Di zaman sekarang, membangun bisnis menjadi salah satu pilihan populer di kalangan anak muda. Mulai dari jualan makanan ringan, produk kecantikan, sampai jasa desain grafis—semuanya bisa dimulai dari rumah, bahkan dari kamar kos. Tapi, sayangnya, tidak sedikit yang menjalankan bisnis hanya karena sedang tren. Begitu tren-nya hilang, bisnis pun ikut tenggelam.
Lalu, bagaimana supaya usaha yang kita bangun tidak hanya ikut-ikutan, tapi bisa bertahan dan berkembang? Jawabannya: mindset.
Kenapa Mindset Itu Penting?
Mindset atau pola pikir adalah fondasi dari semua tindakan kita dalam berbisnis. Tanpa mindset yang benar, usaha yang dijalankan hanya akan jadi aktivitas musiman. Berbisnis bukan hanya tentang cari cuan cepat. Tapi juga soal komitmen, mental tahan banting, dan kemauan belajar dari kesalahan.
Banyak pengusaha sukses, termasuk yang memulai sejak kuliah, punya kesamaan: mereka tidak langsung sukses besar. Tapi mereka punya mental petarung, sabar menghadapi proses, dan konsisten memperbaiki diri.
Ciri-Ciri Mindset Pengusaha Muda yang Sejati
- Berani Gagal dan Cepat Bangkit
Gagal adalah bagian dari perjalanan. Yang penting bukan seberapa sering kita gagal, tapi seberapa cepat kita bangkit dan belajar dari situ. - Punya Visi Jangka Panjang
Usaha bukan cuma tentang laku hari ini, tapi juga tentang bagaimana bisnis itu bisa berkembang dalam 3–5 tahun ke depan. - Tidak Takut Mulai Kecil
Banyak yang malu jualan online dari Instagram pribadi. Padahal justru dari langkah kecil itu kita bisa bangun pengalaman dan relasi. - Mau Terus Belajar dan Adaptif
Dunia bisnis selalu berubah. Siapa yang cepat belajar dan menyesuaikan diri, dia yang bertahan. - Fokus pada Solusi, Bukan Sekadar Produk
Produk yang baik adalah produk yang menjawab masalah. Maka dari itu, penting bagi pengusaha muda untuk melihat peluang dari kebutuhan sekitar.
Bisnis Bukan Sekadar Ikut Tren
Tren memang bisa jadi peluang. Tapi kalau hanya ikut-ikutan tanpa fondasi yang kuat, biasanya akan cepat redup. Misalnya, saat tren kopi kekinian melanda, banyak yang buka kedai kopi tanpa tahu seluk-beluk industri F&B. Akhirnya, hanya bertahan beberapa bulan.
Berbeda dengan mereka yang memulai bisnis karena punya passion, riset, dan strategi. Mereka cenderung lebih tahan lama karena punya alasan kuat kenapa usaha itu dibangun.
Penutup: Jadilah Pengusaha dengan Arah
Jadi, daripada ikut-ikutan tren, lebih baik tanya ke diri sendiri:
- Apa tujuan saya membangun bisnis ini?
- Masalah apa yang ingin saya selesaikan dengan produk saya?
- Apakah saya siap untuk belajar, gagal, dan tumbuh?
Karena pada akhirnya, bisnis bukan soal siapa yang mulai duluan, tapi siapa yang paling siap bertahan dan berkembang.
Sebagai mahasiswa, kita punya modal besar: waktu, ide segar, dan semangat muda. Jangan sia-siakan kesempatan ini hanya untuk ikut-ikutan. Bangunlah bisnis dengan tujuan yang jelas, dan jadilah bagian dari generasi pengusaha muda yang berkarakter dan berdampak!
Ditulis oleh:
Muhammad Haekal Al Hafidh
Mahasiswa Teknik Informatika – UNIKOM
Email: haekal.10122072@mahasiswa.unikom.ac.id
Referensi
- Dweck, Carol S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. Random House.
- Ries, Eric. (2011). The Lean Startup. Crown Business.