Cover dalam Bahasa Indonesia, artinya sampul yang berperan sebagai bagian terluar dari buku. Cover buku menjadi wajah/penampilan karena letaknya berada di luar buku. Oleh karena itu, tidak heran jika cover buku dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembeli. Dalam cover buku, terdapat elemen-elemen desain yang penting untuk memberikan gambaran atau cerminan dari isi buku tersebut, juga sebagai pemikat calon pembaca.
Pengertian Cover
Cover buku adalah salah satu bagian penting dari sebuah buku. Terdapat di bagian luar dari buku itu sendiri yang memiliki setidaknya sebuah ilustrasi/desain untuk menarik perhatian dan sebuah judul untuk mewakilkan isi buku. Cover buku memiliki bahan yang berbeda dari sebuah isi buku, yang dimana isi buku memakai bahan kertas yang tipis, namun cover buku menggunakan bahan yang lebih tebal dari kertas, yang berperan sebagai pelindung isi buku yang berbentuk lembaran-lembaran. Selain melindungi isi, cover juga berperan sebagai pelengkap, pendukung, sekaligus penguat isi buku. Fungsi dari cover juga sebagai pengikat isi buku supaya tidak mudah lepas.
Fungsi Desain Pada Cover Buku
- Menarik Perhatian Pembaca
Peran visual berperan penting dalam keputusan pembelian konsumen terhadap buku yang beredar secara online maupun onsite. Dalam cover/sampul buku terdapat bermacam elemen visual seperti:
- Foto
Foto adalah hasil dari proses fotografi, foto sendiri adalah gambar diam baik berwarna maupun hitam putih yang dihasilkan oleh kamera yang menangkap atau merekam suatu objek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu. Biasanya sampul dengan menggunakan elemen visual foto memiliki kemampuan untuk memberikan kesan “dapat dipercaya” dalam benak konsumen.
- Artwork
Artwork atau Karya seni adalah jenis karya berupa non-fotografi, menggunakan metode manual, digital, ataupun berupa kombinasi keduanya, yang menghasilkan sebuah karya ilustrasi, kartun, sketsa, dan lain-lain. Artwork membantu memunculkan imajinasi,representasi dari isi buku ataupun perasaan bagi khalayak sasaran.
Lalu, ada beberapa elemen visual dalam cover buku berupa desain grafis yaitu:
- Tipografi
Tipografi adalah teknik dalam memilih teks dalam proses desain grafis, secara umum adalah teknik dalam melakukan penyusunan huruf dan teks di dalam suatu pembuatan visual supaya dapat terbaca dan menarik untuk dilihat.
- Warna
Warna merupakan kualitas rupa yang dapat membedakan kedua objek atau bentuk yang identik, ukuran dan nilai gelap terangnya. Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi, karena itu warna menjadi unsur penting dalam ungkapan seni rupa dan desain.
- Ilustrasi
Ilustrasi merupakan interpretasi visual dari sebuah konsep, teks ataupun proses tertentu. Esensi dari sebuah ilustrasi adalah pemikiran, ide dan konsep yang menjadi landasan akan apa yang ingin dikomunikasikan oleh gambar.
- Layout
Layout memiliki arti tata letak. Layout merupakan kegiatan menyusun, menata, mengatur, dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar, dan bidang menjadi komposisi karya visual yang komunikatif, estetik, persuasif dan, menarik.
- Mencerminkan Isi dan Tema Buku
Dengan adanya cover buku, diharapkan konsumen mengetahui secara singkat tentang buku tersebut saat pertama kali melihatnya, sebelum menelaah secara lanjut. Hanya dengan sebuah cover buku konsumen bisa mengetahui:
- Cerminan Isi Buku
Ketika membeli buku, hal yang pertama kali membuat pembeli tertarik adalah melihat sebuah cover buku yang menarik. Biasanya pembeli akan membaca sinopsis buku yang berada di cover bagian belakang. Sinopsis buku akan membantu pembaca untuk mengetahui secara singkat isi dari buku tersebut.
- Menjelaskan genre buku
Genre buku tidak hanya dapat diketahui dari sinopsisnya saja, namun dari cover buku juga bisa menjelaskan genre yang terdapat dalam buku tersebut. Genre sebuah buku dapat dibedakan dari penggunaan ilustrasi berupa style pada cover buku, seperti buku novel fiksi, non fiksi, komik, ataupun biografi.
Unsur Unsur Cover Buku
- Front Cover
Front cover atau sampul depan pada buku adalah sebuah muka dari buku sebagai daya tarik buku tersebut terhadap pembeli dalam sampul depan terdapat beberapa unsur penting diantaranya adalah:
- Nama penulis
Unsur yang harus diperhatikan adalah adanya identitas nama penulis. Dengan adanya identitas nama penulis, kita akan tahu siapa yang mengarang buku tersebut, dengan ini memudahkan kita untuk mencari buku berdasarkan nama penulis, seperti buku apa saja yang pernah ia terbitkan, rekam jejak.
- Penerbit
Selain penulis, penerbit juga harus harus dituliskan di sampul buku, baik berupa tulisan maupun perwakilan logo penerbit tersebut. Penerbit buku juga menjadi identitas dari buku tersebut. Alasannya, beberapa penulis akan menerbitkan bukunya melalui terbitan tertentu. Selain itu, penerbit juga memiliki nilai jual yang berbeda tergantung dari kredibilitasnya dan jenis buku yang dicetak.
- Judul buku
Judul buku merupakan unsur penting yang harus ada pada sampul buku. Judul buku menjadi unsur yang mempengaruhi minat pembaca untuk membeli buku dan memudahkan pembeli untuk mencari buku tersebut. Judul pada sampul buku harus dibuat sejelas dan semenarik mungkin. Menulis judul menggunakan jenis dan warna huruf yang terbaca dengan jelas, cepat, dan mudah.
- Sub judul
Sub judul biasanya terdapat pada jenis buku yang pembahasannya serius seperti buku self improvement. Menjadi point penting untuk menguatkan daya tarik beli pembaca agar lebih mengetahui secara singkat isi buku tersebut akan membahas apa.
- estetika
Unsur estetika ataupun unsur visual menjadi unsur penting pada sebuah cover buku. Unsur ini mencakup foto, desain, gambar, warna, tipografi, hingga layout isi cover.
- Spine
Spine atau punggung buku merupakan bagian buku yang terdapat disamping antara front cover dengan back cover. Umumnya ada pada buku-buku yang tebal yang memiliki fungsi sebagai pelindung ketebalan buku. Punggung buku terdiri atas judul buku, nama penulis buku, dan juga logo penerbit.
- Back Cover
Back cover atau sampul belakang buku adalah bagian luar buku yang terletak di sisi belakang dan berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca. Back cover biasanya mencakup elemen penting seperti:
- Sinopsis
Sinopsis merupakan ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari sebuah film, buku, atau pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun secara abstrak. Biasanya digunakan sebagai prolog agar yang bertujuan memudahkan untuk memahami secara singkat isi yang ada pada naskah.
- Nomor ISBN
ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
- Alamat
Pada bagian back cover buku, seringkali disertakan dengan alamat redaksi dari penerbit buku untuk memberikan informasi mengenai penerbit buku tersebut. Juga terdapat alamat media sosial maupun alamat website dari penerbit tersebut.
- Profil penulis
Pada bagian back cover, seringkali terdapat profil penulis, biasanya pada buku mengenai self improvement. Penulis biasanya memasukkan profil dirinya pada back cover buku, bertujuan agar pembaca mengenali dirinya baik secara pribadi, maupun prestasinya seperti buku-buku yang sudah diterbitkan di belahan dunia.
Jenis Cover Buku
Awalnya, penjilidan buku menggunakan bahan kulit atau vellum yang berfungsi hanya untuk pelindung buku, dengan pembuatan tangan untuk halaman halaman yang dicetak atau ditulis tangan. Karena hal ini, pada zaman dahulu buku termasuk barang yang dimiliki kalangan atas karena pembuatan buku cukup sulit, dimana tidak bisa memproduksi massal karena alat yang terbatas, hal ini membuat buku pada zamannya sangatlah mahal.
Namun karena perkembangan industri, sekarang buku bisa diproduksi massal karena sudah memiliki alat yang memadai dan juga bahan alternatif yang lebih terjangkau harga produksinya, ada jenis jenis cover buku seperti :
- Hardcover
Jenis cover buku ini memiliki bahan yang tebal, keras, dan kaku. Umumnya terbuat dari bahan paperboard atau kertas karton. Jika dilihat dari aspek kekuatan, hardcover lebih baik dari pada softcover, ini dikarenakan hardcover memiliki ketebalan yang lebih tebal dan tidak mudah dilipat. Namun, hal yang kurang dari hardcover ini ada pada proses pengerjaan, hardcover memiliki pengerjaan yang terbilang lebih sulit dan kompleks, ini dikarenakan cover harus dibuat terlebih dahulu dengan membuat lapisan berbagai bahan. Lalu ada aspek ketebalan, bahan hardcover otomatis menambah ketebalan dan juga berat buku. Dan yang terakhir, hardcover cenderung mahal karena bahan yang dipakai dan juga proses yang kompleks.
- Softcover
Jenis cover buku ini memiliki bahan yang kurang tebal jika dibandingkan dengan hardcover. Namun, tentu saja cover ini tebalnya melebihi ketebalan kertas didalamnya. Softcover ini menggunakan bahan seperti art carton dan tidak jarang menggunakan jenis kertas ivory, linen dan berbagai jenis kertas yang lain, yang relatif flexible dan tidak kaku. Dalam aspek ketahanan, softcover lebih mudah sobek dan terlipat. Jadi memerlukan pemeliharaan lebih dari pada hardcover. Dalam aspek pengerjaan, softcover lebih mudah dan tinggal ditempelkan saja. Dalam aspek ketebalan buku, softcover tidak mempengaruhi ketebalan maupun ukuran buku, walaupun memiliki jumlah halaman yang sama dibandingkan dengan hardcover. Dan yang terakhir adalah aspek biaya, softcover yang bahannya cenderung lebih sedikit, harganya pun lebih murah, dan juga proses pengerjaan yang bisa lebih cepat jika dibandingkan dengan hardcover.