“Alat Pengusir Hama Otomatis Berbasis Deteksi Suara dan Gerakan Burung serta Tikus Dengan Respon Ultrasonik (AUDIOGUARD)”.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Problematika Faktual Masyarakat

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan lahan, sangat tergantung pada pertanian, namun banyak area yang menjadi pusat produksi makanan seperti lahan padi, jagung, dan kebun hortikultura masih menghadapi masalah besar akibat hama seperti tikus dan burung. Gangguan ini muncul baik selama masa penanaman, saat panen, maupun ketika penyimpanan hasil, yang mengakibatkan kerugian yang besar. Berdasarkan laporan (Food, 2023) sekitar 20% persen hasil panen global mengalami kerusakan akibat hama non-insektisida seperti tikus dan burung. Di Indonesia sendiri, laporan dari petani di Subang dan Indramayu menyebutkan bahwa tikus dapat merusak hingga 30% hasil panen padi dalam satu periode tanam.

Masalah ini sangat relevan dengan tema Program Kreativitas Mahasiswa “Inovasi Teknologi Tepat Guna Bagi Kemandirian Pangan, Energi dan Air” mengingat dampaknya yang langsung dirasakan oleh para petani, serta pelaku bisnis distribusi hasil panen. Untuk itu, tim pengusul memperkenalkan AUDIOGUARD, sebuah inovasi produk berupa perangkat pengusir hama otomatis yang beroperasi berdasarkan deteksi gerakan dan suara, serta memberikan respon instan menggunakan gelombang ultrasonik yang tidak membunuh tetapi efektif untuk mengusir hama.(Kurniawan, dkk., 2023).

Sasaran penggunaan alat ini sangat jelas, yaitu petani padi, petani jagung, dan pelaku agroindustri lain. Alat ini memberikan keuntungan langsung karena dapat bekerja sendiri, bersifat selektif, dan menggunakan sedikit energi. Ketika alat ini mendeteksi gerakan atau suara dari hama, sistemnya secara otomatis menghidupkan pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu frekuensi untuk burung sekitar 20kHz, dan untuk tikus sekitar 40kHz (Awal, Partha dan Islam, 2024) yang secara alami mengganggu sistem pendengaran hama tersebut, tanpa mengganggu manusia, karena hal ini kami tertarik untuk membuat alat “Alat Pengusir Hama Otomatis Berbasis Deteksi Suara dan Gerakan Burung serta Tikus Dengan Respon Ultrasonik (AUDIOGUARD)”.

1.2 Target Pengguna Karya Inovatif

Pengguna utama dari produk inovatif AUDIOGUARD adalah:

  1. Petani padi dan jagung yang menghadapi masalah dari burung dan tikus di lahan terbuka.
  2. petani yang mengalami kerusakan pada hasil panen seperti gabah, jagung kering, dan biji-bijian karena serangan tikus.
  3. Pelaku usaha kecil dan menengah di bidang agroindustri yang membutuhkan sistem perlindungan otomatis untuk melindungi hasil pertanian.
  4.  Kelompok tani yang bisa menggunakan alat ini bersama-sama dalam program bantuan untuk alat pertanian.

Dengan kemampuan untuk mendeteksi hama secara otomatis dan mengusirnya tanpa perlu bantuan manusia, alat ini sangat cocok digunakan di daerah pedesaan, lokasi pertanian terpencil yang tidak memiliki sistem pelindung otomatis (Jalaludin dan Laksmiati, 2023). Potensi pengguna sangat luas dan berdampak pada produktivitas pangan nasional. Ketersediaan alat ini dapat mengurangi kerugian panen, meningkatkan ketahanan pangan untuk keluarga petani, serta menurunkan ketergantungan pada pestisida kimia, yang sering menjadi pilihan utama tetapi berbahaya dalam jangka panjang.

1.3 Teknik Manufaktur Yang Digunakan

Produk AUDIOGUARD akan dirancang dan diproduksi dengan metode pembuatan sederhana yang mengandalkan sistem elektronik terintegrasi (embedded system) yang mudah untuk direplikasi. Pendekatan ini bukan berbasis percobaan, sebab semua komponen telah tersedia secara komersial dan sudah terbukti memiliki fungsi yang baik (Wijanarko, Widiastuti dan Widya, 2019).

Langkah-langkah dalam proses produksi meliputi:

  1. Desain Sistem dan Skematik Rangkaian: Memanfaatkan mikrokontroler ESP32-CAM sebagai inti sistem, yang memiliki fitur Wi-Fi dan Bluetooth serta Raspbery pi sebgai modul mini komputer untuk mendukung system deteksi Hama tikus dan burung dengan perangkat modul gps (NEO-6M.
  2. Perakitan Komponen: Menyertakan sensor gerakan (PIR HC-SR501), sensor suara (mikrofon arah), modul ultrasonik (pengeras suara 20–60 kHz), panel surya 18V atau baterai untuk sumber daya, sensor LDR dan sensor hujan serta modul GPS NEO-6M.
  3. Pemrograman Logika Respon Otomatis: Menggunakan Arduino IDE atau MicroPython untuk mengkonfigurasi logika deteksi dan respons terhadap keberadaan hama.
  4. Pembuatan Casing Tahan Cuaca: Menggunakan material seperti akrilik, plastik ABS, atau PVC untuk melindungi bagian elektronik dari kondisi lingkungan luar.
  5. Uji Fungsionalitas Skala Penuh 1:1: Mengadakan pengujian di area semi-lapangan (seperti ladang atau sawah) untuk memastikan bahwa kinerja perangkat sesuai dengan ekspektasi.

Proses pembuatan ini melibatkan tim pengusul yang terdiri dari mahasiswa jurusan teknik industri dan elektro, dan didukung oleh dosen pembimbing yang memiliki keahlian dalam bidang otomasi dan pengembangan perangkat berbasis IoT.

1.4 Luaran Yang Di harapkan

Luaran dari kegiatan PKM-KI ini meliputi:

  1. Laporan Kemajuan.
  2. Laporan Akhir.
  3. Produk Inovatif AUDIOGUARD Skala Penuh (1:1): Fungsional dan dapat dioperasionalkan oleh pengguna tanpa pelatihan teknis khusus. Produk akan disertai dokumen teknis yang menjelaskan spesifikasi, petunjuk penggunaan, skematik rangkaian, dan instruksi perawatan.
  4. Akun Media Sosial berupa akun instagran, Tiktok, dan akun YouTube yaitu: “AUDIOGUARD2025 (@Audioguard2025)”.

Dengan luaran tersebut, diharapkan AUDIOGUARD dapat menjadi solusi inovatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam mengatasi permasalahan hama tikus dan burung secara efektif dan ramah lingkungan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hama Tikus dan Burung dalam pertanian

Burung dan tikus merupakan salah satu hama penyebab utama kerusakan hasil pertanian, terutama di lahan padi dan jagung. Tikus sawah dapat merusak tanaman dari tahap awal hingga panen, sedangkan burung seperti pipit menyerang tanaman saat tahap pematangan biji. Kedua jenis hama ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat sulit dikendalikan secara manual tanpa penggunaan alat bantu. Menurut (Arifandi, Junus dan Kusumawardani, 2021), tikus dapat menyebabkan kerusakan hingga 30% pada hasil panen padi. Selain itu, laporan dari Food Security Journal menyebutkan bahwa secara global, sekitar 20% hasil panen rusak akibat hama non-serangga seperti tikus dan burung (Food, 2023)

2.2 Gelombang Ultrasonik untuk Pengusiran Hama

Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi di atas 20 kHz yang tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi sangat mengganggu sistem pendengaran pada hewan tertentu. Tikus sensitif terhadap suara di frekuensi 30–50 kHz, sedangkan burung terganggu pada frekuensi sekitar 15–25 kHz. penggunaan ultrasonik sebagai metode pengusiran hama bersifat tidak merusak dan ramah lingkungan. Metode ini telah diteliti dan terbukti mampu mengurangi aktivitas hama tanpa membunuh atau mencemari lingkungan seperti pada penggunaan pestisida.(Homepage, dkk., 2023)

2.3 Teknologi Deteksi Gerakan dan Suara

Sensor PIR (Passive Infra Red) digunakan untuk mendeteksi gerakan berbasis perubahan radiasi panas di lingkungan. PIR sangat efektif dalam mendeteksi keberadaan hewan berdarah panas seperti tikus dan burung. Sementara itu, mikrofon directional digunakan untuk mendeteksi sumber suara yang dihasilkan oleh hama, seperti cicitan atau pergerakan di lahan pertanian. Integrasi sensor PIR dan mikrofon dalam sistem otomatis telah diuji pada berbagai perangkat IoT dan terbukti meningkatkan akurasi deteksi hama secara signifikan (Noor, Fitriyah dan Maulana, 2019).

2.4 Mikrokontroler ESP32-CAM dan Sistem Tertanam

ESP32 merupakan mikrokontroler yang mendukung konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, serta cocok digunakan untuk sistem otomatis berbasis IoT. Dengan konsumsi daya rendah dan dukungan komunitas yang luas, ESP32 memungkinkan perancangan alat yang portabel dan hemat energi. Pemrogramannya dapat dilakukan melalui Arduino IDE maupun MicroPython, yang mendukung pengembangan sistem deteksi dan respon secara langsung.(Hidayah, Nurcahyo dan Dewatama, 2024), serta menambahkan kamera internal untuk dokumentasi aktivitas hama secara real-time yang dilengkapi dengan mini komputer sebagai pengendali system utama dengan menggunakan Raspberry Pi.

2.5 Integrasi Modul GPS dalam Sistem Deteksi Hama

Modul GPS NEO-6M dapat diintegrasikan dengan mikrokontroler ESP32-CAM untuk menambahkan kemampuan pelacakan lokasi pada perangkat deteksi hama otomatis. Dengan demikian, perangkat tidak hanya mampu mendeteksi keberadaan hama melalui sensor PIR dan mikrofon arah, tetapi juga dapat mengirimkan informasi lokasi secara real-time untuk menghindari kehilangan perangkat.(Saifanis, Hanafi dan Fauziah, 2024).

2.6 Pendekatan Ramah Lingkungan dalam Pengendalian Hama

Alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan semakin dikembangkan untuk menggantikan pestisida kimia yang berisiko terhadap kesehatan manusia dan ekosistem. Teknologi seperti pengusir hama ultrasonik dinilai lebih aman dan berkelanjutan, terutama untuk lahan pertanian kecil dan menengah.(Muh. Adiwena, Rahim dan Munandar, 2022)

BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Proses Penemuan Ide Karya Inovatif

Proses pencarian ide-ide inovatif untuk menciptakan alat pengusir hama otomatis yang berdasarkan pada deteksi suara dan gerakan dimulai dari kepedulian tim terhadap kerugian besar yang dialami petani akibat serangan hama, terutama oleh burung dan tikus. Kami menyadari masalah ini saat melakukan observasi langsung di kawasan pertanian seperti Kecamatan Cibiru, di mana para petani mengeluhkan kerusakan hasil panen dalam satu musim tanam yang disebabkan oleh hama tersebut. Dengan adanya diskusi internal di tim serta arahan dari dosen, kami berhasil mengidentifikasi peluang teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya, kami melakukan kajian terhadap teknologi pendeteksian suara dan gerakan, serta metode ramah lingkungan untuk pengusiran hama. Berdasarkan informasi tersebut, tim mulai mempertimbangkan rancang bangun sistem yang otomatis, memanfaatkan sensor gerakan (PIR), mikrofon directional untuk deteksi suara, dan pemancar ultrasonik yang dioperasikan oleh mikrokontroler ESP32. Hasil dari proses ini adalah ide awal alat yang dinamakan AUDIOGUARD, yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan hama di bidang pertanian.

Hari, TanggalWaktuKonten diiklankan
Jumat, 18 Juli 202512.00 WIB, 13.00 WITA, 14.00 WITPengenalan Program
Jumat, 28 Agustus 202512.00 WIB, 13.00 WITA, 14.00 WITKonten Program
Jumat, 10 Oktober 202512.00 WIB, 13.00 WITA, 14.00 WITHasil Program PKM

3.2 Karakteristik Produk yang Direncanakan

Produk yang akan dikembangkan oleh tim adalah AUDIOGUARD, yakni sebuah perangkat pengusir hama otomatis yang memanfaatkan deteksi suara dan gerakan, dengan respons instan berupa gelombang ultrasonik. AUDIOGUARD dibuat dengan pendekatan teknologi yang tepat guna dan ditujukan untuk petani.

  1. Fitur utama dari AUDIOGUARD meliputi:
  2. Deteksi Ganda (Sensor Suara dan Gerakan): Memanfaatkan sensor PIR dan mikrofon arah untuk meningkatkan keakuratan dalam mendeteksi kehadiran hama.
  3. Respons Ultrasonik Otomatis: Menghasilkan gelombang suara dengan frekuensi tertentu (20–25 kHz untuk burung, 35–45 kHz untuk tikus) yang mengganggu sistem pendengaran hama tanpa membahayakan manusia.
  4. Efisiensi Energi: Menggunakan panel surya kecil atau baterai yang dapat diisi ulang, mendukung penggunaan jangka panjang di lokasi tanpa akses listrik.
  5. Tahan Segala Cuaca: Menggunakan casing yang tahan air dan panas agar dapat beroperasi di luar ruangan.
  6. Pengendalian Jarak Jauh: Fitur tambahan yang memungkinkan konektivitas melalui Wi-Fi atau Bluetooth menggunakan mikrokontroler ESP32 dan CAM untuk memantau aktivitas hama secara langsung dan Code barcode untuk meghubungkan AUDIOGUARD ke User interface android.
Matriks Profil Kompetitif
KarakteristikAUDIOGUARDTISSOR T211XSTOP ELB034
Mengusir TikusPPO
Mengusir BurungPOP
Sensor GerakPOO
Sensor SuaraPOO
Teknologi UltrasonikPPP
Fitur GPSPOO
Harga TerjangkauPPO
Tenaga SuryaPOP
Tersedia Dipasar LokalPPO
Jangkauan LuasPPP
Harga Jual Di PasarRp 600.000Rp 800.000Rp 750.000

Gambar 1 Matriks Profil Kompetitif

3.3 Metode, Material, dan Perangkat yang Digunakan

Pengembangan produk AUDIOGUARD sebagai alat otomatis untuk mengusir hama dengan memanfaatkan deteksi suara dan gerakan memerlukan pendekatan yang terorganisir dan mengikuti teknologi terbaru. Proses yang diterapkan mencakup tahap rekayasa produk dengan menggunakan sistem tertanam, pengujian fungsi di lingkungan semi-lapangan, serta metode desain yang memfokuskan pada proses pembuatan dan kemudahan dalam reproduksi.

  1. Metode yang Dipakai:
    1. Metode yang diterapkan dalam pengembangan produk ini adalah pendekatan sistematis dalam perancangan dan pengembangan produk untuk membuat atau menciptakan produk inovatif berdasarkan teknologi yang tepat guna (Ulrich dan Eppinger, 2016).
    1. Empati – Melakukan observasi dan wawancara dengan para petani untuk mengidentifikasi masalah hama tikus dan burung.
    1. Tentukan – Merumuskan permasalahan yaitu kerugian panen akibat hama seperti burung dan tikus.
    1. Ide – Diskusi ide dan pemilihan teknologi (ultrasonik, sensor PIR, mikrofon arah, mikrokontroler ESP32-CAM dan GPS).
    1. Prototipe – Membangun perangkat dengan skala 1:1 berdasarkan skema elektronik yang sudah dirancang.
    1. Uji – Melakukan pengujian fungsi sistem di lokasi pertanian.

Metode ini memungkinkan penyesuaian yang didasarkan pada umpan balik langsung dari para pengguna (pengembangan yang berfokus pada pengguna), dan telah banyak digunakan dalam pengembangan alat pertanian berbasis (Kamble, Gunasekaran dan Gawankar, 2019)

  • Material yang Digunakan

Bahan yang dipilih dirancang untuk mendukung daya tahan alat, efisiensi biaya, dan kemampuan untuk beroperasi di luar ruangan:

  1. Plastik ABS atau PVC yang tahan cuaca: Digunakan untuk pelindung luar yang menjaga sistem elektronik dari air, panas, dan debu.
  2. Akrilik bening: Untuk penutup sensor dan gps agar dapat berfungsi dengan tepat tanpa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
  3. PCB universal dan kabel jumper: Digunakan untuk menghubungkan berbagai komponen elektronik.
  4. Panel surya besar 18V dan baterai lithium 12V: Sebagai sumber daya mandiri.

Pemilihan bahan mempertimbangkan aspek keberlanjutan serta ekonomi yang berkelanjutan.

  • Perangkat Elektronik dan Komponen
  • Mikrokontroler ESP32-CAM dan Raspberry P

Memiliki kemampuan Wi-Fi dan Bluetooth, sehingga sesuai untuk integrasi Internet of Things, memiliki kemampuan untuk mendokemntasikan aktivitas hama secara visual, dapat menjalankan AI atau model Machine Learning sederhana untuk analisis gambar dari ESP32-CAM atau pengolahan data sensor secara lebih kompleks, mendukung pengembangan menggunakan Arduino IDE dan MicroPython.Telah terbukti efektif dalam pengendalian otomatis pada perangkat lapangan

  • Sensor PIR HC-SR501

Digunakan untuk mendeteksi gerakan yang didasarkan pada perubahan inframerah, efisien dalam mendeteksi hewan berdarah panas seperti burung dan tikus (Sin, Choe dan Ryang, 2015)

  • Microfon Directional

Didesain untuk mendeteksi suara cicitan atau gerakan dari hewan seperti tikus dan burung, dapat diintegrasikan untuk meningkatkan ketepatan deteksi (Nisa dan Astriyani, 2022)

  • Pemancar Ultrasonik 20–45 kHz

Menghasilkan frekuensi yang tidak nyaman bagi pendengaran hama tanpa membahayakan manusia, telah terbukti efektif secara eksperimental untuk mengusir tikus dan burung (Ahmad Nurfauzan, Ruslan dan Sanatang, 2023).

  • Modul GPS NEO-6M

Digunakan untuk melacak lokasi perangkat secara langsung, membantu dalam pemantauan posisi perangkat di area pertanian yang luas serta mendukung keamanan perangkat dari pencurian atau kehilangan.

  • Panel Surya 18V dan Sistem Penyimpanan Energi

Membantu dalam operasi mandiri tanpa bergantung pada sumber listrik eksternal dan cocok untuk digunakan di lokasi terpencil.

  • Breadboard atau PCB Cetak

Digunakan untuk pengintegrasian awal dan pembuatan prototipe, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan PCB saat produksi dalam skala kecil.

Seluruh perangkat telah tersedia di pasaran dan umum digunakan dalam pengembangan sistem otomatis berbasis Internet of Things, sehingga mempermudah proses replikasi dan pemeliharaan dengan biaya yang efisien

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

NoJenis PengeluaranSumber DanaBesaran Dana (Rp)
1Bahan habis pakai (Sensor PIR, mikrofon arah, speaker ultrasonik, kabel, casing, ESP32, dll)BelmawaRp 3.855.000
Perguruan Tinggi
Instansi Lain
2Sewa dan jasa (Pemotongan casing, jasa cetak PCB, konsultasi teknis, dll)BelmawaRp 1.500.000
Perguruan Tinggi
Instansi Lain
3Transportasi lokal (Survey lapangan ke area pertanian, pengujian alat)BelmawaRp 1.500.000
Perguruan TinggiRp 300.000
Instansi Lain
4Lain-lain (Publikasi di Instagram/Youtube, pembuatan video, komunikasi, dokumentasi kegiatan)BelmawaRp 945.000
Perguruan TinggiRp 500.000
Instansi Lain
 JumlahRp 7.800.000
 Rekap Sumber DanaBelmawaRp 7.000.000
Perguruan TinggiRp 800.000
Instansi Lain
JumlahRp 7.800.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2 Jadwal Kegiatan

NoJenis KegiatanBulanPerson Penanggung Jawab
1234
1234123412341234
1.Penyusunan Proposal                jobiner
2.  Survey Lapangan                Rafi
3.Perancangan Produk                Linggar
4.Pembuatan Laporan                Jobiner
5.Upload Media Sosial                Rafi
6.Unggah laporan akhir                Linggar

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nurfauzan, Ruslan, Sanatang (2023) ‘Pengembangan Alat Pengusir Hama Tikus Di Lahan Persawahan Menggunakan Sensor Pir Dan Penguatan Ultrasonik Untuk Petani’, Information Technology Education Journal, 2(3), pp. 12–19. Available at: https://doi.org/10.59562/intec.v2i3.476.

Arifandi, R.J., Junus, M. dan Kusumawardani, M. (2021) ‘Sistem Pengusir Hama Burung dan Hama Tikus Pada Tanaman Padi Berbasis Raspberry pi’, Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 11(2), pp. 92–95. Available at: https://doi.org/10.33795/jartel.v11i2.61.

Awal, M.A., Partha, P.K.P. dan Islam, M.R. (2024) ‘Design and development of a variable ultrasonic frequency generator for rodents repellent’, Smart Agricultural Technology, 7(February). Available at: https://doi.org/10.1016/j.atech.2024.100414.

Food, W. (2023) World Food and Agriculture – Statistical Yearbook 2023, World Food and Agriculture – Statistical Yearbook 2023. Available at: https://doi.org/10.4060/cc8166en.

Hidayah, R.R., Nurcahyo, S. dan Dewatama, D. (2024) ‘Implementasi Pengaturan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ESP32’, 3(3), pp. 106–115.

Homepage, J. Hasibuan, S.H., Andriani, T., Darmawan, I. dan Hidayatullah, M. (2023) ‘Rancang Bangun Alat Pengusir Hama Monyet pada Ladang Jagung: Design of a Monkey Pest Repellent Tool in Corn Fields’, Altron: Jurnal Elektronika, Sains dan Sistem Energi, 2(2), pp. 130–136..

Jalaludin, R. dan Laksmiati, D. (2023) ‘Perancangan Sistem Kendali Irigasi Otomatis dan Pengusir Hama Burung Dengan Menggunakan Sensor PIR’, Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil dan Teknik Informasi, 6(2), pp. 122–134. Available at: https://doi.org/10.38043/telsinas.v6i2.4565.

Kamble, S., Gunasekaran, A. dan Gawankar, S. (2019) ‘Achieving Sustainable Performance in a Data-driven Agriculture Supply Chain: A Review for Research and Applications’, International Journal of Production Economics, 219, pp. 179–194. Available at: https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2019.05.022.

Kurniawan, A., Nurrohman, R.K., Lestari, H.A., Aprilliani, F., Yuwono, T.A., Ropiudin, Syska, K. & Wahab, L. (2023) ‘Pengendalian hama burung pipit menggunakan gelombang ultrasonik pada lahan sawah musim kemarau di Tasikmalaya’, Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia, 2(8), pp. 77–84..

Muh. Adiwena, Rahim, A, Munandar, M.G.A. (2022) ‘Pengendalian Hama Ramah Lingkungan di Wilayah Tanjung Selor’, Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(4), pp. 901–909. Available at: https://doi.org/10.30653/002.202274.182.

Nisa, F.S, Astriyani, N.R. (2022) ‘Sistem Kontrol dan Monitoring Tinggi Air Serta Pengusir Hama Burung pada Tanaman Padi Berbasis Internet of Things Dan Android’, JTET (Jurnal Teknik Elektro Terapan), pp. 1–7. Available at: https://jurnal.polines.ac.id/index.php/jtet/article/view/4904.

Noor, I.M., Fitriyah, H, Maulana, R. (2019) ‘Sistem Pengusir Hama Burung pada Sawah dengan Menggunakan Sensor PIR dan Metode Naïve Bayes’, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(9), pp. 9328–9333. Available at: http://j-ptiik.ub.ac.id.

Rejeb, A., Suhaiza, Z, Rejeb, K. (2022) ‘The Internet of Things and the circular economy: A systematic literature review and research agenda’, Journal of Cleaner Production, 350(March), p. 131439. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2022.131439.

Saifanis, R., Hanafi dan Fauziah, A. (2024) ‘Rancang Bangun GPS IoT Dengan Arduino Nano, Modul Neo-6M Dalam Sistem Pemantauan Lokasi Objek’, 8(2), pp. 286–290.

Sin, Y., Choe, M. dan Ryang, G. (2015) ‘Pan-Tilt Camera and PIR Sensor Fusion Based Moving Object Detection for Mobile Security Robots’, ArXiv [Preprint].

Ulrich, K.T. dan Eppinger, S.D. (2016) Product Design and Development. 5th Editio. New York: McGraw-Hill.

Wijanarko, D, Widiastuti, I, Widya, A. (2019) ‘Gelombang Ultrasonik Sebagai Alat Pengusir Tikus Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8’, Jurnal Teknologi Informasi dan Terapan, 4(1), pp. 65–70. Available at: https://doi.org/10.25047/jtit.v5i1.79.